Anda di halaman 1dari 27

SYOK HIPOVOLEMIK EC

DEHIDRASI BERAT PADA


GERIATRIOleh:
dr. Sherlly Yunita

Pendamping
dr. Rowin Von Bora
dr. Nindo Haholongan

Pembimbing:
dr. Augustine.P, Sp.PD
Definisi
◦ Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolic ditandai dengan kegagalan sistem
sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-
organ vital tubuh.
Etiologi

Perdarahan
- Hematom
Kehilangan cairan
subkapsular hati
- Aneurisma aorta ekstraseluler
Kehilangan plasma - Muntah (volume)
pecah - Luka bakar luas
- Dehidrasi
- Perdarahan - Deskuamasi kulit - Diare
gastrointestinal - Insufisiensi adrenal
Patofisiologi
Perdarahan akan menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata dan
menurunkan aliran darah balik ke jantung. Yang menimbulkan penurunan curah
jantung. Curah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan
kejadian beberapa organ:

mikrosirkulasi Neuroendokrin Kardiovaskular

Gastrointestinal Ginjal
Gejala Klinis

Ringan (<20% volume


darah) Sedang (20-40% vol
Berat (>40% vol darah)
- Ekstremitas dingin darah)
- Waktu pengisian Ditambah,
Ditambah, - Hemodinamik tak
kapiler meningkat - takikardia
- Diaporesis - Takipnea stabil
- Hipotensi
- Vena kolaps - Oliguria
- Perubahan kesadaran
- Cemas - Hipotensi ortostatik
Diagnosis
◦ Syok hipovolemik didiagnosis ketika
ditemukan tanda berupa ketidakstabilan
hemodinamik dan ditemukan adanya
sumber perdarahan.
Tatalaksana
◦ a. pemeriksaan fisik
◦ Meliputi penilaian A (airway), B (breathing), C ( circulation), D (Disability), E
(Exposure), tanda-tanda vital, produksi urin, dan tingkat kesadaran.
◦ b. terapi awal cairan
◦ Larutan elektrolit isotonik digunakan untuk resusitasi awal (RL, NaCL), dan
dipantau respon penderita terhadap pemberian cairan.
◦ C. evaluasi terapi
BAB II
STATUS PASIEN

◦ Nama Pasien : Ny. N


◦ Umur : 65 tahun
◦ Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
◦ Status : Menikah
◦ Agama : Islam
◦ Tanggal Masuk : 07 januari 2020
◦ No MR : 0041463
Anamnesis
◦ Keluhan Utama :
◦ Muntah-muntah
◦ Riwayat Penyakit Sekarang :
◦ Pasien datang ke IGD RSUD Kota Tanjung Pinang dengan keluhan muntah-muntah sejak 1
hari sebelum masuk rumah sakit, muntah sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit dan pada saat
datang kerumah sakit ± 10x muntah berwarna kuning berisi makanan, selanjutnya hanya air saja, setiap
kali muntah lebih kurang sebanyak ±250 cc, pasien merasa sangat lemas, setiap diberikan makanan dan
minuman selalu dimuntahkan kembali, sebelumnya pasien mengaku makan-makanan yang pedas. Selain
muntah, pasien terdapat mencret sebanyak 2x masih terdapat ampas, lendir(-), darah(-). Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada ulu hati, demam disangkal, batuk dan pilek tidak ada, riwayat gastritis (+), BAK
dalam batas normal. Pasien sudah berobat kepuskesmas dan sudah diberikan obat, namun menurut pasien
belum ada perubahan.
◦ Riwayat kebiasaan :
◦ Makan-makanan yang pedas (+), Merokok (-)
◦ Riwayat Penyakit Dahulu :
◦ Hipertensi (-)
◦ Diabetes melitus (-)
◦ Penyakit jantung (-)
◦ Penyakit ginjal (-)
◦ Asma (-)
◦ Alergi (-)
◦ Riwayat Penyakit Keluarga :
◦ Penyakit autoimun (-), Hipertensi (-), DM (-), Asma (-), Alergi (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
Vital sign : Tekanan darah : 100/palpasi
Frekuensi Nadi : 56x/menit
Frekuensi Nafas : 18x/menit
suhu : 36,5
Status Generalisata
Kepala
◦ Mata : Konjungtiva palpebra anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
◦ Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), Deviasi septum (-), discharge (-)
◦ Telinga : Deformitas (-), discharge (-)
◦ Mulut : Bibir kering (-), bibir sianosis (-), lidah kotor (-), sariawan (-)
Leher
◦ Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran KGB (-), TVJ dalam batas normal
◦ Thoraks
Paru :
◦ Inspeksi : Pengembangan dada simetris kanan dan kiri, gerak napas simetris, tidak ada bagian
yang tertinggal.
◦ Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan = kiri normal
◦ Perkusi : Sonor dikedua lapang paru dextra dan sinistra
Batas paru- hepar ICS V LMCD
◦ Auskultasi : Suara pernafasan : Vesikuler
Suara Tambahan : Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
◦ Jantung :
◦ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
◦ Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V 1 jari medial LMCS
◦ Perkusi : Batas atas kanan : ICSIILPSD
Batas atas kiri : ICS II LPSS
Batas bawah kanan : ICS IV LPSD
Batas bawah kiri : ICS VI 1 jari lateral LMCS
◦ Auskultasi : S1>S2 reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen
◦ Inspeksi : Simetris (-), distensi (-)
◦ Palpasi : Soepel, nyeri tekan (+) di regio epigastrium, massa (-)
◦ Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
◦ Auskultasi : Bising usus (+) normal
◦ Hepar : Tidak teraba
◦ Lien : Tidak teraba
Ekstremitas : Akral dingin, CRT > 2 detik, Edema (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
◦ Laboratorium (07 Januari 2020)
◦ Hemoglobin : 10,0 gr%
◦ Hematokrit : 29 vol %
◦ Leukosit : 5.300 /mm3
◦ Platelet : 265.000 /mm3
◦ Eritrosit : 5,2 jt/mm3
◦ MCV : 55 fi
◦ MCH : 19 pg
◦ MCHC : 34 g/dL
◦ GDS : 124 mg/dL
◦ SGOT : 47 U/L
◦ SGPT : 46 U/L
◦ Ureum : 39 mg/dL
◦ Kreatinin : 0,8 mg/dL
◦ Asam urat : 4,6 mg/dl
◦ Sodium/natrium : 139 mg/dl
◦ Potassium/kalium : 3.5 ug/dl
◦ Chlorida : 104 mg/dl
EKG
EKG : Sinus Bradikardi, Normoaxis, QRS rate
51x/menit
Diagnosa Kerja
◦ Syok Hipovolemik
◦ Dehidrasi berat
◦ Sindroma Dispepsia
◦ Anemia Mikrositik Hipokrom
Terapi
◦ - istirahat
◦ - diet makanan lunak
◦ - nasal kanul O2 3 L
◦ - IVFD RL 3 kolf (loading)
◦ - inj. Ondansentron 4 mg (IV)
◦ - Inj. Omeprazole 40 mg (IV)
◦ Pantau urin output
Prognosis
◦ Ad Vitam : ad bonam
◦ Ad Functionam : ad bonam
◦ Ad Sanationam : ad bonam
BAB III
Follow Up
Tanggal 07/01/2020 (IGD)
◦ S : Badan terasa lemas
◦ O : CM
◦ TD: 1. 100/palpasi, N: 56x/m, R: 18x/m
◦ Pk. 21.40 guyur kolf 1 RL; TD: 110/60mmHg, N: 65x/m, R:18x/m, T:36,5 C
◦ Pk. 22.05 kolf II TD: 110/70mmHg, N: 65x/m, R: 18x/m, T:36,5 C
◦ Pk. 22.50 kolf III TD: 110/75mmHg, N: 88x/m, R: 18x/m, T: 36,5 C
◦ Kepala: konj. Anemis (+), sclera ikterik (-)
◦ Thorax: SP: vesikuler, Rh -/-, wh -/-
◦ Abdomen: soepel, BU normal, NTE (+)
◦ Ekstremitas: akral dingin, CRT >2”, edema -/-
◦ A: - Syok Hipovolemik
◦ - Dehidrasi Berat
◦ - Sindroma Dispepsia
◦ - anemia mikrositik hipokrom
◦ P:
◦ - istirahat
◦ - diet makanan lunak
◦ - IVFD RL 3 kolf ((loading)
◦ - inj. Ondansentron 4 mg (IV)
◦ - Inj. Omeprazole 40 mg (IV)
◦ - pantau urin output (300cc)
◦ Tanggal 08/01/2020
S : pasien merasa lemas, dan pusing,
O : CM, TD: 130/80 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, T: 36,5 C
◦ Kepala: konj. Anemis (+), sclera ikterik (-)
◦ Thorax: SP: vesikuler, Rh-/-, wh-/-
◦ Abdomen: soepel, Bu (+) normal, NT (+)
◦ Ekstremitas: akral hangat, CRT<2”, edema -/-
A: - dehidrasi berat
- low intake
- sindroma dyspepsia
P: - IVFD Rl 20 tpm
- inj. Ondansentron 4 mg (IV)
- inj. OMZ 2x1 (IV)
- curcuma 3x1
◦ Tanggal 09/01/2020
S : Pusing sudah berkurang, nafsu makan masih kurang
O : CM, TD: 90/60 mmHg, N: 96x/m, R: 20x/m, T: 36,5 C
◦ Kepala: konj. Anemis (+), sclera ikterik (-)
◦ Thorax: SP: vesikuler, Rh-/-, wh-/-
◦ Abdomen: soepel, Bu (+) normal, NT (-)
◦ Ekstremitas: akral hangat, CRT<2”, edema -/-
A: - dehidrasi berat (perbaikan)
- low intake (perbaikan)
- sindroma dyspepsia
P: -
- inj. Ondansentron 4 mg (kp)
- inj. OMZ 2x1 (IV)
- curcuma 3x1
BAB IV
Kesimpulan
◦ Seorang pasien perempuan, usia 43 tahun datang dengan keluhan muntah-
muntah, mencret 2x, nyeri ulu hati yang telah dirasakan sejak satu hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien setiap diberikan makanan dan minuman
dimuntahkan, riwayat gastritis ada. Pasien dirawat di RSUD Kota Tanjung
Pinang selama 3 hari dengan diagnosis syok hipovolemik ec dehidrasi berat,
low intake, sindroma dispepsia. Pasien mengalami perbaikan selama dirawat
dan pulang pada tanggal 10 januari 2020 dengan kondisi stabil.
WASSALAMMUALAI
KUM, WR.WB

Anda mungkin juga menyukai