Anda di halaman 1dari 44

FORMAT UJIAN KLINIK KMB (RESUME)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Nama : Hadmila Suci


Mahasiswa

Tempat Praktek : Rumah Sakit Senta Medika Cikarang

Tanggal :27 -11 -2023


Pengkajian

A. Identitas Diri Klien


Nama : NY. Y Tanggal : 27 November 2023
(inisial) masuk RS

Tempat/TTL : Bekasi, 10 -01- 1991 Sumber : Anamnesa


Informasi

Umur : 31 th Agama : Islam .

Jenis : Perempuan Status : menikah


Kelamin Perkawinan

Pendidikan : Smp Suku : Sunda

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Lama : -


Bekerja
Alamat : Kp. Sukamurni
B. PENGKAJIAN PRE HEMODIALISA
1. Keluhan utama.
Pasien.mengatakan BAK tidak ada.perut buncit dan kaki tangan bengkak, nafas juga
sesak, masih ada batu sesekali

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pada bulan mei 2022 pasien mengeluh mual dan nyeri pinggang. diajak berobat ke
dokter dan disarankan ke rumah sakit untuk cek darah dan usg abdomen. Pada saat di
rumah sakit Pasien mengatakan belum memiliki penyakit ginjal, . Pasien mengatakan
tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti Hepatitis, HIV, TBC, dll

Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi.
Riwayat Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit ginjal seperti
yang dialami dirinya. Pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM, dll

Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman maupun obat-
obatan
Riwayat Obat-obatan :
Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat ginjal seperti Bicnat, Caco3, Asam Folat.

Kondisi Psikologi

Masalah perkawinan : tidak ada

Kekerasan fisik : tidak ada

Trauma dalam kehidupan : tidak ada

Gangguan tidur : Ya, os jika ada sesak dan batuk mengalami susah tidur

Konsultasi dengan psikologi/psikiater : tidak ada

Status sosial, ekonomi dan spiritual


Pasien mengatakan menikah di usia 23tahun, dengan 1 suami, os sebagai IRT, dan
suami sebagai buruh, pembiayaan kesehatan memakai BPJS, saat ini os tinggal
bersama suami dan anak,os masih bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang
muslim.
Status fungsional
Pasien menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dibantu sebagian, seperti mandi
dan berpakaian.
2. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmentis TD : 115 / 82 mmhg


N : 96 x/ menit RR : 30 x/ menit S : 36 C
Spo : 99 %
Bb : 80 kg
Bb sebelum hd : 82 Terpasang simino sebelah kiri
Bagian ektermitas ada edema dan perut tampak asites

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 06/11/2023

Parameter Hasil Nilai rujukan Keterangan

Hemglobin 9.5 14.0-17.5 Low


Hematokrit 30.1 36-47 Low
Leukosit 15.8 4.4-11.3
Trombosit 150-363 Low
290
Ureum 10-50
71
Kreatinin 0.6-1.2 High
4.07
Asam urat
Kalium 135- 145
3.5-5.5
Natirum
< 140
Gula darah
HBs-Ag
Anti HCV
Anti HIV
Negatif
Negatif
Negatif

Hasil radiologi :
Efusi pleura kanan
Polykistik ginjal kanan dan multiple nefrolithiasis kiri Usg tamapk ascites dan efusi
pleura kanan

4. Therapi
Selama di lakukan tindakan :
Heparin
Hemapo 3000 UI/1 ml
Catrofile 25 gr
5. Pathofisiologi
Ascites adalah penimbunan cairan yang abnormal di rongga perut.
Rendahnya tingkat albumin dalam darah menyebabkan perubahan dalam tekanan
yangdi perlukan untuk mencegah pertukaran cairan. Perubahan tekanan
memungkinkan cairan merembes keluar dari pembuluh darah.aktivitaas tiroid tertekan
kadang menyebabkan asites.
Gejala asites pada gagal ginjal kronis,sejumlah kecil cairan diperut tidak
menimbulkan gejala,akumulasi besar dapat menyebabkan: kenaikan berat badan yang
cepat, ketidak nyamanan perut, sesak nafas, pergelangan kaki bengkak

C. Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
2. Pola nafas tidak efektif b.d penumpukan cairan
3. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur

D. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia


b.d penurunan fungsi ginjal keperawatan 3 jam (I.03114)
inspirasi dan atau ekspirasi
Ditandai dengan : 1. Observasi
yang tidak memberikan
 Periksa tanda
Ds: ventilasi adekuat membaik dan gejala
dengan kriteria hasil : hypervolemia
Ps mengatakan sudah tidak  Monitor ttv
BAK - Edema menurun 2. Terapeutik
- Asites menurun  Timbang berat
Do : Intake 11200 cc - Berat badan mencapai bada setiap hari
target yang di inginkan pada waktu yang
Output (IWL = 800 cc)
- Balance cairan Negatif sama
Balance +400 cc  Batasi asupan
cairan dan
Bb sebelum nya :82 garam
Bb setelah hd : 80  Tinggikan kepala
Hasil rotgen : adanya tempat tidur 30-40
kerusakan pada bagian derajat
ginjal, adanya efusi pleura,
dan asites.
Ureum : 71
Kreatinin: 4.07
3. Edukasi
1. Anjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi


b.d penumpukan cairan keperawatan 3 jam Observasi:
inspirasi dan atau ekspirasi
 Monitor pola
Ds : yang tidak memberikan
nafas, monitor
Ps mengatakan ada sesak ventilasi adekuat membaik saturasi oksigen
dari semalam dengan kriteria hasil :  Monitor frekuensi,
irama, kedalaman
Do : - Kapasitas vital dan upaya napas
Td : 115 /84 meningkat
Nadi :108 x/ menit - Diameter thorak Terapeutik
Rr 30 anterior posterior
meningkat  Atur Interval
Terpasang oksigen nasal pemantauan
kanul - Tekanan inspirasi
respirasi sesuai
Posisi duduk semi fowler meningkat kondisi pasien
Nafas dangkal - Tekanan ekperasi  Berikan terapi
meningkat oksigen
 Posisikan tempat
tidur 30 derajat

