Anda di halaman 1dari 33

CASE REPORT

HIPERURISEMIA

Puput Wirayanti Pratiwi


111 2018 2026

Pembimbing :
dr. Dahlia AZ, MARS,DPDK
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Nn. ST
Umur 45 tahun
Pekerjaan IRT
Pendidikan SMP
Alamat Makassar
Suku Makassar
Agama Islam
Status Menikah
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Kaku pada kedua tangan
• Anamnesis
Pasien mengeluh kaku pada kedua tangan sejak kurang lebih 2 bulan yang
lalu. Dirasakan hilang timbul baik pagi siang ataupun malam. Kaku lebih dari 30 menit.
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi – sendi kedua jari – jari tangan dan
pergelangan tangan. Nyeri dirasakan kurang lebih 2 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
tiba – tiba dan terus menerus baik pagi, siang atau pun malam. Nyeri seperti tertusuk –
tusuk. Nyeri tidak menjalar. Nyeri memberat saat aktivitas dan berkurang saat
beristirahat. Pasien tidak mengeluhkan bengkak di kedua jari – jari tangan dan
pergelangan tangan.
RIWAYAT PENYAKIT

Saat ini pasien tidak mengeluhkan demam, namun ada riwayat demam sebelumnya saat pasien
mengeluhkan nyeri pada jempol kaki kanan 2 tahun yang lalu. Sakit kepala disangkal. Mual dan
muntah ada sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut tembus belakang seperti
rasa terbakar. Dirasakan terus menerus. Membaik saat pasien setelah makan. Pasien memiliki
riwayat makan yang tidak teratur. Batuk dan sesak napas disangkal. Buang air kecil : warna
kuning, lancar. Buang air besar : biasa.
RIWAYAT PENYAKIT

● Riwayat Penyakit Sebelumnya


Pasien mengeluhkan keluhan yang sama pada tahun 2016. Pasien mengeluhkan nyeri pada
jempol kaki kanan, nyeri dirasakan tiba – tiba dan terus menerus. Nyeri seperti tertusuk – tusuk
dan tidak menjalar. Nyeri memberat saat aktivitas dan berkurang saat berisitirahat. Nyeri disertai
rasa kaku yang dirasakan hilang timbul, namun dirasakan baik pagi, siang atau pun malam.
Dirasakan lebih dari 30 menit. Keluhan tersebut kemudian tidak dikeluhkan lagi setelah pasien
meminum obat yang diberikan. Pasien juga memiliki riwayat kadar asam urat tinggi pada tahun
2016, kemudian pasien memperoleh obat penurun asam urat dari dokter. Riwayat hipertensi
disangkal. Riwayat diabetes melitus disangkal. Riwayat penyakit jantung disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Kebiasaan Pasien
 Riwayat merokok disangkal.
 Riwayat minum alkohol disangkal.
 Riwayat mengkonsumsi makanan laut seperti udang dan cumi – cumi ada dan sering.
 Riwayat mengkonsumsi makanan kacang – kacangan ada dan sering.
 Riwayat mengkonsumsi jamu – jamuan ada.

2. Riwayat Penyakit Keluarga


 Ada dalam keluarga yang mengeluhkan hal yang sama yaitu suami pasien dan rutin
berobat sejak tahun 2015.
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang istri yang memiliki seorang suami dan satu orang anak. Pasien
tidak bekerja, sehari-hari hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga di rumah.
Hubungan sosial baik, Ny. ST masih mengikuti kegiatan di lingkungan rumah, misalnya
pengajian seminggu sekali. Penghasilan satu bulannya cukup untuk kehidupan sehari-
hari. Penghasilan keluarga Rp. 1.300.000,00 - Rp. 1.500.000,00.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital

Keadaan umum Tampak sakit ringan

Kesadaran Komposmentis

Tekanan darah 120/80 mmHg

RR 22x/menit

Nadi 80x/menit

Suhu 36,5oC

BB 60 kg

TB 157 cm

IMT 24 kg/m2(Overweight)
PEMERIKSAAN FISIK

● Head & Neck : anemia (-), ikterus (-), sianosis (-) & dispneu (-)
● Thorax : Cor : Bunyi jantung S1–S2 murni, reguler, murmur -, gallops -
● Pulmo : Bunyi napas vesikuler, wheezing -/-, ronchi -/-
● Abdomen : datar, ikut gerak napas, peristaltik ada kesan normal, nyeri tekan
ada di epigastrium.
● Liver/Spleen : Tidak teraba
● Extremitas :
Extremitas Atas :
Inspeksi : rubor (-/-), edem (-/-), deformitas (-/-)
Palpasi : kalor (-/-), Tender point pada sisi lateral (-/-), edem (-/-),
krepitasi (-/-)
Extremitas Bawah:
Inspeksi : rubor (-/-), edem (-/-), deformitas (-/-)
Palpation : kalor (-/-), tender point pada sisi lateral (-/-), edem (-/-),
krepitasi (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Neurologis
● Motorik :
DTRS : BPR N/N KPR N/ N
TPR N/N
APR N / N
● Refleks Patologis : Babinski :(-)
Chaddock :(-)
Hoffman-Tromner :(-)
● Sensorik : Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokal : (Regio Manus )

Manus dextra : pain (+). contracture (-), deformity (-), swelling (-),
crepitation (-), tenderness (-), rubor (-), calor (+). limited ROM (-),
tophus (-)
Manus sinistra : pain (+). contracture (-), deformity (-), swelling (-),
crepitation (-), tenderness (-), rubor (-), calor (-). limited ROM (-),
tophus (-)
Diagnosis Holistik

Aspek Personal

Keluhan Utama Kaku pada kedua tangan

Harapan Segera Sembuh

Kekhawatiran Khawatir semakin parah

Persepsi Pasien peduli terhadap penyakitnya


1. Aspek klinis: Ny.ST, 45 tahun, datang dengan keluhan Kaku pada kedua
tangan, diagnosis kerja Hiperurisemia.

2. Aspek Risiko Internal


 Kelelahan
 Pasien sering mengkonsumsi makanan tinggi purin
3. Aspek Risiko Eksternal
 Riwayat serupa dengan pasien, yaitu suami pasien beberapa bulan yang
lalu.

4. Aspek Fungsional
 Skor 2 = mampu melakukan pekerjaan sehari-hari di dalam dan di luar
rumah. Mulai mengurangi aktivitas pekerjaan.
LABORATORIUM

Asam urat : 30 mg/dl (Normal 3,4-7,0)


DIAGNOSIS
Hiperurisemia dan
Dispepsia Fungsional
PENATALAKSANAAN

Non Medikametosa Medikamentosa

Edukasi pasien untuk mengurangi makan


 Allopurinol 100 mg 2 x sehari makanan yang merangsang asam lambung
 Ranitidin tablet 2 x sehari seperti makanan bergas (kol, brokoli,
kecambah, susu dan kacang – kacangan),
 Vitamin B complex tablet 1 x sehari makanan terlalu pedis, makanan terlalu
masam, makanan berlemak, minuman
bersoda, cokelat, kafein, dan makanan
tinggi purin sepeti kacang – kacangan,
sayuran hijau (bayam, asparagus, kacang
polong, daging – dagingan, jeroan,
makanan laut,.
ANALISIS
KEDOKTERAN
KELUARGA
Identitas Keluarga

No Nama Kedudukan L/P Umur Pendi Pekerjaan Pasien Ket


dikan Klinik

1. Tn. H Kepala L 45 tahun SMA Pegawai T Sehat


Keluarga Swasta

2. Ny. N Istri P 45 tahun SMA IRT Y Sakit

3. An. B Anak P 15 tahun SMP - T Sehat


IDENTIFIKASI FUNGSI-
FUNGSI KELUARGA
FUNGSI HOLISTIK

Fungsi Biologis Keluarga Pasien, Ny.ST (45 tahun) adalah seorang istri yang
memiliki seorang suami, saat ini sebagai masyarakat biasa dan
tinggal bersama dengan suami dan anaknya dalam satu rumah,
yaitu Tn.H(45 tahun) dan An.B (15 tahun).

Fungsi Psikologis Hubungan dengan keluarga baik, ada komunikasi yang baik antar
anggota keluarga, tidak ada masalah dalam keluarga. Sering
berkumpul dengan keluarga. Saling mencurahkan kasih sayang
antara anggota keluarga
Fungsi Sosial Hubungan dengan masyarakat baik, aktif mengikuti kegiatan di
lingkungan rumah, misalnya pengajian seminggu sekali.

Fungsi Ekonomi dan Pasien adalah seorang istri yang memiliki seorang suami dan satu
Pemenuhan orang anak. Pasien tidak bekerja, sehari-hari hanya mengerjakan
Kebutuhan pekerjaan rumah tangga di rumah. Hubungan sosial baik, Ny.ST
masih mengikuti kegiatan di lingkungan rumah, misalnya pengajian
seminggu sekali. Penghasilan satu bulannya cukup untuk
kehidupan sehari-hari. Penghasilan keluarga Rp. 1.300.000,00 -
Rp. 1.500.000,00.
FUNGSI FISIOLOGIS (APGAR SCORE)
APGAR terhadap Keluarga Tn. H Ny. ST

Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya
A 2 2
menghadapi masalah

Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi


P 2 2
masalah dengan saya

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung


G keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang 2 2
baru.

Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih


A sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian, 2 2
dll.

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu
R 2 2
bersama-sama
SKOR 10 10
A.P.G.A.R SCORE:

 Keluarga pasien = 10
 Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien baik
 Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien adalah 10,
sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien adalah 10. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga pasien dalam
keadaan baik.
FUNGSI PATOLOGIS (SCREEM)
Nilai SCREEM Keluarga Ny. ST

SUMBER PATOLOGIS Tn.H Ny. ST


Social Interaksi dengan tetangga sekitar. - -
Cultural Kepuasan keluarga terhadap budaya, tata krama, dan - -
perhatian terhadap sopan santun.
Religius Ketaatan anggota keluarga dalam menjalankan - -
ibadah sesuai dengan ajaran agama.
Economy Status ekonomi anggota keluarga. - -
Education Tingkat pendidikan anggota keluarga. - +
Medical Kemampuan anggota keluarga untuk mendapatkan + +
pelayanan kesehatan yang memadai.
Kesimpulan : SCREEM score = Fungsi patologis keluarga Ny. ST adalah
adanya masalah pada education pada Ny.ST karena hanya mengenyam
pendidikan SMA sebelumnya sehingga pemahaman terhadap penyakit masih
kurang dan masalah medical pada semua anggota keluarga dalam serumah
karena tidak menggunakan asuransi kesehatan sehingga masih kurang
memperhatian kesehatan dan untuk mendapatkan pengobatan dengan cara
pembayaran umum jika berobat ke puskesmas.
Identifikasi Faktor Perilaku dan Non-perilaku
PEMAHAMAM
• Ny.ST dan
keluarga kurang
PELAYANAN memahami
KESEHATAN keluhan dan
• Jika sakit, peyakitnya,
periksa ke • Ny.ST dan
dokter atau ke keluarga kurang
KETURUNAN puskesmas. memahami SIKAP
• Tidak ada faktor perilaku hidup
keturunan. • Ny.ST dan
bersih dan sehat. keluarga
sangat peduli
terhadap
LINGKUNGAN penyakitnya.
• Rumah memenuhi rumah
sehat
• Keluarga Ny.ST aktif dalam TINDAKAN
kegiatan di masyarakat • Keluarga
• Ny.ST sering berkumpul KELUARGA Ny,ST
dengan anggota keluarga Ny. ST memutuskan
dan masyarakat di untuk berobat
lingkungan rumah. ke Puskesmas.
Identifikasi Lingkungan Rumah
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah berukuran 10 x 8 m2,. Tidak
terdapat pagar pembatas. Rumah ini terdiri dari 2 kamar tidur, 1
ruang tamu, dapur dan ruang bersama. Rumah terbuat dari dinding
bata dan lantai di semua ruangan terbuat dari plester (semen). Atap
rumah pasien terbuat dari genteng dan seng. Ruang tamu memiliki
jendela dengan ukuran 2 X 1 m. Kamar tidur rumah pasien memiliki
jendela dengan ukuran 2 m x 0,5 m. Rumah pasien mempunyai
kamar mandi di dalam rumah.
Denah Rumah
SARAN KOMPREHENSIF

1. Promotif :

 Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya, pengobatan yang


dilakukan hanya untuk menghilangkan keluhan.
 Menjelaskan komplikasi terburuk dari penyakit ini bila tidak dilakukan pengobatan
secara cepat, tepat, dan adekuat.
 Segera membawa ke tempat pelayanan kesehatan jika sakit berulang
2. Preventif:
 Hindari faktor pencetus dari timbulnya hiperurisemia
 Diet purin secukupnya
 Olahraga

3. Rehabilitatif :
 Segera berobat ketika serangan muncul makin sering
 Atur diet
SYUKRON JAZAKUMULLAH
KHAIRAN KATSIIRAAN

Wassalamu ‘alaikum Warahamatullahi


Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai