Anda di halaman 1dari 161

SKRIPSI

PENGARUH SELF MANAGEMENT “JOGO AWAK” TERHADAP


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSI JEMURSARI

ADHITA SEPTIANTY NINGRUM


NIM. 1130018070

DOSEN PEMBIMBING :
R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022
SKRIPSI

PENGARUH SELF MANAGEMENT “JOGO AWAK” TERHADAP


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSI JEMURSARI

ADHITA SEPTIANTY NINGRUM


1130018070

DOSEN PEMBIMBING :
R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
NPP. 0307739

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022

ii
PENGARUH SELF MANAGEMENT “JOGO AWAK” TERHADAP
PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSI JEMURSARI

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

ADHITA SEPTIANTY NINGRUM


1130018070

Disetujui Oleh Dosen Pembimbing :

R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
NPP. 0307739

iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Skirpsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan
semua baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Adhita Septianty N


NIM : 1130018070
Tanda Tangan :

Tanggal : 22 Juli 2022

iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Adhita Septianty N
NIM : 1130018070
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Pengaruh Self Management Jogo Awak Terhadap Preeklampsia Pada
Ibu Hamil
Pembimbing I : R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
Tanggal Ujian : 29 juni 2022

Disetujui Oleh
Pembimbing :

R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
NPP. 0307739

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjannah,S.Kep.,Ns.M.Kep
NPP. 0206713

v
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH SELF MANAGEMENT “JOGO AWAK” TERHADAP


PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSI JEMURSARI

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI


PADA TANGGAL 22 ,JULI 2022

Oleh
Pembimbing :

R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
NPP. 0307739

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah,S.Kep.,Ns.M.Kep
NPP. 0206713

vi
Skripsi ini telah diajukan oleh :
Nama : Adhita Septianty N
NIM : 1130018070
Program Studi : S1 / Keperawatan
Judul :Pengaruh Self Mangaement Jogo Awak Terhadap
Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Skripsi ini telah diuji dan dinilai


Oleh tim penguji pada

Program Studi S1 Keperawatan


Pada Tanggal 22 Juli 2022

Tim Penguji,
1. Ketua Penguji
R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat:
Npp. 0307739

2. Penguji I
Umdatus Soleha, SST., M. Kes. :
NPP. 9904629

3. Penguji II
Ratna Yunita Sari, S. Kep.,Ns.,M. Tr.Kep :
NPP. 19051255

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjanah, S.Kep.,Ns.M.Kep


NPP. 0206713

vii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya


yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Adhita Septianty N
NIM : 1130018070
Program Studi : S1 Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Hak Bebas Royalti Non
Ekslusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul :
PENGARUH SELF MANAGEMENT “JOGO AWAK” TERHADAP
PREEKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RSI JEMURSARI

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royalti
Non-Ekslusif ini Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Nahdlatul Ulama
Surabaya berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya, 22 Juli 2022


Yang Menyatakan

Adhita Septianty Ningrum


NIM. 1130018070

viii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam
lingkungan Nahdlatul Ulama Surabaya, diperkenankan sebagai referensi kepustakaan,
tetapi pengutipan harus seijin Nahdlatul Ulama Surabaya dan harus menuliskan nama
penyusun sesuai etika ilmiah. Dokumen Skripsi Penelitian ini dalam bentuk hard copy
dan soft copy merupakan hak milik Nahdlatul Ulama Surabaya.

ix
ABSTRAK
Preeklampsia menjadi penyebab utama angka kematian setelah pendarahan dan
infeksi. Preeklampsia menjadi masalah yang sering ditemui pada usia kandungan >20
minggu atau memasuki trimester III. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
self management jogo awak terhadap preeklampsia pada ibu hamil di RSI Jemursari
Surabaya.
Desain penelitian Pra Eksperiment dengan pendekatan One Group Pre Test dan
Post Test Design. Populasi penelitian sebesar 62 orang ibu hamil dengan preeklampsia
di RSI jemursari Surabaya. Diambil dengan teknik consecutive sistem Non Random
Sampling. Variabel Independen Self Management Jogo Awak dan variable dependen
preeklampsia. Instrumen menggunakan lembar observasi preeklampsia. Analisa data
menggunakan uji statistic Wilcoxon ranks test dengan tingkat signifikan α = 0,05.
Hasil penelitian didapatkan dari 53 responden sebelum diberikan interverensi
terdapat preeklampsia berat (39,6%), preeklampsia ringan (49,1%) responden, dan
superimposed (11,3%) Setelah diberikan interverensi terdapat perubahan tingkat
preeklampsia dengan preeclampsia berat (17,0%), preeklampsia ringan (71,7%) dan
superimposed preeklampsia (11,3%). Analisa uji statistic Wilcoxon ranks test
didapatkan nilai signifikansi p 0,001 sehingga h0 ditolak dan h1 diterima.
Self Management jogo awak berpengaruh terhadap kejadian preekampsia. Sehingga
dapat dijadikan pedoman pada ibu hamil dengan preeklampsia untuk melakukan self
management jogo awak secara mandiri dan diharapkan perawat mampu memberikan
edukasi pada pelayanan kesehatan.
Kata kunci; Ibu hamil, Preeklampsia, Self management jogo awak,

x
ABSTRACT
Preeclampsia is the leading cause of death after bleeding and infection. Preeclampsia
is a problem that is often encountered at >20 weeks of gestation or entering the third
trimester. The purpose of this study was to determine the effect of self-management of
jogo crew on preeclampsia in pregnant women at RSI Jemursari Surabaya.
Pre-experimental research design with One Group Pre-Test and Post-Test Design
approaches. The population of the study was 62 pregnant women with preeclampsia
at RSI Sunsari Surabaya. Taken with a non-random sampling system consecutive
technique. Independent Variable Self Management Jogo Awak and dependent variable
preeclampsia. The instrument used a preeclampsia observation sheet. Data analysis
used the Wilcoxon ranks test statistic with a significant level of = 0.05.
The results obtained from 53 respondents that before being given intervention there
were severe preeclampsia (39.6%), mild preeclampsia (49.1%) of respondents, and
superimposed (11.3%). 0%), mild preeclampsia (71.7%) and superimposed
preeclampsia (11.3%). Analysis of the Wilcoxon ranks test statistical test obtained a
significance value of p 0.001 so that h0 is rejected and h1 is accepted.
Self Management of jogo crew has an effect on the incidence of preeclampsia, so
pregnant women can do it independently and nurses are expected to be able to provide
education in health services.
Keywords; Pregnant women, preeclampsia, self management jogo crew.

xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pengaruh Self Management Jogo Awak Terhadap Preeklmpsia Pada Ibu
Hamil”. Sebagai salah satu syarat akademik menyusun skripsi dalam rangka
menyelesaikan Program Pendidikan S1 Keperawatan di Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng., selaku Rektor Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya.
2. Khamida, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan.
3. Siti Nurjanah, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai Ketua Program studi S1 Keperawatan.
4. R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh perhatian mendampingi dan mengarahkan penulis dalam menyusun
skripsi ini.
5. Penguji 1, penguji 2, yang telah meluangkan waktu demi sempurnanya skripsi ini.
6. Responden yang sudah bersedia menjadi objek pada penelitian sebagai tugas akhir
skirpsi ini
7. Seluruh dosen dan staf Kependidikan Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya yang telah memberikan ilmu sebagai bekal untuk
melakukan penelitian ini.
8. Kedua orang tua dan semua keluarga tersayang yang telah memberikan doa,
dukungan, motivasi dan pengorbanan baik dari segi moril maupun material hingga
terselesainya skripsi ini.
9. Semua teman maupun pihak-pihak yang terkait dalam kelancaran pembuatan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal dan perbuatan yang
telah diberikan. Penulis menyadari bahwa naskah proposal penelitian ini belum
sempurna dan memerlukan masukan, sehingga saran yang membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan demi perbaikan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memerlukan masukan agar penelitian dapat
dilaksanakan, sehingga penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis dan pihak yang membutuhkannya.
Surabaya, 22 Juli 2022
Penulis

Adhita Septianty N

xii
DAFTAR ISI

Sampul Dalam .................................................................................................. i


Lembar Judul ................................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Orsinalitas ........................................................................ iii
Lembar Persetujuan Skripsi ............................................................................. iv
Lembar Pengesahan ......................................................................................... v
Lembar Penetapan Penguji .............................................................................. vi
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir .................................. vii
Pedoman Penggunan Skripsi............................................................................ viii
Abstrak ............................................................................................................. ix
Abstrac ............................................................................................................. x
Kata Pengantar ................................................................................................. xi
Daftar Isi .......................................................................................................... xii
Daftar Tabel ..................................................................................................... xv
Daftar Gambar.................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii
Daftar Singkatan, Simbol dan Istilah ............................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN TEORI ........................................................................... 6


A. Konsep Preeklampsia ........................................................................... 6
B. Konsep self managmnet ....................................................................... 29
C. Konsep Jogo Awak .............................................................................. 32

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN 41


A. Kerangka Konseptual ........................................................................... 41
B. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 42

BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 43


A. Jenis dan Rancangan Bangun Penelitian .............................................. 43
B. Populasi Penelitian ............................................................................... 44
C. Sampel, Besar Sampel, Cara Pengambilan Sampel, Kriteria Sampel .. 44
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 46
E. Kerangka Operasional Penelitian ......................................................... 47
F. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................... 48
G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................. 49
H. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 55
I. Etika Penelitian .................................................................................... 60

BAB 5 HASIL PENELITIAN ....................................................................... 55


A. Lokasi Gambaran Umum Penelitian .................................................... 63

xiii
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 64

BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................ 71


A. Pembahasan .......................................................................................... 71
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 55
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 55
A. Kesimpulan .......................................................................................... 55
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi Preeklampsia 7

2.2 Klasiikasi Hipertensi Dalam Kehamilan 8

2.3 Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah 12

4.1 Rancangan Penelitian pra-experimental 43

4.2 Definisi Operasional Pengaruh Self Management Jogo 48


Awak Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Hamil
5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia di RSI Jemursari 64
Surabaya
5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan di RSI 65
Jemursari Surabaya
5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjan di RSI 65
Jemursari Surabaya
5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan Kepatuhan ANC 66
(Pre dan Post Test) di RSI Jemursari Surabaya
5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan olahraga jalan kaki 67
(Pre dan Post Test) di RSI Jemursari Surabaya
5.6 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan (Pre dan 67
Post Test) di RSI Jemursari Surabaya
5.7 Distribusi frekuensi tingkat pengaturan pola makan 68
(Pre dan Post Test) di RSI Jemursari Surabaya
5.8 Distribusi frekuensi Self management (Pre dan Post 68
Test) di RSI Jemursari Surabaya
5.9 Distribusi frekuensi pengaruh preeklampsia di RSI 69
Jemursari Surabaya
6.0 Hasil uji wilcoxon 70

xv
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman


Kerangka Konseptual Pengaruh Self Management 41
Jogo Awak Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Hamil
Kerangka Operasional Pengaruh Self Management 47
Jogo Awak Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Hamil

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Halam


an
Lampiran 1 Lembar Permohonan Izin Pengambilan Data 88
Awal………………………………………...
Lampiran 2 Lembar Balasan Izin Pengambilan Data Awal 89
……………………………………………....
Lampiran 3 Lembar Jawaban Permohonan Uji 90
Etik………………………………………….
Lampiran 4 Sertfikat Laik Etik …………………………. 91
Lampiran 5 Lembar Surat Balasan Penelitian ………….. 93
lampiran 6 Permohonan Menjadi Responden………….. 93
Lampiran 7 Lembar Penjelasan Penelitian untuk 94
Disetujui……………………………………
Lampiran 8 Lembar Persetujuan Mengikuti 97
Penelitian…………………………………...
Lampiran 9 Lembar Persetujuan………………………... 98
Lampiran 10 Lembar Pengunduran Diri…………………. 99
Lampiran 11 Lembar Instrument Penelitian……………... 100
Lampiran 12 Rekapitulasi Data Umum………………….. 114
Lampiran 13 Rekapitulasi Data Khusus…………………. 116
Hasil uji Validitas dan Reabilitas…………. 137
Lampiran 13 Lembar Hasi Uji SPSS…………………….. 142
Lampiran 15 Lembar Dokumnetasi……………………… 146
Lampiran 16 Lembar Konsultsi………………………….. 147

xvii
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL

DAFTAR SINGKATAN

AKG : Angka Kecukupan Gizi


AKI : Angka kemtian ibu
ANC : Antenatal care
BMI : Body mass index
DINKES : Dinas Kesehtan
DM : Diabetes mellitus
Dkk : Dan kawan-kawan
DR : Doktor
et al : et all
HELLP : Hemolysis elevated liver enzyme low platelets
HLA : Human leukocte antigen
IMT : Indeks Massa Tubuh
KB : Keluarga berencana
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
M. Eng : Magister of Enginering
M.Kep : Magister Keperawatan
M.Kes : Magister Kesehatan
M. Tr.Kep : Magister Terapan
NIM : Nomer Induk Mahasiswa
NPP : Nomer Pokok Pegawai
Ns : Ners
PEB : Preeklampsia Berat
Prof. : Profesor
RI :Republik Indonesia
RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar
S.Kep : Sarjana Keperawatan
Sp.Kep.Mat : Spesialis Keperawatan Maternitas
TTD : Tekanan Darah Diastol
TDS : Tekanan Darah Sistol
UNUSA : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
WHO : World Health Organization
Yth : Yang Terhormat

DAFTAR SIMBOL
- : Sampai
% : Presentase
/ : Atau
< : Kurang dari
= : Sama dengan
> : Lebih dari

xviii
√ : Centang/ Checklist
≤ : Kurang dari sama dengan
≥ : Lebih besar dari sama dengan
≥ : Lebih dari
d : Tingkat Signifikan
N : Populasi
n : Sampel
α : Alfa
ρ : Probability
Σ : Jumlah

xix
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Preeklampsia adalah kehamilan patologi yang merupakan masalah kesehatan,

sehingga berdampak pada ibu dan bayi yang dikandungnya. Hal ini terkait dengan

mordibitas dan mortalitas yang tinggi diseluruh dunia ataupun Indonesia (Sutiati

Bardja, 2020). Preeklampsia menjadi penyebab utama angka kematian ibu (AKI)

setelah pendarahan dan infeksi (syafar, 2020). Pada trimester III (>20 minggu)

merupakan masalah kehamilan dari komplikasi preeklampsia serta menjadi

periode rawan bagi ibu dan janinnya memasuki masa melahirkan. Akan tetapi

sebagai upaya deteksi dini kehamilan beresiko tinggi, preeklampsia dapat

ditangani atau dikendalikan melalui terapi farmakologi dan nonfarmakologi.

Preeklampsia menjadi masalah yang sering ditemui pada usia kandungan >20

minggu atau memasuki trimester III . (Pantikawati, 2010). Berdasarkan observasi

yang telah dilakukan dilapangan mulai dari bulan februari terdapat kenaikan yang

cukup signifikan terhadap kejadiaan preeclampsia. Hal ini berkaitan dengan

kujungan ibu hamil yang mengalami penurunan dalam memeriksakan kondisi

dirinya dan janin yang dikandungnya, dikarenakan dalam 6 bulan terakhir

merupakan lonjakan varian baru covid-19. Sehingga banyak ibu hamil yang tidak

melakukan pelayanan kesehatan dengan alasan takut tertular covid-19, artinya

masih banyak dari ibu hamil yang tidak patuh dalam melakukan self management

dengan baik bagi dirinya.

1
2

Berdasarkan data Word Health Organization (WHO) angka kejadian Preeklampsia

diseluruh dunia berkisar 0,51%-38,4%, sedangkan di Indonesia angka kejadian

preeklampsia sebesar 3-10% dari seluruh kehamilan (Sutiati Bardja, 2020). Proporsi

kejadian preeklampsia di jawa timur pada tahun 2020 sebesar 26,92% yang mengalami

penurunan dibandingkan pada tahun 2019 sebesar 31,15% (Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Timur., 2020), sedangkan kejadian preeclampsia di Rsi jemursari sebesar 13,16%

(Sub bagian rekam medis, 2022) Berdasarkan (Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, 2021) tahun 2020 bahwa penyebab tertinggi kematian ibu pada tahun 2020

adalah preeklampsia yaitu sebesar 26,90%. Hasil studi pendahuluan mulai awal 1 januri

2022, data pasien yang mengalami kejadian preeclampsia selama 3 bulan terakhir

terdapat 62 kejadian

Preeklampsia merupakan sindrom khusus kehamilan yang ditandai dengan adanya

hipertensi, edama, dan proteinuria yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Beberapa

faktor resiko preeklampsia diantaranya usia, paritas, jarak kehamilan, hipertensi,

pekerjaan, pemeriksaan ANC, dan obesitas (Umamah & R. Khairiyatul Afiyah, 2020).

Penatalaksaan yang berorientasi preventif, dapat lebih efektif dalam menurunkan

Angka kematian Ibu (AKI) akibat preeklampsia-eklamsia (syafar, 2020). Pencegahan

dan tatalaksana non farmakologi dari preeklampsia yang dapat dilakukan sebagai

upaya deteksi sejak dini diantaranya Kepatuhan Antenatal Care (ANC) yang menjadi

ujung tombak preeklampsia (E. N. Sari, 2021), Aktivitas fisik berupa latihan jalan kaki,

(Wardhani, 2020), edukasi tentang preeklamsia kepada ibu hamil sehingga dapat

terdeteksi secara dini dan dapat meminimalisir komplikasi yang fatal sehingga
3

berakibat kematian pada ibu (Linggardini & Apriliana, 2016). Serta pengaturan pola

makan (Lailatul, 2018). Self management “Jogo Awak” merupakan suatu indikator dari

keberhasilan pencegahan dan tatalaksana non farmakologi preeclampsia sehingga

dapat dijadikan sebagai tolak ukur yang bertujuan untuk mengubah perilaku negatif

dan mengembangkan perilaku positif. Self Managment “Jogo Awak” meliputi

pemeriksaan kepatuhan ANC, latihan jalan kaki , edukasi, dan pengaturan pola makan.

Solusi dari pencegahan preeklampsia dapat dilakukan diantaranya adalah manipuasi

diet salah satunya diet rendah garam atau retraksi garam, suplmentasi kalsium,

suplmentasi minyak ikan, obat anti hipertensi, antioksidan, agen antitrombik,

pemberian aspirin dosis rendah , dan pemberian aspirin dosis rendah plus heparin.

(Cunningham, 2014), menjaga kenaikan berat badan, pemeriksaan ANC minimal 4x,

mengkahiri kehamilan 37 minggu ke atas, menyaring dan mebrikan edukasi terutama

bagi ibu hamil primigravida pad usia <20 tahun.(Wiknjosastro, 2005)

Diharapkan ibu hamil dengan preeclampsia khususnya di rsi jemursari surabaya

dapat melakukan self management terkait beberapa aspek yang dapat mengurangi

angka kejadiaan atau derajat preeclampsia dengan diberikannya paket “Jogo Awak”

yang belum pernah dilakukan para peneliti sebelumnya. Berdasarkan latar belakang di

atas maka peneliti tertatik untuk meneliti tentang Pengaruh Self Management Jogo

Awak Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di Rsi Jemursari Surabaya.


4

B. Batasan Masalah

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah preeklampsia

diantaranya pencegahan primordial, pencegahan primer, pencegahan skunder dan

pencegahan tersier. Peneliti membatasi pada interverensi pencegahan primer yaitu

self management dengan penatalaksanaan preeklampsia diantaranya Kepatuhan

Antenatal Care, latihan Jalan kaki ,edukasi tentang preklampsia, dan pengaturan

pola makan

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan merumuskan masalah

pada penelitian ini “Apakah ada pengaruh self management jogo awak terhadap

preeklampsia pada ibu hamil”?.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh self management “jogo awak” terhadap preeklampsia

pada ibu hamil

2. Tujuan Khusus

a Mengidentifikasi ibu hamil dengan preeclampsia sebelum diberikan

self management ‘jogo awak”

b Mengidentifikasi ibu hamil dengan preeclampsia preeclampsia

sesudah diberikan self management “jogo awak”

c Mengidentifikasi pengaruh self management “Jogo Awak” terhadap

preeklamsia pada ibu hamil


5

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini digunakan untuk bahan kajian pustaka sebagai

tambahan informasi serta sumber wacana di lingkungan

pendidikan.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi tambahan sumber untuk penelitian

selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

peneliti dan mendapatkan pengalaman dalam melakukan penelitian

yang mengahsilkan teori dengan kenyataan dilapangan.

b Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai refrensi atau literature bagi penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan pengaruh self managementt jogo awak terhadap

preekalmpsia pada ibu hamil dan sebagai bacaan atau tambahan

pengetahuan di perpustakaan.

c Bagi responden

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan terkait

pengaruh self management


BAB 2
TINAJUAN PUSTAKA

A. Konsep Preklampsia

1. Definisi Preeklampsia

Preeklampsia merupakan gangguan pada paruh kedua selama kehamilan dan

mengalami regrasi setelah kehamilan yang ditandai dengan adanya hipertensi,

edema dan proteinuria. Proteinuria merupakan diagnostik objektif dari

preeklamsia, proteinuria merupakan eksresi protein dalam urin melebihi 300

mg dalam 24 jam (Billington, 2010).

2. Klasifikasi Preeklamsia

a. Preeklampsia ringan

Hipertensi yang terjadi pada kehamilan di usia 20 minggu dengan gejala

preeklampsia ringan meliputi tekanan sistolik 140-160 mmHg dan tekanan

diastolic 90-110 mmHg disertai proteinuria dan edema serta tidak adanya

gangguan fungsi organ. Preeklampsi ringan disebut sebagai maladaptation

syndrome akibat vasospasme general dengan segala akibatnya

b. Preeklampsia Berat

Preeklampsi berat merupakan gangguan pada paruh kedua selama kehamilan

dan mengalami regrasi setelah kehamilan yang ditandai dengan Adanya

hipertensi, edema dan proteinuria. Suatu komplikasi kehamilan yang ditandai

dengan timbulnya hipertensi 160-110 mmHg atau lebih disertai dengan

proteinuria dan atau edema pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dengan

6
7

gejala preeklampsi berat meliputi tekanan darah sistolik <160 mmHg dan

tekanan darah diastolic > 110 mmHg serta adanya gangguan fungsi organ

Table 2.1 Klasifikasi Preeklampsia

Kelainan Tidak Berat Berat


Tekanan darah diagnostic <110 mm Hg >110 mm Hg
Tekanan darah sistolik <160mm Hg >160 mm Hg
Proteinuria < 2+ >3+
Nyeri kepala Tidak ada Ada
Gangguan pengelihatan Tidak ada Ada
Nyeri abdomen atas Tidak ada Ada
Oliguria Tidak ada Ada
Kejang (eklamsia) Tidak ada Ada
Kreatinin serum Normal Meningkat
Trombositopenia Tidak ada Ada
Peningkatan transaminase serum Minimal Sangat meningkat
Restriksi pertumbuhan janin Tidak ada Nyata
Edema paru Tidak ada Ada
Sumber: Obstetri Edisi 23 volume 2 (Cunningham, 2014)

Berdsarkan (A. B. Saifuddin, 2002) hipertensi dalam kehamilan dapat dibagi

dalam :

1) Hipertensi karna kehamilan , jika hipertensi terjadi pertama kali sesudah

kehamilan 20 minggu, selama persalinan dan atau dalam 48 jam pasca

persalinan

2) Hipertensi kronik, jika hipertensi terjadi sebelum kehamilan 20 minggu .


8

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi dalam kehamilan


Diagonis Tekanan Darah Tanda lain
Hipertensi
karena
kehamilan
1. Hipertensi 1. Kenaikan tekanan 1. Proteinuria (-)
diastolic 15 mmHg atau
>90 dalam 2
pengukuran berjarak 1
jam atau tekanan
diastolic sampai 110
mmHg 1. Proteinuria 1+
2. Preeklmpsia 1. Idem
Ringan
2. Proteinuria 2+
3. Preeklampsia 2. Tekanan darah distolik 3. Oliguria
Berat >160mmHg dan 4. Hiperfleksia
tekanan sistolik 5. Gangguan
>110mmHg Pegelihatan
6. Nyeri
Epigastrium
7. Kejang
Hipertensi Kronik 1. Hipertensi 1. Kehamilan >20
1. Hipertensi minggu
Kronik 2. Hipetensi Kronik
2. Superrimposed 2. Proteinuria
preeclmpsia +300mg/24 jam
tanda-tanda lain
preeklmpsia
Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal
(A. B. Saifuddin, 2002)

3. Faktor resiko preeklampsia

Terdapat beberapa factor resiko yang menjadi penyebab terjadinya

preeklampsia diantaranya sebagai berikut (Hermawati, 2020)


9

a Paritas

Paritas adalah jumlah janin dengan berat lebih dari 500 gr atau berat badan

tidak diketahui baik dalam kondisi hidup atau mati pada kehamilan 24 minggu.

Dengan klasifikasi paritas sebagai berikut:

1) Primipara

yaitu wanita yang telah melahirkan janin yang usia getasinya lebih dari

28 minggu , baik lahir ataupun meninggal

2) Multipara

Yaitu ibu yang telah melahirkan lebih dari 1 bayi atau kurang dari 5

3) Grandmultipara

yaitu ibu yang memiliki paritas tinggi, telah melahirkan lebih dari 4 anak.

Paritas 2-3 minggu merupakan paritas yang paling aman ditinjau dari sudut

kematian maternal. Paritas 1 atau paritas diatas 3 memiliki angka kematian

maternal lebih tinggi. KB (keluarga berencana) merupakan salah satu cara yang

dapat dicegah atau diatasi dari resiko paritas. Pada sebagaian kehamilan paritas

tinggi, tidak direncanakan. Hal ini dikarenakan paritas tinggi dapat

menyebabkan uterus terlalu meregang sehingga kehilangan elastisistas

(sumarah, 2018)

Preekalmpsia sering terjadi pada wanita muda dan nulipara atau

primipara, sedangkan usia yang lebih tua lebih beresiko mengalami hipertensi

kronis yang bertumpang tindih pada preeklampsia (Cunningham, 2014).

Parietas juga dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Paritas ibu

yang sehat adalah pada paritas 2-3 kehamilan pertama. Pada ibu yang berusia
10

>35 tahun rentan terjadi preeklampsia berat atau eklamsia akan tetapi akan

menurun pada kehamilan berikutnya, kecuali apabila ibu mengalami obesitas,

diabetes mellitus (DM), kehamilan kembar, dan hipertensi essensial. Kejadian

ini akan meningkat pada nulipara dimana persalinan pertama biasanya memiliki

resiko relative lebih tinggi dan akan menurun pada paritas 2 dan 3 (Septiasih,

2018).

b. Usia Ibu

Pada umur 20-30 tahun merupakan usia reproduksi yang sehat. Akan tetapi

berbeda jika pada usia kurang dari 20 tahun dimana keadaan reproduksinya

belum siap menerima kehamilan, yang akan meningkatkan terjadinya

keracunan kehamilan dalam bentuk preeklampsia. Sedangkan pada usia lebih

dari 35 cenderung akan didapatkan penyakit lain dalam tubuh ibu salah satunya

hipertensi dan preekalmpsia, dikarenakan terjadi perubahan pada jaringan dan

alat kandungan serta jalan lahir tidak lentur lagi (Hinelo, 2020).

c. Kehamilan Kembar

Kehamilan dengan dua janin atau lebih merupakan pengertian dari

kehamilan kembar atau kehamilan gemli. Dari 9,8 per 1000 persalinan

primipara, terjadi peningkatan frekuensi kehamilan kembar sampai 18,9 dengan

paritas ibu. Wanita dengan kehamilan kembar atau ganda mempunyai resiko

mengalami preeklampsia. Kehamilan kembar meningkatkan risiko 4-5 kali dari

kehamilan tunggal (Pohan, 2021).


11

Resiko komplikasi dalam kehamilan kembar dapat meningkatkan terjadinya

preekalmpsia. Oleh karena itu perlu dilakukan skring preeklampsia, observasi

tekanan darah, edema, proteinuria, pengakjian sakit kepala dan perubahan

pengelihaan sebagai tambahan asuhan prenatal rutin (Carolyn, 2010).

Dari seluruh kehamilan spontan 2% merupakan kehamilan kembar, dan

angka tersebut meningkat. Kehamilan kembar dapat diklasifikasikan menjadi

2, yaitu dzigot dan kembar monodzigot. Kembar dzigot terjadi akibat fertilisasi

satu ovum yang berbeda dilepaskan secara spontan dan bersamaan pada saat

ovulasi, oleh dua spermatozoa. Sedangkan kembar monozigot terjadi akibat

fertilisasi satu ovum oleh satu spermatozoa kemudian membelah menjadi dua

stuktur yang identic (Holmes, 2011).

d. Hipertensi

Beberapa penyakit sistemik yang diderita ibu sebelum ataupun setelah

kehamilan dapat menjadi pemicu Preeklampsia atau eklamsia. Pada wanita

dengan riwayat hipertensi kronik dapat memperburuk kehamilan berikutnya.

Hipertensi yang diperberat oleh kehamilan dapat disertai dengan proteinuria

atau edema. patologis ini disebut superimposed preeklampsia berat atau

eklamsia yang timbul pada awal kehamilan dibandingkan dengan preeklampsia

berat murni dan cenderung menjadi berat pada kebanyakan kasus

(Cunningham, 2014).

Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik sebesar 140 mmHg

atau lebih dan tekanan darah diastolic sebesar <90 mmHg, dalam keadaan
12

pasien tidak megkonsumsi obat-obatan anti hipetensi dan tidak sedang

menderita penyakit akut, ada beberapa definisi dan klasifikasi hipertensi sistol-

diastol di diagnosis bila tekanan darah sistolik (TDS) 140 mmHg dan tekanan

darah diastolik (TDD) <90 mmHg. Adapun kalsifikasi khusus untuk hipertensi

seperti dapat dilihat pada table dibawah ini. (Napitupulu, 2017)

Table 2.3. Klasifikasi Tingkat Tekanan Darah (mmHg)

Kategori Sistolik Diastolik


Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Hipertensi derajat 1(ringan) 130-139 85-89
Hipertensi derajat 2 (sedang) 160-179 100-109
Hipertensi derjat 3(berat) >180 >110
Sumber: Kehamilan-Persalinan (Billington, 2010)

e. Pekerjaan

Aktifitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan perdaran

darah. Begitu juga yang terjadi pada ibu hamil, diamana peredaran darah

dalam tubuh dapat terjadi perubahan seiring bertambahnya dengan usia

kehamilan akibat adanya tekanan dari pembesaran rahim. Seiring

bertambahnya usia kehamilan akan berdampak pada konsekuensi kerja

jantung yang semakin bertambah dalam rangka memenuhi kebutuhan selama

proses kehamilan.(Andriyani, 2012)

f. Asfiksia Neonatorum

Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan gawat bayi berupa kegagalan

bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini disertai

dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. Hal tersebut


13

terjadi karena gangguan pertukaran gas serta transport O2 dari ibu ke janin

sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan dalam menghilangkan

CO2 Konsekuensi fsiologis yang terutama terjadi pada asfiksia adalah depresi

sususnan saraf pusat (Napitupulu, 2017).

Afiksia neonatorum bisa juga disebabkan oleh ibu yang melahirkan dengan

resiko pada usia <20 tahun dan >35 tahun. Kehamilan antara 28 samapai

dengan 36 minggu disebut dengan kehamilan prematur. Kehamilan yang

terakhir dapat mempengaruhi viabilitas (kelangsungan hidup) bayi yang

dilahirkan. Karena bayi yang usia muda mempunyai prognosis buruk.

Ganguan yang terjadi pada bayi baru lahir dari ibu yang menderita

preeklampsia. Paritas yang tinggi memungkinkan terjadinya penyulit

kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabakan asfiksia yang dapat

dinilai dari APGAR Score menit pertama setelah lahir (Batubara & Fauziah,

2020)

Asfiksia harus segera mendapat pertolongan resusistasi bedasarkan

evaluasi apgar dalam satu menit pertama dan lima menit kedua. Penilaian skor

APGAR adalah nilai APGAR pada menit pertama dengan cepat dan stimultan,

kemudian jumlahkan hasilnya. Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat

sesuai dengan hasilnya. Apgar perlu dinilai pada satu menit dan lima menit.

Apabila nilai APGAR kurang dari 7 penilaian nilai tambahan masih

diperlukan yaitu setiap 5 menit sampai 20 menit aatau dua kali penilaian

menunjukkan nilai 8 dan lebih (Batubara & Fauziah, 2020).


14

g. Pemeriksaan Antenatal Care (ANC)

Preeklampsia atau eklamsia merupakan komplikasi berkelanjutan, oleh

karena itu dengan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk mencegah

perkembangan preeklampsia setidaknya dapat memprediksi secara dini

preeklampsia. Masih rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksa

kandungannya pada sarana kesehatan, sehingga faktor-faktor yang dapat

dicegah atau komplikasi kehamilan dapat diperbaiki serta tidak segera diangani.

Seringkali mereka datang setelah preeklampsia dan eklamsia yang merupakan

komplikasi kehamilan bekelanjutan. Setiap ibu hamil harus mendapatkan

paling sedikit 4 kali kunjungan selama periode antenatal (Napitupulu, 2017).

a. Satu kali kunjungan pada trimester pertama (usia kehamilan 14 minggu)

b. Satu kali kunjungan pada trimester kedua (usia kandungan 14-28 minggu)

c. Dua kali kunjungan pada trimester ketiga (usia kehamilan 28-36 minggu

dan sesudah kehamilan 36 minggu (Prawirohardjo, 2011).

h. Pendidikan

Ibu yang berpendidikan sekolah tinggi lanjutan pertama (SLTP) kebawah

lebih beresiko 2 kali mengalami preeklampsia dibandingkan dengan ibu yang

berpendidikan sekolah tinggi lanjutan pertama (SLTP) keatas. Semakin tingi

pendidikan seseorang, maka kedewasaanya semakin matang, mereka dengan

mudah untuk menerima dan memahami suatu informasi yang positif. Kaitannya

dengan masalah kesehatan, dari buku safe motherhood menyebutkan bahwa

wanita yang mempunyai pendidikan lebih tinggi cenderung lebih


15

memperhatikan kesehatan dirinya. Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi

bagaimana seseorang untuk bertindak mencari penyebabnya serta solusi dalam

hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan lebih mudah

menerima gagasan baru (Andriyani, 2012).

Pendidikan formal tidak dapar diinterverensi, karena itu perlu langkah lain

yang dapat dilakukan, melalui pendekatan non formal, misalnya melalui

kegiatan pelatihan, denan memperdayakan kelompok-kelompok arisan

tentunya dengan melibatkan kerja sama POGI dan organisasi IBI.

Meningkatkan pelayanan konseling kepada ibu-ibu hamil terutama yang

berpendidikan SLTP kebawah tentang preeeklampsia dan bagaimana perilaku

sehat dalam perawatan preekalmsia (Andriyani, 2012).

i. Obesitas

Obesitas merupakan salah satu factor resiko terjadinya preeklampsia. ahli

juga mengemukakan jika BMI <20 resiko preeklampsia dapat berkurang.

Resiko terjadinya preeklampsia karena tingginya BMI kemungkinan

disebabkan karena hipertensi. Pada seseorang yang sedang mengalami

kehmailan ataupun tidak, akan terjadi disfungsi sel endotel yang dipicu oleh

adanya obesitas, dimana hal ini akan menyebabkan kerusakan sel endotel dan

akan mempresistasi terjadinya preeklampsia dengan beberapa mekanisme

(Wafiyatunisa, 2016).
16

4. Etiopatogenesis

Preeklampsia dikenal sebagai Diasease Of Theory dikarenakan sampai

sekarang etiologic dan patologisnya belum diketahui secara jelas (Billington,

2010). Namun beberapa ahli sepakat bahwa vasopasme merupakan akibat dari

gagalnya invasi trofoblas kedalam lapisan otot polos pembuluh darah, reaksi

imonologi maupun radikal bebas (Ulfah et al., 2015). Terdapat beberapa jenis

hipotesis yang mencoba menjelaskan hipotesis mengenai etiologi dan

patogenesis preeklampsia, Teori-teori tersebut diantaranya

a. Teori iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel

Pada kehamilan normal tanpa komplikasi, proliferasi trofoblas akan

menginvasi desi dua dan miometrium dalam dua tahap. Pada usia

kehamilan 14-16 minggu akan terjadi invasi tahap kedua dari sel trofoblas

dimana sel-sel trofoblas tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih

dalam hingga myometrium. Selanjutnya terjadi proses seperti tahap

pertama yaitu penggantian endotel, perusakan jaringan mukulo-elastis serta

perubahan fibrionid dinding arteri.Akhirnya dari proses ini adalah

pembuluh darah yang berlapis tipis, lemas dan berentuk seperti seperti

kantong yang memungkinkan terjadi dilatasi secara pasif untuk dapat

menyesuaikan dengan kebuttuhan aliran darah yang meningkat pada

kehamilan. Pada preeklampsia proses tersebut tidak berjalan dengan baik,

yang disebabkan karena tidak semua arteri spiralis mengalami invasi oleh

sel-sel trifoblas dan pada arteri spiralis yang mengalami invasi terjadi pada

tahap pertama secara normal tetapi pada saat invasi kedua tidak
17

berlangsung dengan baik sehingga terdapat resistensi sekunder (Pebri,

2020).

b. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Beberapa penelitian menyatakan kemungkinan maladaptasi imunologis

sebagai patofisiologi preeklampsia. Antibody yang melawan sel endotel

ditemukan pada 50% perempuan dengan preeklampsia. Rdaikal bebas yang

dilepaskan oleh sel desidua akan menyebabkan kerusakan sel endotel

(Pebri, 2020).

c. Teori genetic

Pada teori ini terdapat kecenderungan bahwa factor keturunan turut

berperan dalam patogenesis preeklampsia. Terdapat beberapa laporan yang

membuktikan bahwasanya terdapat peningkatan angka kejadaian

preklampsia pada ibu hamil. Beberapa peneliti lainnya menytaakan

kemunkinan preeklampsia berhubungan dneggan gen resesif tunggal. Bukti

lainnya yang mendukung factor genetic adalaha adanya peningkatan

Human Leukocte Antigen (HLA) pada pasien. Walaupun demmekian factor

genetik nampaknya berperan terhadap kejadian preeklampsia tetapi

manifestasiya belum dapat diterangkan (Pebri, 2020).

d. Disfungsi Endotel

Disfungsi endotel merupakan salah satu yang mendasari manifestasi

klinis preeklampsia, termasuk hipertensi, proteinuria, dan edema.

Disfungsi endotel pada preeklampsia akan menyebabkan perubahan

patofisiologi antara lain vasokontraksi maksimal pada sirkulasi maternal


18

disertai dengan menurunnya volume sirkulasi yang mengarah pada

penurunan perfusi system organ. Endothelium vaskuler ibu hamil

tampaknya menjadi target penting yang dipicu oleh iskemia plasenta atau

hipoksia pada preeklampsia. Endothelium adalah laisan sel tunggal yang

menutupi sisi luminal pembuluh darah yang merupakan lokasi strategis yan

memungkinkan untuk perubahan dalam hemodiami (Pebri, 2020).

e. Teori adaptasi Kardiovaskuler

Pada kehamilan normal pembuluh dadrah refrakter terhadap bahan

vasopressor. Rerakter berarti pembuluh arah tidak peka terhadap

rangsangan vasopresor atau dibutuhkan kadar vasopresor yang lebih tinggi

untuk menimbulkan respon vasokonstriksi. Refrakter ini terjadi akibat

adanya sintesis prostaglandin oleh sel endotel. Pada preeklampsia terjadi

kehilangan kemampuan refrakter terhadap bahan vasopresor sehingga

pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap bahan vasopresor sehingga

pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi dan mengakibatkan

hipertensi dalam kehamilan. Pada hipertensi dalam kehamilan kehilangan

daya refrakter terhadap bahan vasokonstriktor, dan ternyata terjadi

peningkatan kepekaan terhadap bahan-bahan vasopresor. Artinya, daya

refrakter pembuluh darah terhadap bahan vasopresor hilang sehingga

pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap bahan vasopresor.

Peningkatan kepekaan pada kehamilan yang akan menjadi hipertensi dalam

kehamilan , sudah ditemukan pada kejamilan dua puluh minggu (Lalenoh,

2018).
19

f. Teori Defisiensi Gizi

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa defisiensi gizi berperan

dalam terjadinya hipertensi selama kehamilan. Penelitian terakhir

membuktikan bahwa konsumsi minyak ikan dapat mengurangi resiko pre

eklampsia. Minyak ikan banyak mengandung asam lemak tidak jenuh yang

dapat menghambat produksi tromboksan, menghambat aktivasi trombosit.

dan mencegah vasokonstriksi pembuluh darah (Lalenoh, 2018).

g. Teori Stimulasi Inflamasi

Teori ini diajukan dengan berdasarkan pada patofisiologi terlepasnya

trofoblas di dalam sirkulasi darah, yang merupakan rangsangan utama

terjadinya proses inflamasi. Berbeda dengan proses apoptosis pada

eklampsia, dimana pada pasien pre-eklampsia akan terjadi peningkatan

stress oksidatif, sehingga produksi debris trofoblas dan nekrotik trofoblas

juga selanjutnya akan meningkat. Rangkaian kejadian tersebut di atas, akan

menimbulkan respon inflamasi yang hebat. Teori ini berdasarkan fakta

bahwa lepasnya debris trofoblas di dalam sirkulasi darah merupakan

rangsangan utama terjadinya proses inflamasi. Disfungsi endotel pada

preeklampsia akibat produksi debris trofoblas plasenta berlebihan tersebut

diatas. mengakibatkan aktifitas leukosit yang tinggi pada sirkulasi ibu.

Peristiwa ini disebut sebagai kekacauan adaptasi dari proses inflamasi

intravaskular pada kehamilan (Lalenoh, 2018).


20

Setiap teori mengenai etiologi dan patiogenesis preeklamsia harus dapat

menjelaskan hasil pengamatan bahwa penyakit hipertensi dalam kehamilan

lebih mugkin timbul pada perempuan yang terpajan vili korinoik pertama

kalinya, terpajan vili korionik dalam jumlah berlebihan seperti telah memiliki

penyakit ginjal atau kardiovaskular, secara genetis beresiko utuk mengalami

hipertensi selama kehamilan. Adanya janin bukan merupakan syarat diagnosis

preeklampsia, meskipun villi korionik tidak harus terdapat dalam uterus. Pada

perempuan yang hamil ekstrauteri lebih dari 18 minggu gestasi. Apapaun

pencetus etiologinya sejumlah peristiwa yang menyebabkan sindrom

preeklampsia ditandai dengan sejumlah kelainan yang menimbulkan

kerusakan endotel pembuluh darah, vasopasme, transudasi plasma, serta

komplikasi iskemik dan trombotik (Cunningham, 2014)

Seperti yang diketahui bahwa permulaan penyakit ini adalah saat

trisemester pertama dan kedua kehamilan dengan masalah plasentasi serta

endotalium ibu sebagai sel target yang memicu manifestasi klinis penyakit.

Walaupun demikian, mekanisme yang menyebabkan disfungsi sel endotel dan

hubungannya dengan plasenta masih tidak jelas. Jika terjadi, preeklampsia terus

berkembang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, gejala jarang

muncul pada ibu dan perkembanganya dapat terjadi secara betahap (2-4

minggu) atau berat dan mendadak (24 jam). Preeklampsia dapat bermula pada

masa antenatal, intrapartum, atau postnatal. Sekitar 10% ibu mengalami

hipertensi akibat kehamilan selama kehamilan mereka. Dalam kelompok ini,


21

sekitar 3-4% mengalami preeklampsia, 5% mengalami hipertensi akibat

kehamilan, dan 1-2% mengalami hipertensi kronis (Robson, S. Elizabeth, &

Waugh, 2013)

5. Patofisiologi Preeklampsia

Patofsiologi yang mendasari preeklampsia pada umumnya adalah

vasospasme. Peninggkatan tekanan darah ini dapat ditimbulkan oleh

peningkatan cardiac output dan resistensi system pembuluh darah. Cardiac

output pada pasien dengan preeklampsia tidak terlalu berbeda pada kehamilan

normal di trimester terakhir kehamilan (Leonard Lowdermilk, 2013).

Preeklampsia dapat memperberat dari ringan menjadi berat sampai

eklamsia. Pemikiran ini adalah perubahan patologi yang terjadi pada ibu dengan

preeklampsia yang disebabkan oleh gangguan pefusi plasenta dan disfungsi sel

endotel. Normalnya dalam kehamilan arterispiralis dalam rahim akan melebar

dari pembuluh darah muscular berdinding tebal, menjadi pembuluh darah yang

tipis dengan diameter yang jauh lebih besar. Perubahan ini meningkatkan

kapasitas pembuluh darah, sehingga mereka bisa menerima peningkatan

volume darah pada kehamilan. Oleh karena itu perubahan pembuluh darah ini

tidak terjadi atau tidak sepenuhnya terjadi pada ibu dengan preeklamsia

(Leonard Lowdermilk, 2013).

Penurunan perfusi plasenta diperkirakan menyebabkan disfungsi sel

endotel dengan meransang pelepasan subtansi yang toksik terhadap sel endotel.

Kelainan ini menyebabkan perfusi jaringan yang buruk pada semua organ,
22

meningkatkan resistansi perifer dan tekanan Darah (TD), serta meningkatkan

permeabilitas sel endotel. Sehingga menyebabkan kebocoran cairan dan protein

intravascular serta akhirnya menyebebkan volume plasma berkurang. Factor

patogenik utama bukan merupakan tekanan darah melainkan perfusi yang

buruk karena berkurangnya vaspspasme dan berkurangnya volume plasma

(Leonard Lowdermilk, 2013).

Perfusi ginjal yang berkurang akan menurunkan laju filtrasi glomerulus dan

menyebabkan perubahan glomerular degenerative serta kemungkinan oliguria.

Perubahan patologis pada sel endotel glomeruli (glomelular endoteliosis)

protein, teruatama albumin akan hilang melalui urine. Klirens asam urat akan

menurun, kadar asam urat akan meningkat dan tejadi retensi caoran dan garam

(Leonard Lowdermilk, 2013).

Tekanan osmotic koloid plasma akan menurunkan kadar albumin plasma.

Volume intravascular berkurang saat cairan keluar dari kompartemen

iintravaskular, menyebabkan hemokonsestrasi, peningkatan viskositas darah an

edema jaringan. Kadar hematokrit akan meningkat ketika cairan keluar dari

ruang intravascular. Pada PEB, volume darah dapat berkurang sampai atau

kurang dari volumenya seelum hamil.terjadi edema berat dan kenaikan berat

badan. Vassopasma arteriolar dapat menyebabkan kerusakan endotel dan

berkontribusi terhadap peningkatan permeabilitas kapiler yang meningkatkan

edema serta mengurangi volume intravascular, sehingga pasien terpredisposisi

dengan preeklamsia dan edema paru (Leonard Lowdermilk, 2013).


23

6. Komplikasi Preeklampsia

a. Komplikasi Maternal (Cunningham, 2014)

1) Sindrom HELLP

Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme,Low platelets) adalah

komplikasi yang terjadi hingga 20% pasien dengan preeklampsia berat pada

postpartum sekitar 30% dari kasus. Kasus kematian ibu berhubungan dengan

preeklampsia berat yang signifikan meningkat yang berkaitan dengan sindrom

HELLP. Gejala yang umum terjadi pada sindrom ini adalah nyeri perut bagian

kuadran kanan atau atas (nyeri epigastrium), mual serta muntah. Pada wanita

dengan preeklamsia, indicator dari sindrom HELLP diantaranya sebagai berikut

2) Eklamsia

Eklamsia didefinisikan kejang yang bersifat grand mal pada wanita dengan

preeklampsia. Pada preeklampsia, sel endotel yang melapisi pembuluh darah

otak tidak dapat berfungsi sehingga memungkinkan cairan bocor ke jaringan

otak, yang menyebabkan edema serebal. Kemudian pembuluh darah bereaksi

secara berlebihan dan akibatnya terjadilah vasospasme yang dapat

menghasilkan area iskemia. Autoregulasi serebal merupakan proses pertahan

aliran darah serebal. Wanita dengan preeklampsia yang memiliki tekanan darah

yang sedikit meningkat kemungkinan mengalami kerusakan autoregulasi yang

mengarah ke eklamsia. Eklamsia biasanya timbul pada trimester akhir dan akan

menjadi sering jika mendekati kelahiran.


24

3) Edema paru

Edema paru merupakan salah satu komplikasi dari preeklampsia berat.

Disfungsi sel endotel pada preeklampsia dapat menyebabkan kebocoran cairan

dari pembuluh darah ke alveoli, mengakibatkan edema paru, yang paling sering

terjadi pada saat postpartum. Gejala utama yaitu sesak nafas, terutama ketika

berbaring rata. Oksimetri nadi akan menunjukkan penurunan saturasi osksigen.

Edema paru bisa berkelanjutan hingga sindrom gangguan pernapasan akut

kehamilan, yang memiliki angka kematian tertinggi

4) Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut merupakan salah satu komplikasi dari preklampsia yang

terjadi pada kehamilan, dengan mordibitas dan mortalitas yang signifikan. Pada

wanita dengan preeklampsia mengalami vasokontraksi, hemokontraksi, dan

penurunan volume intravascular. Oleh karena itu pasien dengan preeklamsia

sangat rentan kehingan darah. Pendarahan antepartum dan pendarahan

postpartum menyebabkan berkurannya volume plasma dan dalam waktu cepat

akan menyebabkan iskemia ginjal. Gagal ginjal akut preeklampsia sering

dikaitkan dengan abrupsio plasenta.

5) Kerusakan Hati

Vasokontriksi menyebabkan hipoksia sel hati. Sel hati mengalami nekrosis

yang diindikasikan oleh adanya enzim hati seperti transaminase aspartat dalam

darah. Kerusakan sel endothelial pembuluh darah dalam hati menyebabkan

nyeri karena hati membesar dalam kapsul hati. Hal ini dirasakan oleh ibu

sebagai nyeri epigastrik.


25

b. Komplikasi pada Janin (A. Saifuddin, 2009).

1) Pertumbuhan janin terhambat Ibu hamil dengan preeklampsia dapat

menyebabkan pertumbuhan janin terhambat karena perubahan patologis

pada plasenta, sehingga janin berisiko terhadap keterbatasan pertumbuhan.

2) Prematuritas Preeklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin

yang disebabkan oleh menurunnya perfusi uteroplasenta, pada waktu lahir

plasenta terlihat lebih kecil daripada plasenta yang normal untuk usia

kehamilan, premature aging terlihat jelas dengan berbagai daerah yang

sinsitianya pecah, banyak terdapat nekrosis iskemik dan posisi fibrin

intervilosa.

3) Fetal Distress Preeklampsia dapat menyebabkan kegawatan janin seperti

sindroma distress napas. Hal ini dapat terjadi karena vasospasme yang

merupakan akibat kegagalan invasi trofoblas kedalam lapisan otot

pembuluh darah sehingga pembuluh darah mengalami kerusakan dan

menyebabkan aliran darah dalam plasenta menjadi terhambat dan

menimbulkan hipoksia pada janin yang akan menjadikan gawat janin.

7. Manifestasi Klinis Preeklampsia

a. Hipertensi dan proteinuria

b. Sakit kepala berat

c. Nyeri epigastrik baru yang gigih

d. Gangguan visual (penglihatan kabur, diplopia, atau floatingspot)

e. Muntah

f. Hyperreflexia, dengan refleks tendon cepat


26

g. Nyeri epigastrik

h. Bengkak pada tangan, wajah dan kaki secara tiba tiba

i. Konsentrasi kreatinin serum meningkat (> 110 μMol / l)

j. Jumlah trombosit berkurang menjadi <100 × 109 / l

k. Anemia haemolitik mikroangiopati

l. Aktivitas enzim hati meningkat (alanin Aminotransferase,

aminotransferase aspartat, atau keduanya). (Duley L., Meher S., 2006)

8. Pencegahan Preeklampsia

Pencegahan adalah upaya untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada

perempuan hamil yang mempunyai risiko terjadinya preeklampsia

Menurut (Wiknjosastro, 2005) kepatuhan ibu hamil dalam pencegahan

preeklamsia meliputi:

a. Pencegahan Primordial

Pencegahan primordial yaitu upaya pencegahan munculnya faktor

predisposisi pada ibu dan wanita usia produktif terhadap faktor risiko

terjadinya keracunan kehamilan. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan

menjaga berat badan ibu hamil agar tetap ideal, mengatur pola makan sehat

dan menghindari stress serta istirahat yang cukup.

b. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan upaya awal sebelum seseorang

menderita penyakit atau upaya untuk mempertahankan orang sehat agar

tetap sehat . pencegahan primer meliputi :


27

1) Istirahat, diet rendah garam, lemak serta karbohidrat dan tinggi

protein (pengaturan pola makan) dan menjaga kenaikan berat badan

2) Pemeriksaan Kepatuhan antenatal care secara teratur yaitu minimal

4 kali

kunjungan yaitu masing-masing 1 kali pada trimester I dan II , serta

2 kali pada trimester III.

3) Menyaring dan memberikan edukasi terutama ibu hamil dengan

primigravida pada usia ≤ 20 tahun, ibu kawin langsung hamil dan

semua ibu hamil dengan resiko tinggi terhadap preeklamsia dan

eklamsia

4) Melakukan Self Mangement terhadap penyakit yang diderita

c. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder merupakan upaya mencegah orang yang telah

sakit agar tidak menjadi parah, dengan menghambat progresifitas penyakit

dan menghindarkan komplikasi. Dilakukan dengan cara mendeteksi

penyakit secara dini serta mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat.

Upaya pencegahan ini dilakukan dengan :

1) Pemeriksaan antenatal yang teratur, bermutu dan teliti mangenali

tanda- tanda sedini mungkin, lalu diberikan pengobatan yang

sesuai agar penyakit tidak menjadi berat.

2) Terapi preeklampsia ringan di rumah yaitu istirahat ditempat tidur,

berbaring pada sisi kiri dan bergantian ke sisi kanan bila perlu,

dengan istirahat biasanya edema dan hipertensi bisa berkurang.


28

3) Memberikan suntikan sulfamagnesium 8 gr intramuskuler untuk

mencegah kejang.

4) Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya 37 minggu ke atas,

apabila setelah dirawat inap tanda-tanda preeklampsia berat tidak

berkurang

d. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier merupakan upaya mencegah terjadinya

komplikasi yang lebih berat atau membatasi kecacatan yang terjadi serta

melakukan tindakan rehabilitasi. Pencegahan dapat dilakukan dengan :

1) Pemeriksaan tekanan darah setelah melahirkan setiap 4 jam

selama 48 jam.

2) Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum.

3) Melakukan pemantauan jumlah urin


29

B. Konsep Self Management “Jogo Awak”

1. Definisi Self managment

Self management adalah sebuah proses dimana pasien mengarahkan sendiri

perubahan tingkah lakunya dengan strategi terapeutik. self-management juga

merupakan serangkaian teknis untuk mengubah atau mengontrol perilaku, pikiran,

dan perasaan seseorang. Self-management bisa disebut sebagai suatu strategi

kognitif behavioural yang bertujuan untuk membantu klien agar dapat mengubah

perilaku negatifnya dan mengembangkan perilaku positifnya dengan jalan

mengamati diri sendiri . (sangadah & Kartawidjaja, 2020)

a. Aspek Self Management yaitu sebagai berikut (Liang Gie, 2000)

1) Pendorong diri (self motivation)

merupakan adanya sebuah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang

yang bisa menambah semangat sehingga nantinya seseorang dapat

melakukan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan adanya dorongan diri pada individu itu sendiri, maka dalam diri

individu akan tumbuh minat dan keinginan kuat untuk memperoleh

kesenangan atau sesuatu yang diinginkannya.

2) Penyusunan Diri (Self Organization)

Penyusunan diri (Self Organization) adalah sebuah aturan terhadap segala

sesuatu yang berkaitan dengan diri seseorang sehingga dapat tercapainya

efisiensi dalam kehidupan individu. Dapat dikatakan juga sebagai

pengorganisasian diri. Jadi individu mampu mengatur segala sesuatu


30

yang berkaitan dengan pikiran, tenaga, waktu maupun lainnya yang dapat

membantu pembentukan self management.

3) Pengendalian Diri (Self Control)

Pengendalian diri (Self Control) adalah suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri secara sadar sehingga

dapat tercapainya sebuah keinginan serta tidak merugikan orang lain.

4) Pengembangan Diri (Self Development)

Pengembangan diri (self development) adalah suatu kegiatan untuk

meningkatkan kesadaran diri untuk mengembangkan sebuah potensi.

Dengan adanya pengembangan diri seseorang dapat meningkatkan

kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

b. Langkah-langkah Self Management (Watson, D. L., & Tharp, 2007)

1) Memilih tujuan (selecting goals).

Tujuan harus ditetapkan satu per satu, dan harus diukur, dapat dicapai,

positif, dan keterhubungannya bagi setiap individu. Hal ini adalah penting

bahwa setiap harapan menjadi sebuah realistis.

2) Menerjemahkan tujuan menjadi tujuan perilaku (translating goals into

target behaviors)

Identifikasi perilaku yang ditargetkan untuk perubahan. Suatu target yang

telah dipilih untuk dilakukannya sebuah perubahan, mengantisipasi

beberapa hamabatan dan memikirkan bagaimana cara untuk

menegoisiasinya..
31

3) Pemantauan diri (self-monitoring).

Mengamati perilaku sendiri dengan berhati-hati dan secara sistematis, dan

membuat catatan perilaku dalam buku harian, mencatat segala perilaku

beserta komentar-komentar tentang berbagai isyarat dan konsekuensi

yang terkait.

4) Membuat rencana perubahan (working out a plan for change).

merancang sebuah program untuk mewujudkan perubahan yang

sebenarnya. Berbagai rencana untuk tujuan yang sama bisa dirancang,

masing-masing perencanaan tujuan bisa efektif. Beberapa jenis sistem

penguatan diri diperlukan dalam rencana ini karena penguatan merupakan

landasan terapi perilaku yang baru. Penguatan diri adalah strategi

sementara yang digunakan sampai perilaku baru telah diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari. melakukan langkah-langkah untuk memastikan

bahwa peningkatan yang dilakukan akan dipertahankan.

5) Perencanaan tindakan evaluasi (evaluating an action plan).

Rencana perubahan evaluasi digunakan untuk dapat menentukan tujuan

yang akan tercapai. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan dan bukan

kejadian satu kali, dan perubahan diri adalah latihan seumur hidup
32

C. Definisi Jogo Awak

“Jogo awak” merupakan suatu konsep yang diciptakan oleh peneliti sendiri

sebagai pencegahan utama bagi ibu hamil saat memasuki awal kehamilan hingga

diakhir kehamilan. Hal ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para

peneliti sebelumnya terkait beberapa tindakan yang berpengaruh dalam kejadian

preeklamsia. Konsep Jogo awak yang tediri dari :

1. Kepatuhan ANC (Antenatal Care )

Asuhan antenatal care adalah suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasi, seta penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh

suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan.

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat,

karena itu ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilan. Penatalaksanaan

ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen salah satunya adalah

melakukan deteksi dini komplikasi dan juga melakukan penatalaksanaan awal

rujukan jika diperlukan yaitu pada kasus preklamsia.(E. N. Sari, 2021)

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan

preeklampsia, seperti melalui pelayanan kesehatan ibu hamil. Pelayanan kesehatan

ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya

4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada

trimester pertama (usia kehamilan 0- 12 minggu), minimal 1 kali pada trimester

kedua (usia kehamilan 12-24 minggu) dan minimal 2 kali pada trimester ketiga

(usia kehamilan 24 minggu sampai lahir). Standar waktu pelayanan tersebut

dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin,
33

berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi

kebidanan seperti preeclampsia (Muzalfah et al., 2018).

Hal ini dibuktikan oleh penelitian (Sumardiani, 2020) Menyatakan terdapat

pengaruh pemeriksaan secara teratur terhadap kejadian preeklampsia, dengan

sebagaian besar ibu hamil yang mengalami preeklampsia dalam masa

kehamilannya yaitu sebanyak 50% dan sebagaian besar tidak memeriksakan

kehamilannya secara teratur dengan hasil p value 0.003 yang artinya terdapat

pengaruh kepatuhan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Adapun penelitian serupa

yang dilakukan (Oktavianisya, 2012) menujukan hasil sebesar p valaue 0,007

yang artinya kualitas ANC mempengaruhi morbiditas maternal. Penelitian ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hermawan et al., 2013) yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keteraturan antenatal care

dengan resiko kejadian preeklampsia Serta penelitian (Langelo et al., 2013) yang

mengatakan bahwa ada hubungan bermakna antara pemeriksaan kehamilan

dengan kejadian preeklamsia

2. Edukasi preeklamsia

Pendidikan kesehatan merupakan usaha atau kegaiatan untuk membantu

individu, kelompok, dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan baik

pengetahuan, sikap maupun keterampilan untuk mencapai hidup sehat secara

optimal. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan merupakan bentuk investasi

keperawatan yang mandiri dalam membantu klien baik individu, kelompok

maupus masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan


34

pembelajaran yang didalamnya perawat sebagai perawat pendidik. Pendididkan

kesehatan dalam keperawatan sangat penting dilakukan agar stataus kesehatan

klien meningkat, menecegah timbulnya penyakit mempertahankan derajat

kesehatan, memaksimalkan fungsi dan peran klien selama sakit, serta membantu

klien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatannya, hasil dari pendidikan

kesehatan dapat merubah penegatahuan, pemahaman tentang kesehatan, yang

akahirnya akan menerapkan tindakan-tindakan positif yang berguna untuk

kesehatan (Linggardini & Apriliana, 2016).

Materi pendidikan kesehatan merupakan salah satu factor yang berpengaruh

teradap tercapainya tujuan pendidikan kesehatan.(Notoatmodjo.S, 2007). Hal ini

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (M. T. Sari & Atrawani, 2018) yang

menjelaskan bahwa adanya pemberian promosi kesehatan yang rutin tentang

preeklampsia dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga ibu mampu

mencegah terhadinya komplikasi selama kehamilan, persalinan maupun pada janin

terutama akibat dari preeklampsia. Tingkat pengetahuan yang tinggi dapat

membuat ibu menerapkan pengetahuan yang didapatnya kedalam kehidupan

sehari-hari.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Linggardini & Apriliana, 2016)

menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan yang bermakna antara sebelum

dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dengan hasil nilai p

0,0001 (p<0,005). Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan para

peneliti lain (Indrawati & Puspitaningrum, 2016) yang menyatakan bahwa ada
35

perbedaan pada pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan yang berpengaruh pada resiko tinggi kejadiaan preklamsia. Penelitian

ini juga dilakukan oleh (Haerani et al., 2019) dengan judul the effect of health

education in pregnant mothers against knowledge about preeklamsia, hasil

penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

pengetahuan tentang preeklampsia di Puskesmas Herlang Kecamatan Herlang.

Berdasarkan hasil uji Wilcoxon bernilai 0,000 < 0,5 maka dapat disimpulkan Ho

ditolak yang artinya ada perbedaan proporsi sebelum dan sesudah diberikan

pendidikan kesehatan. Hasil pendidikan kesehatan dapat merubah pengetahuan,

pemahaman tentang kesehatan, yang akhirnya akan menerapkan tindakantindakan

positif yang menguntungkan kesehatan dan menunjukkan bahwa ada korelasi yang

positif terhadap pengetahuan.

Penelitian tersebut juga dilakukan serupa oleh (M. T. Sari & Atrawani, 2018)

dengan judul effect of health education on preeclamsia knowledge and attitude

towards pregnant women putri atu city public health in Jambi. Menjelaskan

pendidikan kesehatan dapat berpengaruh terhadap sikap ibu hamil mengenai

preeklampsia.

3. Jalan kaki

Jalan kaki merupakan alternatif olaharaga yang murah aman dan sangat

menyenanagkan jika dilakukan bersama-sama teman, pasangan,maupun keluarga.

Karena pada dasarnya aktivitas fisisk yang dilakukan secara continue dan dalam

waktu yang panjang dapat melatih kesegaran jasmani seseorang termasuk salah
36

satunya jalan kaki. Selain melatih kesegaran jasmani juga oksigen yang dihirup dan

diedarkan akan melancarkan sirkulai darah. Efeknya, kondisi tubuh pada kondisi

normal , serta mengurangi stress atau depresi (Nurhidayati, 2013).

Berbagai manfaat jalan kaki menurut (Kuntaraf dan Kathleen L.K, 1992)

dalam (Kusmiyati., 2014) yaitu:

a. berolahraga dengan jalan kaki dapat membuat otot-otot jantung lebih kuat

sehingga dapat memompa darah kembali menuju jantung,

b. menormalkan tekanan darah, saat terjadi tekanan darah tinggi dengan

berolahraga jalan kaki tekanan darah akan turun, dan sebaliknya jika tekanan

darah sedang rendah maka olahraga akan menaikannya,

c. pencegah thrombosis koroner. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa

berolahraga dapat membuka pembuluh darah sehingga melancarkan laju

darah,

d. pencegahan gangguan pencernaaan, dengan jalan kaki tubuh akan membantu

usus untuk menggerakkan sisa makanan bersama-sama hingga menambah

kegiatan buang air besar. Berjalan kaki selama 10 hingga 15 menit, ditambah

pola hidup sehat yang lainnya seperti minum air putih dan makan buah-

buahan akan membuat pencernaan menjadi lancar

Olahraga jalan kaki pada ibu hamil memiliki rentang waktu antara 10 sampai

15 menit dengan istirahat dua sampai tiga menit kemudian dilanjutkan kembali 10

sampai 15 menit. Secara umum ibu hamil dianjurkan untuk berolahraga jalan kaki

selama 10-15 menit dengan frekuensi tiga kali seminggu dan dicatat denyut laju
37

jantung. Terapi ini sangat dianjurkan terutama pada ibu hamil yang tidak pernah

melakukan olahraga karena dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah (Taufik

et al., 2014)

Dalam hal pencegahan beberapa hasil penelitian besar juga memberikan

kesimpulan yang jelas. Pada mereka yang tidak aktif bergerak dan mereka yang

kurang bugar, resiko mengalami tekanan darah tinggi meningkat 20-50%

dibandingkan dengan mereka yang aktif dan bugar (Susilo Yekti, 2011). Ibu hamil

dianjurkan untuk melakukan aktivitas olahraga seperti jalan pagi karena jalan pagi

sangat baik dan tidak membebani lutut dan persendian akan tetapi ibu hamil juga

harus mengetahui komponen yang baik dalam melakukan jalan pagi dan

kontraindikasi jalan pagi, sehingga manfaat jalan pagi tidak berubah menjadi bahaya

yang bisa mengancam nyawa ibu hamil dan janin (Nurhidayati, 2013).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wardhani, 2020) terjadi

penurunan tekanan darah sebesar 10 mmHg setelah dilakukan aktivitas jalan kaki

10 menit, latihan ini memperlancar peredaran darah untuk mengambil,

mengedarkan dan menggunakan oksigen serta menaikan elastisitas pembulu darah

dan jantung sehingga kan bekerja secara normal. Tekanan darah yang tinggi

merupakan suatu indicator dari tanda preekalmsia. Adapun penilitian yag dilakukan

oleh (Nurhidayati, 2013) mengemukakakan ada hubungan korltif yang kuat antara

jalan pagi dengan kejadian preekalmpsia dalam mengendalikan tekanan darah

tinggi. Latihan jalan kaki dapat menyebabakan aktifitas saraf, reseptor hormone dan

dan produksi hormon tertentu menurun, sehingga mencegah teradinya preekampsia

pada kehamilan.
38

4. Pengaturan Pola Makan

Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber karbohidrat,

protein dan lemak serta vitamin dan mineral. Untuk pengganti nasi dapat digunakan

jagung, ubi jalar dan roti. Untuk pengganti protein hewani dapat digunakan tempe,

tahu. Makanan ibu selama hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi

agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Demi suksesnya kehamilan, keadaan gizi

ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan baik dan selama hamil harus

mendapatkan tambahan protein, mineral, vitamin dan energi (Prastiono, 2009)

Untuk memperoleh pengaruh yang lebih baik dari pola makan ibu hamil,

perlu diperhatikan prinsip ibu hamil, yaitu jumlah lebih banyak, mutu lebih baik,

selain itu susunan menu juga harus seimbang. Adapun menu ibu hamil yang

seimbang setara dengan nasi/pengganti 5-6 piring, lauk hewani 4-5 potong, lauk

nabati 3-4 potong, sayuran 2-3 mangkuk,buah-buahan 3 potong dan dianjurkan

minum 8-12 gelas/hari. Untuk kelancaran pencernaan dianjurkan menghindari

makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin dan tidak menggunakan alkohol.

Dianjurkan juga makan sayuran berwarna hijau (Prastiono, 2009)

Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa sebagian besar ibu hamil

dengan preeklampsia mengalami kurang asupan nutrisi buah-buahan dan sayur

sayuran yang mengandung antioksidan tinggi. Beberapa penelitian mengungkapkan

bahwa buah atau sayur yang mengandung antioksidan tinggi dapat mencegah

kerusakan sel endotel pada pembuluh darah sebagai etiologi preeklampsia. Hal ini

sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh (Fathonah, 2016) yaitu

kandungan terbesar buah dan sayuran adalah vitamin A, C dan E dikenal sebagi
39

vitamin antioksidan yang mampu meningkatkan kesehatan. Salah satu cara untuk

menurunkan tekanan darah yaitu dengan mengkonsumsi buah dan sayur secara

teratur. Konsumsi buah dan sayur dianjurkan minimal dua porsi sehari lebih kurang

200 gram bagian yang dapat dimakan.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar ibu hamil yang

mempunyai pola makan dan AKG yang kurang mengalami preeklampsia. Hal ini

sesuai dengan pernyataan yang dikemukakkan oleh (A. Saifuddin, 2016) bahwa

salah satu faktor resiko preeklampisa adalah nutrisi, hal ini dikarenakan ibu hamil

dengan preeklampsia telah terbukti bahw a kadar oksidan, khususnya peroksida

lemak meningkat, sedangkan antioksidan, misal vitamin E menurun sehingga terjadi

dominasi kadar oksidan peroksida lemak yang relatif tinggi.

Menurut penelitian (Nuryani, 2012) disimpulkan bahwa pola makan yang

rendah energy, protein, dan kalsium serta pelayanan antenatal care berpengaruh

dengan kejadian hipertensi dan preeklamsia pada preeklamsia pada ibu hamil.

Kebiasaan makan makanan berlemak dan bergaram dihubungkan dengan

tekanan darah karena konsumsi lemak berlebih dapat memicu arteriosklerosis yang

merupakan faktor penyebab terjadinya hipertensi, sedangkan konsumsi lemak

garam berlebih dapat meningkatkan timbunan cairan darah (Diuretik) yang

menyebabkan sirkulasi darah terganggu sehingga jantung akan bekerja lebih kuat

dan akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi. Aterosklerosis menyebabkan

penebalan pada dinding arteri sehingga jantung akan bekerja lebih kuat dalam

memompa darah dan pada akhirnya tekanan datah akan tinggi sesuai dengan

aktifitas jantung nya dalam memompa darah.


40

(Prawirohardjo . S, 2009) , kehamilan dapat mengubah selera makan dan pola

makan (kebiasaan mengidam), dimana pada umumnya nafsu makan wanita hamil

akan meningkat, hal ini menjadi penyebab diet makanan menjadi tidak seimbang

sehingga dapat menyebabkan komplikasi salah satunya hipertensi pada ibu hamil.

(Suwanti, 2014) ibu yang mengalami hipertensi selama masa hamil, setengah

sampai dua pertiganya didiagnosis mengalami preeklampsia. Berdasarkan

penelitian (Romauli, 2015) frekuensi makan yang dapat memicu timbulnya kejadian

preeklampsia diperoleh bahwa responden pada kelompok kasus lebih banyak

dengan pola makan tidak baik, hal ini menunjukkan bahwa responden pada

kelompok kasus banyak yang makan daging, makan yang berlemak, makanan

gorengan, makanan yang mengandung garam 3 kali dalam seminggu sebesar 70%.
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tindakan pencegahan
preeklmasia pada ibu hamil :
1. Primordial
2. Primer

a Self Management 1. Komplikasi


“jogo awak” kehamilan minimal
1) Kepatuhan 2. peningktan
pengetahuan
ANC
3. Penurunan tekanan Preeklampsia
2) Edukasi
darah
3) Latihan jalan 4. Kebutuhan nutrisi
kaki ibu dan janin
4) Pengaturan tercukupi
pola makan

3. Sekunder
4. Tersier

Sumber: (Wiknjosastro, 2005), (E. N. Sari, 2021), (Linggardini & Apriliana, 2016),
(Wardhani, 2020), (Fathonah, 2016)
Keteragan
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi

41
42

Berdasarkan keranngka konseptual diatas dapat dijelaskan bahawa tindakan

pencegahan primer dengan diberikannya self Management Jogo awak dapat

memberikan manfaat diantaraya tingkat Komplikasi Kehamilan minim,

peningkatan pengetahuan, penurunan tekanan darah, dan kebutuhan nutrisi ibu

dan janin tercukupi sehingga dapat mempengaruhi pada kejadian preeklamsia .

B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh self management “Jogo

Awak” terhadap preeclampsia pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya.


BAB 4
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pra Eksperiment yaitu dengan

menggunakan rancangan penelitian dengan pendekatan One Group Pre Test

dan Post Test Design. Hal ini digunakan penelitian untuk mengetahui dan

menganalisis pengaruh self management jogo awak terhadap preeklamsia pada

ibu hamil. Jenis rancangan ini bertujuan untuk mengungkapkan sebab akibat

dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Dalam penelitian ini kelompok

subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian observasi kembali

setelah dilakukan intervensi. Bentuk penelitiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian pra-experimental

Subjek Pra-Test Perlakuan Pasca-Test


K O I OI
Sumber (Nursalam, 2020)

Keterangan:

K : Subjek (Ibu Preeklamsia di RSI jemursari Surabaya ).

O : Observasi sebelum dilakukan self management jogo awak pada ibu

hamil.

I : Intervensi yang dilakukan adalah self management jogo awak pada ibu

hamil.

OI : Observasi setelah dilakukan self management jogo awak pada ibu hamil.

B. Populasi Penelitian

43
44

Populasi pada penelitian ini, seluruh ibu hamil dengan preeklampsia sebesar 53

orang di RSI jemursari Surabaya

C. Sampel, Besar Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel

1. Sample

Sampe pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan preeklamsia di

RSI jemursari Surabaya yang memenuhi kriteria sampel. Kriteria sampel ini

adalah :

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu hamil trimester akhir dengan preeklampsia

2) Bersedia menjadi responden.

3) Bisa baca-tulis (Melek Aksara)

b. Kriteria Eksklusi

1) Ibu hamil yang mengundurkan diri sebagai responden

2) Ibu hamil yang berhalangan hadir

2. Besar sample

Dalam menemukan besarnya sampel pada penelitian ini dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Nursalam, 2015).

n = 1+N (d)²
45

Keterangan:

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat signifikan (d = 0,05)

N 62
n= =
1+ N (d)² 1 + 62 (0,05) ²
62
=
1 + 62 (0,0025)
62
=
1 + 0,155
62
=
1,155
= 53
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 53 responden.

3. Cara pengambilan sample

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode

Probability Sampling yang berarti setiap populasi memiliki kesempatan

yang sama untuk diambil sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel

adalah dengan simple random sampling yaitu dengan mengambil sampel

secara acak dengan undian. Pengambilan sampel dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata dalam populasi ini dan anggota populasi


46

homogen. Pengambilan sampel ini dengan cara menuliskan nama

responden pada secarik kertas, kemudian diaduk dan diambil secara acak

sehingga semua yang ada dalam populasi memiliki kesempatan yang sama.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh

sampel yang benar-benar dapat mewakili (representative) dan dapat

menggambarkan keadaan populasi

D. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSI jemursari Surabaya. Adapun pemilihan

lokasi tersebut berdasarkan pada pertimbangan

a. Lokasi penelitian mudah dijangkau

b. Belum pernah dilakukan penelitian dengan tema yang sama

c. Peneliti sudah mengenal lokasi penelitian, sehingga dapat

mempermudah dalam pengambilan data

d. Banyaknya ibu hamil yang belum pernah melakukan self management

2. Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan 11-17 juli tahun 2022 di RSI

jemursari Surabaya
47

E. Kerangaka Operasional Penelitian

Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

F. Populasi
Seluruh ibu hamil dengan preeklampsia sebesar 62 orang di RSI Jemursari

Teknik Sampling
Menggunakan sistem Non Random Sampling dengan menggunakan sistem
Purposive

Sampel
Sebagian Ibu hamil dengan preeklamsia di RSI Jemursari sebanyak 53 orang

Pengolahan data
Editing, Scoring, Coding, Processing, Data Entery

Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar kuisioner pre dan
post test

Tehnik Analisa data


Menggunakan SPSS dengan uji statistik Wilcoxon

Penyajian Hasil Penelitian

Kesimpulan

gambar 4.1 kerangka operasional pengaruh Self Management Jogo awak Terhadap

Preeklamsia Pada Ibu Hamil


48

F. Variabel penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini dibagi menjadi dua variable yaitu, Variabel

Independen (Bebas) Jogo Awak dan Variabel Depenent (Terikat) Preeklamsia

2. Definisi operasional

Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh self management Jogo Awak

Terhadap preeklamsia pada Ibu hamil

No Variabel Definisi Operasional Kriteria/Kategori Skala

1. Independen : Suatu proses individu - -


Self mengarahkan dirinya
Management sendiri dengan terapi
Jogo Awak terapeutik menggunakan
konsep self management
Jogo Awak selama 7
hari yang terdiri dari
1.)Kepatuhan Antenatal
Care dengan
menggunakan lembar
kuisioner
2.)Edukasi preeclampsia
dengan menggunakan
media leaflet dan
lembar kuisioner
tingkat pengetahuan
preeclampsia
3.)Latihan Jalan kaki
dengan diberikan
lembr kuisioner
Intervensi pada point
1-3 dilakukan selama
kurang lebih 3 hari
secara face to face
atao kelompok kecil
4.)Pengaturan Pola
Makan.
49

Dengan diberikan
lembar instrument
kuisioner sebanyak 5
soal , dan modul self
management jogo
awak.

Dependen : Preeklampsia merupakan Menurtut Ordinal


Preeklampsia gangguan pada paruh (Cunningham,
kedua selama kehamilan 2014)
dan mengalami regrasi 1. Preeklampsia
setelah kehamilan yang Berat jika
ditandai dengan adanya tekanan sistolik
hipertensi, edema dan >160 mmHg dan
proteinuria. tekanan darah
diastolic > 110
mmHg diberi
kode (1)
2. Preeklamsia
Ringan jika
tekanan sistolik
140-160 mmHg
dan tekanan
diastolic 90-110
mmHg diberi
Kode (2)
3. Superimposed
Preeklampsia
jika dengan
Hipertensi
Kronik diberi
kode (3)
(Goleman, 2019)

G. Instrument penelitian dan Cara pengambilan data

1. Instrument penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk untuk mengukur

sebuah fenomena yang diamati (Nursalam, 2020). Instrumen penelitian


50

yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner pre dan post

test. Lembar kuisioner ini terdiri dari lembar kuisioner kepatuhan ANC

yang dilakukan oleh(Valentina, 2013) lembar kuisioner latihan jalan kaki

yang dilakukan oleh (Rahadiyanti, 2013) ,lembar kuisioner edukasi yang

dilakukan oleh (Ulfa, 2017) (Pramono, 2018) dan lembar kuisioner

pengaturan pola makan yang dilakukan oleh (Valentina, 2013) yang mana

sudah teruji variditas dan reabilitas serta lembar observasi latihan jalan kaki

dan kepatuhan Antenatal care.

a. Variable Independen:

Dalam penelitian ini instrument yag digunakan adalah dengan

menggunakan kuisioner pre dan post test yang terdiri dari lembar

kepatuhan ANC sebesar 5 pertanyaan, lembar kuisioner jalan kaki

sebanyak 3 pertanyaan, lembar kuisioner edukasi terdiri dari 12

pertanyaan, lembar kuisioner pengturan pola makan sebanayak 5

pertanyaan, serta lembar chek list olahraga jalan kaki.

b. Variable Dependen

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah dengan

menggunakan lembar observasi dan buku rekam medis pasien.

2. Teknik Pengumpulan

a. Tingkat pengetahuan

1) Uji Validitas Data

Angket yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data akan

diuji terlebih dahulu dengan menggunakan SPSS 24. Jumlah


51

pertanyaan pada penelitian ini sebanyak 12 dan dinyatakan valid dan

sampel untuk uji validitas ada 28 orang responden ibu hamil. Uji

validitas dilakukan dengan korelasi pearson, skor yang didapati dari

setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total untuk setiap

variabel. Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan diperoleh,

nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel. Untuk mengetahui

validitas alat ukur dengan melihat nilai Corrected Item-Total

Correlation, bila nilainya tiap item pertanyaan > nilai r tabel pada α =

5% dan df = 28 sebesar 0,3061 dinyatakan valid dan bila nilainya <

nilai r tabel dinyatakan tidak valid

2) Uji reliabilitas

Setelah dilakukan validasi pada kuesioner, selanjutnya dilakukan uji

realibilitas menggunakan SPSS 24. Sampel untuk uji realibilitas

adalah 30 orang responden yang diambil dari beberapa ibu hamil. Uji

realibilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan

koefisien realibilitas alpha pada aplikasi SPSS 24. Jika nilai alpha lebih

besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

b. Pengaturan Pola makan

1) Uji Validitas

Angket yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data akan diuji

terlebih dahulu dengan menggunakan SPSS 24. Jumlah pertanyaan pada

penelitian ini sebanyak 5 dan dinyatakan valid dan Sampel untuk uji
52

validitas ada 28 orang responden ibu hamil. Uji validitas dilakukan

dengan korelasi pearson, skor yang didapati dari setiap pertanyaan

dikorelasikan dengan skor total untuk setiap variabel. Setelah semua

korelasi untuk setiap pertanyaan diperoleh, nilai-nilai tersebut

dibandingkan dengan r tabel. Untuk mengetahui validitas alat ukur

dengan melihat nilai Corrected Item-Total Correlation, bila nilainya tiap

item pertanyaan > nilai r tabel pada α = 5% dan df = 28 sebesar 0,3061

dinyatakan valid dan bila nilainya < nilai r tabel dinyatakan tidak valid

2) Uji reabilitas

Setelah dilakukan validasi pada kuesioner, selanjutnya dilakukan

uji realibilitas menggunakan SPSS 24. Sampel untuk uji realibilitas

adalah 30 orang responden yang diambil dari beberapa ibu hamil. Uji

realibilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan

koefisien realibilitas alpha pada aplikasi SPSS 24. Jika nilai alpha lebih

besar dari nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut reliable.

1. Pengumpulan data

Berikut ini tahap-tahap pengumpulan data yaitu:

a. Pengumpulan data dimulai dari pengajuan surat izin penelitian

yang dibuat oleh peneliti yang sudah mendapat persetujuan dari

pembimbing untuk diajukan kepada Universitas Nahdlaul Ulama

Surabaya.

b. Peneliti memperoleh surat izin penelitian dari institusi Universitas

Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) yang ditujukan kepada


53

Komkordik RSI Jemursari Surabaya.

c. Setelah memperoleh izin dari Komkordik RSI Jemursari Surabaya

bahwa penelti mendapat surat permohonan difasilitsi pengambilan

data penelitian untuk diteruskan ke bagian Sub Rekam Medis RSI

Jemursari Surabaya.

d. Setelah menapat surat izin penelitian, kemudian peneliti

mengajukan proposal etik untuk meguji kelayakan etik penelitian.

e. Setelah mendapat izin dan lulus etik kesehatan, peneliti

mengajukan surat pegantar penelitian yang akan diserahkan

kepada pihak ketua rawat jalan RSI Jemursari dan berkoordinasi

dengan pihak poli KIA dan OBGYN untuk menyetujui

dilakukannya penelitian.

f. Peneliti menyiapkan 2 observer yang sudah dibekali ilmu selama

3x/ttm terkait materi yang disampikan ke responden dengan

memberikan modul self management jogo awak.

g. Setelah menentukan waktu pelaksanaan penelitian ,kemudian

peneliti menulis nama-nama penderita preeklampsia yang akan

dijadikan responden untuk dijadikan sampelnya sebanyak 53

responden sesuai dengan kriteria inklusi yang sudah ditentukan .

h. Peneliti Standby di POLI KIA dan POLI OBGYN untuk meminta

nomer WhatsApp ke 53 responden atuau nomer telepon yang dapat

dihubungi dan alamat responden serta menjelaskan secara singkat

kepada responden terkait maksud dan tujuan peneliti dengan


54

memberikan informasi terkait tujuan penelitian dan keikutsertaan

calon responden dan diminta menandatangani lembar persetujuan

(Inform Consesnt). Bagi calon respnden yang menolak utuk

menjadi responden pada penelitian ini maka diminta untuk

menandatangani lembar pengunduran diri menjadi responden

secara online ataupun offline

i. Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah terlebih dahulu

sebelum membagikan kuisioner pre test kemudian menjelaskan

tentang cara pengisian kuisioner tersebut, pengambilan data ini

dilakukan selama kurang lebih 3 hari pada para responden

preeklampsia.

j. Peneliti melakukan interverensi Jogo Awak selama 1 minggu, baik

secara door to door ataupun stanby di POLI KIA dan POLI

OBGYN.

k. Pertama peneliti stanby untuk melakukan interverensi yang

pertama yaitu dengan memberikan lembar kuisoner pretest dari 4

kuisioner sebanyak 53 responden.

l. Selanjutnya peneliti melakukan penyuluhan kepatuhan ANC,

edukasi pendidikan tentang preeklampsia, olahraga jalan kaki

menggunakan lembar checklist , dan pengaturan pola makan pada

ibu hamil dengan menggunakan media leaflet dan modul self

management jogo awak yang dilakukan dalam 3 sesi yaitu pukul

07.00-09.00 , 12.00-16.00 dan dilanjutkan pada pukul 16.00-21.00.


55

Pada hari 1 sebanyak 12 responden meminta dilakukan secara door

to door dalam melakukan intervensi dan 8 responden tidak

memenuhi point intervensi ke 1,2, dan 3 karena waktu yang tidak

memungkinkan dilakukan kepada ibu hamil yang akan dilanjutkan

dengan pemberian kuisioner post test pada hari ke 7.

m. Pemberian intervensi ini dilakukan secara face to face atau

kelompok kecil dikarenakan tidak adanya ruagan khusus untuk

responden yang dibantu ole 2 observer peniliti.

n. Kemudian diakhir sesi peneliti memberikan lembar checklist

olahraga jalan kaki untuk diisi dan diberikan modul self

mangementt terkait pengaturan pola makan yang berisi menu

ataupun tabel makanan yang dianjurkan pada ibu hamil selama

dirumah

o. Pada hari ke 4-7 responden mengulangi intervensi yang diebrikan

peneliti dengan acuan modul self management jogo awak

p. Pada hari ke 7 responden kembali ke POLI KIA atau OBGYN

untuk melakukan kembali pelayanan kesehatan dan peneliti

meminta kembali lembar checklist olahraga jalan kaki. Pada hari

ke 7 peneliti melihat Tekanan darah pada e-RM ibu hamil setalah

kunjungan. Peneliti memberikan lembar kuisioner post test untuk

diisi oleh responden.

H. Pengolahan dan analiasa data

1. Pengolahan data
56

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang digunakan sebagai paduan

wawancara pada responden diolah dengan langkah- langkah sebagai

berikut :

a. Penyuntingan data (editing), dilakukan dengan pengecekan isian

pada instrument, apakah data yang sudah terkumpul sudah jelas,

lengkap dan relevan.

b. Pengkodean data (coding), dilakukan dengan merubah data yang

berupa huruf menjadi angka. Tahap ini dimaksudkan untuk

memudahkan peneliti sesudah mengedit hasil dari penelitian

kemudian dilakukan pengkodean atau coding dengan

mengklarifikasi jawaban yang ada menurut penggolongannya

dengan memberi kode masing-masing sesuai dengan klarifikasi yang

telah diterapkan.

1) Kepatuhn ANC 2.) Olahraga jalan kaki

a) Patuh : kode 1 a.) Ya : Kode 1

b) Tidak patuh : kode 2 b.) Tidak : Kode 2

3) Tingkat pengetahuan 4.) Pola Makan

a.) Baik : kode 1 a.) Sehat : Kode 1

b.) Cukup : kode 2 b.) Tidak sehat: Kode 2

c.) Kurang : kode 3

4) Klasifikaasi self management jogo awak

a) self management jogo awak baik : kode 2

b) self management jogo awak kurang : kode 1


57

5) Klasikasi preeclampsia

a) Preeklampsia berat : kode 1

b) Preeclampsia ringan : kode 2

c) Superimposed preeclampsia : kode 3

c. Scoring, perhitungan secara manual dengan secara manual dengan

menggunakan kalkulator untuk presentase setiap variabel.

1) Kepatuhan ANC, diukur dengan 5 pertanyaan , bila meejawab

“ya” diberi skor 1 dan bila menjawab “tidak”diberi skor 0

Kemudian dikategorikan atas:

a) patuh ,jika total skor jawaban yang diperoleh <5.

b) tidak patuh, jika total skor jawaban yang diperoleh >5

“patuh” diberi skor 1 dan “tidak patuh ”diberi skor 0

2) Olahraga Jalan Kaki, bila menjawab “ya” diberi skor 1 dan bila

menjawab “tidak”diberi skor 0.

3) Tingkat Pengetahuan, dalam penelitian ini terdiri dari 12

pertanyaan tentang edukasi preeclampsia dengan kriteria sebagai

berikut:

Benar : skor 1

Salah : skor 0

Pemberian skor menurut tingkat pengetahuan

a) Baik bila skor 9-12 pertanyaan benar

b) Cukup bila skor 7-8 pertanyaan benar

c) Kurang bila skor pertanyaan 0-6 benar


58

Pengetahuan baik diberi skor 2, pengetahuan cukup diberi

skor 1, pengetahuan kurang diberi skor 0

4) Pengaturan pola makan terdapat 5 dengan kriteria:

a) Pernyataan positive: pernyataan negatif

(1) Selalu: skor 4 (1) Selalu : Skor 1

(2) Sering: skor 3 (2) Sering : Skor 2

(3) Kadang-kadang: skor 2 (3) Kadang-kadang : Skor 3

(4) Tidak pernah : skor 1 (4) Tidak pernah: Skor 4

Pemberian skor menurut tingkat pengaturan pola makan menjadi 2

kategori dapat dilakukan dengan menggunakan cut of point mean

dengan kriteria skor:

(1). Sehat jika T skor ≥ T mean atau ≥12,5

(2). Tidak sehat jika T skor < T mean atau <12,5

Pola makan sehat diberi skor 1, dan pola makan tidak sehat

diberi skor 0

5) self management jogo awak

a) self management baik jika T skor ≥ T mean atau ≥ 2,5

b) self anagement kurang jika T skor < T mean atau < 2,5

d. Pengolahan data (prosessing),

Setelah responden melakukan pengisian kuesioner dengan benar,

maka langkah selanjutnya dalah memproses data agar dapat

dianalisis. Proses data dilakukan dengan cara memasukkan data dari

kuesioner edukasi dan kuesioner pengaturan pola makan ke program


59

computer. Program computer yang digunakan oleh peneliti adalah

program SPSS for windows.

e. Pembersihan data (cleaning), dilakukan dengan memeriksa

kembaliapabila ada kesalahan dalam perekapan.

f. Tabulasi, Tabulasi data adalah proses penyusunan data ke dalam

bentul tabel, pada tahap ini data dianggap telah selesai di proses dan

harus segera disusun dalam format yang telah di rancang. Kemudian

hasil presentase dari dua variabel diinterpretasikan dengan

menggunakan skala kuantitatif sebagai berikut (Arikunto, 2010):

0% : tidak satupun

1-25% : sebagian kecil

26-49%: hampir setengahnya

50%: setengahnya

51-75% :sebagian besar

76-99%: hampir seluruhnya

100% :seluruhnya

g. Proses perhitungan data-data dari hasil observasi dan koesioner yang

sudah diberi kode serta serta dimasukkan kedalam table. Data yang

diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam bentuk

table distribusi frekuensi (Penelitian et al., 2019).

