DI SUSUN OLEH
B. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. A
TTL : Poso, 12 April 1974
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Tidak Menikah
Suku bangsa : Pamona/Indonesia
Alamat : Jl. P. Natuna
Diagnosa : Ca Mammae Dextra
Nomor RM : 07 98 11
Tgl. Masuk RS : 11 Maret 2022
Tgl. Pengkajian : 12 Maret 2022
b. Penanggungjawab Klien :
Nama : Ny. S1
Umur : 42 thn
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. P. Natuna
Hubungan dengan klien : Adik
Status perkawinan : Menikah
C. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada dada sebelah kanan disertai sesak napas berat.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Pasien
: Tinggal satu rumah.
: Menderita Kanker
D. Kesehatan Fungsinonal
a. Aspek fisik biologis.
1. Nutrisi
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan makan 3 kali sehari satu porsi di habiskan. Makanan yang di
konsumsi berupa nasi, sayur-sayuran dan lauk.
b) Selama sakit
Klien makan bubur 3 kali sehari dan porsi makan tidak dihabiskan. Klien tidak
ada nafsu makan.
2. Pola eliminasi
a. Sebelum sakit.
Klien mengatakan BAB lancar dan teratur setiap pagi hari, bentuk padat, warna
feses kuning kecoklatan.
b. Setelah sakit.
Selama di Rumah Sakit klien mengatakan sudah 2 hari belum BAB. Untuk BAK
klien memakai kateter urine. Warna kuning kurang lebih 500 cc.
3. Pola aktifitas
a. Sebelum sehat
1. Keadaan aktifitas sehari-hari.
Klien mengatakan sehari-hari bekerja sebagai penjahit pakaian.
2. Keadaan pernapasan
Suara napas vesikuler, tidak ada wheezing, tidak ada sesak napas.
b. Setelah sakit.
1. Keadaan aktivitas sehari-hari klien mengatakan hanya di tempat tidur.
2. Keadaan pernapasan sesak berat.
6. Riwayat psikososial.
a. Pola konsep diri.
Saat klien terdiagnosa penyakit ini, klien merasa cemas dan takut karena ibunya
juga mengidap penyakit yang sama hingga merenggut nyawanya. Klien yang
hanya hidup dengan saudara kandungnya karena belum berkeluarga, sangat
terpukul mengingat besar kemungkinan kematian, ketidakmampuan serta
ketergantungan fisik. Klien berusaha melakukan pengobatan alternatif dan
menyerahkan semua masalah kesehatannya kepada Tuhan.
b. Pola kognitif.
Keluarga klien dan klien mengetahui tentang penyakit yang diderita klien.
c. Pola koping.
Klien bersama keluarga sangat khawatir dalam menghadapi penyakit yang
diderita klien. Terlebih lagi tentang pembayaran Rumah Sakit karena klien sudah
lama menunggak premi BPJS Mandiri sehingga harus membayar Umum saat
masuk Rumah Sakit.
7. Riwayat spiritual.
a. Ketaatan klien beribadah.
Klien beragama Kristen Protestan, Klien sangat meyakini bahwa hidup dan mati
manusia ada dalam tangan Tuhan. Klien sepenuhnya menyerahkan seluruh
kehidupannya kepada Tuhan. Klien tetap melakukan ibadah baik itu pribadi
maupun kunjungan dari Pendeta dan Jemaat. Klien tiada henti berdoa untuk
kesembuhannya.
b. Dukungan keluarga klien.
Keluarga sering berdoa bersama klien dan selalu menyemangati klien.
E. Pengkajian fisik.
Keadaan umum : Lemah.
Kesadaran : Kompos Mentis.
Tanda-tanda Vital
TD : 100/70 mm hg.
SB : 36,7◦C.
RR : 28x /menit.
HR : 100x /menit.
1. Kepala.
Inspeksi :
a. Kulit kepala nampak berminyak dan kotor.
b. Warna rambut hitam sedikit beruban.
Palpasi :
a. Nyeri kepala.
b. Tidak ada massa atau benjolan.
c. Rambut rontok.
2. Wajah
Inspeksi.
a. Wajah nampak simetris kiri dan kanan.
b. Warna kulit pucat.
c. Ekspresi wajah meringis.
Palpasi :
a. Tidak ada massa atau benjolan pada wajah
b. Tidak ada nyeri tekan.
3. Mata.
Inspeksi :
a. Tidak nampak oedema
b. Sclera tidak ikterus
c. Konjungtiva anemis
d. Pupil isokor
e. Bola mata dapat bergerak ke segala arah
f. Penglihatan normal
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan pada bola mata.
b. Tidak ada peningkatan tekanan intraokuler.
4. Hidung.
Inspeksi :
a. Lubang hidung simetris kiri dan kanan.
b. Tidak nampak adanya deviasi pada septum.
c. Tidak ada peradangan atau lesi.
d. Mukosa hidung tampak lembab.
Palpasi :
a. Tidak ada rasa nyeri tekan.
b. Tidak ada teraba adanya massa atau benjolan.
5. Telinga.
Inspeksi :
a. Tidak ada pengeluaran cairan pada lubang telinga.
b. Tampak adanya serumen.
c. Tidak ada peradangan atau lesi.
d. Tidak ada memakai alat bantu pendengaran.
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan pada tragus.
b. Tidak ada nyeri tekan pada mastoid.
6. Rongga mulut.
Inspeksi :
a. Gusi berwarna merah.
b. Tidak ada peradangan.
c. Lidah tampak agak kotor.
d. Bibir kering dan pucat
7. Leher.
Inspeksi :
a. Tidak nampak adanya pembesaran pada kelenjar
b. Tidak tampak adanya pembesaran tiroid.
Palpasi :
a. Tidak ada nyeri tekan
b. Tidak terdapat massa dan benjolan.
8. Dada
Inspeksi :
a. Bentuk dada tidak simetris
b. Terdapat ulkus ca mammae pada dada kanan
c. Terlihat pemakaian otot bantu pernapasan
d. Irama pernapasan tidak teratur, frekuensi pernapasan 28x /menit.
Palpasi :
a. Ada getaran suara
b. Ada nyeri tekan pada dada.
9. Jantung.
Inspeksi
a. Kongjungtiva anemis. bibir dan kuku tampak sianosis.
Perkusi
a. Terjadi pembesaran jantung (Ketika diperkusi)
Auskultasi.
a. Bunyi gallop tidak di temukan, bunyi jantung murmur, bunyi eS1 dan eS2 melemah.
10. Abdomen
Inspeksi.
a. Tidak tampak adanya massa atau benjolan.
b. Tidak ada bekas luka diperut.
c. Nampak simetris kiri dan kanan.
Auskultasi.
a. Peristaltik usus 6 kali per menit.
b. Bunyi bising usus tidak terdengar.
Palpasi.
a. Tidak terdapat adanya massa atau benjolan.
b. Hati dan limpa tidak teraba.
c. Nyeri tekan epigastrium.
11. Ekstremitas
Inspeksi :
a. Nampak simetris kiri dan kanan.
b. Tampak atrofi pada ekstremitas bawah
c. Tampak fleksi pada sendi kiri dan kanan.
d. Kuku nampak kotor.
Palpasi :
a. Tidak ada teraba adanya benjolan.
b. Tidak ada nyeri tekan.
F. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 12-03-2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HGB 9,8 g/dl 12-16
WBC 15,7 ribu/ul 4,0-11,0
PLT 388 ribu/ul 150-450
Kolesrtol total 148 mg/dl < 190
GDS 124 mg/dl < 180
Asam urat 4,7 mg/dl 2,3-6,1
HBS AG Non reatif - Non reaktif
Elektrolit :
Na 143,20 MmoI/I 136-146
K 4,84 MmoI/I 3,5-5,0
C1 96,66 MmoI/I 98-106
G. Terapi pengobatan
Obat Dosis dan satuan Rute
Cairan infus RL 20 tpm IV
Omeprazole 40 mg/12 jam IV
Dexketoprofen 1 amp/8 jam IV
Anbacim 1 gr/8jam IV
O2 NK 8 lpm IV
H. Analisa Data
I. Diagnosa Keperawatan.
1. Nyeri kronis b/d Infiltrasi Tumor dan Ulcus Ca mammae
2. Pola napas tak efektif b/d Deformitas dinding dada
3. Defisit perawatan diri b/d Kelemahan
4. Gangguan konsep diri b/d harga diri rendah
J. Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Intervensi
keperawatan
Sabtu, Nyeri kronis b/d Setelah di lakukan 1. Identifikasi Nyeri (lokasi,
12 Maret 2022 Infiltrasi Tumor dan asuhan keperawatan karakteristik, durasi, frekuensi,
Jam 09.00 WITA Ulcus Ca mammae 2x24 jam diharapkan intensitas,skala)
nyeri pasien berkurang
Dengan kriteria: 2. Observasi respon nyeri non-
1. Klien mengatakan verbal
nyeri berkurang 3. Melakukan manajemen nyeri
dengan skala nyeri 2 4. Identifikasi faktor yang
2. Pasien mampu memperberat dan meringankan
mengontrol nyeri nyeri
dengan manajemen 5. Penatalaksanaan terapi
nyeri non- 6. Monitor tanda-tanda vital
farmakologis
3. Ekspresi wajah rileks 7. Berikan suasana nyaman dan
dan tenang tenang agar pasien dapat
4. Pasien menyatakan beristirahat
rasa nyaman
Sabtu, Pola napas tak Setelah di lakukan 1.Monitor pola napas (frekuensi,
12 Maret 2022 efektif b/d asuhan keperawatan 2 x kedalaman, usaha napas)
Jam 09.00 WITA Deformitas dinding 24 jam diharapkan pola 2.Monitor saturasi Oksigen
dada napas menjadi efektif 3.Mengatur posisi semi fowler
Dengan kriteria: atau fowler
1. RR dalam batas 4.Berikan oksigenasi
normal (16-20x 5.Ajarkan tehnik napas dalam
permenit)
2. Jalan napas paten
3. Suara napas vesikuler
4. Pola napas normal
Sabtu, 12 Maret Gangguan konsep Setelah di lakukan 1. Bina hubungan saling percaya
2022 diri b/d harga diri asuhan keperawatan dengan menggunakan prinsip
Jam 09.00 WITA rendah 2x24 jam diharapkan komunikasi terapeutik
klien mampu memiliki 2. Diskusikan bersama klien
konsep diri yang positif aspek positif yang dimiliki
Dengan kriteria: klien
1. Ekspresi wajah 3. Edukasi keluarga pasien untuk
bersahabat dan memberikan dukungan kepada
menunjukkan sikap klien
terbuka 4. Identifikasi dukungan spiritual
2. Klien rajin beribadah 5. Menganjurkan klien untuk
dan berdoa mendekatkan diri kepada
3. Klien dapat Tuhan
mengungkapkan
perasaaan
K. Implementasi Keperawatan
P: Lanjutkan intervensi
Sabtu, 12 Maret Pola napas tak 1. Monitor pola napas S: Klien mengatakan sesak
2022 efektif b/d (frekuensi, kedalaman, napas berkurang
Jam 11.00 WITA Deformitas dinding usaha napas) Klien merasa lebih nyaman
dada 2. Monitor saturasi saat menggunakan tehnik
Oksigen napas dalam
3. Mengatur posisi semi
fowler atau fowler O:
4. Berikan oksigenasi - Ku = lemah
5. Ajarkan tehnik napas i. Kesadaran Komposmentis.
dalam j. Terpasang IVFD cairan RL 7
tpm
k. Terpasang O2 NK 8 lpm
l. Napas cepat dan dalam
m. Klien dapat beristirahat
± 2jam
n. TTV :
TD : 100/70 mm hg.
SB : 36,7◦C.
RR : 28x /menit.
HR : 100x /menit.
P: Lanjutkan intervensi
P: Lanjutkan intervensi
Sabtu, 12 Maret Gangguan konsep 1. Bina hubungan saling S: Klien mengatakan kurang
2022 diri b/d harga diri percaya dengan mendapat perhatian dari
Jam 14.00 WITA rendah menggunakan prinsip keluarga
komunikasi terapeutik
2. Diskusikan bersama O:
klien aspek positif yang - Ku = lemah
dimiliki klien s. Kesadaran Komposmentis.
3. Edukasi keluarga t. Terpasang IVFD cairan RL 7
pasien untuk tpm
memberikan dukungan u. Klien tampak lesu dan tidak
kepada klien bersemangat
4. Identifikasi dukungan v. TTV :
spiritual TD : 100/70 mm hg.
5. Menganjurkan klien SB : 36,7◦C.
untuk mendekatkan diri RR : 28x /menit.
kepada Tuhan HR : 100x /menit.
w. Ekspresi wajah sedih
P: Lanjutkan intervensi