Anda di halaman 1dari 14

TUTORIAL

KEDOKTERAN KELUARGA
BLOK 19

M Ardiaz Noer Fahreza


4111191041

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
TAHUN AJARAN 2021/2022
TUGAS TUTORIAL 3
BLOK 19 2022
TUGAS TUTORIAL HARI KE 2:
1. Berdasarkan hasil diskusi bagaimana hasil rekam medik dan rekam keluarga
pasien?
REKAM MEDIK
Tanggal pendaftaran -
Jenis pembayaran BPJS

IDENTITAS KELUARGA
Kepala Keluarga
Nama Tn.B
Jenis Kelamin Laki-laki
Tempat & tanggal Cimahi, 21 april 1984 (38)
lahir (Usia)
Pendidikan D3 Manajemen Informatika
Pekerjaan Karyawan toko
Penghasilan Rp. 3.000.000
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
No telepon yang bisa
dihubungi/HP
Anggota Keluarga
Nama N y . W T (Istri/Pasien)
Jenis kelamin Perempuan
Tempat & tanggal Tasikmalaya, 2 juni 1986 (36)
lahir (Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Pendidikan SMA
Pekerjaan IRT dan jualan online
No telepon yang bisa 085xxxx
dihubungi/HP
Nama An. N (anak pertama)
Jenis kelamin Perempuan
Tempat & tanggal Cimahi, 16 mei 2012 (10)
lahir (Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi

Pendidikan 4 SD

Nama An. k
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat&tanggal lahir Cimahi 8 februari 2017 (5)
(Usia)
Alamat lengkap Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Pendidikan TK

Bentuk Keluarga Keluarga inti


Jumlah anggota 4 orang
keluarga
Pengambilan Kepala Keluarga
keputusan
STATUS KESEHATAN KELUARGA
Penyakit anggota -
keluarga
Riwayat imunisasi Lengkap
Riwayat Kehamilan 2
Riwayat kesehatan -
keluarga
KESEHATAN LINGKUNGAN
Lokasi tempat tinggal Pinggir jalan sebelah gang pemukiman padat penduduk
Pembagian ruangan 2 ruang tidur, 1 dapur, ruang tamu
Penggunaan ruang Bersekat tembok dengan ruang tamu. 2x3 m dan pasien tidur dengan
tidur suami
Kamar mandi dan WC kamar mandi dalam rumah
Sarana air minum Sarana air minum isi ulang
Pembuangan Sampah Sampah diambil oleh petugas kebersihan dan terkadang dibakar
Septic Tank Ada (komunal)
Sanitasi dasar lainnya Kebersihan dapur (tidak ada keterangan

KARTU BEROBAT
Nama : Ny. WT
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Cimahi, 1 juni 1986 (36)
Alamat : Jalan Asap No 8 Rt 2 Rw 9 Kel. Semtul Kota Cimahi
Keluhan utama : Nyeri perut
ANAMNESIS
Ny. WT usia 36 tahun mengeluh nyeri perut di bagian bawah sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
dirasakan semakin hebat, keluhan nyeri disertai muntah sebanyak 2 kali. Ny. W sempat pingsan
10 menit dan disertai lemas dan mata berkunang-kunang. Riwayat menstruasi tidak teratur,
riwayat keluar darah (+). Ny. WT mempunyai 2 anak dan dipasang IUD setelah anak kedua.
Riwayat DM, HT (-). NY. W mengeluhkan ada keputihan, keluhan diobati dengan menggunakan
sabun pencuci vagina. Riwayat gastritis (+), pola makan pasien sehari- hari nasi, ayam, ikan, tahu
tempe, dan sayuran. Makan 1-2 kali sehari.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: apatis, tampak sakit berat
TTV
- TD : 90/60
- Nadi : 120
- R:30
- S:36,6 C
Kepala dan Leher
Mata
- Konjungtiva : +/+
- sclera : -/-
Leher
- KGB : Tidak membesar
- JPV : T. A. K
Toraks : dbn
Abdomen
- Bentuk : datar
- Nyeri tekan : +
- Nyeri lepas : +
- Nyeri ketok : +
- Bising usus : menurun
- Hepar dan Lien : Si;ot
Ekstremitas
- Akral : dingin
- Edema : t.a.k
- CRT : >2 detik