2. Analisa Data

Analisa Univariat melalui uji statistik non parametik wilcoxon. Analisa ini

digunakan untuk mendeskripsikan tentang pengaruh Self management jogo


60

awak terhadap preeklamsia pada ibu hamil . Distribusi frekuensi dalam

penelitian ini untuk data kategorik sebagai berikut: tingkat self managment

sebelum diberikan “Jogo awak” pada ibu hamil dan tingkat self

management sesudah diberikan “Jogo awak” pada ibu hamil.

I. Etika penelitian

Penelitian ini dimulai dengan melakukan berbagai prosedur yang

berhubungan dengan etika penelitian yang meliputi :

1. Informed consent (Lembaran Persetujuan Meliputi Responden) adalah

lembar persetujuan yang diberikan pada subyek yang akan diteliti.

2. Anonimity (Tanpa Nama) adalah kerahasiaan identitas responden harus di

jaga,oleh karena itu peneliti tidak boleh mencantumkan nama responden

pada lembaran pengumpulan.

3. Confidentiality (Karakteristik) adalah kerahasiaan informasi responden

dijamin oleh peneliti karena hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau di laporkan sebagai hasil penelitian.


BAB 5
HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian ini akan menyajikan akan menyajikan gambaran umum lokasi

penelitian an hasil penelitia. Pengarug Self Management Jogo awak terhadap

Preeklmpsia pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya. Penelitian ini dilakukan pada

bulan juli 2022 selama 1 minggu dengan besar sampel responden sebesar 53 responden.

A. Lokasi Gambaran Umum Penelitian

Penelitian ini dilakukan di POLI KIA dan POLI OBGYN RSI Jemursari Surabaya

dan sytem door to door kepada responden dalam melakukan intervensi kepatuhan

ANC, olahraga jalan kaki, edukasi, dan pengaturan pola makan pada modul self

management.

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya yang terletak di

jalan Jemursari No. 51-57. Penelitian ini bertempat di poli KIA (Kesehatan Ibu dan

Anak) dan poli Obgyn yang melayani pasien setiap hari yang dibagi menjadi 3 sesi

pada pukul 07.00-09.00, 13.00-16.00 dan 16.00-21.00 WIB. Pelayanan poli KIA

menyediakan palayanan ANC (Antenatal Care), pelayanan pasca persalinan, kontrol

kehamilan dan pemasangan KB: Poli KIA hanya memberikan pelayanan rawat jalan

kepada pasien yang berkunjung. Rata-rata pasien yang mengunjungi poli pelayanan

KIA dan poli obgyn sebanyak 20 pasien per sesi . Terdapat 2 tenaga perawat ahli yang

menangani di poli pelayanan KIA dan obgyn. Pada poli KIA ataupun poli obgyn tidak

terdapat pelayanan khusus kepada ibu hamil, tetapi hanya brosur yang tersedia sebagai

media pendidikan yang berisi mengenai cara batuk efektif dan hand hygiene. Pelayanan

ini salah satunya berupa layanan khusus seperti penyuluhan ataupun konseling kepada

63
64

ibu hamil.Diharapkan dengan dilakukaanya pelayanan tersebut di poli KIA dan obgyn

ini ibu hamil dapat menambah pengetahuan sehingga meminimalisir resiko selalama

kehamilan.

B. Hasil penelitian

1. Data Umum

Data umum berisi karakteristik responden yang meliputi usia, pendidikan, dan

pekerjaan pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya sebagai berikut:

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Dalam penelitian ini pembagian kategori usia yaitu menurut (Depkes RI,

2009) : masa remaja akhir usia 17-25 tahun, masa dewasa awal 26-35 tahun, dan

masa dewasa akir usia 36-45 tahun.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan usia pada ibu hamil
di RSI Jemursari Surabaya
No Usia (tahun) Frekuensi (n) Presentase (%)
1 17-25 16 30,2
2 26-35 35 66
3 36-45 2 3,8
Total 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui dari 53 responden sebagian besar

(66%) atau sebanyak 35 responden berusia 26-35 tahun.

a. Pendidikan

Menurut Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1, menjelaskan bahwa tingkat pendidikan

dibagi menjadi tingkatan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan Perguruan

Tinggi
65

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pendidikan pada


ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya
No Pendidikan Frekuensi (n) Presentase (%)
1 Dasar 3 5,7
2 Menengah 41 77,3
3 Tinggi 9 17
Total 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui dari 53 responden hampir selurhnya

(77,3%) atau sebanyak 41 responden adalah berpendidikan SMA. Pekerjaan

Dalam penelitian ini pembagian kategori pekerjaan yaitu menurut (Disnaker,

2017) ibu rumah tangga, karyawan swasta, wiraswasta, dan pegawai negeri

sipil.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pekerjaan pada ibu


hamil di RSI Jemursari Surabaya
No Pekerjaan Frekuensi (n) Presentase (%)
1 IRT 30 56,6
2 Kayawan Swasta 3 5,7
3 Karyawan Wraswasta 14 26,4
4 PNS 6 11,3
Total 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui dari 53 responden Sebagaian besar

(56,6%) atau sebanyak 30 responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga.

c. Data khusus

Data khusus yang disajikan terdiri dari karakteristik responden

berdasarkan self management jogo awak yang terdiri dari kepatuhan ANC,

olahraga jalan kaki ,edukasi, pengaturan pola makan sebelum atau sesudah dan

perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pada ibu hamil di RSI Jemursari

Surabaya
66

a. Karakteristik responden berdasarkan Kepatuhan ANC sebelum dan sesudah

dilakukan penyuluhan.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuendsi Responden Berdasarkan Kepatuhan ANC


Sebelum (Pre Test) dan sesudah (Post Test) Diberikan penyuluhan di RSI
Jemursari Surabaya

No. Tingkat kepatuhan Pre Post


n % n %
1 Patuh 20 37,7 44 83
2 Tidak patuh 33 62,2 9 17
Total 53 100 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan data 5.4 menunjukkan dari 53 responden sebelum dilakukan

penyuluhan kepatuhan ANC bahwa sebagaian besar (62,3%) atau sebanyak 33

responden tidak patuh dalam melakukan kunjungan antenatal care selama

kehamilan dan sesudah dilakukan penyuluhan kepatuhan ANC hampir

seluruhnya (83%) atau sebanyak 44 responden mengalami peningkatan

kunjungan antenatal care

b. Karakteristik responden berdasarkan olahraga jalan kaki sebelum dan

sesudah dilakukan olahraga jalan kaki pada ibu hamil

Tabel 5.5 Distribusi Frekuendsi Responden Berdasarkan olahraga jalan


kaki Sebelum (Pre Test) dan sesudah (post test) olahraga jalan kaki di RSI
Jemursari Surabaya .

No. Tingkat kepatuhan Pre Post


n % n %
1 Patuh 18 34,0 41 77,4
2 Tidak patuh 35 66,0 12 12
Total 53 100 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022
67

Berdasarkan table 5.5 menunjukkan dari 54 responden sebelum dilakukan

olaharaga jalan kaki bahwa sebagaian besar (66%) atau sebanyak 35 responden

tidak melakukan olahraga jalan kaki dan sesudah diberikan intervensi latihan

jalan kaki bahwa hampir seluruhnya (77,4%) atau sebanyak 41 responden

melakukan olahraga jalan kaki.

c. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pengetahuan sebelum

dilakukan (pre test) dan sesudah (post test) edukasi.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuendsi Responden Berdasarkan edukasi Sebelum


(Pre Test) dan sesudah (post test) di RSI Jemursari Surabaya
No. Tingkat pengetahuan Pre Post
n % n %
1 Baik 5 9,4 10 18,9
2 Cukup 21 39,6 35 66
3 Kurang 27 50,9 8 15,1
Total 53 100 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan respnden sebelum dilakakukan edukasi

bahwa hampir setengahnya (50,9%) atau sebanyak 27 responden kurang

pengetahuan tentang preeklampsia dan sesudah diberikan intervensi edukasi

menunjukan responden hampir setengahnya (50,9%) atau sebanyak 27

responden mengalami peningkatan pengetahuan tentang preeklampsia.

d. Karakteristik responden berdasarkan pengaturan pola makan sebelum (pre

test) dan susudah (post test)

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pengaturan pola


makan sebelum (pre test) dan sesudah (post test) dilakukan di RSI
Jemursari Surabaya
68

No. Tingkat kesehatan pola makan Pre Post


n % n %
1 Sehat 17 32,1% 47 88,7%
2 Tidak sehat 36 67,9% 6 11,3%
Total 53 100 53 100
Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan responden sebelum dilakakukan

pengaturan pola makan sebagian besar (67,9%) atau sebanyak 36 responden

memiliki pola makan yang kurang sehat dan sesudah dilakukan (post test)

pengaturan pola makan bahwa sebagian besar (88,7%) atau sebanyak 47

responden memiliki pola makan yang sehat

e. Perbedaan self management Jogo Awak sebelum dan sesudah diberikan


intervensi pada ibu di RSI Jemursari Surabaya

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Self Management Jogo awak


sebelum (Pre Test) diberikan interverensi di RSI Jemursari Surabaya

No. Tingkat Self Managament Pre Post


n % n %
1 Kurang 43 81,1 3 5,7
2 Baik 10 18,9 50 94,3
Total 53 100 53 100

Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukan responden sebelum diberikan

intervensi hampir seluruhnya (81,1%) atau sebanyak 43 responden kurang baik

dalam melakukan self management dan sudah diberikan intervensi hampir

seluruhnya (94,3%) atau sebanyak 50 responden memiliki self mangement jogo

awak yang baik.

f. Perbedaan preeklampsia sebelum (Pre Test) dan sesudah (Post post) diberikan
interverensi self management Jogo awak
69

Tabel 5.9 Distribusi Pengaruh Pemberian self management jogo awak


terhadap preekalampsia pada ibu hamil Sebelum (Pre- Test) dan Sesudah
(Post- Test) di RSI Jemursari Surabaya

No. Tekanan Darah Pre Post


n % n %
1 Preeklampisa Berat 21 39.6 9 17,0
2 Preeklampsia Ringan 26 49.1 38 71,7
3 Superimposed Preeklampsia 6 11.3 6 11,3
TOTAL 53 100 53 100

Sumber: Data Primer, Juli 2022

Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukan sebelum diberikan interverensi

dari 53 responden terdapat preeklampsia berat sebesar 21 responden (39,6%),

preeklampsia ringan sebesar 26 responden (49,1%), dan superimposed sebesar 6

responden (11,3%). Setelah diberikan interverensi self management jogo awak dari

53 responden terdapat perubahan tingkat preeklampsia dengan preeclampsia berat

sebesar 9 responden (17,0%) responden, preeklampsia ringan sebesar 38 responden

(71,7%), dan superimposed preeklampsia sebesar 6 responden (11,3%)

Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon signed rank test

didapatkan nilai ρ sebesar 0,001 dan tingkat signifikasi α = 0,05. Dikarenakan ρ <

α maka maka h0 ditolak dan h1 diterima artinya ada pengaruh self management

jogo awak terhadap preeklampsia pada ibu hamil.


BAB 6
PEMBAHASAN
A. Pembahasan

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penguraian data yang diperoleh dari

hasil penelitian yang akan dihubungkan dengan teori yang ada, guna

memperoleh penelitian yang valid, yaitu pengaruh self management jogo

awak terhadap preeklampsia pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya.

1. Sebelum diberikan self management jogo awak terhadap

preeklampsia pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya.

Berdasarkan tabel 5.9 diatas menunjukan sebelum diberikan intervensi

pada 53 responden hampir setengahnya mengalami preeklampsia berat

sebesar 21 responden, hampir setengahnya mengalami preeklampsia ringan

sebesar 26 responden dan sebagian kecil superimposed preeklampsia sebesar

6 responden di RSI Jemursari Surabaya.

Preeklampsia dapat memperberat dari ringan menjadi berat sampai

eklamsia. Pemikiran ini adalah perubahan patologi yang terjadi pada ibu

dengan preeklampsia yang disebabkan oleh gangguan perfusi plasenta dan

disfungsi sel endotel. Normalnya dalam kehamilan arterispiralis dalam rahim

akan melebar dari pembuluh darah muscular berdinding tebal, menjadi

pembuluh darah yang tipis dengan diameter yang jauh lebih besar. Perubahan

ini meningkatkan kapasitas pembuluh darah, sehingga mereka bisa menerima

peningkatan volume darah pada kehamilan. (Leonard Lowdermilk, 2013).

Berdasarkan data diatas bahwa responden sebelum diberikan self

management jogo awak mengalami preeklampsia berat, ringgan dan

superimposed preklampsia karena self management jogo awak kurang baik

70
71

yang disebabkan oleh tingkat kepatuhan ANC, aktifitas, tingkat pendikan dan

pola makan ibu selama kehamilan.

Berdasarkan tabel 5.1 diatas diketahui dari 53 responden sebagian besar

atau sebanyak 35 responden berusia 26-35 tahun atau dalam kategori masa

dewasa awal. Hal ini terjadi karena fungsi diastolik jantung menurun seiring

dengan bertambahnya umur ibu yang dominasi oleh ibu dengan rentang usia

26-35 tahun

Umur ibu dikaitkan dengan penurunan fungsi sistolik jantung serta curah

jantung yang merupakan potensi preeklampsia.. Secara patofisiologi yang

menunjukkan disfungsi diastolic karena berhubungan dengan perubahan

tingkat hormon. Tingkat estrogen berkurang pada ibu hamil yang lanjut dan

hormon estrogen ibu berhubungan dengan struktur dan fungsi jantung dalam

mempengaruhi metabolisme di dalam mitokondria, penelitian terbaru

menunjukkan kadar estrogen-2 (E2) plasma yang rendah pada wanita dapat

memicu terjadinya preeklampsia. (Zhu et al., 2021)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Maisarah, 2020) tentang evaluasi

penggunaan obat anti hipertensi pada pasien ibu hamil dengan preeklampsia

di RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda didaptkan hasil bahwa pasien

preeklampsia di dominasi oleh ibu dengan rentang usia 26-35 tahun. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kartini et al., 2017) tentang pengaruh

mendengarkan murotal terhadap penurunan tekanan darah pada ibu hamil

terhadap praeklampsia di RSIA PKU Muhamadiyah Tanggerang didapatkan

ha sil bahwa preeklampsia didominasi oleh usia dengan rentang 26-35 tahun

pada trimester III. Hal ini berarti dari seluruh kasus kelompok yang usia
72

dominan adalah kelompok usia dewasa awal 26-35 tahun

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diketahui dari 53 responden hampir seluruhnya

(77,3%) atau sebanyak 41 responden adalah berpendidikan SMP dan SMA.

Sehingga tingkat pendidikan yang relative rendah dapat mempengaruhi

pengetahuan ibu hamil terhadap pencegahan dan penanganan secara

nonfararmakologi dari preeklampsia.

Semakin tingi pendidikan seseorang, maka kedewasaanya semakin matang,

mereka dengan mudah untuk menerima dan memahami suatu informasi yang

positif. Kaitannya dengan masalah kesehatan, dari buku safe motherhood

menyebutkan bahwa wanita yang mempunyai pendidikan lebih tinggi

cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya. Tingkat pendidikan sangat

mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak mencari penyebabnya

serta solusi dalam hidupnya. Orang yang berpendidikan tinggi biasanya akan

lebih mudah menerima gagasan baru. (Andriyani, 2012)

Berdasarkan tabel 5.3 diatas diketahui dari 53 responden Sebagaian besar

atau sebanyak 30 responden bekerja sebagai Ibu rumah tangga. Hal ini sesuai

dengan tradisi atau kebudayaan setempat dikarenakan kehamilan merupakan

masa yang rawan bagi ibudan janinnya, sehingga ibu cenderung kurang

melakukan aktivitas.

Orang dengan aktivitas yang kurang, memiliki risiko mengalami hipertensi

lebih tinggi. aktivitas pekerjaan seseorang dapat mempengaruhi kerja otot dan

peredaran darah, begitu juga bila terjadi pada ibu hamil dimana peredaran

darah seorang ibu hamil akan mengalami perubahan seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan. Hal ini akan berdampak pada kerja jantung yang
73

semakin bertambah untuk memenuhi kebutuhan selama proses kehamilan.

(Wulandari, 2012)

2. Sesudah diberikan self management jogo awak terhadap preeklampsia

pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya.

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan dari 53 responden sesudah dilakukan

penyuluhan kepatuhan ANC sebagaian besar atau sebanyak 44 responden

mengalami peningkatan kunjungan antenatal care pada ibu hamil di RSI

Jemursari Surabaya. Bahwa dengan dilakukanya kepatuhan dalam pelayanan

ANC, petugas kesehatan dapat meminimlisir resiko kehamilan pada ibu

ataupun janin sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi

dan merencanakan serta memperbaiki kehamilan.

Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan

antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan dengan

distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0- 12

minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu)

dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai

lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin

perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor

risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kebidanan seperti

preeclampsia. (Kemenkes RI, 2015)

Hasil peneitian yang dilakukan oleh (Oktavianisya, 2012) tentang

pengaruh kualitas kunjungan ANC merupakan suatu upaya untuk melakukan

deteksi dini kehamilan beresiko. Pelayanan antenatal mempunyai pengaruh

yang baik terhadap pertumbuhan janin atau lama waktu mengandung, baik
74

dengan diagnosis maupun dengan perawatan berkala terhadap adanya

komplikasi kehamilan. Kunjungan antenatal kurang dari 4 kali dengan

demikian akan meningkatkan risiko menderita preklampsia atau eklampsia.

Penelitian serupa juga dilakukan (Untari & Sehmawati, 2019)

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ibu hamil yang patuh

melakukan kunjungan ANC secara rutin sebanyak 70% sehingga dapat

mendeteksi komplikasi kehamilan yang terjadi pada ibu hamil yang tidak

patuh dalam melakukan kunjungan ANC secara rutin sedangkan sebanyak

30% serta ibu hamil yang tidak patuh melakukan kunjungan ANC secara rutin

didapatkan komplikasi sebanyak 22%. Sehingga dapat dikatakan bahwa

setiap wanita hamil mempunyai resiko untuk mengalami komplikasi dan

harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu bersalin yang berkualitas.

Berdasarkan table 5.5 menunjukkan responden sesudah dilakukan latihan

jalan kaki bahwa sebagian atau sebanyak 41 responden melakukan olahraga

jalan kaki pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya. Hasil peneilitian diatas

menunjukan bahwa jika olahraga jalan kaki merupakan salah satu aktivitas

fisik yang mudah dilakukan oleh ibu hamil dalam aktivitas sehari-hari. Berjalan

kaki juga bisa meningkatkan sirkulasi aliran darah secara keseluruhan dan

menguatkan otot-otot yang digunakan serta menguragi resiko komoplikasi

selama kehamilan

Pengaruh berjalan kaki terhadap tekanan darah adalah bisa menurunkan

tekanan darah 5-7 mmHg dan dapat berlangsung sampai 22 jam setelah

berolahraga, dan dalam jangka panjang (4 -6 bulan) menurunkan tekanan darah

7,5/5,8 mmHg (ACSM, 2009).


75

Penelitian ini sejalan dengan (Wardhani, 2020) terjadi penurunan tekanan

darah sebesar 10 mmHg setelah dilakukan aktivitas jalan kaki 10 menit, latihan

ini memperlancar peredaran darah untuk mengambil, mengedarkan dan

menggunakan oksigen serta menaikan elastisitas pembuluh darah dan jantung

sehingga kan bekerja secara normal. Tekanan darah yang tinggi merupakan

suatu indicator dari tanda preeklampsia. Adapun penilitian yang dilakukan oleh

(Nurhidayati, 2013) mengemukakakan ada hubungan korltif yang kuat antara

jalan pagi dengan kejadian preekalmpsia dalam mengendalikan tekanan darah

tinggi. Latihan jalan kaki dapat menyebabakan aktifitas saraf, reseptor

hormone dan dan produksi hormon tertentu menurun, sehingga mencegah

teradinya preekampsia pada kehamilan.

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan responden sesudah dilakakukan edukasi

bahwa hampir setengahnya atau sebanyak 27 responden mengalami

peningkatan pengetahuan tentang preeklampsia pada ibu hamil di RSI

Jemursari Surabaya. Hal ini terjadi bahwa dengan diberikaanya edukasi akan

meningkatkan pengetahan ibu hamil, sehingga dapat mencegah atau mengatasi

preeklampsia secara nonfarmakologi. Sehingga dapat meminimalisir adanya

komplikasi yang berekelanjuan selama kehamilan.

Materi pendidikan kesehatan merupakan salah satu factor yang berpengaruh

teradap tercapainya tujuan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan

merupakan usaha atau kegaiatan untuk membantu individu, kelompok, dan

masyarakat dalam meningkatkan kemampuan baik pengetahuan, sikap maupun

keterampilan untuk mencapai hidup sehat secara optimal (Notoatmodjo.S,

2007)
76

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (M. T. Sari &

Atrawani, 2018) yang menjelaskan bahwa adanya pemberian promosi

kesehatan yang rutin tentang preeklampsia dapat meningkatkan pengetahuan

ibu sehingga ibu mampu mencegah terhadinya komplikasi selama kehamilan,

persalinan maupun pada janin terutama akibat dari preeklampsia. Tingkat

pengetahuan yang tinggi dapat membuat ibu menerapkan pengetahuan yang

didapatnya kedalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan respnden sesudah dilakakukan

pengaturan pola makan bahwa sebagian besar atau sebanyak 47 responden

memiliki pola makan yang sehat pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya.

Berasarkan hasil peneilitian, pola makan selama kehamilan merupakan factor

penentu bagi kesehatan janin dan ibu. Pola makan dan AKG yang kurang baik

dapat menjadai ancaman bagi janin atau komplikasi pada ibu selama

kehamilan termasuk preeklampsia

Salah satu faktor resiko preeklampisa adalah nutrisi, hal ini dikarenakan

ibu hamil dengan preeklampsia telah terbukti bahwa kadar oksidan,

khususnya peroksida lemak meningkat, sedangkan antioksidan, misal vitamin

E menurun sehingga terjadi dominasi kadar oksidan peroksida lemak yang

relatif tinggi, ibu hamil dengan preeklampsia mengalami kurang asupan

nutrisi buah-buahan dan sayur sayuran yang mengandung antioksidan tinggi.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa buah atau sayur yang

mengandung antioksidan tinggi dapat mencegah kerusakan sel endotel pada

pembuluh darah sebagai etiologi preeklampsia.(A. Saifuddin, 2016).