Edukasi

 Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu

Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur


kurang kontrol tidur keperawatan selama 3 jam
diharapkan pola tidur klien Observasi
Ds : pasien mengatakan membaik, dengan kriteria
sulit tidur dari semalam
hasil:  Identifikasi pola
 Keluhan sulit tidur aktivitas dan
karena sesak napas
menurun tidur
DO :  Identifikasi faktor
Ps tampak gelisah pengganggu tidur
Ps sering terbangun setiap  Keluhan sering Terapeutik
tidur terjaga Menurun
Td : 115/84  Gelisah berkurang  Modifikasi
Nadi :108 x/ menit lingkungan
 Lakukan prosedur
Rr 30
untuk meningkatkan
kenyamanan
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat
atau tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga.

6. INTRA
HEMODIALISA Lama
Dialisis : 3 jam
Conductivity : 14
Suhu Mesin : 37 oC
Aliran Dialisat: 300 mL/
min
Antikoaugulan: Heparine 3 mL/
jam Sirkulasi : 5000 U
Kontinyu : 1500 U/
jam Jenis Acces :
simino Ukuran Jarum
Fistula : 16 G UF Goal
: 1000 L
UF Rate : 800 L/ jam
Jam Qb Ufg Uf Nadi Suhu RR TD
r
(ml/ (ml/ (ml/mnt) (x/ (˚C) (x/ Mmhg
mnt) mnt) mnt mnt
) )

07.20 200 500 100 83 37˚C 30 118/93

08.20 200 500 100 70 37˚C 29 117/90

09.20 200 500 36,5˚ 28 117/87


100 68 C
10.20 200 500 100 80 36˚C 22 120/80

11.20 20 500 100 83 36˚C 20 115/90


7. POST HEMODIALISA
o Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6
o TTV : TD: 115/ 90 mmHg
HR ; 82 x/mnt, RR 22 x/mnt, S 36˚C BB : 80 kg
o Lama Dialisis
3 jam, dimulai pukul 7.20.00 WIB dan selesai pukul 10.50 WIB
o Ultra Filtrasi
1500 liter, Qb 200 mL/menit
o Pemberian Heparine
Kontinyu bolus 1000 IU, dosis maintenance 1500 IU/ jam
o Jenis Dialisat
Bicarbonate
o Jenis akses vaskuler
simino
o Tidak terdapat tindakan tambahan atau pengobatan selama
hemodialisis

S : sesak
O : k.u sedang
A: kelebihan volume cairan P :
hd 2x seminggu
FORMAT UJIAN KLINIK KMB (RESUME)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Nama : Hadmila Suci


Mahasiswa

Tempat Praktek : Rumah Sakit Senta Medika Cikarang

Tanggal :27 -11 -2023


Pengkajian

A. Identitas Diri Klien


Nama : TN. A Tanggal : 28 November 2023
(inisial) masuk RS

Tempat/TTL : Bekasi, 4 -04- 1972 Sumber : Anamnesa


Informasi

Umur : 51 th Agama : Islam .

Jenis : Laki-Laki Status : menikah


Kelamin Perkawinan

Pendidikan : SMA Suku : Sunda

Pekerjaan : - Lama : -
Bekerja
Alamat : Cikarang
B. PENGKAJIAN PRE HEMODIALISA
1. Keluhan utama.
Pasien.mengatakan Kakinya Bengkak, BAK hanya sedikit pasien mengatakan makan dan
minumnya sangat dibatasi

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pada bulan tanggal 25 bulan desember 2022 pasien mengeluh pusing lemes, BAK nya
tidak lancar, mual dan muntah. Setelah itu pasien dibawa ke Rumah Sakit, setelah di
rumah sakit pasien di diagnogsa DM dan Cek HD, diagnogsa di tetapkan dari
pemeriksaan foto torak, pemeriksaan gula darah dan urium kreatinin semenjak itu
pasien dilakukan Hemodialisa.

Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan riwayat operasi debridemen absespedis tiga yang bilan yang lalu.
Riwayat Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit ginjal seperti
yang dialami dirinya. Pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM, dll

Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman maupun obat-
obatan
Riwayat Obat-obatan :
Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat ginjal seperti Bicnat, Caco3, Asam Folat.

Kondisi Psikologi

Masalah perkawinan : tidak ada

Kekerasan fisik : tidak ada

Trauma dalam kehidupan : tidak ada

Gangguan tidur : Pasien Tidak ada mengalami gangguan tidur.

Konsultasi dengan psikologi/psikiater : tidak ada

Status sosial, ekonomi dan spiritual


Pasien mengatakan sudah tidak bisa lagi beraktivitas untuk mencari nafkah, tidak bisa
lagi menjalankan kewajiban sebagai seorang suami, untuk mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari hari istri nya yang bekerja. Pasien masih bisa menjalankan kewajiban
sebagai seorang muslim.
Status fungsional
Pasien menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dibantu sebagian, seperti mandi
dan berpakaian.
2. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmentis TD : 180 / 80 mmhg


N : 70 x/ menit RR : 25 x/ menit S : 36 C
Spo : 99 %
Bb : 52 kg
Bb sebelum hd : 55 Terpasang simino sebelah kiri
Bagian ektermitas ada edema