Status Ginekologis
- Inspeksi : Vulva T.A.K dan tidak tampak darah, portio livide, flour albus (-)
- Vaginal toucher : Cavum douglas menonjol, nyeri goyang porsio

Pemeriksaan Penunjang
Pem. Laboratorium
Hb : 7,8
Ht : 22,6
Leukosit : 9.800
Trombosit : 150.000
Pemeriksaan Urine: b-HCG (+)

Data Interpretasi
Ny. WT usia 36 tahun Identitas

KU: nyeri perut sejak 3 hari yang lalu. DD/ Onset akut
- KET
- Kista ovarium pecah
- Apendisitis akut
- Obstruktif akut
Nyeri dirasakan semakin hebat, keluhan nyeri Adanya gangguan sirkulasi atau
disertai muntah sebanyak 2 kali. otonom dan Progresivitas dari penyakit

Ny. W sempat pingsan 10 menit dan disertai Terdapat nyeri hebat karena adanya
lemas dan mata berkunang-kunang.
rangsangan di peritoneum dan ada
tanda anemia
Riwayat menstruasi tidak teratur, riwayat keluar Trias KET
darah (+).
Ny. WT mempunyai 2 anak dan dipasang IUD Riwayat penggunaan KB dan Faktor
setelah anak kedua. Risiko KET
NY. W mengeluhkan ada keputihan, keluhan Faktor Risiko
diobati dengan menggunakan sabun pencuci
vagina.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: apatis, tampak sakit berat
TTV Hipotensi,
- TD : 90/60
takikardi,
- Nadi : 120
- R:30 takipneu,
- S:36,6 C dbn

Kepala dan Leher


Mata
- Konjungtiva : +/+ Anemia
- sclera : -/-
Leher
- KGB : Tidak membesar Dbn
- JPV : T. A. K Dbn
Toraks : dbn
Abdomen
- Bentuk : datar
- Nyeri tekan : + Tanda akut abdomen yang disebabkan
- Nyeri lepas : + oleh terangsangnya peritoneum
- Nyeri ketok : +
- Bising usus : menurun
- Hepar dan Lien : Sulit dinilai
Ekstremitas
- Akral : dingin
Tanda syok
- Edema : (-)
- CRT : >2 detik

Status Ginekologis
- Inspeksi : Vulva T.A.K dan tidak tampak Cavum Douglas menonjol merupakan tanda
darah, portio livide, flour albus (-) khas dari KET dikarenakan berisi darah
- Vaginal toucher : Cavum douglas Tanda Khas KET
menonjol, nyeri goyang porsio

Pemeriksaan Penunjang
Pem. Laboratorium
Hb : 7,8 Menurun → anemia
Leukosit : 9.800 Dbn
Trombosit : 150.000 Dbn
Tanda pasti kehamilan
Pemeriksaan Urine: b-HCG (+

DD DK/
1. Akut abdomen dengan syok hemoragik Akut abdomen dengan syok
disertai anemia ec. KET hemoragik disertai anemia ec.
2. Akut abdomen dengan syok hemoragik KET
disertai anemia ec. Kista terpuntir
2. Analisislah patofisiologi KET?

3. Jelaskan faktor risiko dari pasien dan kaitkan dengan kasus KET!

4.
5. Gambarkan secara holistik patofisiologi KET menggunakan pendekatan
Mandala of Health dan family APGAR?
A. Family APGAR
APGAR Keluarga (Family APGAR) merupakan instrumen skrining
untuk disfungsi keluarga dan mempunyai reliabilitas dan validitas yang
adekuat untuk mengukur tingkat kepuasan mengenai hubungan keluarga
secara individual, juga beratnya disfungsi keluarga
KADANG- TIDAK
SELALU
ITEMS PENILAIAN KADANG PERNAH
NO (2)
(1) (0)
A : Adaptasi
Saya puas bahwa saya dapat
1 kembali pada keluarga ( teman- √
teman ) saya untuk membantu pada
waktu sesuatu menyusahkan saya.
P : Partnership
Saya puas dengan cara keluarga (
2 teman- teman ) saya membicarakan √
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya.
G : Growth
Saya puas bahwa keluarga (teman-
3 teman) saya menerima & √
mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktifitas atau arah baru.
A : Afek
Saya puas dengan cara keluarga (
teman- teman ) saya
4 √
mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi-emosi saya, seperti
marah, sedih atau mencintai.
R : Resolve
Saya puas dengan cara teman-teman
saya dan saya menyediakan waktu √
5
bersama- sama mengekspresikan
afek dan berespon
7
JUMLAH
Penilaian:
0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi
4-7 : Disfungsi keluarga sedang
8-10 : Keluarga sehat – ideal
Skor family APGAR pada kasus : 7 (Disfungsi keluarga sedang)
MANDALA OF HEALTH

