KEDOKTERAN KELUARGA
BLOK 19
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
TAHUN AJARAN 2021/2022
TUGAS TUTORIAL 3
BLOK 19 2022
TUGAS TUTORIAL HARI KE 2:
1. Berdasarkan hasil diskusi bagaimana hasil rekam medik dan rekam keluarga
pasien?
REKAM MEDIK
Tanggal pendaftaran -
Jenis pembayaran BPJS
IDENTITAS KELUARGA
Kepala Keluarga
Nama Tn.B
Jenis Kelamin Laki-laki
Tempat & tanggal Cimahi, 21 april 1984 (38)
lahir (Usia)
Pendidikan D3 Manajemen Informatika
Pekerjaan Karyawan toko
Penghasilan Rp. 3.000.000
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
No telepon yang bisa
dihubungi/HP
Anggota Keluarga
Nama N y . W T (Istri/Pasien)
Jenis kelamin Perempuan
Tempat & tanggal Tasikmalaya, 2 juni 1986 (36)
lahir (Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT dan jualan online
No telepon yang bisa 085xxxx
dihubungi/HP
Nama An. N (anak pertama)
Jenis kelamin Perempuan
Tempat & tanggal Cimahi, 16 mei 2012 (10)
lahir (Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Pendidikan 4 SD
Nama An. k
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat&tanggal lahir Cimahi 8 februari 2017 (5)
(Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Pendidikan TK
KARTU BEROBAT
Nama : Ny. WT
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Cimahi, 1 juni 1986 (36)
Alamat : Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Keluhan utama : Nyeri perut
ANAMNESIS
Ny. WT usia 36 tahun mengeluh nyeri perut di bagian bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan semakin hebat, keluhan nyeri disertai muntah sebanyak 2 kali. Ny. W sempat pingsan
10 menit dan disertai lemas dan mata berkunang-kunang. Riwayat menstruasi tidak teratur,
riwayat keluar darah (+). Ny. WT mempunyai 2 anak dan dipasang IUD setelah anak kedua.
Riwayat DM, HT (-). NY. W mengeluhkan ada keputihan, keluhan diobati dengan menggunakan
sabun pencuci vagina. Riwayat gastritis (+), pola makan pasien sehari- hari nasi, ayam, ikan, tahu
tempe, dan sayuran. Makan 1-2 kali sehari.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: apatis, tampak sakit berat
TTV
- TD : 90/60
- Nadi : 120
- R:30
- S:36,6 C
Kepala dan Leher
Mata
- Konjungtiva : +/+
- sclera : -/-
Leher
- KGB : Tidak membesar
- JPV : T. A. K
Toraks : dbn
Abdomen
- Bentuk : datar
- Nyeri tekan : +
- Nyeri lepas : +
- Nyeri ketok : +
- Bising usus : menurun
- Hepar dan Lien : Si;ot
Ekstremitas
- Akral : dingin
- Edema : t.a.k
- CRT : >2 detik
Status Ginekologis
- Inspeksi : Vulva T.A.K dan tidak tampak darah, portio livide, flour albus (-)
- Vaginal toucher : Cavum douglas menonjol, nyeri goyang porsio
Pemeriksaan Penunjang
Pem. Laboratorium
Hb : 7,8
Ht : 22,6
Leukosit : 9.800
Trombosit : 150.000
Pemeriksaan Urine: b-HCG (+)
Data Interpretasi
Ny. WT usia 36 tahun Identitas
KU: nyeri perut sejak 3 hari yang lalu. DD/ Onset akut
- KET
- Kista ovarium pecah
- Apendisitis akut
- Obstruktif akut
Nyeri dirasakan semakin hebat, keluhan nyeri Adanya gangguan sirkulasi atau
disertai muntah sebanyak 2 kali. otonom dan Progresivitas dari penyakit
Ny. W sempat pingsan 10 menit dan disertai Terdapat nyeri hebat karena adanya
lemas dan mata berkunang-kunang.
rangsangan di peritoneum dan ada
tanda anemia
Riwayat menstruasi tidak teratur, riwayat keluar Trias KET
darah (+).
Ny. WT mempunyai 2 anak dan dipasang IUD Riwayat penggunaan KB dan Faktor
setelah anak kedua. Risiko KET
NY. W mengeluhkan ada keputihan, keluhan Faktor Risiko
diobati dengan menggunakan sabun pencuci
vagina.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: apatis, tampak sakit berat
TTV Hipotensi,
- TD : 90/60
takikardi,
- Nadi : 120
- R:30 takipneu,
- S:36,6 C dbn
Status Ginekologis
- Inspeksi : Vulva T.A.K dan tidak tampak Cavum Douglas menonjol merupakan tanda
darah, portio livide, flour albus (-) khas dari KET dikarenakan berisi darah
- Vaginal toucher : Cavum douglas Tanda Khas KET
menonjol, nyeri goyang porsio
Pemeriksaan Penunjang
Pem. Laboratorium
Hb : 7,8 Menurun → anemia
Leukosit : 9.800 Dbn
Trombosit : 150.000 Dbn
Tanda pasti kehamilan
Pemeriksaan Urine: b-HCG (+
DD DK/
1. Akut abdomen dengan syok hemoragik Akut abdomen dengan syok
disertai anemia ec. KET hemoragik disertai anemia ec.
2. Akut abdomen dengan syok hemoragik KET
disertai anemia ec. Kista terpuntir
2. Analisislah patofisiologi KET?
3. Jelaskan faktor risiko dari pasien dan kaitkan dengan kasus KET!
4.
5. Gambarkan secara holistik patofisiologi KET menggunakan pendekatan
Mandala of Health dan family APGAR?
A. Family APGAR
APGAR Keluarga (Family APGAR) merupakan instrumen skrining
untuk disfungsi keluarga dan mempunyai reliabilitas dan validitas yang
adekuat untuk mengukur tingkat kepuasan mengenai hubungan keluarga
secara individual, juga beratnya disfungsi keluarga
KADANG- TIDAK
SELALU
ITEMS PENILAIAN KADANG PERNAH
NO (2)
(1) (0)
A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat
1 kembali pada keluarga ( teman- √
teman ) saya untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan saya.
P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (
2 teman- teman ) saya membicarakan √
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman-
3 teman) saya menerima & √
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah baru.
A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya
4 √
mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu √
5
bersama- sama mengekspresikan
afek dan berespon
7
JUMLAH
Penilaian:
0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
4-7 : Disfungsi keluarga sedang
8-10 : Keluarga sehat – ideal
Skor family APGAR pada kasus : 7 (Disfungsi keluarga sedang)
MANDALA OF HEALTH
Life style
Physical Environment
TERAPI BEDAH
Jika pasien dengan kehamilan ektopik dan keadaan umum masih baik
• Culdocentesis: untuk memastikan diagnosis dan mengetahui adanya cairan atau darah
di cavum douglas
• Laparoskopi: untuk visualisasi langsung tuba uterina dan panggul, untuk
meminimalisir perlekatan pasca operasi terutama dengan pasien infertilitas
• Laparotomi: untuk mengetahui sumber perdarahan dan menghentikan perdarahan,
dilakukan apabila keadaan hemodinamik pasien tidak stabil (keadaan umum buruk)
• Salpingostomi: Mengeluarkan produk konsepsi dan melakukan rekonstruksi tuba
• Syarat: pada kehamilan tuba yang belum mengalami rupture, bila hasil konsepsi di
ampula/infundibulum
• Salpingektomi: Tuba dan hasil konsepsi dieksisi bersama-sama
• Syarat: tuba mengalami rupture, penderita dalam keadaan syok, penderita tidak ingin
punya anak lagi, tinggi risiko kehamilan ektopik berulang