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 28/11/2023

Parameter Hasil Nilai rujukan Keterangan

Hemglobin 7.8 14.0-17.5 Low


Hematokrit 22,8 36-47 Low
Leukosit 7,7 4.4-11.3
Trombosit 150-363 Low
363
Ureum 10-50
445
Kreatinin 0.6-1.2 High
24,71
Asam urat
Kalium 135- 145
3.5-5.5
Natirum
< 140
Gula darah
HBs-Ag
Anti HCV
Anti HIV
Negatif
Negatif
Negatif

Hasil radiologi :
Suspechardiomegali
Pulmopleuropneumonia kiri tampak sedl dengan tipdista setinggi T9

4. Therapi
Selama di lakukan tindakan :
Heparin
Hemapo 3000 UI/1 ml
Catrofile 25 gr
5. Pathofisiologi
Diabetes Melitus adalah kumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya. DM
dibagi menjadi 4 tipe, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lainnya, serta DM
gestasional (LeMone et al., 2016). Diabetes Tipe 1 terjadi akibat kerusakan sel β
(proses autoimun) yang ditandai dengan hiperglikemia, pemecahan lemak dan protein
tubuh, dan pembentukan ketosis. Ketika sel β rusak maka insulin tidak dapat
berproduksi. Menurut Ernawati (2013), normalnya insulin dapat mengendalikan
glikogenolisis dan glukoneogenesis, tapi pada DM tipe 1 terjadi resistensi insulin,
kedua proses tersebut terjadi terus menerus sehingga dapat menimbulkan
hiperglikemia. Sedangkan Diabetes tipe 2 merupakan kondisi hiperglikemia puasa yang
terjadi meskipun tersedia insulin. Kadar insulin yang dihasilkan dirusak oleh resistensi
insulin di jaringan perifer.

C. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
b. Perubahan Nutrisi Kurang dari kelebihan tubuh, b.d pembatasan diit
c. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahn status cairan

D. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia


b.d penurunan fungsi ginjal keperawatan 3 jam (I.03114)
inspirasi dan atau ekspirasi
Ditandai dengan : 3. Observasi
yang tidak memberikan
 Periksa tanda
Ds: ventilasi adekuat membaik dan gejala
dengan kriteria hasil : hypervolemia
Ps mengatakan edeme pada  Monitor ttv
kaki dan tangan - Edema menurun 4. Terapeutik
BAK sedikit - Berat badan mencapai  Timbang berat
target yang di inginkan bada setiap hari
Do : Intake 1100 cc - Balance cairan Negatif pada waktu yang
sama
Output = 600 cc
 Batasi asupan
Balance +500 cc cairan dan
garam
Bb sebelum nya :55  Cek URCL
Bb setelah hd : 52 secara berkala
Ureum : 445  Hitung balance
Kreatinin: 24.71 cairan per 24
jam
4. Edukasi
1. Anjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Perubahan Nutrisi Kurang mempertahankan masukan 1. Kaji status pasien


dari kelebihan tubuh, b.d nutrisi yang adekuat (timbang berat badan
pembatasan diit
KH : harian, keseimbangan
- Memilih makanan yang masukan dan keluaran,
menimbulkan nafsu turgor kulit dan adanya
makan dalam batasi diet oedema dan hipertensi)
- Menunjukkan tidak R/ pengkajian dasar dan data
adanya perubahan dan untuk memantau
penurunan berat badan perubahan dan
yang lambat mengevaluasi
- Menunjukkan turgor kulit 2. Batasi masukan cairan
tanpa oedema R/ pembatasan cairan akan
menentukan berat tubuh
ideal, keluaran urin dan
respon terhadap terapi
3. Bantu klien dalam
menghadapi
ketidaknyamanan akibat
pembatasan cairan
1. R/
pemahaman
meningkatka
n kerjasama
klien dan
keluarga
dalam
pembatasan
cairan
Resiko kerusakan Integritas Setelah dilakukan asuhan Lakukan pemeriksaan fisk
Kulit Berhubungan dengan keperawatan diharapkan
Perubahan Status Cairan pasien tidak mengalami
kerusakan integritas kulit
dan jaringan Observasi
Ds : pasien mengatakan
Kulitnya gampang KH : perkusi jaringan tidak  Lakukan
terkelupas, warna kulit terganggu pemeriksaan fisk
berubah jadi gelap dan Integritas kulittidak untuk
sering gatal pada kulit terganggu mengidentifikasi
Tidak ada pigmantasi terjadinya
abnormal kerusakan kulit
DO :
Tidak ada pengelupasan  Anjurkan pasien
Warna kulit pasien tampak kulit
untuk
gelap, adanya bercak luka Tidajk ada luka atau lesi menghindari
pada kulit pasien pada kulit sabun mandi dan
minyak yang
mengandung
parfum
 Anjurkan pasien
untuk tidak
memakai pakaian
ketat
 Anjurkan pasien
mandi dengan air
hangat
 Anjurkan pasien
untuk memotong
kuku
6. INTRA
HEMODIALISA
Lama Dialisis : 5 jam
Conductivity : 14
Suhu Mesin : 37 oC
Aliran Dialisat: 200 mL/
min
Antikoaugulan: Heparine 3 mL/
jam Sirkulasi : 5000 U
Kontinyu : 1500 U/
jam Jenis Acces :
simino Ukuran Jarum
Fistula : 16 G UF Goal
: 2000 L
UF Rate : 400 L/ jam
Jam Qb Ufg Uf Nadi Suhu RR TD
r
(ml/ (ml/ (ml/mnt) (x/ (˚C) (x/ Mmhg
mnt) mnt) mnt mnt
) )