Life style

Personal Behavior Physchososio-Economic-


Environment
Mencuci vagina dengan
sabun pencuci vagina Sosioekonomi cukup baik

Pendidikan orang tua cukup


baik
Family APGAR :0-3
Ny. W, usia 36 tahun
KU/ Nyeri perut, 3 hari yll
DK/ Akut abdomen Work
disertai syok
hemoragik e.c terganggu • Suami : Karyawan toko
Sick Care System swasta
Kehamilan Ektopik • Istri : IRT & Online
Asuransi : BPJS • 2 anak : sekolah

Physical Environment

Tinggal dengan pembagian ruangan 2


Human Biologic
ruang tidur, 1 dapur, dan 1 ruang tamu,
Status kesehatan baik, ada 1 ruang utama. Air untuk minum berasal
keputihan terkadang mencuci dari air isi ulang dan kebutuhan air
vagina dengan sabun, siklus haid sehari-hariSanitasi baik, sampah diambil
tidak teratur, R pemasangan IUD, olehpetugas seminggu sekali terdapat
perdarahan vagina septic tank.

6. Rumuskanlah diagnostik holistik (aspek personal, klinis, risiko internal,


aspek risiko eksternal, dan psikososial keluarga) pada kasus KET?
Aspek Personal
➢ Pasien berusia 36 tahun
➢ Keluhan utama pasien adalah nyeri pada abdomen sudah 3 hari lalu
➢ Pasien memiliki kebiasaan pola makan yang sedikit dan sering terlambat
makan
➢ Pasien juga sering menggunakan sabun pencuci vagina untuk mengatasi
keputihannya
Aspek Klinis
Berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien
dapat diteggakan diagnosisnya yaitu Akut Abdomen disertai Syok
Hemoragik + Anemia ec Kehamilan

Aspek Risiko Internal


➢ Genetik :-
➢ Biologis : Riwayat penggunaan IUD , siklus haid yang tidak teratur
Gaya hidup : Pasien memiliki kebiasaan makan yang telat dan porsi
makan yang sedikit serta kebiasaan pasien menggunakan sabun pencuci
vagina dalam mengatasi masalah keputihannya
➢ Psikologis : Disfungsi keluarga sedang sesuai family APGAR
didaptakan skor 7 serta termasuk keluarga dengan ekonomi menengah
kebawah .

Aspek Risiko Eksternal


➢ Ekonomi : Menengah kebawah
➢ Lingkungan sosial : Lingkungan padat penduduk
➢ Lingkungan budaya : -
➢ Lingkungan Fisik: rumah dengan pembagian ruangan 2 ruang tidur, 1
dapur, dan 1 ruang tamu, 1 ruang utama
➢ Lingkungan Kimia:
➢ Lingkungan biologis :

Aspek Psikososial Keluarga


➢ Sosioekonomi : Rendah
➢ APGAR score 7 : disfungsional sedang
➢ Menggunakan BPJS
7. Susun perencanaan penyelesaian masalah pada pasien
a. Berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial
Pendekatan Masalah Secara Biologis
Ny WT diberikan tatalaksana berupa pemberian cairan kristaloid, transfusi darah,
serta bila diperlukan dilakukan terapi pembedahan (salpingektomi)

Pendekatan Masalah Secara Psikologis


suami mendampingi serta memberikan dukungan kepada pasien selama proses
pengobatan, meluangkan waktu lebih banyak dengan pasien saat pulang kerja dan hari
libur

Pendekatan Masalah Secara Sosial


Ny.W mempunyai riwayat keputihan yang diobati sendiri dengan membeli obat yang
beredar di pasaran yang kemungkinan adalah sabun pembersih vagina. Dilihat dari
status pendidikan pasien, pasien merupakan lulusan dari sekolah menengah atas dan
pasien tidak mengetahui dampak dari pemakaian sabun pembersih vagina yang dapat
menjadi faktor risiko terjadinya kehamilan ektopik Maka dari itu pasien perlu
diedukasikan mengengenai dampak pemakaian sabun pembersih vagina.
Ny. W memiliki riwayat pemakaian KB IUD yang sudah dilepas sejak 3 tahun yang
lalu, pemakaian KB IUD ini juga merupakan salah satu faktor risiko yang dapat
menyebabkan kehamilan ektopik, sehingga Ny. W perlu diedukasi mengenai efek
samping/dampak dari penggunaan KB IUD tersebut
b. Penatalaksanaan secara komprehensif dan buatlah resepnya jika ada
Non Farmakologi
• Primary Survey ABCD
A : Airway → amankan jalan napas
B : Breathing → berikan O2
C : Circulation → berikan infus RL 40-60 tetes/menit
• TTV → ada tanda syok → diberikan cairan cristaloid RL
• Pasang kateter
• Pasang IV line untuk transfusi darah PRC 500 cc atas indikasi Hb<8g/dL,
transfusi hingga Hb 8 g/dL
• Persiapan puasa untuk operasi
• Tidak usah diberikan analgetik, utamakan terapi pada syok terlebih dahulu sambil
segerak di rujuk
• Pada pasien yg dicurigai KET dapat dilakukan laparoskopi terutama pd pasien yg
ada riw. Infertil
• Jika pasien terdapat leukositosis dg leukosit > 15.000 bisa diberikan antibiotik
• Rujuk ke Sp.OG dengan didampingi oleh dokter untuk dilakukan tindakan bedah
Farmakologi

• Metotrexate → selektif merusak pada trofoblast yg nantinya akan ada resopsi


spontan
• Pada pasien bisa diberikan metotrexate 1 mg/kgbb + as. Folat 0,1 mg/kgbb selang
seling, syarat→ di tuba blm pecah, massa kurang dari 3-4 cm, ttv baik,
perdarahan < 100 ml
• Metotreksat (MTX) → Antagonis asam folat
• Farmakodinamik : menghambat produksi hCG oleh trofoblas → menurunkan
produksi progesteron oleh korpus luteum
• Syarat pemberian : Kehamilan di pars ampula tuba belum pecah, ukuran massa
adneksa < 4 cm, tanda vital baik & stabil,perdarahan kurang dari 100 cc
• Efek Samping : distres abdomen, demam, imunosupresi, leukopeni, malaise, nausea,
stomatitis ulseratif, fotosensitif, dan lelah
• Dosis : 1 mg/kgBB
RESEP
R/ Infus set No. I
Catheter IV no.18 No. I
RL 500ml No. X
S. imm
-------------------------------------γ
Pro : Ny. WT
Usia : 36 tahun

TERAPI BEDAH
Jika pasien dengan kehamilan ektopik dan keadaan umum masih baik
• Culdocentesis: untuk memastikan diagnosis dan mengetahui adanya cairan atau darah
di cavum douglas
• Laparoskopi: untuk visualisasi langsung tuba uterina dan panggul, untuk
meminimalisir perlekatan pasca operasi terutama dengan pasien infertilitas
• Laparotomi: untuk mengetahui sumber perdarahan dan menghentikan perdarahan,
dilakukan apabila keadaan hemodinamik pasien tidak stabil (keadaan umum buruk)
• Salpingostomi: Mengeluarkan produk konsepsi dan melakukan rekonstruksi tuba
• Syarat: pada kehamilan tuba yang belum mengalami rupture, bila hasil konsepsi di
ampula/infundibulum
• Salpingektomi: Tuba dan hasil konsepsi dieksisi bersama-sama
• Syarat: tuba mengalami rupture, penderita dalam keadaan syok, penderita tidak ingin
punya anak lagi, tinggi risiko kehamilan ektopik berulang

Anda mungkin juga menyukai