Anda di halaman 1dari 15

KELAINAN PADA MEDULA

SPINALIS
ARIE SUSENO
1102010032
Anatomi medulla spinalis
Trauma Medulla Spinalis
• Cedera medulla spinalis dapat terjadi
bersamaan dengan trauma pada tulang
belakang yaitu terjadinya fraktur pada tulang
belakang, ligamentum longitudinalis posterior
dan duramater bisa robek, bahkan dapat
menusuk kekanalis vertebralis serta arteri dan
vena-vena yang mengalirkan darah kemedula
spinalis dapat ikut terputus .
Klasifikasi
Grade Tipe Gangguan medula spinalis ASIA

A Komplit Tidak ada fungsi motorik & sensorik sampai S4-S5

B Inkomplit F u n g s i s e n s o r i k m s h b a i k t a p i m o t o r i k t e r g a n g g u sampai segmen sakral S4-


S5

C Inkomplit Fungsi motorik terganggu di bawah level tapi otot -otot motorik utama msh punya
kekuatan < 3

D Inkomplit Fungsi motorik terganggu dibawah level , otot -ototmotorik utama punya kekuatan
>3

E Normal Fungsi motorik dan sensorik normal


Penyebab
• Cedera medulla spinalis terjadi akibat patah
tulang belakang dan terbanyak mengenai
daerah servikal dan lumbal. Cedera terjadi
akibat hiperfleksi, hiperekstensi, kompressi,
atau rotasi tulang belakang. Didaerah torakal
tidak banyak terjadi karena terlindung dengan
struktur toraks.
Patofisiologi
• Tulang belakang yang mengalami gangguan trauma dapat
menyebabkan kerusakan pada medulla spinalis, tetapi lesi traumatic
pada medulla spinalis tidak selalu terjadi karena fraktur dan
dislokasi. Efek trauma yang tidak langsung bersangkutan tetapi
dapat menimbulkan lesi pada medulla spinalis disebut
“whiplash”/trauma indirek. Whiplash adalah gerakan dorsapleksi
dan anterofleksi berlebihan dari tulang belakang secara cepat dan
mendadak.

• Trauma whiplash terjadi pada tulang belakang bagian servikalis


bawah maupun torakalis bawah misal; pada waktu duduk
dikendaraan yang sedang cepat berjalan kemudian berhenti secara
mendadak. Atau pada waktu terjun dari jarak tinggi menyelam dan
masuk air yang dapat mengakibatkan paraplegia.
Radiologik
• Foto polos posisi antero-posterior dan lateral
pada daerah yang diperkirakan mengalami
trauma akan memperlihatkan adanya fraktur
dan mungkin disertai dengan dislokasi. Pada
trauma daerah servikal foto dengan posisi
mulut terbuka dapat membantu dalam
memeriksa adanya kemungkinan fraktur
vertebra C1-C2.
Tumor Medulla Spinalis
• Tumor Medulla spinalis adalah tumor di
daerah spinal yang dapat terjadi pada daerah
cervica l pertama hingga sacral.
Klasifikasi
Tumor primer:
1) jinak
a) Osteoma dan kondroma berasal dari tulang
b) Neurinoma (Schwannoma) berasal serabut saraf
c) Meningioma berasal dari selaput otak
d) Glioma, Ependinoma berasal dari jaringan otak.
2) ganas
a) Astrocytoma, Neuroblastoma, yang berasal dari jaringan saraf.
b) sel muda seperti Kordoma.
Metastasis  Ca. mamae, prostat,

Berdasarkan letak :
Intradural - ekstramedular
Intradural - intramedular
Ekstradural
Epidemiologi
• Tumor primer medula spinalis à 10%-19% dari
total tumor SSP dan insidennya meningkat
seiring dengan umur.
• Meningioma à >> pada wanita.
• Ependymoma à >> laki-laki.
• 70% à intradural ekstramedular
• 30% à intradural intramedular.
Gejala
• • Gangguan fungsi motorik : kelumpuhan otot, tanda
gangguan piramidal.
• • Gangguan sensorik distal, awal penyakit à tidak jelas
batasnya.
• • Gangguan urinaria.
• • gangguan sensorik radikuler (meyebar)
• • hilangnya refleks superfisial & regleks tendon.
• • Nyeri skiatika
• • deformitas kolumna vertebralis
• • X-Foto : destruksi tulang, pelebaran kanalis servikalis,
destruksi processus spinosus, hemangioma vertebralis.
• • LP : kadar protein sangat tinggi (SINDROM FRUIN)
Radiologi
Prognosis
• Prognosis pasien dengan metastasis spinal
simptomatis bervariasi. Keluaran tindakan
tergantung beratnya defisit, lamanya gejala,
jenis tumor, lokasi tumor dan derajat penyakit.

Anda mungkin juga menyukai