11.40 200 2000 400 83 37˚C 25 118/93

12.40 200 2000 400 90 37˚C 20 117/90

13.40 200 2000 400 36,5˚ 23 117/87


75 C
14.40 200 2000 400 88 36˚C 25 115/80

15.40 200 2000 400 85 36˚C 24 120/80


7. POST HEMODIALISA
a. Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6
b. TTV: TD: 120/ 80 mmHg
HR ; 85 x/mnt, RR 24 x/mnt, S 36˚C BB : 80 kg
c. Lama Dialisis
4 jam, dimulai pukul 11.40.00 WIB dan selesai pukul 15.40 WIB
d. Ultra Filtrasi
1500 liter, Qb 200 mL/menit
e. Pemberian Heparine
Kontinyu bolus 1000 IU, dosis maintenance 1500 IU/ jam
f. Jenis Dialisat
Bicarbonate
g. Jenis akses vaskuler
simino
h. Tidak terdapat tindakan tambahan atau pengobatan selama
hemodialisis

S : sesak
O : k.u sedang
A: kelebihan volume cairan
P : hd 2x seminggu
FORMAT UJIAN KLINIK KMB (RESUME)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Nama : Hadmila Suci


Mahasiswa

Tempat Praktek : Rumah Sakit Senta Medika Cikarang

Tanggal :29 -11 -2023


Pengkajian

A. Identitas Diri Klien


Nama : Tn.s Tanggal : 29November 2023
(inisial) masuk RS

Tempat/TTL : Bekasi, 13 -07- 1973 Sumber : Anamnesa


Informasi

Umur : 50 th Agama : Islam .

Jenis : Laki-laki Status : menikah


Kelamin Perkawinan

Pendidikan : Sma Suku : Sunda

Pekerjaan : Buruh Lama : -


Bekerja
Alamat : Cikarang
B. PENGKAJIAN PRE HEMODIALISA
1. Keluhan utama.
Pasien.mengatakan BAK todak ada.perut bincit dannkaki tamgan bengkak.nafas juga
sesak.masih ada batu sesekali

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pada bulan februari 2022 pasien mengeluh mual dan nyeri pinggang. diajak berobat ke dokter dan
disarankan ke rumah sakit untuk cek darah rmpoto thorax, dan usg abdomen. Pada saat di rumah sakit
Pasien mengatakan ada riwayat hipertensi.rutin mengkonsumsi amlodipin dan captopril.

Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi.
Riwayat Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit ginjal seperti yang dialami
dirinya. Pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular dan
penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM, dll

Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman maupun obat-obatan
Riwayat Obat-obatan :
Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat penurun tensi yaitu Amlodipine 5 mg 1 tablet sehari.
Kondisi Psikologi

Masalah perkawinan : tidak ada

Kekerasan fisik : tidak ada

Trauma dalam kehidupan : tidak ada

Gangguan tidur : pasien.mengatakan tidak ada mengalami gangguan tidur

Konsultasi dengan psikologi/psikiater : tidak ada

Status sosial, ekonomi dan spiritual


Pasien mengatakan bekerja sebagai buruh.semenjak sakit pasien jarang bekerja.untuk kebutuhan sehari
hari di bantu sama anak nya. pembiayaan kesehatan memakai BPJS, saat ini pasien tinggal bersama
istri.pasien masih bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.
Status fungsional
Pasien menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dibantu.

2. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmentis TD : 18/80 mmhg


N : 78 x/ menit RR : 32x/ menit S : 36 C
Spo : 99 %
Bb : 60kg
Bb sebelum hd : 62 Terpasang simino sebelah kiri
Bagian ektermitas ada edema..
3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 06/11/2023

Parameter Hasil Nilai rujukan Keterangan

HemoglobinH 8.6 14.0-17.5 Low


ematokrit 25.9 36-47 Low
Leukosit 8.5 4.4-11.3
Trombosit 150-363 Low
323
Ureum 10-50
244
Kreatinin 0.6-1.2 High
10.7
Asam urat
Kalium 135- 145
3.5-5.5
Natirum Gula
< 140
darah
HBs-Ag Anti
HCV Anti
HIV
Nega
tif
Nega
tif
Nega
tif

Hasil radiologi :
Efusi pleura sinistra
Polykistik ginjal kanan dan multiple nefrolithiasis kiri Usg tamapk tanda neprhopathy
ginjal bilateral.menunjukkan ukuran yang lebih kecil

4. Therapi
Selama di lakukan tindakan :
Heparin
Hemapo 3000 UI/1 ml
Catrofile 25 gr
5. Pathofisiologi
Hipertensi menyebabkan rangsangan barotrauma pada kapilerglomerolus dan
meningkatkan tekanan kapiler glomerolus terebut, yang lama kelamaan akan
menyebabkan glomerolusclerosis. Glomerulusclerosis dapat merangsang terjadinya
hipoksia kronis yang menyebabkan kerusakan ginjal. Hipoksia yang terjadi
menyebabkan meningkatnya kebutuhan metabolisme oksigen pada tempat tersebut,
yang menyebakan keluarnya substansi vasoaktif (endotelin, angiotensin dan
norephineprine) pada sel endotelial pembuluh darah lokal tersebut yang menyebabkan
meningkatnya vasokonstriksi. Aktivasi RAS (Renin Angiotensin Sistem) disamping
menyebabkan vasokontriksi, juga menyebakan terjadinya stres oksidatif yang
meningkatkan kebutuhan oksigen dan memperberat terjadinya hipoksia. Stres oksidatif
juga menyebabkan penurunan efesiensi transport natrium dan kerusakan pada DNA,
lipid & protein, sehingga pada akhirnya akan menyebakan terjadinya tubulointertitial
fibrosis yang memperparah

C. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
b. Pola nafas tidak efektif b.d penumpukan cairan
c. Intoleransi aktivitas b.d proses.penyakit.

D. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia


b.d penurunan fungsi ginjal keperawatan 3 jam (I.03114)
inspirasi dan atau ekspirasi
Ditandai dengan : 5. Observasi
yang tidak memberikan
 Periksa tanda
Ds: ventilasi adekuat membaik dan gejala
dengan kriteria hasil : hypervolemia
Ps mengatakan BAK  Monitor ttv
sedikit - Edema menurun 6. Terapeutik
- BAK meningkat  Timbang berat
Do : bada setiap hari
pada waktu yang
Bb sebelum nya :62 - Berat badan mencapai
sama
Bb setelah hd : 60 target yang di inginkan  Batasi asupan
Hasil rotgen : adanya cairan dan
kerusakan pada bagian garam
ginjal, adanya efusi pleura.  Tinggikan kepala
Ureum :244 tempat tidur 30-40
Kreatinin:10.7 derajat
Intake : 1300
Output : 800
Balance cairan :
+600
5. Edukasi
1. Anjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respiras


b.d penumpukan cairan keperawatan 3 jam  Observasi:
inspirasi dan atau ekspirasi
Ds :  Monitor pola
yang tidak memberikan
nafas, monitor
Ps mengatakan sesak ventilasi adekuat membaik saturasi oksigen
nafas dengan kriteria hasil :  Monitor frekuensi,
irama, kedalaman
Do :  Kapasitas vital dan upaya napas
Td : 180 /90 meningkat
Nadi :78 x/ menit  Diameter thorak  Terapeutik
Rr 32 anterior posterior
 Atur Interval
Terpasang oksigen nasal meningkat
pemantauan
kanul 3lpm  Tekanan inspirasi respirasi sesuai
Posisi duduk semi fowler meningkat kondisi pasien
Nafas dangkal  Tekanan ekperasi  Berikan terapi
meningkat oksigen
 Sesak nafas  Posisikan tempat
tidur 30 derajat
menurun
 Edukasi

 Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu

Setelah dilakukan tindakan manajemen energi.


Intoleran aktivitas keperawatan selama 3 jam
berhubungan dengan proses diharapkan kemampuan Identifikasi gangguan
penyakit aktifitas meningkat, dengan
kriteria hasil: fungsi tubuh yang
 Keluhan lemes
Ds: pasien mengatakan menurun mengakibatkan kelelahan .
aktivitas sehari hari banyak
yang di bantu keluarga.  Lelah memurun
Monitor kelelahan fisik
 Dispnea setelah
Pasien mengatakan susah aktivitas menurun
aktifitas karna sesak nafas dan emosional
 Frekuensi nafas
dan lemes
membaik Lakukan latihan rentang
 Tekanan darah gerak pasif dan/atau aktif
DO : membaik
 Terapeutik

Sediakan lingkungan

nyaman dan rendah

stimulus.

Lakukan latihan

rentang gerak pasif

dan/atau aktiv.

Berikan aktivitas

distraksi yang

menenangkan.

Fasilitas duduk di sisi

tempat tidur, jika tidak

dapat berpindah atau

berjalan.

- Edukasi

Anjurkan tirah baring

Anjurkan melakukan

aktivitas secara bertahap.


6. INTRA
HEMODIALISA Lama
Dialisis : 4 jam
Conductivity : 14
Suhu Mesin : 37 oC
Aliran Dialisat: 300 mL/
min
Antikoaugulan: Heparine 3 mL/
jam Sirkulasi : 5000 U
Kontinyu : 1500 U/
jam Jenis Acces :
simino Ukuran Jarum
Fistula : 16 G UF Goal
: 1000 L
UF Rate : 600 L/ jam
Jam Qb Ufg Uf Nadi Suhu RR TD
r
(ml/ (ml/ (ml/mnt) (x/ (˚C) (x/ Mmhg
mnt) mnt) mnt mnt
) )

11.20 200 3000 600 83 37˚C 32 18090

12.20 200 3000 600 70 37˚C 29 187/90

130.20 200 3000 36,5˚ 28 177/87


600 68 C
14.20 200 3000 600 80 36˚C 32 168/80

15.20 20 3000 600 83 36˚C 25 165/90


7. POST HEMODIALISA
a. Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6
b. TTV: TD: 165/ 90 mmHg
HR ; 83 x/mnt, RR 25 x/mnt, S 36˚C BB : 60 kg
c. Lama Dialisis
4 jam, dimulai pukul 1120.00 WIB dan selesai pukul 10550 WIB
d. Ultra Filtrasi
1500 liter, Qb 200 mL/menit
e. Pemberian Heparine
Kontinyu bolus 1000 IU, dosis maintenance 1500 IU/ jam
f. Jenis Dialisat
Bicarbonate
g. Jenis akses vaskuler
simino
h. Tidak terdapat tindakan tambahan atau pengobatan selama
hemodialisis

S : sesak
O : k.u sedang
A: kelebihan volume cairan
P : hd 2x seminggu rabu sabtu
FORMAT UJIAN KLINIK KMB (RESUME)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Nama : Hadmila Suci


Mahasiswa

Tempat Praktek : Rumah Sakit Senta Medika Cikarang

Tanggal :30 -11 -2023


Pengkajian

E. Identitas Diri Klien


Nama : Tn.s Tanggal : 29November 2023
(inisial) masuk RS

Tempat/TTL : Bekasi, 13 -07- 1973 Sumber : Anamnesa


Informasi

Umur : 50 th Agama : Islam .

Jenis : Laki-laki Status : menikah


Kelamin Perkawinan

Pendidikan : Sma Suku : Sunda

Pekerjaan : Buruh Lama : -


Bekerja
Alamat : Cikarang
A. PENGKAJIAN PRE HEMODIALISA
1. Keluhan utama.
Pasien.mengatakan BAK tidak ada.kaki tangan bengkak.nafas juga sesak.masih ada batuk
sesekali

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pada bulan novemberi 2021 pasien mengeluh mual dan nyeri pinggang. diajak berobat ke dokter dan
disarankan ke rumah sakit untuk cek darah rmpoto thorax, dan usg abdomen. Pada saat di rumah sakit.

Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan belum pernah melakukan operasi.
Riwayat Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit ginjal seperti yang dialami
dirinya. Pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular dan
penyakit keturunan seperti Hipertensi, DM, dll

Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman maupun obat-obatan
Riwayat Obat-obatan :
Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat penurun tensi yaitu Amlodipine 5 mg 1 tablet sehari.
Kondisi Psikologi

Masalah perkawinan : tidak ada

Kekerasan fisik : tidak ada

Trauma dalam kehidupan : tidak ada

Gangguan tidur : pasien.mengatakan tidak ada mengalami gangguan tidur

Konsultasi dengan psikologi/psikiater : tidak ada

Status sosial, ekonomi dan spiritual


Pasien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga..semenjak sakit pasien jarang bekerja.untuk
kebutuhan sehari hari di bantu sama anak nya. pembiayaan kesehatan memakai BPJS, saat ini pasien
tinggal bersama anak dan suami.pasien masih bisa menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.
Status fungsional
Pasien menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dibantu.

2. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmentis TD : 115/80 mmhg


N : 77 x/ menit RR : 25x/ menit S : 36 C
Spo : 99 %
Bb sebelum hd: 55kg
Bb sesudah hd : 51 Terpasang simino sebelah kiri
Bagian ektermitas ada edema..
3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 06/11/2023

Parameter Hasil Nilai rujukan Keterangan

HemoglobinH 9.6 14.0-17.5 Low


ematokrit 35.9 36-47 Low
Leukosit 8.5 4.4-11.3
Trombosit 150-363 Low
323
Ureum 10-50
334
Kreatinin 0.6-1.2 High
20.4
Asam urat
Kalium 135- 145
3.5-5.5
Natirum Gula
< 140
darah

HBs-Ag Anti Negatif


HCV Anti
Negatif
HIV
Negatif

Hasil radiologi :
Efusi pleura kanan
Polykistik ginjal kanan dan multiple nefrolithiasis kiri.l

4. Therapi
Selama di lakukan tindakan :
Heparin
Hemapo 3000 UI/1 ml
5. Pathofisiologi.
Efusi pleura didasari ketidakseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan di cavum
pleura, sehingga menyebabkan akumulasi cairan pleura, baik berupa transudat maupun
eksudat. Keduanya terbentuk melalui mekanisme yang berbeda, meskipun tidak jarang
cairan pleura ditemukan memiliki karakteristik transudat dan eksudat bersamaan.

B. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
b. Pola nafas tidak efektif b.d penumpukan cairan
c. Kerusakan imtegritas kulit b.d perubahan satus cairan

C. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia


b.d penurunan fungsi ginjal keperawatan 3 jam (I.03114)
inspirasi dan atau ekspirasi
Ditandai dengan : 7. Observasi
yang tidak memberikan
 Periksa tanda
Ds: ventilasi adekuat membaik dan gejala
dengan kriteria hasil : hypervolemia
Ps mengatakan BAK  Monitor ttv
sedikit - Edema menurun 8. Terapeutik
- BAK meningkat  Timbang berat
Do : bada setiap hari
pada waktu yang
Bb sebelum - Berat badan mencapai
sama
nya :55Bb setelah target yang di inginkan  Batasi asupan
hd : 51 cairan dan
Hasil rotgen : adanya garam
kerusakan pada bagian  Tinggikan kepala
ginjal, adanya efusi pleura. tempat tidur 30-40
Ureum :334 derajat
Kreatinin:20.4
Intake : 1200
Output : 700
Balance cairan ;
+500
6. Edukasi
1. Anjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Pola nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan Pemantauan respiras


penumpukan cairan tindakan keperawatan 3 Observasi:
jam inspirasi dan atau
ekspirasi yang tidak  Monitor pola
Ds :
memberikan ventilasi nafas, monitor
Ps mengatakan sesak saturasi oksigen
nafas adekuat membaik dengan
kriteria hasil :  Monitor frekuensi,
Do : irama, kedalaman
Td : 157 /90  Kapasitas vital dan upaya napas
Nadi :77 x/ menit meningkat  Terapeutik
Rr 25  Diameter thorak
 Atur Interval
Terpasang oksigen nasal anterior posterior
pemantauan
kanul 3lpm meningkat respirasi sesuai
Posisi duduk semi  Tekanan inspirasi kondisi pasien
fowler ,Nafas dangkal meningkat  Berikan terapi
 Tekanan ekperasi oksigen
meningkat  Posisikan tempat
 Sesak nafas tidur 30 derajat
menurun  Edukasi
Kerusakan imtegritas kulit Setelah dilakukan asuhan Lakukan pemeriksaan fisk
b.d perubahan satus cairan. keperawatan diharapkan
pasien tidak mengalami Observasi
Ds: pasien mengatakan kulit kerusakan integritas kulit
nya menjadi gelap.gatel dan dan jaringan  Lakukan
kering pemeriksaan fisk
KH : perkusi jaringan tidak untuk
DO :kulit pasien tampak terganggu mengidentifikasi
gelap dan kering Integritas kulittidak terjadinya
terganggu kerusakan kulit
Tidak ada pigmantasi  Anjurkan pasien
abnormal untuk
Tidak ada pengelupasan menghindari
kulit sabun mandi dan
Tidajk ada luka atau lesi minyak yang
pada kulit mengandung
parfum
 Anjurkan pasien
untuk tidak
memakai pakaian
ketat
 Anjurkan pasien
mandi dengan air
hangat
Anjurkan pasien
untuk memotong
kuku
6. INTRA
HEMODIALISA Lama
Dialisis : 4 jam
Conductivity : 14
Suhu Mesin : 37 oC
Aliran Dialisat: 300 mL/
min
Antikoaugulan: Heparine 3 mL/
jam Sirkulasi : 5000 U
Kontinyu : 1500 U/
jam Jenis Acces :
simino Ukuran Jarum
Fistula : 16 G UF Goal
: 3000 L
UF Rate : 600 L/ jam
Jam Qb Ufg Ufr Nadi Suhu RR TD
(ml/ (ml/ (ml/mnt) (x/ (˚C) (x/ Mmhg
mnt) mnt) mnt mnt
) )

11.20 200 3000 600 83 37˚C 32 120/90

12.20 200 3000 600 70 37˚C 29 115/70

13.20 200 3000 36,5˚ 28 120/70


600 68 C
14.20 200 3000 600 80 36˚C 32 117/80

15.20 20 3000 600 83 36˚C 25 115/80


7. POST HEMODIALISA
a. Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6
b. TTV: TD: 115/ 80 mmHg
HR ; 83 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36˚C BB : 51 kg
c. Lama Dialisis
4 jam, dimulai pukul 1120.00 WIB dan selesai pukul 10550 WIB
d. Ultra Filtrasi
1500 liter, Qb 200 mL/menit
e. Pemberian Heparine
Kontinyu bolus 1000 IU, dosis maintenance 1500 IU/ jam
f. Jenis Dialisat
Bicarbonate
g. Jenis akses vaskuler
simino
h. Tidak terdapat tindakan tambahan atau pengobatan selama
hemodialisis

S : sesak
O : k.u sedang
A: kelebihan volume cairan
P : hd 2x seminggu rabu sabtu
FORMAT UJIAN KLINIK KMB (RESUME)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI

NERS UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

Nama : Hadmila Suci


Mahasiswa

Tempat Praktek : Rumah Sakit Senta Medika Cikarang

Tanggal :1 -12 -2023


Pengkajian

A. Identitas Diri Klien


Nama : NY. S Tanggal : 1 Desember 2023
(inisial) masuk RS

Tempat/TTL : Bekasi, 10 -05 - 1965 Sumber : Anamnesa


Informasi

Umur : 58 th Agama : Islam .

Jenis : Perempuan Status : Menikah


Kelamin Perkawinan

Pendidikan : SD Suku : Sunda

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Lama : -


Bekerja
Alamat : Kp. Sukatani
B. PENGKAJIAN PRE HEMODIALISA
1. Keluhan utama.
Pasien.mengatakan BAK tidak ada, kaki tangan bengkak, Mual dan lemes, kulit gelap,
kering dan gatal

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pada bulan januari 2020 pasien mengeluh pingsan setelah itu dibawa kerumah sakit dan pasien
dilakukan pemeriksaan darah dan fototorak dari hasilnya pasien mengatakan terkena gagal ginjal.
Semenjak itu pasien dianjurkan untuk melakukan cuci darah. Pasien mengatakan riwayat penyakit gula
tapi tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti Hepatitis, HIV, TBC, dll

Riwayat Operasi :
Pasien mengatakan pernah melakukan operasi usus buntu dan pasien lupa tahunnya kapan.
Riwayat Penyakit keluarga :
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit ginjal seperti yang dialami
dirinya. Pasien juga mengatakan di keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular dan
penyakit keturunan seperti Hipertensi, dll

Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman maupun obat-obatan
Riwayat Obat-obatan :
Pasien mengatakan rutin mengonsumsi obat penurun tensi yaitu Amlodipine 5 mg 1 tablet sehari.
Kondisi Psikologi

Masalah perkawinan : tidak ada

Kekerasan fisik : tidak ada

Trauma dalam kehidupan : tidak ada

Gangguan tidur : Ya, pasien sering terbangun dan susah mengawali tidur.

Konsultasi dengan psikologi/psikiater : tidak ada

Status sosial, ekonomi dan spiritual


Pasien mengatakan menikah di usia 19 tahun, dengan 1 suami, os sebagai IRT, dan suami sebagai
buruh, pembiayaan kesehatan memakai BPJS, saat ini os tinggal bersama suami dan anak,os masih bisa
menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.
Status fungsional
Pasien menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dibantu oleh anaknya.

2. Pemeriksaan fisik

Kesadaran : Composmentis TD : 130 / 82 mmhg


N : 70 x/ menit RR : 20 x/ menit S : 36 C
Spo : 99
Bb : 50kg
Bb sebelum hd : 53 Terpasang simino sebelah kiri
Bagian ektermitas ada edema, kulit hitam dan kering.
3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 06/08/2023

Parameter Hasil Nilai rujukan Keterangan

Hemglobin 10.0 14.0-17.5 Low


Hematokrit 32.1 36-47 Low
Leukosit 12 4.4-11.3
Trombosit 150-363 Low
310
Ureum 10-50
82
Kreatinin 0.6-1.2 High
8.0
Asam urat
Kalium 135- 145
3.5-5.5
Natirum
< 140
Gula darah

HBs-Ag Negatif
Anti HCV
Negatif
Anti HIV
Negatif

Hasil radiologi :
Tampak kargiomegali
Polykistik ginjal kanan dan multiple nefrolithiasis kiri

4. Therapi
Selama di lakukan tindakan :
Heparin
Hemapo 3000 UI/1 ml
Catrofile 25 gr
5. Pathofisiologi
Diabetes Melitus adalah kumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia akibat kerusakan sekresi insulin, kinerja insulin, atau keduanya. DM
dibagi menjadi 4 tipe, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM tipe lainnya, serta DM
gestasional (LeMone et al., 2016). Diabetes Tipe 1 terjadi akibat kerusakan sel β
(proses autoimun) yang ditandai dengan hiperglikemia, pemecahan lemak dan protein
tubuh, dan pembentukan ketosis. Ketika sel β rusak maka insulin tidak dapat
berproduksi. Menurut Ernawati (2013), normalnya insulin dapat mengendalikan
glikogenolisis dan glukoneogenesis, tapi pada DM tipe 1 terjadi resistensi insulin,
kedua proses tersebut terjadi terus menerus sehingga dapat menimbulkan
hiperglikemia. Sedangkan Diabetes tipe 2 merupakan kondisi hiperglikemia puasa yang
terjadi meskipun tersedia insulin. Kadar insulin yang dihasilkan dirusak oleh resistensi
insulin di jaringan perifer.

C. Diagnosa Keperawatan
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
b. Perubahan Nutrisi Kurang dari kelebihan tubuh, b.d pembatasan diit
c. Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur

D. Intervensi keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi

Kelebihan volume cairan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia


b.d penurunan fungsi ginjal keperawatan 3 jam (I.03114)
inspirasi dan atau ekspirasi
Ditandai dengan : 9. Observasi
yang tidak memberikan
 Periksa tanda
Ds: ventilasi adekuat membaik dan gejala
dengan kriteria hasil : hypervolemia
Ps mengatakan sudah tidak  Monitor ttv
BAK - Edema menurun 10. Terapeutik
- Berat badan mencapai  Timbang berat
Do : target yang di inginkan bada setiap hari
- Balance cairan pada waktu yang
Bb sebelum nya :82 sama
seimbang
Bb setelah hd : 80  Batasi asupan
Hasil rotgen : adanya cairan dan
kerusakan pada bagian garam
ginjal, adanya efusi pleura,  Tinggikan kepala
dan asites. tempat tidur 30-40
Ureum : 82 derajat
Kreatinin: 8.0
Intake : 1100
Output : 700
Balance cairan :
+400
7. Edukasi
1. Anjurkan
melapor jika BB
bertambah > 1
kg dalam sehari
2. Ajarkan cara
membatasi cairan

Perubahan Nutrisi Kurang mempertahankan masukan 1. Kaji status pasien


dari kelebihan tubuh, b.d nutrisi yang adekuat (timbang berat badan
pembatasan diit
harian, keseimbangan
kriteria hasil : masukan dan keluaran,
- Memilih makanan
turgor kulit dan
yang menimbulkan
adanya oedema dan
nafsu makan dalam
hipertensi)
batasi diet
R/ pengkajian dasar dan data
- Menunjukkan tidak
untuk memantau
adanya perubahan
perubahan dan
dan penurunan berat
mengevaluasi
badan yang lambat
2. Batasi masukan cairan
- Menunjukkan
R/ pembatasan cairan akan
turgor kulit tanpa
oedema menentukan berat tubuh
ideal, keluaran urin dan
respon terhadap terapi
3. Bantu klien dalam
menghadapi
ketidaknyamanan
akibat pembatasan
cairan
R/ pemahaman
meningkatkan kerjasama
klien dan keluarga dalam
pembatasan cairan

Ds : pasien mengatakan
sering lemes, mual, tidak
dapat beraktivitas seperti
biasa
Do : pasien tampak lemes
dan lesu
Td : 130/82
Nadi :108 x/ menit
Rr 20

Gangguan pola tidur b.d Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur


kurang kontrol tidur keperawatan selama 3 jam
diharapkan pola tidur klien Observasi
Ds : pasien mengatakan membaik, dengan kriteria
sulit tidu dan sering
hasil:  Identifikasi pola
terbangun tengah malam  Keluhan sulit tidur aktivitas dan
menurun tidur
 Identifikasi faktor
DO : pengganggu tidur
Ps tampak lemes
Ps sering terbangun setiap  Keluhan sering Terapeutik
tidur terjaga Menurun
Td : 130/82  Gelisah berkurang  Modifikasi
Nadi :78 x/ menit lingkungan
 Lakukan prosedur
Rr 20
untuk meningkatkan
kenyamanan
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat
atau tindakan untuk
menunjang siklus
tidur terjaga.

6. INTRA HEMODIALISA
Lama Dialisis : 4 jam
Conductivity : 14
Suhu Mesin : 37 oC
Aliran Dialisat: 300 mL/
min
Antikoaugulan: Heparine 3 mL/
jam Sirkulasi : 5000 U
Kontinyu : 1500 U/
jam Jenis Acces :
simino Ukuran Jarum
Fistula : 16 G UF Goal
: 2000 L
UF Rate : 600 L/ jam
Jam Qb Ufg Ufr Nadi Suhu RR TD
(ml/ (ml/ (ml/mnt) (x/ (˚C) (x/ Mmhg
mnt) mnt) mnt mnt
) )

07.20 200 2000 400 83 37˚C 20 130/82

08.20 200 2000 400 70 37˚C 22 117/90

09.20 200 2000 36,5˚ 23 117/87


400 68 C
10.20 200 2000 400 80 36˚C 25 120/80

11.20 200 2000 400 83 36˚C 20 120/80


7. POST HEMODIALISA
a. Kesadaran : Compos Mentis GCS :E4V5M6
b. TTV: TD: 120/ 80 mmHg
HR ; 82 x/mnt, RR 22 x/mnt, S 36˚C BB : 50 kg
c. Lama Dialisis
3 jam, dimulai pukul 7.20.00 WIB dan selesai pukul 10.50 WIB
d. Ultra Filtrasi
1500 liter, Qb 200 mL/menit
e. Pemberian Heparine
Kontinyu bolus 1000 IU, dosis maintenance 1500 IU/ jam
f. Jenis Dialisat
Bicarbonate
g. Jenis akses vaskuler
simino
h. Tidak terdapat tindakan tambahan atau pengobatan selama
hemodialisis

S : sesak
O : k.u sedang
A: kelebihan volume cairan P :
hd 2x seminggu

Anda mungkin juga menyukai