Anda di halaman 1dari 15

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

PADA NY. N DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN;


GASTRITIS AKUT
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RS GUNTUR GARUT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas stase Keperawatan Gawat Darurat

Disusun Oleh :

KURNIANTO

NIM :1490121125

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

2021-2022
RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARUTAT
PADA Ny.N DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN;
GASTRITIS AKUT
DIRUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RS. GUNTUR GARUT

I. DATA IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien

1. Nama : Ny. N
2. Umur : 22 thn
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : Sarjana
6. Pekerjaan :-
7. Alamat : Garut Kota
8. Tgl. Masuk : 07-01-2022
9. Tgl. Pengkajian : 07-01-2022
10. Diagnosa Medis : Gastritis Akut

Identitas penanggung jawab


1. Nama : Tn. H
2. Umur : 45 Thn
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : wiraswata
6. Alamat : Garut Kota
7. Hub dgn pasien : Ayah kandung
II. PRIMARY SURVEY

1. Airway : Jalan napas bersih, obstruksi (-), secret (-), snoring (-),
grugling (-)
2. Breathing : Frekuensi nafas 20x/mnt, pergerakan dada simetris
antara kanan dan kiri, bunyi nafas vesikuler, SpO² 97%
(Free air).
3. Circulation : TD 108/84 mmHg, HR 88x/mnt, suhu 36,8ºC, CRT <3
detik.
Akral hangat, nadi kuat, regular dan tidak ada
pendarahan.
4. Dissability : Kesadaran Composmentis, GCS 15 (E4M6V5)
5. Exposure : Saat dikaji tidak ditemukan luka, lesi dari tubuh pasien
6. Folley chateter/fluid : Pasien tidak terpasang chateter.
Pasien terpasang infus Asering 20tts/mnt.
7. Gastric tube : Pasien tidak terpasang NGT, muntah 4 kali.
8. Heart monitor : Pasien tidak terpasang bedside monitor dan tidak di
rekam EKG

III. SECONDARY SURVEY

1. Allergy : Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap


makanan, obat dan lingkungan
2. Medication : Pasien sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan,
baik obat medis ataupun narkoba
3. Previous medical : Pasien sering megalami penyakit seperti sekarang
history/illnes/pregnanc ini sebelumnya,dan pasien tidak memiliki riwayat
y penyakit keturunan maupun penyakit menular
4. Last meal : Makanan terakhir yang dimakan pasien adalah rujak
pedas
5. Event/enviroment : sebelum masuk rumah sakit, pasien memakan rujak
yang sangat pedas. Kira-kira 8 jam setelah memakan
rujak klien meraskan perutnya sakit, mual dan
muntah. Dan pada saat dikaji tanggal 23-12-2021
pasien mengeluh mual dan muntah. Muntah > 4 kali.

 Therapy Medis
- Infus Asering 20tts/mnt
- Ondansetron 2x40gr (IV)
- Omeprazole 1x40mg (IV)
- Paracetamol 3x1gra (BP)

 Pemeriksan Penunjang
- Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Haemoglobin 11,1 gr/dl 12-16 gr/dl
Leukosit 10.600/mm³ 4.000-10.000/mm³
07-01-2022 Hematokrit 34,5 35-45
Trombosit 240.000/mm³ 150.000-450.000/mm³
Eritrosit 4,07 34-35 per mm
IV. ANALISA DATA

NO MASALAH ETIOLOGI DATA

1. Nyeri (akut) Peradangan mukosa DS:


lambung
berhubungan dengan
- Klien mengatakan nyeri
inflamasi mukosa
pada uluhati
lambung
Sekresi asam lambung
DO :
meningkat
- KU. lemah

- Klien nampak meringis


Iritasi lambung
- TTV (TD : 108/84 mmHg, S

: 36,80C, P : 20 x/m, N:
Nyeri Akut
112 x/m)

2. Nutrisi kurang dari peningkatan asam DS:


lambung
kebutuhan tubuh - Klien mengatakan kurang

berhubungan dengan nafsu makan


perangsangan kolinergi
anorexia - Klien mengatakan sering

mual dan muntah


menstimulus saraf vagus
DO :
pada hipotalamus
- KU. lemah

- Klien nampak hanya


mual muntah
menghabiskan ½ dari porsi

makan
nutrisi kurang dari
kebutuhan - TTV (TD : 108/84 mmHg,

S : 36,80C, P : 20 x/m, N:
112 x/m

- Terpasang infus Asering

pada tangan kanan (Asering,

20 tetes per menit)