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh (Fathonah, 2016)
77

yaitu kandungan terbesar buah dan sayuran adalah vitamin A, C dan E dikenal

sebagi vitamin antioksidan yang mampu meningkatkan kesehatan. Salah satu

cara untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan mengkonsumsi buah dan

sayur secara teratur. Konsumsi buah dan sayur dianjurkan minimal dua porsi

sehari lebih kurang 200 gram bagian yang dapat dimakan.

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukan responden yang sudah diberikan self

management jogo awak terhadap preeklampsia hampir seluruhnya memilki self

management baik atau sebanyak 50 responden. Hal ini terjadi dikarenakan

responden mengungkapkan, dapat melakukan intervensi dengan baik susuai

edukasi dan modul self management jogo awak yang telah diberikan oleh

peneliti. Hasil penelitian diatas menunjukan dengan dilakukannya self

management pada ibu hamil, merupakan suatu kemamapuan ibu untuk

mengendalikan atau mengelolah diri dalam mencapai kesejahteraan diri selama

masa kehamilan sehingga dapat mengkontrol prilaku dalam mecapai tujuan

kesehatan yang optimal.

Self management pada ibu hamil merupakan salah satu faktor keberhasilan

penanganan komplikasi kehamilan. Self management yang kuat akan

memberikan kontribusi ibu hamil dalam mencegah terjadinya komplikasi

akibat preeklampsia (Ina & Marwaningsih, 2019) .

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Masa et al., 2021)

menyatakan model self management merupakan program yang sangat murah

dan dapat membantu pasien dengan kondisi kronis. Pelaksanaan self-

management dapat dilihat dari tingkat pengetahuan tentang penyakit dan

gejalanya, ketaatan dalam melaksanakan pengobatan, perubahan gaya hidup


78

yang sehat dan monitoring tekanan darah. Sejalan dengan teori (Orem, 2001)

yang menggambarkan aktivitas individu dalam melakukan kegiatan untuk

memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan tujuan mempertahankan hidup,

menjaga kesehatan dan menyejahterahkan diri. Secara singkat perawatan diri

menjadikan diri sebagai perilaku konkret.

3. Pengaruh pemberian intervensi self management jogo awak terhadap

preekampsia pada ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya

Berdasarkan tabel 5.8 sebelum diberikan intervensi hampir seluruhnya

sebanyak 43 responden memiliki self management jogo awak yang kurang

baik terhadap kejadian preeklampsia dan sesudah diberikan intervensi hampir

seluruhnya atau sebanyak 50 responden memilki self management jogo awak

yang baik. Pada 53 responden hampir setengahnya mengalami preeklampsia

berat sebesar 21 responden, hampir setengahnya mengalami preeklampsia

ringan sebesar 26 responden dan sebagian kecil superimposed preeklampsia

sebesar 6 responden dan sesudah diberikan interverensi self management jogo

awak dari 53 responden terdapat perubahan tingkat preeklampsia. Sebagian

kecil preeclampsia berat sebesar 9 responden, hampir seluruhnya preeklampsia

ringan sebesar 38 responden, dan sebagian kecil superimposed preeklampsia

sebesar 6 responden. Sehingga terdapat perubahan tingkat kejadian

preeklampsia pada ibu hamil di RSI Jemusrsari Surabaya.

Berdasrkan Hasil uji statistik dengan menggunakan Wilcoxon signed rank

test didapatkan nilai ρ sebesar 0,001 dan tingkat signifikasi α = 0,05.

Dikarenakan ρ < α maka maka h0 ditolak dan h1 diterima artinya ada

pengaruh self management jogo awak terhadap preeklampsia pada ibu hamil.
79

Self-management merupakan suatu strategi kognitif behavioural yang

bertujuan untuk membantu klien agar dapat mengubah perilaku negatifnya dan

mengembangkan perilaku positifnya dengan jalan mengamati diri sendiri .

(sangadah & Kartawidjaja, 2020)

Berdasarkan hasil diatas bahwa Self management jogo awak merupakan

metode yang murah dan mudah yang dapat dilakukan pada untuk mengurangi

komplikasi selama kehamilan.

B. Keterbatasan Peneliti

Keterbatasan merupakan kelemahan yang dihadapi peneliti selama proses

penelitian. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Keterbatasan peneliti dalam melakukan intervensi yang tidak mendapatkan

ruangan, sehingga dilakukan secara perorangan dan beberapa dilakukan

secara door to door

2. Keterbatasan peneliti untuk meyakinkan responden untuk mengikuti

penelitian.

3. Keterbatasan peneliti dalam memberikan intervensi yang tidak maksimal

terhadap 8 responden karena keterbatasan waktu.

4. Keterbatasan peneliti dalam menghadapi kurangnya kooperatif saat

dilakukan wawancara serta observasi penelitian.


BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

Berdasarakan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan beberapa hal yakni sebagai

berikut:

1. Ibu hamil di poli KIA dan poli obgyn RSI Jemursari Surabaya sebelum

diberikan intervensi self management jogo awak sebagaian besar mengalami

preeklampsia berat

2. Ibu hamil di poli KIA dan poli obgyn RSI Jemursari Surabaya sesudah

diberikan interverensi self management jogo awak sebagian kecil mengalami

preeklampsia berat

3. Self management jogo awak berpengruh terhadap preeklampsia pada ibu hamil.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan serta kesimpulan dengan keterbatasan peneliti,

maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi penelitia lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk menambah referensi

pengetahuan mengenai self management jogo awak terhadap preeklmpsia dan

dapat digunakan untuk terapi non farmakologi untuk membantu menurunkan

tekanan darah pada ibu hamil.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

bagi tempat penelitian, agar ketika memiliki suatu masalah kesehatan tentang

penyakit preeklampsia dapat langsung melakukan intervensi yang sudah

82
83

diberikan peneliti. Sehingga modul self management jogo awak dapat dijadikan

pedoman dalam memebrikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil yang

berkunjung di poli KIA dan Obgyn

3. Bagi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan dan dapat

digunakan sebagai masukan bagi institusi yang terkait guna untuk menambah

pengetahuan bagi seluruh civitas akademika di Universitas Nahdlatul Ulama

Surabaya khususnya mahasiswa kesehatan.

4. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kebiasaan baru terkait

kesehatan masing- masing responden, serta menjadi motivasi selama kehamilan

terhadap pentingnya self management jogo awak untuk menurunkan tekanan

darah pada ibu hamil. Sehingga modul self management jogo awak dapat

dijadika buku pedoman bagi ibu dalam meminimalisir komlikasi selama

kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
ACSM. (2009). ACSM’s guidelines for exercise testing and pescription.
Andriyani, R. (2012). Faktor Risiko Kejadian Pre-Eklampsia di RSUD Arifin
Achmad. Jurnal Kesehatan Komunitas, 2(1), 26–30.
https://doi.org/10.25311/keskom.vol2.iss1.38
Batubara, A. iany R., & Fauziah, N. (2020). Faktor Yang Memengaruhi Kejadian
Asfiksia Neonatorum Di Rsu Sakinah Lhokseumawe Factors Influencing The
Incidence Of Asphyxia Neonatorum At Sakinah Hospital In Lhokseumawe.
Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(1), 411–423.
Billington, M. (2010). Kegawatan dalam Kehamilan Persalinan. EGC.
Carolyn, L. (2010). Buku Saku Asuhan Kebidanan Vol 1 Edisi 4 (4th ed.). EGC.
Cunningham, F. G. (2014). Obstetri Williams Edisi 23 Volume 2 (23rd ed.). EGC.
Depkes RI. (2009). Klasifikasi kelompok umur manusia. MATHunesa, 2(6), 34.
https://media.neliti.com/media/publications/249455-none-23b6a822.pdf
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur 2020. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur., tabel 53.
www.dinkesjatengprov.go.id
Disnaker. (2017). Buku Panduan User Pengusul. 0–28.
Duley L., Meher S., A. E. (2006). Management of pre-eclampsia. www.bmj.com
Fathonah, S. (2016). Gizi & Kesehatan untuk Ibu Hamil (Erlangga (ed.)).
Goleman. (2019). Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu
Hamil. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Haerani, Suswan, A., & Miftahul, J. (2019). The effect of health education in
pregnant mothers against knowledge about preeklampsia. Jurnal Life Birth,
3(2), 68–76. https://doi.org/10.37362/jlb.v3i2.302
Hermawan, D. N. dan, Puspitaningtyas, I. dan F. N., & Nizmah, dan Atabaki, Z.
(2013). Hubungan Keteraturan Antenatal Care dengan Resiko Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan.
Stikes Muhammadiyah Pekajangan.
Hermawati, D. (2020). Hubungan Paritas dan Usia Ibu Hamil dengan Preeklampsia
di Rumah Sakit Kota Banda Aceh. Idea Nursing Journal, XI(3), 62–69.
http://202.4.186.66/INJ/article/view/20812/13839
Hinelo, K. (2020). faktor Resiko Kejadian Preeklamsia Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Baggai Tahun 2020. Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, 8, 448–456.
Holmes, D. (2011). Buku Ajar ilmu Kebidanan.
Ina, A. A., & Marwaningsih, V. R. (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self
Care Agency pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia. Jurnal Keperawatan,
11(4), 289–294. https://doi.org/10.32583/keperawatan.v11i4.596
Indrawati, N. D., & Puspitaningrum, D. (2016). Efektifitas Penyuluhan Terhadap
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Preeklampsia di Wilayah
Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Jurnal Ilmu Kebidanan Dan
Kesehatan, 7(1), 31–46.
https://jurnal.stikesbup.ac.id/index.php/jks/article/view/23/19
Kartini, K., Fratidhina, Y., & Kurniyati, H. (2017). Pengaruh Mendengarkan
Murottal Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Ibu Hamil Preeklamsi Di
Rsia Pku Muhammadiyah Tangerang. Jurnal JKFT, 1(2), 40.
https://doi.org/10.31000/jkft.v2i2.61

84
85

Kemenkes RI. (2015). Kesehatan dalam Kerangka Sustainable Development Goals


(SDGs). Rakorpop Kementerian Kesehatan RI, 97, 24.
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-
content/uploads/2015/12/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Laporan Kinerja Kementrian
Kesehatan Tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2021, 1–224.
Kuntaraf dan Kathleen L.K. (1992). Manfaat jalan kaki agar terhindar dari
penyakit diabetes, pencegahan dan pengobatan diabetes.
Kusmiyati. (2014). Perawatan Ibu Hamil. Fitramaya.
Lailatul, A. (2018). Hubungan Pola Makan Dengan Resiko Preeklamsia Pada Ibu
Hamil Primipara Trimester 2 dan 3 Wilayah Kerja Pukesmas Kedungkadang
Kota Malang. In Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.
Lalenoh, D. C. (2018). Preeklsia Berat dan Eklamsia: Tatalaksana Anaastesia
Prioperative. Manuba.
Langelo, W., Arsin, A. A., & Russeng, S. (2013). Faktor Risiko Kejadian
Preeklampsia Di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2011-
2012. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1–13.
Leonard Lowdermilk, deitra. (2013). Keperawatan Maternitas Edisi 8 Buku 2.
Liang Gie, T. (2000). Cara Belajar yang Baik bagi Mahasiswa (2nd ed.).
Linggardini, K., & Apriliana, H. D. (2016). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pada
Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Preeklamsia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sokaraja I. Medisains: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 14(2),
10–15.
Maisarah. (2020). Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Ibu
Hamil Dengan Preeklampsia Di Rsud Abdul Wahab Sjahrani Samarinda
Periode Januari-Desember 2020. 1, 19–28.
Masa, D., Covid, P., Wilayah, D., & Kelurahan, R. W. (2021). Pengaruh Self
Manajement Terhadap Tekanan Darah Ibu Hamil Dengan Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah
berada pada nilai 130 / 80 mmHg atau lebih dalam pengukuran selama dua
kali atau lebih dengan jarak waktu se. 5(1), 63–71.
Sub bagian rekam medis, (2022).
Muzalfah, R., Santik, Y. D. P., & Wahyuningsih, A. S. (2018). Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Bersalin. Higeia Journal Of Public Health Research
Development, 2(3), 1–12.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/21390/11738
Napitupulu. (2017). faktor resiko yang mempengarui kejadian preeklamsia pada ibu
hamail di rumah sakit umum daerah Dr. prigadi kota medan. In Jurnal
Pembangunan Wilayah & Kota (Vol. 1, Issue 3).
Notoatmodjo.S. (2007). Kesehatan Mayarakat ; ilmu dn seni. Rineka Cipta.
Nurhidayati, E. (2013). Hubungan jalan pagi dengan preeklamsia di Wilayah
Puskesmas Moncek Tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Tahun
2013. Wiraraja Medika, 9–21.
Nursalam. (2020a). Buku Metode Siregar. In Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Nursalam. (2020b). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.
Nuryani. (2012). Hubungan Pola Makan, Sosial Ekonomi, Antenatal Care dan
Karakteristik Ibu Hamil dengan Kasus Preeklampsia di Kota Makassar. 2 no
86

2.
Oktavianisya, N. (2012). “Pengaruh Kualitas ANC dan Riwayat Morbiditas
Maternal Terhadap Morbiditas Maternal di Kabupaten Sidoarjo.” Jurnal
Kesehatan Wirajaya Medika, 78–86.
https://ejournalwiraraja.com/index.php/FIK/article/view/298/256
Orem, D. (2001). Nursing: Concept Of Practice (6th Ed.) (6th ed.). Mosby.
Pantikawati, ika & S. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Nuha Medika.
Pebri, warita pulungan. dkk. (2020). Ilmu Obstetri & Ginekologi. yayasan kita
menulis.
Penelitian, M., Keperawatan, I., Studi, P., Keperawatan, S. I., Keperawatan, F.,
Kebidanan, D. A. N., Nahdlatul, U., & Surabaya, U. (2019). Bahan Ajar
METODOLOGI PENELITIAN ILMU KEPERAWATAN. 57.
Pohan, D. J. (2021). Faktor risiko preeklampsia pada ibu hamil di rumah sakit
umum pusat haji adam malik medan skripsi.
Pramono, G. I. (2018). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Preeklamasi Di Puskesmas
Tlogosari Wetan. Skripsi Universitas Diponegoro.
Prastiono. (2009). Pola Makan Sehat Ibu Hamil. EGC.
Prawirohardjo . S. (2009). ilmu kebidanan (YBPSP (ed.); 5th ed.).
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohadjo.
Rahadiyanti, L. S. (2013). Hubungan Kebiasaan Berolahraga Jalan Kaki Dengan
Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta. [Skripsi]. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,Fakultas
Kedokteran, 1–14.
Robson, S. Elizabeth, & Waugh, J. (2013). Patologi pada Kehamilan. Buku
Kedokteran EGC.
Romauli. (2015). Pengaruh gaya hidup terhadap kejadian hipertensi di RSUD
DR.H kumpulan pane tebing tinggi.
Saifuddin, A. (2009). Ilmu Kebidanan (Y. P. S. P. Bina (ed.)).
Saifuddin, A. (2016). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawihardjo. 1nd edition Cet.5. T
Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, A. B. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.
sangadah, khotimatus, & Kartawidjaja, J. (2020). Pengaruh Self Management
DAGASIBU terhadap Self Management Pada Penderita Hipertensi. In
Orphanet Journal of Rare Diseases (Vol. 21, Issue 1).
Sari, E. N. (2021). Hubungan Kepatuhan Antenatal Care (ANC) dengan Terjadinya
Pre-Eklamsia. Jurnal Ilmu Kesehatan Dharmas Indonesia, 1(465), 106–111.
Sari, M. T., & Atrawani, Y. (2018). Effect of Health Education on Preeclampsia
Knowledge and Attitude Towards Pregnant Women Putri Ayu City Public
Health in Jambi. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 7(2), 179.
https://doi.org/10.36565/jab.v7i2.81
Septiasih. (2018). Faktor Risiko Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Rsud
Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017. Faktor Risiko Kejadian
Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Rsud Wonosari Kabupaten Gunungkidul Tahun
2017.
sumarah. (2018). Perwatan Ibu bersalin.
87

Sumardiani, L. (2020). Pengaruh Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Keberhasilan


Penanganan Preeklampsia Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam Tahun
2014. Jurnal Darma Agung, 28(2), 156.
https://doi.org/10.46930/ojsuda.v28i2.606
Susilo Yekti. (2011). Cara Jitu menghadapi Hipertensi. CV andi offset.
Sutiati Bardja. (2020). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat/Eklampsia pada
Ibu Hamil. Embrio, 12(1), 18–30. https://doi.org/10.36456/embrio.v12i1.2351
Suwanti, E. (2014). Hubungan kualitas perawatan kehamilan dan kualitas
pertolongan persalinan dengan matrnal di kabupaten klaten. UGM.
syafar, muh. (2020). Modul Interverensi Keperawatan Pencegahan Preeklamsia
Pada Ibu hamil.
Taufik, M., Chakim, N., & Fajriyah, N. N. (2014). Tekanan Darah Pada Ibu Hamil
Primigravida Sebelum dan Sesudah Melakukan Olah Raga Jalan Kaki Selama
10 Menit. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(1). journal.stikesmuh-pkj.ac.id
Ulfa, T. M. (2017). Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia di
Puskesmas Padang Bulan Kota Medan.
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4524/140100049.pdf
?sequence=1&isAllowed=y
Ulfah, M., Masrul, M., & Amir, A. (2015). Peranan Kadar Feritin Serum terhadap
Kejadian Preeklampsia. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 781–785.
https://doi.org/10.25077/jka.v4i3.364
Umamah, F., & R. Khairiyatul Afiyah. (2020). Penyuluhan tentang upaya
pencegahan terjadinya preeklamsia pada ibu hamil yang terdeteksi beresiko
terjadi preeklamsia di wilayah kelurahan kebonsari Surabaya.
http://digilib.unusa.ac.id/data_pustaka-28195.html
Untari, S., & Sehmawati, S. (2019). Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil
Dalam Antenatal Care (Anc) Dengan Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan Di
Puskesmas Karangrayung I. Jurnal Akademi Kebidanan, 4(1), 36–44.
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCBid/article/view/158
Valentina, L. (2013). pengaruh kepatuhan ibu hamil terhadap keberhsilan
penaganan preeklamsia di rumah sakit ibu dan ank restu ibu. 75, 1–4.
Wafiyatunisa, Z. R. (2016). Hubungan Obesitas dengan Terjadinya Preeklampsia.
Majority, 5(5), 184–190.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/907/815
Wardhani, K. D. (2020). Jurnal abdidas. Jurnal Abdidas, 1(3), 131–136.
Watson, D. L., & Tharp, R. G. (2007). Self-Directed Behaviour: Self modification
for Personal Adjustment. Cengage Learning.
Wiknjosastro. (2005). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Wulandari, R. dan F. A. F. (2012). Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat Pada
Ibu Hamil di RSUD Dr Moewardi Surakarta. Jurnal Kesehatan, 5(1), 29–35.
Zhu, D., Chen, W., Pan, Y., Li, T., Cui, M., & Chen, B. (2021). The correlation
between maternal age, parity, cardiac diastolic function and occurrence rate of
pre-eclampsia. Scientific Reports, 11(1), 1–9. https://doi.org/10.1038/s41598-
021-87953-x
LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Pengambilan Data Awal

88
89

Lampiran 2. Surat Balasan Izin Permohonan Pengambilan Data Awal


90

Lampiran 3 . Jawaban Permohonan Uji Etik


91

Lampiran 4. Sertifikat Uji Etik Penelitian


92

Lampiran 5. Surat Balasan Izin Penelitian


93

Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Responden


PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada,

Yth, Responden Penderita Preekalmsia

Di RSI Jemursari, Surabaya

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Prodi S1-Keperawatan


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya :

Nama : Adhita Septianty N

NIM : 1130018070

Bermaksud akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Self Management


‘Jogo Awak’ terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di RSI Jemursari Surabaya ”

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, saya mohon kesediaanya untuk menjadi
responden dalam penelitian ini yang bersifat sukarela, kami akan menjamin
kerahasiaan identitas dan informasi yang diberikan.

Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan bantuan serta kerja samanya saya
ucapkan terima kasih.

Surabaya,…………..

Hormat saya,

Adhita septianty .N

1130018070
94

Lampiran 7. Lembar Penjelasan Penelitian Untuk Disetujui


PENJELASAN PENELITIAN UNTUK DISETUJUI
(Information For Consent)

Assalammu’alaikum wr. wb.

Dengan hormat,

Saya yang bertanggung jawab dibawah ini:

Nama : Adhita Septianty N

NIM : 1130018070

Status : Mahasiswa

Terima kasih kepada para responden yang telah membaca lembar informasi
penelitian dan formulir persetujuan.

Peneliti mengambil penelitian dengan judul “Pengaruh Self Management “Jogo Awak’
terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di RSI Jemursari Surabaya”. Metode yang
digunakan penelitian pra-eksperimental serta dengan pendekatan One-group pra-post
and test design dalam satu kelompok.. Peneliti mengambil 53 responden dengan
kriteria inklusi yaitu Ibu hamil trimester akhir responden adalah pasien Preeklamsia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Self Management “Jogo Awak’
terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di RSI Jemursari Surabaya”Data dari penelitian
ini dapat menjadi data dasar penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang sama. Jadi diharapkan untuk responden bersedia untuk terlibat
dalam penelitian ini.

A. Manfaat bagi peserta penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta dapat
digunakan sebagai informasi data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya
yang berkaitan dengan hal tersebut.
95

B. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian


Keikutsertaan responden bersifat sukarela jadi responden sebagai pekerja
ekspedisi di dermaga Tanjung Perak Surabaya berhak memiliki hak penuh untuk
menolak menjadi subyek penelitian tanpa paksaan dari pihak manapun
C. Unsur Paksaan
Peserta bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila
peserta sudah memutuskan untuk ikut, peserta juga bebas untuk mengundurkan
diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
Peserta tidak bersedia untuk berpartisipasi, tidak akan ada dampak buruk atau
mendapat perlakuan pihak manajemen yang berbeda.
D. Prosedur Penelitian
Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta
menandatangani lembar persetujuan rangkap dua, satu untuk Anda simpan dan
satu untuk peneliti. Prosedur penelitian selanjutnya adalah :
1. Anda akan dimintai keterangan mengenai data diri seperti nama dan umur.
2. Anda akan dijelaskan tentang tujuan dan manfaat penelitian oleh peneliti.
3. Peneliti akan mengambil data penelitian dengan memberikan lembar
observasi.
4. Bila peneliti memerlukan data tambahan tentang diri anda untuk keperluan
penelitian maka peneliti dapat menghubungi pihak Puskesmas dan keluarga
responden melalui nomor telepon yang telah diberikan kepada peneliti.
Dalam penelitian ini Bapak/Ibu meluangkan waktu untuk mengisi lembar
kuesioner yang mungkin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu
waktu anda. Tetapi untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan maka
peneliti siap bertanggung jawab sepenuhnya selama kegiatan penelitian.
E. Kerahasiaan
Semua informasi data yang diperoleh selama dilakukan penelitian ini akan dicatat
dan digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut hanya akan
digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas responden. Semua informasi
yang dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan disebutkan dalam
96

publikasi hasil penelitian, laporan atau publikasi kepada siapapun di luar penelitian
ini.
F. Kompensasi
Penelitan ini responden akan diberikan cinderamata sebagai ucapan terimakasih
telah berpartisipasi dalam penelitian
G. Kontak Peneliti
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian dapat melalui :
1. Peneliti
No Hp : 085334199142
Email : adhitaseptianty070.ns18@student.unusa.ac.id

2. Komite Etik Penelitian Kesehatan UNUSA


Website : kepk.unusa.ac.id
Email : kepk@unusa.ac.id

Surabaya,

Yang memberi penjelasan Yang menerima penjelasan

(…………………………….) (…………………………….)
97

Lembar 8. Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian


PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur / Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor Telepon/HP :
Menyatakan setelah memperoleh informasi lengkap dan diberikan kesempatan untuk
menanyakan segala sesuatu yang ingin saya ketahui, saya bersedia mengikuti penelitian
dengan judul :
“Pengaruh Self Management “Jogo Awak’ terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di
RSI Jemursari Surabaya”
Saya juga dapat menolak menjawab pertanyaan yang diberikan ataupun menarik diri
dari persetujuan ini suatu saat, tanpa sanksi apapun.
Demikian persetujuan ini dibuat memahami sepenuhnya terhadap informasi yang telah
diberikan kepada saya serta tanpa adanya paksaan.
Surabaya, ......................................
Peneliti Yang membuat pernyataan

(..............................................) (..............................................)

Saksi 1 Saksi 2

(..............................................) (..............................................)
98

Lampiran 9. Lembar Persetujuan


LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur / Jenis Kelamin :
Alamat :
Nomor Telepon/HP :
Sesudah mendengarkan penjelasan yang diberikan dan kesempatan untuk menanyakan
yang belum dimengerti, dengan ini memberikan :
PERSETUJUAN
Untuk menjadi responden mengisi kuesioner yang dibagikan peneliti
Dengan judul penelitian :
“Pengaruh Self Mnagement Jogo Awak Terhadap Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di
RSI Jemursari Surabaya”
Sewaktu – waktu saya berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran diri tanpa paksaan.
Surabaya, ......................................
Yang membuat pernyataan

(.....................................)

Saksi 1 Saksi 2
(.......................................................) (...............................................)
99

Lampiran 10 Lembar Pengunduran Diri


PENGUNDURAN DIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………...

Umur / Jenis Kelamin : ………………………………………………………...

Alamat : ………………………………………………………...

Nomor Telepon/HP : ………………………………………………………...

Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek penelitian.


Dengan judul penelitian :

““Pengaruh Self Management “Jogo Awak’ terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di
RSI Jemursari Surabaya”
Demikian lembar pengunduran diri ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa
paksaan.

Surabaya, …………………….
Yang membuat pernyataan

(…………………………)

Saksi 1 Saksi 2

(…………………………) (…………………………)
100

Lampiran 11. Lembar Instrumen Penelitian


DEMOGRAFI

(FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM)

Isilah Data demografi dibawah ini dengan menggunakan tanda (x) pada kolom yang
telah disediakan
1. Nama :
2. Alamat :
3. Usia Ibu :
4. Pengukuran TD :
1) <20 tahun ☐
2) 21-35 tahun ☐
3) >35 tahun ☐
5. Pendidikan
1) SD ☐
2) SMP ☐
3) SMA ☐
4) PT ☐
5) Tidak Sekolah ☐
6. Pekerjaan
1) PNS ☐
2) Swasta ☐
3) Wiraswasta ☐
4) Petani ☐
5) Lainnya :……
7. Berat badan :……..
Petunjuk pengisian :

Kuesioner ini terdiri dari berbagai pertanyaan yang mungkin sesuai dengan
pengalaman yang Ibu rasakan, Mohon dibaca dengan cermat setiap item pertanyaan
Beri tanda centang (x) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi Ibu. Harap di isi
dengan tepat, jangan sampai ada jawaban yang belum di isi
101

Lembar instrumen penelitian Kuisioner pre test dan post test serta lembar

observasi Kepatuhan ANC

LEMBAR KUISIONER PRE TEST


KEPATUHAN ANC

1. Apakah selama usia kehamilan memasuki trimester III (7-9 bulan) ibu
melakukan pemeriksaan kehamilann (antenatal care) ke fasilitas
kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
2. jika Ya, apakah ibu memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan?
a. Ya
b. Tidak
3. Berapa kali ibu melakukan pemeriksaan kehamilan pada petugas
kesehatan
a. Lebih dari 1 kali
b. Tidak pernah
4. Apakah menurut petugas kesehatan ibu terdiagnosa pre eklampsi
ringan/berat?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah ibu mengetahui tanda-tanda terjadinya pre eklampsi pada saat
kehamilan
a. Ya
b. Tidak
102

LEMBAR KUISIONER POST TEST


KEPATUHAN ANC

1. Apakah selama usia kehamilan memasuki trimester III (7-9 bulan) ibu
melakukan pemeriksaan kehamilann (antenatal care) ke fasilitas
kesehatan?
c. Ya
d. Tidak
2. jika Ya, apakah ibu memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan?
e. Ya
f. Tidak
3. Berapa kali ibu melakukan pemeriksaan kehamilan pada petugas
kesehatan
g. Lebih dari 1 kali
h. Tidak pernah
4. Apakah menurut petugas kesehatan ibu terdiagnosa pre eklampsi
ringan/berat?
i. Ya
j. Tidak
5. Apakah ibu mengetahui tanda-tanda terjadinya pre eklampsi pada saat
kehamilan
k. Ya
l. Tidak
103

Lembar instrumen penelitian Kuisioner pre test dan post test serta lembar
observasi latihan jalan kaki

LEMBAR KUISIONER PRE DAN POST TEST

LATIHAN JALAN KAKI

1. Apakah ibu terbiasa jalan kaki


☐ Ya ☐Tidak
jika ya, berapa jarak berjalan kaki yang dilakukan ?

☐ >3,5km ☐<3,5km

Berapa kali seminggu melakukan olahraga jalan kaki?

☐ >3 kali seminggu

A. < 3 kali seminggu


(Rahadiyanti, 2013)
104

LEMBAR KUISIONER POST TEST


LATIHAN JALAN KAKI

1. Apakah ibu terbiasa jalan kaki


☐ Ya ☐Tidak
jika ya, berapa jarak berjalan kaki yang dilakukan ?

☐ >3,5km ☐<3,5km

Berapa kali seminggu melakukan olahraga jalan kaki?

☐ >3 kali seminggu

B. < 3 kali seminggu


(Rahadiyanti, 2013)
105

LEMBAR OBSERVASI JALAN KAKI

NO Hari/Tanggal Ya Tidak Jarak

9
106

Lembar instrumen penelitian Kuisioner pre test dan post test Edukasi
Preeklamsia
LEMBAR KUISIONER PRE TEST
EDUKASI PREEKLAMPSIA
1. Preeklampsia adalah?
a. Penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan teknan darah
sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolic >90 di usia kehamilan >20 minggu
b. Penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolic >90 di awal kehamilan
c. penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan teknan darah
sistolik atau tekanan diastolic di di usia kehamilan >20 minggu
d. Kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi)
2. Preeklamsia umumnya terjadi pada kehamilan ?
a. Kehamilan yang pertama kali, kehamilan diusia remaja dan kehamilan pada
wanita diatas 40 tahun
b. Trimester pertama
c. Kehamilan ganda
d. Kehamilan ke 2
3. Etiologi dari preeclampsia adalah?
a. Hipertensi
b. Makanan yang tidak bergizi atau bernutrisi
c. Vasopasme, berakibat gagalnya invasi trofoblas kedalam lapisan otot pembuluh
darah , reaksi imonologi, dan radikal bebas.
d. Kurangnya aktifitas selama kehamilan
4. Salah satu tanda gejala dari preeclampsia adalah?
a. Lemas
b. Sakit kepala berat
c. Tanpa gejala
d. Sering BAK
5. Factor resiko preeklampsia?
107

a. Mempunyai riwayat persalinan prematur


b. Mempunyai riwayat darah tinggi sebelum hamil
c. Riwayat keluarga
d. Diabetes Mellitus gestasional
6. Apakah pengaruh preeclampsia pada janin?
a. komplikasi sindrom HELLP
b. Pertumbuhan janin terhambat
c. BBLR
d. Autisme
7. Preeclampsia dapat berlanjut menjadi?
a. Eklampsia
b. Gagal ginjal
c. Kematian
d. Keguguran
8. Penanganan preeclampsia bertujuan untuk?
a. Mengindari preeclampsia menjadi kejang
b. Menghindari preeclampsia pada prematuritas janin
c. Menghindari dari komplikasi ibu dan janin
d. Semua jawaban benar
9. Dampak preeclampsia salah satunya adalah?
a. Perdarahan
b. Kematian
c. Semua benar
d. Semua salah
10. Dampak yang tidak termasuk preeclampsia adalah?
a. Pengelihatan kabur
b. Sakit pada ulu hati
c. Kenaikan berat badan 500 gr dalam seminggu
11. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia pada kehamilan lebih dari … minggu?
a. 14
108

b. 18
c. 19
d. 20
12. Preeklmpsia dapat dicegah salah satunya dengan cara?
a. Istirahat tidak tertur
b. Pemeriksaan kehamilan teratur (ANC)
c. Minum air putih dan susu yang banyak
109

LEMBAR KUISIONER POST


TEST EDUKASI PREEKLAMPSIA
1. Preeklampsia adalah?
a. Penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan teknan darah
sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolic >90 di usia kehamilan >20 minggu
b. Penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah
sistolik >140 mmHg atau tekanan diastolic >90 di awal kehamilan
c. penyakit spesifik kehamilan yang ditandai dengan peningkatan teknan darah
sistolik atau tekanan diastolic di di usia kehamilan >20 minggu
d. Kehamilan yang ditandai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi)
2. Preeklamsia umumnya terjadi pada kehamilan ?
a. Kehamilan yang pertama kali, kehamilan diusia remaja dan kehamilan pada
wanita diatas 40 tahun
b. Trimester pertama
c. Kehamilan ganda
d. Kehamilan ke 2
3. Etiologi dari preeclampsia adalah?
a. Hipertensi
b. Makanan yang tidak bergizi atau bernutrisi
c. Vasopasme, berakibat gagalnya invasi trofoblas kedalam lapisan otot pembuluh
darah , reaksi imonologi, dan radikal bebas.
d. Kurangnya aktifitas selama kehamilan
4. Salah satu tanda gejala dari preeclampsia adalah?
a. Lemas
b. Sakit kepala berat
c. Tanpa gejala
d. Sering BAK
5. Factor resiko preeklampsia?
a. Mempunyai riwayat persalinan prematur
b. Mempunyai riwayat darah tinggi sebelum hamil
110

c. Riwayat keluarga
d. Diabetes Mellitus gestasional
6. Apakah pengaruh preeclampsia pada janin?
a. komplikasi sindrom HELLP
b. Pertumbuhan janin terhambat
c. BBLR
d. Autisme
7. Preeclampsia dapat berlanjut menjadi?
a. Eklampsia
b. Gagal ginjal
c. Kematian
d. Keguguran
8. Penanganan preeclampsia bertujuan untuk?
a. Mengindari preeclampsia menjadi kejang
b. Menghindari preeclampsia pada prematuritas janin
c. Menghindari dari komplikasi ibu dan janin
d. Semua jawaban benar
9. Dampak preeclampsia salah satunya adalah?
a. Perdarahan
b. Kematian
c. Semua benar
d. Semua salah
10. Dampak yang tidak termasuk preeclampsia adalah?
a. Pengelihatan kabur
b. Sakit pada ulu hati
c. Kenaikan berat badan 500 gr dalam seminggu
11. Ibu hamil yang mengalami preeklampsia pada kehamilan lebih dari … minggu?
a. 14
b. 18
c. 19
111

d. 20
12. Preeklmpsia dapat dicegah salah satunya dengan cara?
a. Istirahat tidak tertur
b. Pemeriksaan kehamilan teratur (ANC)
c. Minum air putih dan susu yang banyak.
112

Lembar instrumen penelitian Kuisioner pre test dan post test Pengaturan pola
makan

LEMBAR KUISONER PRE TEST


PENGATURAN POLA MAKAN
Keterangan score
S : Selalu SR : Sering TP : Tidak pernah
TP : Tidak pernah KK : Kadang-kadang

No Aspek Pernyataan S SR KK TT

1. Saya, saat hamil, mengkonsumsi makanan yang


berkadar lemak rendah
2. Saya mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalsium, vitamin C, dan vitamin A
3. Saya harus banyak minum untuk menurunkan
tekanan darah dan kadar proteinuria yang dapat
memicu naiknya tekanan darah
4. Saya saat hamil tidak suka oalaham berbahan dasar
menggunakan minyak kelapa (gorengan)
5. Saya saat hamil mengkonsumsi makanan tinggi
protein dan serat
113

LEMBAR KUISONER POST TEST


PENGATURAN POLA MAKAN
Keterangan score
S : Selalu SR : Sering
TP : Tidak pernah KK : Kadang-kadang

No Aspek Pernyataan S SR KK TT

1. Saya, saat hamil, mengkonsumsi makanan yang


berkadar lemak rendah
2. Saya mengkonsumsi makanan yang mengandung
kalsium, vitamin C, dan vitamin A
3. Saya harus banyak minum untuk menurunkan
tekanan darah dan kadar proteinuria yang dapat
memicu naiknya tekanan darah
4. Saya saat hamil tidak suka olahan berbahan dasar
menggunakan minyak kelapa (gorengan)
5. Saya saat hamil mengkonsumsi makanan tinggi
protein dan serat
114

Lampiran 12. Rekapitulasi Data Penelitian


Rekapitulasi Data Umum

Nama usia kode Pendidikan KODE Pekerjaan Kode


Sa 24 1 SMA 3 IRT 1
Ka 29 2 SMP 2 IRT 1
Mi 27 2 s1 4 PNS 4
An 25 2 SMA 3 WIRASAWASTA 3
ku 30 2 SMP 2 IRT 1
Nu 31 2 SD 1 PEDAGANG 3
Ya 24 2 SMA 3 IRT 1
Di 26 2 D3 4 PNS 4
Ls 29 2 SMA 3 SWATA 2
Su 28 2 S1 4 GURU 4
Ha 23 1 SMA 3 IRT 1
Pi 25 1 SMA 3 IRT 1
Ma 33 2 D3 4 WIRSWASTA 3
An 26 2 SMA 3 IRT 1
Ut 27 2 SMA 3 PEDAGANG 3
Sy 25 2 SMA 3 IRT 1
Sr 33 2 SMK 3 IRT 1
Ci 24 1 S1 4 GURU 4
Wa 28 2 SMA 3 IRT 1
Ai 27 2 SMA 3 IRT 1
Pr 29 2 SMK 3 IRT 1
Me 30 2 SMP 2 IRT 1
La 32 2 SMK 3 WIRAUSAHA 3
Ch 31 2 SMA 3 IRT 1
Ti 35 2 SLTP 2 WIRAUSAHA 3
Ok 26 2 D3 3 APOTEKER 4
Al 24 1 SMA 3 IRT 1
Ra 22 1 SMA 33 IRT 1
In 25 1 SMA 3 IRT 1
Su 24 1 SMP 2 IRT 1
Wi 27 2 SD 1 WIRASWASTA 3
Ju 26 2 SMK 3 IRT 1
Ii 30 2 MAN 3 IRT 1
Ti 28 2 SMP 2 IRT 1
Ir 31 2 SMA 3 BURUH 2
He 35 2 SMA 3 IRT 1
115

Ya 36 1 SMA 3 IRT 1
No 27 2 SMP 2 PEDAGANG 3
Yi 29 2 S1 4 SWASTA 2
Ti 28 2 D1 4 IRT 1
Li 27 2 D3 4 IRT 1
Pi 33 2 SMP 2 IRT 1
Le 31 2 SMA 3 IRT 1
El 30 3 SD 1 PEDAGANG 3
Wid 21 1 SMK 3 WIRAUSAHA 3
Tu 23 1 SLTP 2 IRT 1
Sar 22 1 SMA 3 IRT 1
Su 21 1 SMA 3 WIRSAWASTA 3
An 20 1 SMA 3 PEDAGANG 3
Sul 24 1 SMA 3 WIRASWASTA 3
Ang 22 1 SMP 2 WIRAUSAHA 3
Fi 26 2 SMP 2 IRT 1
Id 32 3 S1 4 GURU 4
116

Rekapitulasi Data Khusus Kepatuhan ANC Pre Test

Nama X1 X2 X3 X4 X5 Tot Kode kategori Skor


Sa 1 2 2 1 2 8 2 tidak patuh 0
Ka 2 2 1 1 1 7 2 tidak patuh 0
Mi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
An 1 2 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
ku 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Nu 2 2 1 2 1 8 2 tidak patuh 0
Ya 1 1 2 2 1 7 2 tidak patuh 0
Di 2 1 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
Ls 1 2 2 2 1 8 2 tidak patuh 0
Su 1 2 2 2 1 8 2 tidak patuh 0
Ha 2 1 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
Pi 2 2 2 1 2 9 2 tidak patuh 0
Ma 1 1 1 1 1 5 2 patuh 1
An 1 1 1 1 2 6 2 tidak patuh 0
Ut 1 1 1 2 2 7 2 tidak patuh 0
Sy 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sr 2 2 1 2 1 8 2 tidak patuh 0
Ci 2 1 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
Wa 2 1 1 2 1 7 2 tidak patuh 0
Ai 1 1 2 2 2 8 2 tidak patuh 0
Pr 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Me 1 2 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
La 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ch 2 2 1 2 1 8 2 tidak patuh 1
Ti 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ok 2 1 2 2 1 8 2 tidak patuh 0
Al 2 1 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
Ra 2 2 1 1 1 7 2 tidak patuh 0
In 2 1 2 1 1 7 2 tidak patuh 0
Su 1 2 2 2 1 8 2 tidak patuh 0
Wi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ju 2 1 2 2 1 8 2 tidak patuh 0
Ii 1 1 1 2 2 7 2 tidak patuh 0
Ti 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ir 1 1 1 2 1 6 2 tidak patuh 0
He 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ya 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
No 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
117

Yi 2 2 1 1 1 7 2 tidak patuh 0
Ti 1 2 1 1 1 6 2 tidak patuh 0
Li 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Pi 1 1 1 1 2 6 2 tidak patuh 0
Le 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
El 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Wid 1 2 2 1 1 7 2 tidak patuh 1
Tu 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sar 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Su 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
An 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sul 2 1 1 2 1 7 2 tidak patuh 0
Ang 1 1 1 2 2 7 2 tidak patuh 0
Fi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Id 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
118

Rekapitulasi Data Khusus Kepatuhan ANC Post Test

Nama Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Kode Kategori Skor


Sa 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ka 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Mi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
An 1 2 1 1 2 7 2 tidak patuh 0
ku 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Nu 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ya 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Di 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ls 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Su 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ha 1 2 1 1 1 6 2 tidak patuh 0
Pi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ma 1 1 2 1 1 6 2 tidak patuh 0
An 1 1 1 1 2 6 2 tidak patuh 0
Ut 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sy 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sr 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ci 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Wa 1 1 1 1 2 6 2 tidak patuh 0
Ai 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Pr 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Me 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
La 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ch 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ti 2 1 1 1 1 6 2 tidak patuh 0
Ok 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Al 1 1 2 1 1 6 2 tidak patuh 0
Ra 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
In 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Su 1 1 2 1 1 6 2 tidak patuh 0
Wi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ju 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ii 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ti 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ir 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
He 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ya 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
119

No 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Yi 1 1 2 1 1 6 2 tidak patuh 0
Ti 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Li 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Pi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Le 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
El 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Wid 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Tu 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sar 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Su 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
An 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Sul 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Ang 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Fi 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
Id 1 1 1 1 1 5 1 patuh 1
120

Rekapitulasi Data Khusus Olahraga Jalan Kaki Pre Test

Nama X1 X2 X3 Tot kode kategori skor


Sa 1 1 1 3 1 ya 1
Ka 0 0 0 0 2 tidak 0
Mi 1 1 1 3 1 ya 1
An 0 0 0 0 2 tidak 0
ku 0 0 0 0 2 tidak 0
Nu 1 1 1 3 1 ya 1
Ya 0 0 0 0 2 tidak 0
Di 0 0 0 0 2 tidak 0
Ls 0 0 0 0 2 tidak 0
Su 1 1 1 3 1 ya 1
Ha 1 1 1 3 1 ya 1
Pi 0 0 0 0 2 tidak 0
Ma 0 0 0 0 2 tidak 0
An 1 1 1 3 1 ya 1
Ut 0 0 0 0 2 tidak 0
Sy 0 0 0 0 2 tidak 0
Sr 0 0 0 0 2 tidak 0
Ci 0 0 0 0 2 tidak 0
Wa 0 0 0 0 2 tidak 0
Ai 1 1 1 3 1 ya 1
Pr 0 0 0 0 2 tidak 0
Me 1 1 1 3 1 ya 1
La 1 1 1 3 1 ya 1
Ch 0 0 0 0 2 tidak 0
Ti 0 0 0 0 2 tidak 0
Ok 0 0 0 0 2 tidak 0
Al 0 0 0 0 2 tidak 0
Ra 0 0 0 0 2 tidak 0
In 0 0 0 0 2 tidak 0
Su 0 0 0 0 2 tidak 0
Wi 1 1 1 3 1 ya 1
Ju 0 0 0 0 2 tidak 0
Ii 0 0 0 0 2 tidak 0
Ti 0 0 0 0 2 tidak 0
Ir 1 1 1 3 1 ya 1
He 1 1 1 3 1 ya 1
Ya 0 0 0 0 2 tidak 0
121

No 0 0 0 0 2 tidak 0
Yi 0 0 0 0 2 tidak 0
Ti 0 0 0 0 2 tidak 0
Li 1 1 1 3 1 ya 1
Pi 0 0 0 0 2 tidak 0
Le 0 0 0 0 2 tidak 0
El 1 1 1 3 1 ya 1
Wid 1 1 1 3 1 ya 1
Tu 1 1 1 3 1 ya 1
Sar 0 0 0 0 2 tidak 0
Su 0 0 0 0 2 tidak 0
An 0 0 0 0 2 tidak 0
Sul 0 0 0 0 2 tidak 0
Ang 1 1 1 3 1 ya 1
Fi 1 1 1 3 1 ya 1
Id 0 0 0 0 2 tidak 0
122

Rekapitulasi Data Khusus Olahraga Jalan Kaki Post Test

Nama Y1 Y2 Y3 Tot kode kategori skor


Sa 1 1 1 3 1 ya 1
Ka 1 1 1 3 1 ya 1
Mi 1 1 1 3 1 ya 1
An 1 1 1 3 1 ya 1
ku 1 1 1 3 1 ya 1
Nu 1 1 1 3 1 ya 1
Ya 1 1 1 3 1 ya 1
Di 1 1 1 3 1 ya 1
Ls 1 1 1 3 1 ya 1
Su 1 1 1 3 1 ya 1
Ha 1 1 1 3 1 ya 1
Pi 1 1 1 3 1 ya 1
Ma 1 1 1 3 1 ya 1
An 1 1 1 3 1 ya 1
Ut 0 0 0 0 2 tidak 0
Sy 1 1 1 3 1 ya 1
Sr 1 1 1 3 1 ya 1
Ci 1 1 1 3 1 ya 1
Wa 1 1 1 3 1 ya 1
Ai 1 1 1 3 1 ya 1
Pr 0 0 0 0 2 tidak 0
Me 1 1 1 3 1 ya 1
La 1 1 1 3 1 ya 1
Ch 0 0 0 0 2 tidak 0
Ti 0 0 0 0 2 tidak 0
Ok 1 1 1 3 1 ya 1
Al 0 0 0 0 2 tidak 0
Ra 1 1 1 3 1 ya 1
In 1 1 1 3 1 ya 1
Su 1 1 1 3 1 ya 1
Wi 1 1 1 3 1 ya 1
Ju 1 1 1 3 1 ya 1
Ii 0 0 0 0 2 tidak 0
Ti 0 0 0 0 2 tidak 0
Ir 1 1 1 3 1 ya 1
He 1 1 1 3 1 ya 1
Ya 0 0 0 0 2 tidak 0
123

No 0 0 0 0 2 tidak 0
Yi 1 1 1 3 1 ya 1
Ti 1 1 1 3 1 ya 1
Li 1 1 1 3 1 ya 1
Pi 1 1 1 3 1 ya 1
Le 1 1 1 3 1 ya 1
El 1 1 1 3 1 ya 1
Wid 1 1 1 3 1 ya 1
Tu 1 1 1 3 1 ya 1
Sar 1 1 1 3 1 ya 1
Su 0 0 0 0 2 tidak 0
An 1 1 1 3 1 ya 1
Sul 0 0 0 0 2 tidak 0
Ang 0 0 0 0 2 tidak 0
Fi 1 1 1 3 1 ya 1
Id 1 1 1 3 1 ya 1
124

Rekapitulasi Data KhususTingkat Pengetahuan Pre Test

Sa X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 total kode Kriteria SKOR


Ka 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 3 kurang 0
Mi 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4 3 kurang 0
An 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 6 3 kurang 0
ku 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 7 2 cukup 1
Nu 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 3 kurang 0
Ya 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 3 kurang 0
Di 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 6 3 kurang 0
Ls 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 6 3 kurang 0
Su 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 3 kurang 0
Ha 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 6 3 kurang 0
Pi 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 5 3 kurang 0
Ma 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 3 kurang 0
An 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 3 kurang 0
Ut 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 7 2 cukup 1
Sy 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 7 2 cukup 1
Sr 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 3 3 kurang 0
Ci 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 6 3 kurang 0
Wa 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 2 cukup 1
Ai 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 3 kurang 0
Pr 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4 3 kurang 0
Me 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 2 cukup 1
La 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 7 2 cukup 1
Ch 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 6 3 kurang 0
Ti 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6 3 kurang 0
Ok 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 5 3 kurang 0
Al 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 8 2 cukup 1
Ra 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4 3 kurang 0
In 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 2 cukup 1
Su 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9 1 baik 2
Wi 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 2 cukup 1
Ju 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
Ii 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
Ti 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 2 cukup 1
Ir 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 6 3 kurang 0
He 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1 baik 2
Ya 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 3 kurang 0
No 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 7 2 cukup 1
125

Yi 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 7 2 cukup 1
Ti 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 2 cukup 1
Li 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 2 cukup 1
Pi 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 5 3 kurang 0
Le 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 3 kurang 0
El 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 3 3 kurang 0
Wid 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 3 kurang 0
Tu 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 2 cukup 1
Sar 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8 2 cukup 1
Su 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 7 2 cukup 1
An 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 2 cukup 1
Sul 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
Ang 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 7 2 cukup 1
Fi 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 8 2 cukup 1
Id 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5 3 kurang 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 9 1 baik 2
126

Rekapitulasi Data KhususTingkat Pengetahuan Post Test

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Tot kode kriteria skor


0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5 3 kurang 0
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 baik 2
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8 2 cukup 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 6 2 kurang 0
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 7 2 cukup 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 baik 2
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8 2 cukup 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1 baik 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 baik 2
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 1 baik 2
1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 baik 2
0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 6 3 kurang 0
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6 3 kurang 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 baik 2
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 6 3 kurang 0
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1 baik 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 baik 1
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 1 baik 1
1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 baik 2
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8 2 cukup 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 7 2 cukup 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 baik 2
127

1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8 2 cukup 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10 1 baik 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 baik 2
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 1 baik 2
1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8 2 cukup 1
1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9 1 baik 2
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 baik 2
0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8 2 cukup 1
1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 8 2 cukup 1
1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 7 1 baik 2
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 baik 2
1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 6 3 kurang 0
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8 1 baik 2
128

Rekapitulasi Data Khusus Pengaturan Pola Makan Pre Test

Nama X1 X2 X3 X4 X5 Total kode kategori skor


Sa 1 2 3 3 3 12 2 tidak sehat 0
Ka 3 2 4 3 3 15 2 sehat 1
Mi 2 2 4 2 2 12 2 tidak sehat 0
An 1 3 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
Ku 2 3 4 3 3 15 1 sehat 1
Nu 3 2 4 3 2 14 1 sehat 1
Ya 3 3 4 3 2 15 1 sehat 1
Di 2 3 4 1 3 13 1 sehat 1
Ls 2 2 4 1 3 12 2 tidak sehat 0
Su 1 3 4 3 2 13 1 sehat 1
Ha 3 3 4 2 3 15 1 sehat 1
Pi 1 2 3 4 2 12 2 tidak sehat 0
Ma 3 2 4 3 2 14 1 sehat 1
An 3 2 3 2 2 12 2 tidak sehat 0
Ut 3 2 4 3 2 14 1 sehat 1
Sy 1 2 4 3 2 12 2 tidak sehat 0
Sr 2 2 3 2 2 11 2 tidak sehat 0
Ci 2 2 4 2 2 12 2 tidak sehat 0
Wa 3 2 4 4 3 16 1 sehat 1
Ai 2 2 3 1 2 10 2 tidak sehat 0
Pr 3 2 4 3 3 15 1 sehat 1
Me 1 2 3 2 2 10 2 tidak sehat 0
La 2 2 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
Ch 3 2 3 1 2 11 2 tidak sehat 0
Ti 1 2 3 3 1 10 2 tidak sehat 0
Ok 3 2 4 3 3 15 1 sehat 1
Al 3 2 3 1 2 11 2 tidak sehat 0
Ra 1 2 4 3 2 12 2 tidak sehat 0
In 3 3 4 1 3 14 1 sehat 1
Su 3 2 4 1 3 13 1 sehat 1
Wi 1 2 4 3 2 12 2 tidak sehat 0
Ju 1 2 4 2 2 11 2 tidak sehat 0
li 2 2 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
Ti 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Ir 2 3 4 2 3 14 1 sehat 1
He 4 2 3 1 2 12 2 tidak sehat 0
Ya 2 2 4 2 2 12 2 tidak sehat 0
129

No 2 2 2 3 2 11 2 tidak sehat 0
Yi 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Ti 2 2 4 1 3 12 2 tidak sehat 0
Li 4 2 4 1 1 12 2 tidak sehat 0
Pi 3 3 3 1 2 12 2 tidak sehat 0
Le 2 3 3 3 2 13 1 sehat 1
El 3 1 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
Wid 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Tu 2 2 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
Sar 3 2 3 3 3 14 1 sehat 1
Su 2 1 4 3 1 11 2 tidak sehat 0
An 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Sul 2 2 3 2 3 12 2 tidak sehat 0
Ang 3 2 4 3 2 14 1 sehat 1
Fi 3 1 3 2 1 10 2 tidak sehat 0
Id 2 2 4 1 2 11 2 tidak sehat 0
130

Rekapitulasi Data Khusus Post Test pola makan

Nama Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total Kode katogori skor


Sa 3 3 4 1 3 14 1 sehat 1
Ka 3 2 3 1 3 12 2 tidak sehat 0
Mi 3 3 4 2 3 15 1 sehat 1
An 3 3 4 1 3 14 1 sehat 1
Ku 4 3 4 2 3 16 1 sehat 1
Nu 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ya 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Di 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ls 4 4 4 1 4 17 1 sehat 1
Su 3 3 4 2 3 15 1 sehat 1
Ha 3 4 4 2 3 16 1 sehat 1
Pi 2 2 4 3 2 13 1 sehat 1
Ma 3 3 4 1 4 15 1 sehat 1
An 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ut 4 3 4 2 3 16 1 sehat 1
Sy 3 4 4 2 4 17 1 sehat 1
Sr 2 3 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Ci 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Wa 3 4 4 2 4 17 1 sehat 1
Ai 2 3 3 1 2 11 2 sehat 1
Pr 4 3 4 2 4 17 1 sehat 1
Me 2 3 4 2 3 14 1 sehat 1
La 3 3 4 2 3 15 1 sehat 1
Ch 3 3 4 1 3 14 1 sehat 1
Ti 2 2 3 2 3 12 2 tidak sehat 0
Ok 3 4 4 3 3 17 1 sehat 1
Al 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ra 3 4 4 2 3 16 1 sehat 1
In 4 4 4 1 4 17 1 sehat 1
Su 3 3 4 1 3 14 1 sehat 1
Wi 3 3 4 2 4 16 1 sehat 1
Ju 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
li 3 3 4 1 2 13 1 sehat 1
Ti 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ir 3 4 4 1 3 15 1 sehat 1
He 4 4 4 1 3 16 1 sehat 1
Ya 3 3 4 2 3 15 1 sehat 1
131

No 4 3 3 1 3 14 1 sehat 1
Yi 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ti 3 4 4 2 4 17 1 sehat 1
Li 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Pi 4 3 4 1 4 16 1 sehat 1
Le 3 4 4 2 4 17 1 sehat 1
El 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Wid 4 4 4 1 4 17 1 sehat 1
Tu 3 4 4 1 4 16 1 sehat 1
Sar 3 3 4 3 2 15 1 sehat 1
Su 4 2 4 2 2 14 1 sehat 1
An 4 3 4 1 4 16 1 sehat 1
Sul 4 3 4 1 3 15 1 sehat 1
Ang 3 4 4 1 4 16 1 sehat 1
Fi 3 2 4 1 2 12 2 tidak sehat 0
Id 4 4 4 1 4 17 1 sehat 1
132

Rekapitulasi Data Khusus Self Management Jogo Awak

kategori kode
Nama x1 x2 x3 x4 Total kategori kode y1 y2 y3 y4 total
baik 2
Sa 0 1 0 0 1 kurang 1 1 1 0 1 3
baik 2
Ka 0 0 0 1 1 kurang 1 1 1 1 0 3
baik 2
Mi 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
An 0 0 1 0 1 kurang 1 0 1 2 1 4
baik 2
ku 1 0 0 1 2 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Nu 0 1 0 1 2 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Ya 0 0 0 1 1 kurang 1 1 1 0 1 3
baik 2
Di 0 0 0 1 1 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Ls 0 0 0 0 0 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Su 0 1 0 1 2 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Ha 0 1 0 1 2 kurang 1 0 1 1 1 3
baik 2
Pi 0 0 0 0 0 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Ma 1 0 0 1 2 kurang 1 0 1 2 1 4
baik 2
An 0 1 1 0 2 kurang 1 0 1 2 1 4
baik 2
Ut 0 0 1 1 2 kurang 1 1 0 1 1 3
baik 2
Sy 1 0 0 0 1 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Sr 0 0 0 0 0 kurang 1 1 1 2 0 4
baik 2
Ci 0 0 1 0 1 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Wa 0 0 0 1 1 kurang 1 0 1 2 1 4
baik 2
Ai 0 1 0 0 1 kurang 1 1 1 0 1 3
baik 2
Pr 1 0 1 1 3 baik 2 1 0 1 1 3
baik 2
Me 0 1 1 0 2 kurang 1 1 1 0 1 3
133

baik 2
La 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Ch 1 0 0 0 1 kurang 1 1 0 1 1 3
kurang 1
Ti 1 0 0 0 1 kurang 1 0 0 0 0 0
baik 2
Ok 0 0 1 1 2 kurang 1 1 1 1 1 4
kurang 1
Al 0 0 0 0 1 kurang 1 0 0 1 1 2
baik 2
Ra 0 0 1 0 1 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
In 0 0 2 1 3 baik 2 1 1 1 1 4
baik 2
Su 0 0 1 1 2 kurang 2 0 1 1 1 3
baik 2
Wi 1 1 1 0 3 kurang 2 1 1 2 1 5
baik 2
Ju 0 0 2 0 2 kurang 1 1 1 2 0 4
baik 2
Ii 0 0 1 0 1 kurang 1 1 0 2 1 4
baik 2
Ti 1 0 0 0 1 kurang 1 1 0 1 1 3
baik 2
Ir 0 1 2 1 4 baik 2 1 1 1 1 4
baik 2
He 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Ya 1 0 1 0 2 kurang 1 1 0 2 1 4
baik 2
No 1 0 1 0 2 kurang 1 1 0 1 1 3
baik 2
Yi 0 0 1 0 1 kurang 1 0 1 1 1 3
baik 2
Ti 0 0 1 0 1 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Li 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Pi 0 0 0 0 0 kurang 1 1 1 2 1 5
baik 2
Le 1 0 0 1 2 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
El 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 1 1 4
baik 2
Wid 1 1 1 0 3 baik 2 1 1 2 1 5
baik 2
Tu 1 1 1 0 3 baik 2 1 1 2 1 5
baik 2
Sar 1 0 1 1 3 baik 2 1 1 2 1 5
baik 2
Su 1 0 1 0 2 kurang 1 1 0 1 1 3
baik 2
An 1 0 2 0 3 baik 1 1 1 1 1 4
134

baik 2
Sul 0 0 1 0 1 kurang 1 1 0 2 1 4
baik 2
Ang 0 1 1 1 3 baik 2 1 0 2 1 4
kurang 1
Fi 1 1 0 0 2 kurang 1 1 1 0 0 2
baik 2
Id 1 0 2 0 3 baik 2 1 1 2 1 5
135

Rekapitulasi Data Khusus Preeklampsia


Nama x1 usia Riwayat Kategori kode y1 kategori kode
Sa 160/100 29 Ringan 2 155/100 Ringan 2
Ka 155/95 27 >6 Superim 3 145/90 Superim 3
Mi 160/91 25 Ringan 2 147/88 Ringan 2
An 160/90 30 Ringan 2 159/87 Ringan 2
ku 172/110 31 Berat 1 161/125 berat 1
Nu 150/93 24 Ringan 2 145/90 Ringan 2
Ya 160/91 26 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Di 157/94 29 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Ls 160/93 28 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Su 147/90 23 Ringan 2 140/90 Ringan 2
Ha 160/91 25 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Pi 170/111 33 Berat 1 162/110 Berat 1
Ma 180/120 26 Berat 1 161/110 Berat 1
An 160/109 27 Ringan 2 150/100 Ringan 2
Ut 159/101 25 Ringan 2 150/100 Ringan 2
Sy 160/103 33 Ringan 2 145/89 Ringan 2
Sr 165/110 24 Berat 1 164/110 Berat 1
Ci 172/115 28 Berat 1 160/110 Ringan 2
Wa 149/99 27 Ringan 2 140/90 Ringan 2
Ai 160/96 29 Ringan 2 160/90 Ringan 2
Pr 160/105 30 Ringan 2 155/100 Ringan 2
Me 172/113 32 Berat 1 159/110 Ringan 2
La 169/110 31 >6 Superim 3 159/100 Superim 3
Ch 168/116 35 >6 Superim 3 160/100 Superim 3
Ti 163/95 26 Berat 1 152/97 Ringan 2
Ok 179/118 24 Berat 1 162/111 Berat 1
Al 181/113 22 Berat 1 160/90 Ringan 2
Ra 172/112 25 Berat 1 158/89 Ringan 2
In 175/117 24 Berat 1 160/90 Ringan 2
Su 180/125 27 Berat 1 167/132 berat 1
Wi 144/93 26 Ringan 2 140/90 Ringan 2
Ju 178/114 30 Berat 1 165/90 Ringan 2
Ii 159/90 28 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Ti 161/110 31 Berat 1 158/100 Ringan 2
Ir 165/110 35 >6 Superim 3 160/100 Superim 3
He 167/114 36 >6 Superim 3 150/100 Superim 3
Ya 153/92 27 Ringan 2 145/90 Ringan 2
136

No 146/94 29 Ringan 2 149/90 Ringan 2


Yi 157/108 28 Ringan 2 150/100 Ringan 2
Ti 175/111 27 Berat 1 160/100 Ringan 2
Li 165/110 33 Berat 1 159/100 Ringan 2
Pi 187/123 31 Berat 1 162/112 Berat 1
Le 159/98 30 Ringan 2 145/90 Ringan 2
El 177/110 21 Berat 1 160/110 Ringan 2
Wid 144/105 23 Ringan 2 140/100 Ringan 2
Tu 151/107 22 Ringan 2 150/100 Ringan 2
Sar 159/110 21 Ringan 2 144/97 Ringan 2
Su 164/117 20 Berat 1 146/89 Ringan 2
An 170/110 24 Berat 1 160/125 berat 1
Sul 160/95 22 Ringan 2 158/90 Ringan 2
Ang 157/100 26 Ringan 2 150/90 Ringan 2
Fi 160/103 32 >6 Superim 3 159/97 Superim 3
Id 180/111 32 Berat 1 165/120 Berat 1
137

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Tingkat pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.848 12

No item Nilai r item Nilai r tabel keterangan


1 0,714 0,3061 VALID
2 0,732 0,3061 VALID
3 0,599 0,3061 VALID
4 0,714 0,3061 VALID
5 0,780 0,3061 VALID
6 0,637 0,3061 VALID
7 0,561 0,3061 VALID
8 0,404 0,3061 VALID
9 0,532 0,3061 VALID
10 0,550 0,3061 VALID
11 0.755 0,3061 VALID
12 0,404 0,3061 VALID
138

Lampiran 14. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Pola Makan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.804 5

No item Nilai r item Nilai r tabel keterangan


1 0,892 0,3061 VALID
2 0,625 0,3061 VALID
3 0,594 0,3061 VALID
4 0,892 0,3061 VALID
5 0,724 0,3061 VALID
139

Lampiran 15. Hasil Uji Statistik


Lembar spss dan uji statistik

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid 17-25 16 30.2 30.2 30.2

26-35 35 66.0 66.0 96.2

36-45 2 3.8 3.8 100.0

Total 53 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid SD 3 5.7 5.7 5.7
SMP 11 20.8 20.8 26.4
SMA 30 56.6 56.6 83.0
PTN 9 17.0 17.0 100.0
Total 53 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid IRT 30 56.6 56.6 56.6
Karyawan Swasta 3 5.7 5.7 62.3
Karyawan Wiraswasta 14 26.4 26.4 88.7
PNS 6 11.3 11.3 100.0
Total 53 100.0 100.0

Pre test Kepatuhan ANC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Patuh 20 37.7 37.7 37.7
Tidak patuh 33 62.3 62.3 100.0

Total 53 100.0 100.0


140

Post test Kepatuhan ANC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Patuh 44 83.0 83.0 83.0
Tidak patuh 9 17.0 17.0 100.0
Total 53 100.0 100.0

Pre test olahraga jalan kaki

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid ya 18 34.0 34.0 34.0
tidak 35 66.0 66.0 100.0
Total 53 100.0 100.0

Post test olahraga jalan kaki

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid ya 41 77.4 77.4 77.4
tidak 12 22.6 22.6 100.0
Total 53 100.0 100.0

pre test pola makan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Sehat 17 32.1 32.1 32.1
Tidak sehat 36 67.9 67.9 100.0
Total 53 100.0 100.0

post test pola makan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Sehat 47 88.7 88.7 88.7
Tidak sehat 6 11.3 11.3 100.0
Total 53 100.0 100.0
141

Pre test Self Management

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Baik 43 81.1 81.1 81.1
Kurang 10 18.9 18.9 100.0
Total 53 100.0 100.0

Post test Self Management

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Baik 3 5.7 5.7 5.7
Kurang 50 94.3 94.3 100.0

Total 53 100.0 100.0

Preeklampsia pre intervrensi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Preeklamspia berat 21 39.6 39.6 39.6
Preeklampsia ringan 26 49.1 49.1 88.7
Superimposed preeklampsia 6 11.3 11.3 100.0
Total 53 100.0 100.0

Preeklampsia post intervrensi


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Preeklampsia berat 9 17.0 17.0 17.0
Preeklampsia ringan 38 71.7 71.7 88.7
superimposed preeklampsia 6 11.3 11.3 100.0
Total 53 100.0 100.0

NPAR TESTS
/WILCOXON=Prepreeklamp WITH Postpreeklamp (PAIRED)
/MISSING ANALYSIS.
142

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Preeklampsia post Negative Ranks 0a .00 .00
intervrensi - Preeklampsia Positive Ranks 12b 6.50 78.00
pre intervrensi Ties 41c
Total 53
a. Preeklampsia post intervrensi < Preeklampsia pre intervrensi
b. Preeklampsia post intervrensi > Preeklampsia pre intervrensi
c. Preeklampsia post intervrensi = Preeklampsia pre intervrensi

Test Statisticsa

Preeklampsia post intervrensi -


Preeklampsia pre intervrensi
Z -3.464b
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
143

Lampiran 16. Lembar Dokumentasi


144

Lampiran 17. Lembar konsultasi


UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Kampus A: Jln. Smea No. 57 Surabaya (031)8291920. 8265408 FAX
(031)8294582
Kampus B: RS Islam Jemursari, Jln. Jemursari No 51-57 Surabaya
Website: www.unusa.ac.id Email: info@unusa.ac.id

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI


Nama : Adhita Septianty N
NIM : 1130018070
Judul : Pengaruh Self Management Jogo awak terhadap Preeklampsia pada
ibu hamil di RSI Jemursari Surabaya
Pembimbing : R. Khairiyatul Afiyah,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.Mat
No Tanggal Pokok pembahasan Paraf Dosen Paraf
Pembimbing Mahasiswa
1. 26 januari 2022 a. Konsultasi judul
skripsi
b. ACC judul skripsi

2. 27 Februari 2022 Konsultasi BAB 1


Pendahuluan

3. 9 Maret 2022 Konsultasi Hasil Revisi


BAB 1

4. 17 Maret 2022 ACC BAB 1 dan


Lanjut BAB 2

5. 31 Maret 2022 Konsultasi BAB 2


Tinjauan Pustaka

6. 15 April 2022 Konsultasi Hail Revisi


BAB 2 dan Lanjut
BAB 3
145

7. 29 April 2022 Konsultasi BAB 3


Kerangka Konseptual
dan Hipotesis
Penelitian
8. 6 Mei 2022 Konsultasi Hasil Revisi
BAB 3 dan Lanjut
BAB 4

9. 13 Mei 2022 Konsultasi BAB 4


Metode Penelitian

10. 20 Mei 2022 Konsultasi Hasil Revisi


BAB 4

11. 27 m3i 2022 ACC BAB 4

12. 6 juni 2022 Konsul bab 5

13. 18 juli 2022 Konsul bab 5,6,7

14. 20 Juli 2022 ACC bab 5,6,7

15 21 Juli 2022 Konsul Abstak

16 22 Juli 2022 ACC


146

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan

Siti Nurjannah, S. Kep., Ns., M. Kep


NPP.0206713

Anda mungkin juga menyukai