Anda di halaman 1dari 29

IDENTIFICATION

Forensic Pathology,
Forensic Anthropology,
Forensic Laboratory,
Reconciliation and Repatriation

Evi Untoro
INTERPOL DVI on Forensic Pathology & Forensic Anthropology
SubWorkingGroup
INDONESIA
evi_untoro@yahoo.com
DVI INTERPOL GUIDE
DVI PM (Post Mortem)
GUIDELINE PRINCIPLES
• DVI teams work in an interdisciplinary manner of
the experts collaborative work towards the
identification of victims.
• Fundamental principle with the highest possible
quality standards, treatment of the victims with
dignity and respect.
• It is also essential to respond to relatives’ needs
with compassion, respect, and honesty, to provide
answers and certainty as soon as reasonably
possible.
DVI INTERPOL GUIDE
Secondary Identification
• Visual (rambut, bentuk wajah, dll)
• Properti : pakaian , perhiasan, dokumen
• Tanda lahir, tattoo, bekas luka, bekas operasi
• Rekam medis
Phase 1 Scene (TKP)
PHASE 2 POST MORTEM
PM CT Scanning
Screening Hazards Examine Trauma & Id
LABELLING in PM
Analisis Sidik jari
PM
Forensic Anthropology Forensic Pathology
Perbandingan data gigi AM – PM
(Forensic Odontology)
Jenis Sampel DNA
• Darah dan bercak darah
• Sperma dan bercak sperma
• Jaringan dan sel
• Tulang dan organ
• Rambut dan folikel rambut
• Saliva dan bercak saliva
• Urin
• Potongan kuku, perangko, puntung rokok
Faktor yang membuat DNA terdegradasi
• Waktu
• Suhu
• Kelembaban (tumbuh mikroorganisme pada
sampel)
• Sinar (lampu maupun Matahari/UV)
• Paparan terhadap macam-macam zat kimia
• Enzim DNAase
Swab buccal
Sampel Darah dapat di kumpulkan dengan
FTA technology
Analisis STR
• Karena STR merupakan DNA inti, yang
terdapat pada kromosom yang
berpasangan, maka pada setiap lokus
akan didapati dua angka:
▫ satu DNA merujuk pada pita maternal
▫ satu DNA lainnya merupakan pita
paternal.
Contoh identifikasi positif
• No. Lokus Tn. X Anak B Ny. M Kesimpulan

• 01. CSF1PO 11 , 12 11 , 11 11 , 11 Mungkin


• 02. D7S820 10 , 12 10, 10 9 , 10 Mungkin
• 03. D21S11 30 , 33.2 30 , 31 29 , 31 Mungkin
• 04. D8S1179 15 , 15 15 , 15 14, 15 Mungkin
• 05. D281338 19 , 21 19 , 22 20 , 22 Mungkin
• 06. D16S539 10 , 12 10 , 12 10 , 12 Mungkin
• 07. D13S317 9 , 11 9 , 11 9 , 11 Mungkin
• 08. TH01 7,9 7,7 7,8 Mungkin
• 09. D3S1358 14 , 16 14 , 18 17 , 18 Mungkin
• 10. D18S51 16 , 17 17 , 18 12 , 18 Mungkin
• 11. TPOX 8 , 11 8,9 8,9 Mungkin
• 12. vWA 14 , 16 16 , 18 16 , 18 Mungkin
• 13. D19 S433 14 , 14 13 , 14 13 , 15.2 Mungkin
• 14. FGA 22 , 23 22 , 22 22 , 22 Mungkin
• 15. D5S818 10 , 11 10 , 10 10 , 10 Mungkin
Contoh identifikasi negatif
• No. Lokus Tn. X Anak A Ny. M Kesimpulan

• 01. CSF1PO 11 , 12 11 , 11 11 , 11 Mungkin


• 02. D7S820 10 , 12 8 , 10 9 , 10 Eksklusi *
• 03. D21S11 30 , 33.2 29 , 31 29 , 31 Eksklusi *
• 04. D8S1179 15 , 15 14 , 15 14, 15 Mungkin
• 05. D281338 19 , 21 20 , 22 20 , 22 Eksklusi *
• 06. D16S539 10 , 12 10, 11 10 , 12 Eksklusi *
• 07. D13S317 9 , 11 8 , 11 9 , 11 Eksklusi *
• 08. TH01 7,9 7,8 7,8 Mungkin
• 09. D3S1358 14 , 16 18 , 18 17 , 18 Eksklusi *
• 10. D18S51 16 , 17 12 , 15 12 , 18 Eksklusi *
• 11. TPOX 8 , 11 8,9 8,9 Mungkin
• 12. vWA 14 , 16 18 , 18 16 , 18 Eksklusi *
• 13. D19S433 14 , 14 13 , 13.2 13 , 15.2 Eksklusi *
• 14. FGA 22 , 23 19 , 22 22 , 22 Eksklusi *
• 15. D5S818 10 , 11 10 , 11 10 , 10 Mungkin
Paternity Index (PI)
• Untuk pria yang BENAR merupakan ayah
biologis (genetik) dari seorang anak, perlu
dilakukan penghitungan PATERNITY INDEX
(PI) dan Probabilitas,
• Penghitungan statistik dilakukan dengan
menggunakan DNA database orang Indonesia
dan rumus C Brenner.
Paternity Index (PI)
• Angka yang menyatakan berapa kali seorang
pria punya kemungkinan merupakan ayah
Biologis dari seorang anak, dibandingkan pria
lain yang diambil random dalam populasi
• Misal: PI = 123.756  pria tsb punya
kemungkinan 123.756 kali lebih mungkin jadi
ayah anak tsb dibanding pria lain dalam
populasi
Kesimpulan pemeriksaan DNA
• Semua lokus sesuai: Pria ini adalah bapak
biologis dari anak A dengan Paternity Index ….
dan probability … %

• Dua atau lebih lokus menunjukkan eksklusi: Pria


ini adalah BUKAN bapak biologis dari anak A
(ketepatan 100 %)
Phase 3 :Ante Mortem (AM)
• Keluarga, teman-teman dan kolega
mengumpulkan data data orang hilang ke kantor
ante mortem yang disiapkan oleh team DVI
AM OFFICE - PM OFFICE
• Data Collection from Family, • Data Collection from Scene,
friends , colleagues of the Mortuary, Lab
missing person
Phase 4: Reconciliation
Comparison of Data
Yellow AM – Pink PM Form
Release, Repatriation
serah terima jenazah teridentifikasi kepada keluarga
Jenazah yang tidak teridentifikasi akan dilakukan penguburan
massal dgn kode nomor agar dapat dilakukan ekhumasi suatu saat
nanti
REFERENCES
• ICRC: Book of MANAGEMENT OF DEAD
BODIES IN DISASTER , MoD of Covid-19
• [PDF] new dvi guide – Interpol
https://www.interpol.int/content/download/5
89/.../18Y1344%20E%20DVI_Guide.pdf
• DVI Guide: INTERPOL 2018

Anda mungkin juga menyukai