3. Volume cairan kurang Penurunan tonus otot DS :


dan
dari kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan sering
peristaltik lambung
berhubungan dengan
mual dan muntah
intake yang tidak
adekuat dan output - Klien mengatakan minum-
Refluks isi duodenum
cair yang berlebih ke
nya sedikit
(mual dan muntah) lambung
DO :

- KU. lemah
Ransangan mual
- Klien nampak pucat

- Turgor kulit jelek


Dorongan isi lambung
ke mulut - TTV (TD : 108/84 mmHg, S

: 36,60C, P : 20 x/m, N:
Muntah
112 x/m

- Terpasang infus Asering


Resiko kekurangan
pada tangan kanan (Asering,
volume
cairan tubuh 20 tetes per menit)

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia

3. Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anorexia
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1 Nyeri b/d iritasi mukosa Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji lokasi dan skala nyeri 1. Untuk mengetahui nyeri yang

lambung, ditandai dengan tindakan keperawatan selama dirasakan klien sebagai acuan

DS: 3 x 24 jam diharapkan nyeri intervensi

- Klien mengatakan nyeri pada berkurang dengan 2. Observasi TTV 2. Peningkatan tekanan darah merupakan
kriteria
uluhati gambaran pada nyeri
hasil:
DO : 3. Posisi yang nyaman dapat mengurangi
- Klien tidak mengeluh nyeri 3. Beri posisi yang nyaman bagi
- KU. lemah respon nyeri
uluhati klien
- Klien nampak meringis
- Klien nampak tenang
- TTV (TD : 108/84 mmHg, S
4. Beri klien untuk menghindari 4. Membantu dalam menurunkan iritasi
: 36,8 C, P : 20 x/m, N: 112
0
makanan yang dapat gaster dan ketidaknyamanan dalam
x/m)
merangsang peningkatan asam proses pencernaan

lambung
5.Penatalaksanaan dalam 5. Analgetik dapat menurunkan bahkan

pemberian obat Omeprazole menghilangkan nyeri

dan Ondansetron
2. Nutrisi kurang dari Tujuan : setelah dilakukan 1. Berikan makanan sedikit tapi 1. Memaksimalkan masukan makanan
kebutuhan tubuh
tindakan keperawatan sering dan mengurangi iritasi asam lambung
berhubungan dengan anorexia),
selama 2. Anjurkan keluarga 2. Menambah selera makan
ditandai dengan :
3 x 24 jam diharapkan menyajikan makanan dalam
DS:
kebutuhan nutrisi klien kondisi hangat dan sesuai
- Klien mengatakan kurang
terpenuhi dengan kriteria kesukaan
nafsu makan
hasil: 3. Anjurkan klein manjaga 3. Kondisi mulut yang bersih dapat
- Klien mengatakan sering
- KU. Baik kebersihan oral meningkatkan nafsu makan
mual dan muntah
- Nafsu makan kembali baik
DO :

- KU. Lemah
- Klien nampak hanya

menghabiskan ½ dari porsi

makan

- TTV (TD : 108/84 mmHg, S

: 36,80C, P : 20 x/m, N: 112

x/m

- Terpasang infus Asering pada

tangan kanan (asering, 20 tetes

per menit)

3. Volume cairan kurang dari Tujuan : setelah dilakukan 1. Pantau pemasukan dan 1. Evaluator lansung status cairan,

kebutuhan tubuh berhubungan tindakan keperawatan pengeluaran cairan

dengan intake yang tidak selama 2. Evaluasi turgor kulit, 2. Indicator lansung status cairan/

adekuat dan output cair yang 3 x 24 jam kelembaban membrane perbaikan ketidakseimbangan
diharapkan
berlebih (mual dan muntah), mukosa dan adanya edema
kebutuhan cairan tubuh
ditandai dengan :
klien terpenuhi dengan
- Klien mengatakan sering
kriteria
mual dan muntah hasil: 3. Kaji ulang kebutuhan cairan, 3. Pemberian cairan dengan rute yang

- Klien mengatakan minum- nya - KU. Baik buat jadwal 24 jam dan rute tepat dapat mempercepat perbaikan

sedikit - Klien tidak muntah yang di gunakan, pastikan kondisi.

DO : minuman yang di sukai.

- KU. lemah 4. Anjurkan pasien untuk 4. Dapat menurunkan terjadinya muntah

- Klien nampak pucat minum dan makan dengan bila mual

- Turgor kulit jelek perlahan sesuai indikasi

- TTV (TD : 108/84 mmHg, S 5. Penatalaksanaan dalam 5. Terapi IV memudahkan control

: 36,80C, P : 20 x/m, N: 112 pemberian cairan IV kondisi pasien.

x/m 6. Penatalaksanaan dalam 6. Obat captopril dapat meurunkan

- Terpasang infus Asering pada pemberian obat captopril. tekanan darah

tangan kanan (Asering, 20 tetes

per menit)

VII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


No Diagnosa Keperawatan Tgl/jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi

1. Mengkaji lokasi dan skala nyeri S:


1 Nyeri (akut) berhubungan Jumat , 07/01/2022 Kurnianto 11.30
dengan inflamasi mukosa Hasil : skala nyeri 4 - 6
lambung 2. TTV
- Klien mengatakan masih
Hasil : TTV (TD : 108/84 mmHg, S :
08.20 nyeri pada uluhati
36,80C, P : 20 x/m, N : 112 x/m)
O:
08.30 3. Memberikan posisi nyaman bagi
Kurnianto - KU. lemah
klien
08.40
- Klien nampak meringis
Hasil : Klien dengan posisi setengah
A: Masalah belum teratai
duduk

4. Memberikan klien untuk P : Lanjutkan semua intervensi

menghindari makanan yang dapat


09.00 Kurnianto
merangsang peningkatan asam

lambung

Hasil : Klien makan bubur dan

menghindari makanan pedas dan

bergas Kurnianto
11.30
5. Penatalaksanaan dalam pemberian

obat Omeprazole dan Ondansetron

Hasil : Injeksi Ondansetron 1 amp/IV

dan Omeprazole 1 gr/IV

Jumat, 07/01/2022 1. Memberikan makanan sedikit tapi S : Klien mengatakan masih


2 Nutrisi kurang dari Kurnianto 12.00
11.45 sering mual dan muntah
kebutuhan tubuh
11.55 Hasil : klien menghabiskan ½ porsi O:
berhubungan dengan
2. Menganjurkan keluarga menyajikan Kurnianto - KU. Lemah
anorexia
makanan yang bervariasi - Porsi makan tidak dihabiskan
Hasil : klien makan kue, roti dan A : Masalah belum teratasi.

12.00 bubur Kurnianto


P : Intervensi dilanjutkan
3. Menganjurkan klien menjaga

kebersihan oral.

Hasil : klien menyikat giginya 2 kali

sehari.

1. Memantau pemasukan dan S: Klien mengatakan masih


3 Volume cairan kurang dari Jumat , 07/01/2022 12.45
pengeluaran cairan Kurnianto sering mual dan muntah
kebutuhan tubuh
12.15 Hasil : tidak ada tanda tanda O: KU. Lemah, Turgor kulit
berhubungan dengan
dehidrasi jelek
intake yang tidak
12.25
2. Mengevaluasi turgor kulit, Kurnianto A: Masalah belum teratasi
adekuat dan output cair
kelembaban membrane mukosa dan
yang berlebih (mual dan P: intervensi dilanjutkan
adanya edema
muntah)
Hasil: turgor kulit jelek

12.30 3. Mengkaji ulang kebutuhan cairan, Kurnianto

buat jadwal 24 jam dan rute yang di

gunakan, pastikan minuman yang di

sukai pasien

Hasil: klien banyak minum air putih


12.35
4. Menganjurkan pasien untuk minum
Kurnianto
dan makan dengan perlahan sesuai

indikasi
12.45
5. Penatalaksanaan pemberian cairan

IV Kurnianto

Hasil : terpasang infuse Asering

pada tangan kanan (20 tts/menit).

6. Penatalaksaan dalam pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai