KELOMPOK 8
ARIE SUSENO
1102010032
PEMBIMBING:
DR. YUSNITA, MKes
Keluhan Utama :
Telat datang bulan
Riwayat Obstetri
Riwayat Obstetri :
Hamil Ke 1 : Abortus
Hamil Ke 2 : Lakilaki/18tahun/Hidup/Spontan/Bidan/Aterm/2700g
Hamil Ke 3 : Perempuan/10tahun/Hidup/Spontan/Bidan/Aterm/2800g
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum :
Baik
2. Kesadaran Umum
Compos Mentis
3. Vital Sign :
TD : 120/80 mmHg
Nadi :88x / menit
Respirasi : 21x/menit
Suhu : 36,7 C
BB : 77 Kg
BB sebelum hamil : 75 kg
TB : 150 cm
BMI : 33.7
LILA : 37 cm
Status Gizi : Obesitas
4. Status Generalis :
Kepala : normochepal
Mata : konjungtiva : anemis (-/-)
sklera : ikterik (-/-)
pupil : bulat, isokor, Refleks cahaya langsung
(+/+), tidak langsung (+/+)
palpebra : udema (-/-)
THT : liang telinga : lapang kanan/kiri
sekret/serumen : -/-
perdarahan : -/-
tonsil : T1-T1 tenang
hidung : tidak ada deviasi septum, epistaksis (-)
Pharing : tidak hiperemis
mulut : simetris
lidah : tidak ada kelaianan
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : Cor : inspeksi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri.
palpasi : Simetris hemitoraks kanan dan kiri
Perkusi :Batas jantung kanan : ICS VI linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri : ICS V line midklavikula sinistra
batas pinggang jantung : ICS III linea parasternalis sinistra
Pulmo : Vesikuler -/-, Ronkhi -/- , wheezing -/-
Abdomen : bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, edema : - -
- -
5. Status Lokalis :
Look : bengkak ( -/- )
Feel : nyeri tekan ( + ), hangat (+)
Movement : pergerakkan aktif ( + )
6. Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Tinggi Fundus Uteri: Belum Teraba
Lingkar Perut: 70cm
Letak Anak: Belum Teraba
BJA: Belum Terdengar
His: -
TBBA: -
A. Pemeriksaan Penunjang
PP test (+)
BERKAS KELUARGA
A.Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga: pasien Tn.N berusia 42 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. A berusia 37 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga :
Bentuk Keluarga
Dinamika Keluarga
Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang
biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapatdan
pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimanamereka
seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistemnilai keluarga.
Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan
institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat
Siklus Keluarga
Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga
sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan
yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.
Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan
variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan
status pekerjaan kepala keluarga.
Dalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup keluarga, yaitu :
3) Tahap Menengah
Dimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah
Dimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah
(perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).
Dimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu pasangan meninggal
dunia.
6) Tahap Menjanda/Menduda
Dimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga pasangannya meninggal dunia.
Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima
alasan pokok sebagai berikut :
2) Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-
tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.
Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting
dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :
1) Tahap Perkawinan
Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga
lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan
keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional
adalah:
- Tahap I: Bachelor
Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.
Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup
bersama.
- Tahap V: Dissolution
a. Family Household
1. Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh
pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.
2. Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun menikah terlalu lama dikarenakan karir
dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.
3. Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).
5. Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar
pernikahan.
6. Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.
7. Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari
biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang
cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
b. Non-Family Household
3. Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak
menikah
4. Janda atau duda
Tahapan siklus keluarga Tn. N adalah masuk ke dalam tahap keluarga dengan
anak kecil. Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:
Fungsi Keluarga
1) Fungsi Efektif
Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga.
Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga
mengembangkan gambaran diri yang fositif, peran dijalankan dengan baik dan penuh rasa
sayang.
2) Fungsi Sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan
individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan
tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin, norma
budaya dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan
didalam masyarakat.
3) Fungsi Reproduksi
Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4) Fungis Ekonomi
Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan ,pakaian, perumahan, dan lain-
lain.
Penerangan listrik : 900 watt kesan ventilasi kurang baik. Selain itu
10 m
7m
Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim Ali (2009) adalah:
BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )
BBI = (TB 100 ) = 150 100 = 50 kg, maka:
BBIH = 50 + ( 37 x 0,35 ) = 62.95 kg
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak
B. Genogram
1.Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah (nuclear family) yaitu keluarga inti yang mana terdiri
dari bapak, ibu dan anak.
Saat ini pasien menderita obesitas dikarenakan gaya hidup yang kurang sehat, seperti
asupan makanan bersantan yang berlebihan dam alas berolahraga.
Pasien mengetahui bahwa pola makan pasien kurang sehat, namun karena kegemaran
pasien, hal tersebut tidak terlalu dipikirkan. Pasien malas berolahraga karena menganggap
pekerjaan rumah tangga sama dengan olahraga dan pasien tidak suka berolahraga sendiri.
4. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan
Sumber penghasilan keluarga berasal dari suami dan anak pertama pasien. Pasien
merasa penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. lingkungan
Pasien sering keluar rumah untuk bertegur sapa dengan tetangga, maupun main arisan.
Pasien mengaku tidak ada kegiatan dilingkungannya yang menunjang untuk kesehatan
pasien.
Pasien dan keluarga mengetahui bahwa pola makan pasien kurang sehat, namun pasien
bersikap acuh dan keluarga hanya mengingatkan pasien
D.Diagnosis Holistik
F. Prognosis
1.Ad vitam : ad bonam
2.Ad Sanasionam : dubia ad bonam
3.Ad fungsional : ad bonam
A. Simpulan
1. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosa menderita TB paru.
2. Keluarga terdiri atas 2 generasi dengan kepala keluarga yang merupakan bernama Tn. Ubay berusia 42 tahun yang merupakan
suami Ny. A berusia 37 tahun. Selain itu, anak pertama bernama M berusia 18 tahun dan anak kedua bernama S berusia 10 tahun.
Kedua anak ini masih tinggal bersama pasangan ini.
3. Permasalahan yang didapat ditinjau dari beberapa fungsi diantaranya :
Tn. N sebagai kepala keluarga bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan yang tidak tetap, sedangkan Ny.A sebagai ibu rumah
tangga. Dengan penghasilan Tn.N yang tidak tetap menyebabkan sulit untuk terpenuhinya kebutuhan rumah tangga. Hal ini juga
menyebabkan kurangnya keluarga untuk memenuhi makanan yang bergizi.
Lingkungan tempat tinggal Tn. N merupakan lingkungan yang padat penduduk dan letak rumah yang satu dengan rumah yang
lainnya saling menempel. Tn. N jarang membuka jendela rumahnya sehingga terasa lembab
4. Diagnosis Holistik (multiaksial) :
Aspek personal : Pasien berusia 37 tahun datang untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien ingin kehamilannya
dan persalinan berjalan dengan lancar dan anak lahir sehat.
Aspek klinik : Obesitas Kelas I pada kehamilan G4P2A1 dengan usia kehamilan 8-9 minggu.
Aspek resiko internal : Faktor internal yang mempengaruhi kesehatan pasien yaitu kegemaran pasien terhadap makanan
manis dan bersantan. Hal ini terlihat dari hidangan makanan utama dan seringnya Ny. A mengonsumsi makanan selingan.
Ny. A juga memiliki kebiasaan tidak berolahraga karena pasien menganggap pekerjaan rumah tangga sama dengan
berolahraga. Pasien mengetahui bahwa kebiasaan-kebiasaan inilah yang menyebabkan pasien obesitas, namun pasien tidak
merubah kebiasaan pasien.
Aspek psikososial keluarga : Keluarga pasien sering mengingatkan pasien untuk mengurangi konsumsi makanan manis dan
bersantan, namun tidak digubris oleh pasien. Suami pasien mendukung kesehatan pasien dengan mengantar pasien ke
Puskesmas.
Aspek Fungsional : Menurut skala WONCA pasien berada dalam derajat 1 dimana pasien masih dapat beraktifitas dan
melakukan pekerjaan dengan baik
B. Saran
1. Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien dan keluarga pasien adalah sebagai berikut :
Aspek personal : Merujuk pasien ke ahli gizi untuk membantu mengubah pola makan pasien sehingga penambahan
berat pasien selama hamil masih dalam batas normal
Aspek klinik : Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai obesitas dan bahayanya terhadap kehamilan
Aspek resiko internal : Menyarankan kepada suami pasien agar seluruh keluarga ikut membuat menu makan
sehingga membantu mengontrol asupan makanan pasien.
Aspek psikososial keluarga : Memberikan penjelasan yang sama terhadap suami pasien mengenai penyakit yang
diderita pasien dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap kehamilan
Aspek Fungsional : Mengadakan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil di wilayah tersebut mengenai gizi untuk ibu
hamil
2. Mengadakan forum untuk ibu-ibu hamil di wilayah tersebut untuk berbagi informasi mengenai gizi selama kehamilan
3. Mengadakan senam hamil untuk RW setempat.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Kepaniteraan Kedokteran Komunitas Dan Kepaniteraan Kedokteran Keluarga. 2011. Jakartar
Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2008). Family therapy: An overview. Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole.