DENGAN DYSPEPSIA
Disusun oleh :
Pembimbing :
dr Martha Ardiaria, M.Si Med
KEDOKTERAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Laporan Kasus
Identitas Anamnesis
Keluhan Utama :
Nyeri Ulu Hati
Nama pasien : Ny.Yulistiawati
Riwayat Penyakit Sekarang ( 3 Desember 2020)
Usia : 33 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Seorang wanita usia 33 tahun datang ke Klinik
Satmoko dengan nyeri ulu hati yang dirasakan sejak 2
Alamat : Banaran RT/ RW 8/4 hari yang lalu. Nyeri dirasakan hilang timbul seperti
Agama : Islam terbakar di sekitar ulu hati. Nyeri diperberat apabila pasien
Suku bangsa : Jawa makan Tidak ada yang memperingan nyeri perut pasien.
Nyeri yang dipicu oleh aktivitas disangkal Pasien juga
Pendidikan : Tamat SD mengeluhkan mual terutama saat pasien sedang makan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga sehingga pasien enggan menghabiskan makanannya.
Kedudukan dalam keluarga : Istri Keluhan lain seperti muntah, nyeri terbakar menjalar di
bagian dada, penurunan berat badan dalam 1 bulan
terakhir, demam disangkal, BAB dan BAK dalam batas
normal. Pasien memiliki kebiasaan menunda makan.
Riwayat konsumsi alkohol , kopi, merokok, konsumsi obat
penghilang nyeri, minum jamu-jamuan disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu
Kepala : mesosefal
Mata : konjungtiva palpebral pucat -/-, sklera ikterik -/-, mata cowong (-/-)
Telinga : Discharge (-), gangguan pendengaran (-)
Hidung : Discharge (-), nafas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), mukosa kering (-)
Leher : Trakhea di tengah, pembesaran nnll (-/-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
Pemeriksaan Fisik
• Pulmo
• Cor
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V lateral LMCS, kuat
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
angkat, tidak melebar
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru Perkusi :
Auskultasi : suara dasar vesicular , suara tambahan (-/-) batas atas: SIC II linea parasternal sinistra
batas kanan: linea parasternal dekstra
batas kiri: SIC V 2 cm medial LMCS
kesan: konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara jantung normal, bising (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen:
Inspeksi : cembung, venektasi (-)
Perkusi : timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
Palpasi : supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (+) regio
epigastrium, nyeri alih (-), turgor kulit kembali cepat
Auskultasi : bising usus dalam batas normal
Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga Ny. Y adalah Keluarga Nuclear
Dinamika Keluarga : Family Genogram
Keterangan :
- Tanggal pemberian informasi : 3 Desember 2020 pukul 19.00 WIB
- Pemberi Informasi : Ny. Y
- Jenis Keluarga : Nuclear family
- M = Menikah
- Keterangan:
Tn. T : Suami pasien
Ny. Y : istri pasien
An. A : anak kandung pasien
: Laki-laki
: Perempuan
: Hamil
: fungsional
Kesimpulan → Hubungan antara pasien, ayah, ibu, dan anak yang tinggal serumah dalam
keadaan yang fungsional.
Dinamika Keluarga : Family Life Line
a. a Severity
u of
Usia Life
n Event Illness
1987 0 Lahir di Semarang
1993 6 th Masuk SD
1999 12 th Lulus SD
2000 13 th Bekerja membantu ornangtua
2011 24 th menikah
2012 25 th Melahirkan anak pertama
2020 33 th Dyspepsia
Dinamika Keluarga : Family Life Cycle & APGAR
• Family Life Cycle
Menurut siklus kehidupan keluarga oleh Duvall 1977, keluarga pasien sedang berada pada siklus kehidupan ke 3
9
minimal 9 m2
Semua ruangan tempat tinggal berlantai kedap air, ✓
SKOR 16
10
bukan tanah
Anggota keluarga yang berumur> 10 tahun melakukan ✓ Keluarga Sehat Utama
aktifitas fisik 30 menit/hari minimal 3x/minggu
11 Anggota keluarga tidak ada yang merokok didalam ✓
rumah
12 Anggota keluarga mencuci tangan dengan sabun ✓
sebelum makan dan sesudah BAB
13 Anggota keluarga menggosok gigi minimal 2x sehari ✓
dengan sikat gigi masing-masing
14 Anggota keluarga tidak ada yang membeli, menjual ✓
dan menggunakan miras serta narkoba
15 Anggota keluarga menjadi anggota pemeliharaan ✓
kesehatan (Termasuk danasehat, ASKES, ASKES KIN,
Jamsostek, JKN, KIS, dan lain-lain
Preventif
Menjelaskan pada pasien untuk menghindari makanan maupun minuman yang dapat
memperburuk kondisi pasien seperti minuman bersoda, kopi, alcohol ( minumam beralkholo,
tape, durian ), serta makanan pedas
Kuratif
Terapi medikamentosa :
o Omeprazole 2 x 1 ac
o Domperidone 3 x1 prn
Rehabilitatif
Memotivasi agar tidak terlalu mengkhawatirkan tentang penyakitnya.
Penatalaksanaan Komprehensif : Family Centered
Promotif :
Dukungan suami dan keluarga dibutuhkan dalam menjaga kesehatan ibu dalam kondisi dyspepsia untuk makan
dengan teratur dan mengingatkan makanan yang tidak boleh dikosumsi, serta mengingatkan untuk meminum obat
sesuai anjuran.
Preventif
Memberikan edukasi pada anggota keluarga agar bersama-sama waspada mengenai tanda-tanda bahaya dari
gejala nyeri perut yang dialami pasien.
Kuratif
Memberikan edukasi pada anggota keluarga untuk segera membawa ibu ke RS terdekat jika ditemukan tanda
bahaya terkait nyeri perutnya.
Rehabilitatif
Memotivasi suami dan keluarga untuk memberi dukungan pada pasien agar tidak terlalu mengkhawatirkan
tentang penyakitnya
Penatalaksanaan Komprehensif : Community Centered
Promotif :
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah untuk ikut mengingatkan pasien agar makan dengan teratur
Preventif
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah mengenai tanda-tanda bahaya nyeri perut.
Kuratif
Mengedukasi lingkungan sekitar rumah untuk segera membawa pasien ke RS terdekat jika terjadi
tanda bahaya terkait yeri perut yang dialami pasien
Rehabilitatif
Memotivasi lingkungan sekitar rumah untuk memberi dukungan pada ibu agar ibu tidak khawatir
pada penyakitnya
Tindak Lanjut
Risiko dan
Masalah Intervensi Follow Up
Kesehatan
Dyspepsia 03/12/2020 • Pasien sudah memahami
Konseling mengenai: pola dan jenis makanan
- Pola makan yang teratur ( yang baik dan yang harus
teratur, frekuensi kecil sering, dihndari
dan minimal 2-3 jam sebelum
• Pasien sudah memahami
tidur )
tanda bahaya jika terjadi
- Makanan yang hrus dihindari nyeri perut
untuk mencegah dyspepsia
- Tanda tanda bahaya yang
dapat terjadi jika terjadi nyeri
perut
Penutup
Kesimpulan
Terapi medikamentosa:
R/ Omeprazole tab no. X
2 dd tab 1 ac
R/ Domperidon tab no VI
3 dd tab 1 prn
Terapi edukasi:
• Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan yang bergizi secara teratur
• Pasien diedukasi untuk mengkonsumsi obat omeprazole 1 jam sebelum makan
• Pasien dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan frekuensi sering dalam jumlah kecil
• Pasien dianjurkan makan minimal 2 jam sebelum tidur
• Pasien dianjurkan menghindari makanan yang dapat memicu asam lambung seperti kopi, soda ,
makanan asam dan pedas.
• Apabila terdapat tanda bahaya (muntah seperti biji kopi, nyeri telan yang terjadi dan memburuk tiba-
tiba, terdapat penurunan BB secara signifikan tanpa perubahan pola diet dalam 1 bulan terakhir.
Kesimpulan
Pembinaan terhadap pasien dan keluarga
Menganjurkan keluarga untuk mengawasi pola makan pasien untuk mencegah kekambuhan
dyspepsia
Saran