Anda di halaman 1dari 8

Evidence Based Medicine

Critical Appraisal

Efficacy and safety of oral tinidazole and metronidazole in treatment of


bacterial vaginosis: a randomized control trial

Disusun Oleh :
Baiamal Marisa Irarailani Latuconsina
1102011059

Pembimbing :
dr. Erlina Wijayanti, MPH

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga


Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
2017
EVIDENCE BASED MEDICINE

Skenario
Nn. A, berusia 21 tahun, datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih dengan
keluhan pasien sering keputihan kurang lebih sejak 1 minggu sebelum datang ke Puskesmas.
Keluhan keputihan tersebut juga disertai dengan rasa gatal, keputihan berwarna putih ke abu-
abuan.
Nn. A mengatakan belum pernah mengalamu keluhan yang ama sebelumnya. Pasien
mengatakan sering keputihan jika sedang kelelahan, menjelang haid dan juga jika banyak pikiran.
Tetapi sejauh ini keluhan keputihan tersebut tidak terlalu lama dan tidak terasa gatal. Nn. A juga
mengatakan ia sering mengganti pakaian dalam dan membersihkan area genitalnya dengan sabun
sirih. Nn. A belum pernah berobat terkait keluhannya tersebut sebelumnya dan belum pernah
mengobatinya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tinggi badan 150 cm, berat
badan 46 kg, tekanan darah 90/60, pernafasan 20 x/menit, nadi 80 x/menit, suhu 36oC, mata tidak
anemis dan tidak ikterik, lidah kotor, paru dan jantung dalam batas normal. Pada pemeriksaan
genitalia didapatkan sekret berwarna putih ke abu-abuan, tidak hiperemis.

Pertanyaan Klinis (Foreground Question)


Bagaimana efektivitas antara pemberian tinidazole dan metronidazole dalam terapi bakterial
vaginosis?

PICO
- Population : Nn. A berusia 21 tahun dengan bakterial vaginosis
- Intervention : Tinidazole 2 g 1x1
- Comparison : Metronidazole 500 mg 2x1
- Outcome : Pemberian Tinidazole 2 g 1 kali sehari selama 2 hari lebih aman dan efektif
dibandingkan metronidazole 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari.
Pencarian Bukti Ilmiah

Alamat website : www.ssjournals.com

Kata Kunci : Bacterial vaginosis AND Therapy AND Metronidazole


Limitasi : 2012 - 2017
Hasil Pencarian : 2 artikel

Artikel yang dipilih


Efficacy and safety of oral tinidazole and metronidazole in treatment of bacterial vaginosis: a
randomized control trial.
REVIEW JURNAL
Abstract
Aims: Oral metronidazole 500 mg twice a day for one week is currently the treatment of choice
for bacterial vaginosis (BV). Complete treatment by this regimen takes time and occurs less often.
This drug has significant side effects too. Using a drug in the shortest treatment course may
increases the success of treatment. To evaluate the effectiveness and safety of oral tinidazole
compare to metronidazole in treatment of BV.

Methods: In this randomized, controlled, double-blind, comparative, clinical trial, 110 non-
pregnant women aged between 15-45 years with confirmed diagnosis of BV by Amsels criteria
were randomly assigned to receive either 2 g tinidazole tablet once daily for 2 days (n=55) or 500
mg metronidazole table twice daily for 7 days (n=55).The cure and recurrence rate were evaluated
in both groups after 2 and 4 weeks follow up visits. For statistical analysis t-test, test, fisher's
exact test and Mann-Whitney test were used.

Results: The results showed that cure rate after 2 weeks in tinidazole tablet group was 84.6 and
in metronidazole group was 85.4 (p=0.9), and after 4 weeks recurrence rate in tinidazole and
metronidazole groups was 6.9 and 12.1 respectively (P=0.3).

Conclusions: Tinidazole table 2 g once daily for 2 days is as effective as metronidazole tablet 500
mg twice a day for 7 days in treatment of BV.
Critical Appraisal: ARTIKEL TERAPI

Efficacy and safety of oral tinidazole and metronidazole in treatment of bacterial vaginosis: a
randomized control trial

1. Validity
2.1.Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok dan teknik
randomisasi yang digunakan

Ada, terdapat randomisasi pada penelitian dalam jurnal tersebut.

1.2 Menentukan ada atau tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam
pembuatan kesimpulan.
a. Mengidentifikasi lengkap tidaknya follow up
Tidak lengkap karena 11 pasien gagal di follow up.
b. Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi
semula
Tidak ada

1.3 Mengidentifikasi ada tidaknya Blinding pada pasien, klinisi dan peneliti.
Ada, penelitian dalam jurnal ini terdapat double blind.

1.4 Menentukan ada atau tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian.
Ada, terdapat persamaan pada kedua kelompok di awal penelitian.

1.5 Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua kelompok selain
perlakuan eksperimen.
Ada
2. Importance
2.1. Menentukan besarnya efek terapi

Present Absent Total

Tinidazole 6 (a) 38 (b) 44 (a+b)

Ciprofloxacin 7 (c) 34 (d) 41 (c+d)

13 72 85

6
EER (Experimental Event Rate) = + = 44 = 0,13
7
CER (Control Event Rate) = + = 34 = 0,20
0,13
RR (Relative Risk) = = 0,20 = 0,65
0,200,13
RRR (Relative Risk Reduction) = = = 0,35
0,20

ARR (Absolute Risk Reduction) = CER EER = 0,20 0,13 = 0,07


1 1
NNT (Number Needed to Treat) = = 0,07 = 14,2
2.2. Menentukan presisi estimasi efek terapi

3. Applicability
3.1. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (Spektrum pasien dan setting)

3.2.menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai