1120022010
DOSEN PEMBIMBING:
Siti Damawiyah, S.Kep.,Ns., M.Kep
i
KARYA ILMIAH AKHIR
1120022010
DOSEN PEMBIMBING:
Siti Damawiyah, S.Kep., Ns., M.Kep
ii
KARYA ILMIAH AKHIR
DOSEN PEMBIMBING:
Siti Damawiyah, S.Kep., Ns., M.Kep
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM 1120022010
Tanda Tangan :
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Disetujui Oleh :
Pembimbing :
Mengetahui
Ka. Profesi
Ners
v
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE OPERASI
DENGAN PENERAPAN TERAPI SHOLAWAT TIBBIL QULUB
UNTUK MENGATASI MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS DI RSI
A.YANI SURABAYA
Oleh :
Pembimbing :
Mengetahui,
Ka. Profesi
Ners
vi
Karya Ilmiah Akhir ini telah diajukan oleh:
Nama : Oktania Guntari Puri
Rahayu NIM 1120022010
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Analisis asuhan keperawatan pada pasien pre operasi dengan
penerapan terapi sholawat Tibbil Qulub untuk mengatasi Masalah
Keperawatan ansietas di RSI A.Yani Surabaya
Oleh Tim Penguji
Program Studi : Profesi Ners
Pada Tanggal,28 agustus 2023
2. Penguji 1
Dr. Eppy Setiyowati., Skep., Mkes (
) NPP. 9907641
3. Penguji 2
Siti Nur Hasina, S.Kep. Ns., M.Tr.Kep (
) NPP. 19051253
Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Keperawatan
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif ini Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Dibuat di : Surabaya
Pada Tanggal : 28 Agustus 2023
Yang menyatakan,
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
Individuals who experience anxiety will experience physical and emotional
imbalance. Anxiety occurs because of a feeling of fear of not being accepted in a
particular environment, or because of a threat to personal integrity, including
physiological incompetence or disruption of basic needs; even because of threats to
self-concept. The aim of this research is to provide nursing care to pre-op patients
by applying sholawat tibbil qulub therapy to anxiety nursing problems. This
research design uses a case study. The subject of this research is Mrs. N with
anxiety nursing problems.
This research was conducted by implementing procedures in accordance with
Evidence Based Nursing. The case study was carried out on October 8 2022 with
data collection methods including assessment and evaluation by means of
anamnesis, physical examination and observation. The research location was
carried out in the Makkah Room at RSI A.Yani Surabaya.
The results obtained after implementing the application of sholawat tibbil
qulub therapy for 3 times/day were the general condition was good, the patient said
he was no longer anxious, the patient looked calm and had no tremors. The
application of sholawat tibbil qulub therapy to pre-op patients is to restore patient
calm when facing health procedures. It is hoped that health workers will apply
sholawat tibbil qulub therapy to patients.
Keyword : Pre operation, Terapi Sholawat, Tibbil Qulub, Anxiety
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan karya ilmiah
akhir ini dengan judul “Analisis Asuhan Keperawattan Pada Pasien Pre Operasi
Dengan Penerapan Terapi Sholawat Untuk Mengatasi Masalah Keperawatan
Ansietas di RSI A.Yani Surabaya”.
Sebagai persyaratan pendidikan akademik untuk Menyusun karya ilmiah akhir
dalam rangka menyelesaikan Program Pendidikan Profesi Ners di Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Penulisan karya ilmiah akhir ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik materi, moral maupun spiritual. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Siti Damawiyah, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai Dosen Pembimbing yang dengan
penuh perhatian untuk mendampingi dan mengarahkan saya dalam menyusun
karya ilmiah akhir ini.
2. Prof. DR. Ir. Achmad Jazidie, M. Eng., selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya.
3. Khamida, S. Kep., Ns., M. Kep., selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan.
4. Siti Nurjanah, S.Kep. Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Keperawatan Dan Kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya yang telah memberikan ilmunya.
6. Responden yang telah bekerjasama dalam kegiatan penelitian ini.
7. Ayah dan Suami yang selalu memotivasi, mendukung, dan memberikan
bantuan baik moril maupun materi yang teramat sangat saya cintai dan sayangi.
8. Sahabat dan teman-teman satu prodi maupun beda prodi yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan serta masukan
dalam penyelesaian Karya Ilmiah Akhir ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal dan perbuatan yang
telah diberikan dan penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna
dan memerlukan masukan agar penelitian dapat dilaksanakan, oleh karena itu
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ilmiah akhir inidapat bermanfaat baik
bagi penulis dan pihak yang membutuhkan.
Surabaya, 25 Agustus 2023
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Sampul Dalam.......................................................................................................ii
Lembar Judul.........................................................................................................iii
Lembar Pernyataan Orisinalitas............................................................................iv
Lembar Persetujuan...............................................................................................v
Lembar Pengesahan...............................................................................................vi
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Akhir untuk Kepentingan
Akademis
...............................................................................................................................
viii
Abstrak..................................................................................................................ix
Abstract..................................................................................................................x
Kata Pengantar.......................................................................................................xi
Daftar Isi................................................................................................................xii
Daftar Gambar.......................................................................................................xiii
Daftar Tabel...........................................................................................................xiv
Daftar Lampiran....................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Ansietas................................................................................5
B. Konsep Asuhan Keperawatan Ansietas......................................................5
C. Evidance Based in Nursing..........................................................................33
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Desain..........................................................................................................34
B. Lokasi dan Waktu........................................................................................34
C. Pengumpulan Data.......................................................................................35
D. Etika.............................................................................................................36
BAB 4 Gambaran Kasus
A. Pengkajian Keperawatan..............................................................................37
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................................39
C. Intervensi Keperawatan................................................................................39
D. Implementasi Keperawatan..........................................................................40
E. Evaluasi Keperawatan..................................................................................42
BAB 5 PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah Keperawatan Ansietas......................................................43
B. Analisis Pemberian Terapi Sholawat Tibbil Qulub......................................46
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..................................................................................................49
B. Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA 51
Lampiran 52
DAFTAR TABEL
xiv
16
BAB 1
PENDAHULUA
A. Latar Belakang
mengkhawatirkan kondisi fisiknya yang semakin menurun atau melemah, takut jika
penyakit yang dialami tidak segera membaik dikarenakan salah satu organ yang
penderita keluar masuk rumah sakit, biaya yang akan digunakan, berapa lama proses
terlihat gelisah, sulit beristirahat dan nafsu makan menurun. Faktor tersebut
dan depresi yang paling sering dijumpai di antara pasien pre operasi. Kurangnya
pengalaman keluarga dan pasien mengenai gejalah yang timbul dan mengakibatan
periode prevalensi ansietas menurut provinsi di tahun 2018 Jawa Timur 10,4%,
Papua 14,7%, Sulawesi Selatan 10,2%, Aceh 9,3%, Sulawesi Barat 10,1%,
danSulawesi Tengah 8,8%.. Dari hasil pengumpulan data di ruang Makkah RSI
ansietas.
Cemas dapat merangsang hipotalamus untuk bekerja secara langsung dalam saraf
otonom. Dari stimulasi respon stress dapat meningkatkan kerja dari sistem saraf
simpatis yang meruakan bagian dari sistem saraf otonom yang fungsinya untuk
Dalam kondisi ini dapat meningkatkan beben kerja dari jantung sehingga terjadilah
peningkatan kebutuhan oksigen dari jantung (Aan Nuraeni, Ristina Mirwati, 2019).
Stress fisik maupun emosional dapat juga mempengaruhi sistem endokrin seseorang.
Karena stress fisik maupun pikiran dapat mengaktifkan amigdala. Respon yang di
dapat menyebabkan penekanan sistem imun pada tubuh, dehingga pasien dengan
kecemasan akan lebih rentan terkena infeksi (Aan Nuraeni, Ristina Mirwati, 2019).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Al Qadhi di klinik besar Florida
Quran, baik mereka yang bisa berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan
perubahan salah satu penanganan masalah terkait gangguan psikologis adalah terapi
musik. Telah banyak penelitian yang melaporkan bahwa terapi musik sebagai
intervensi yang aman dan efisien untuk memperbaiki mood, mengurangi stress,
kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. Salah satu musik yang disarankan
adalah musik spiritual atau murottal. Mendengarkan ayat suci Al-Quran atau biasa
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumuskan masalah karya ilmiah akhir
ini adalah bagimana Penerapan terapi sholawat tibbil qulub pada Masalah
Keperawatan ansietas pada pasien pre operasi di Ruang Makkah RSI A.Yani
Surabaya.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
penerapan terapi sholawat tibbil qulub pada masalah keperawatan ansietas di ruang
2. Tujuan Khusus
penerapan terapi sholawat tibbil qulub pada masalah keperawatan ansietas di ruang
b. Menganalisis penerapan Terapi sholawat tibbil qulub pada pasien pre operasi untuk
C. Manfaat Penelitian
pelayanan yang lebih profesional dengan pengetahuan perawat yang tinggi serta
1. Institusi Pendidikan
institusi pendidikan khususnya bagi mahasiswa sebagai acuan penelitian lebih lanjut
dalam pemberi keperawatan dengan pemberian terapi sholawat tibbil qulub sebagai
2. Penelitian Keperawatan
peneliti selanjutnya, sebagai tambahan informasi pada masyarakat luas tentang cara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Ansietas
Ansietas adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat
dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis, sedangkan pada gangguan
ansietas terkandung unsur penderitaan yang bermakna Dan gangguan fungsi Yang
Istilah kecemasan dalam bahasa inggris yaitu Anxiety yang berasal dari Bahasa
latin angustus yang memiliki arti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik (Annisa
& Ifdil, 2016). Kecemasan adalah perasaan tidak santai atau samar-samar yang terjadi
karena ketidaknyamanan dan rasa takut disertai suatu respon. Perasaan takut dan tidak
menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa peringatan tentang bahaya akan
2. Klasifikasi Ansietas
1). Respon fisik : ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit
2). Respon kognitif : lapang persepsi luas, terlihat tenang, perasaan gagal sedikit,
pembelajaran optimal.
3). Respon emosional: perilaku otomatis, sedikit tidak sadar, aktivitas menyendiri,
terstimulasi.
1). Respon fisik: ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat, pupil dilatasi,
mulai berkeringat, sering mondar-mandir, suara berubah: bergetar, nada suara tinggi,
kewaspadaan dan ketegangan meningkat, sering berkemih, sakit kepala, pola tidur
2). Respon kognitif: lapang persepsi menurun, tidak perhatian secara selektif, fokus
3).Res on emosional: tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri goyah, tidak
sabar, gembira.
1). Respon fisik: ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak mata buruk, pengeluaran
keringat meningkat, bicara cepat, nada suara tinggi, tindakan tanpa tujuan dan
2). Respon kognitif: lapang persepsi terbatas, proses berfikir terpecah pecah, sulit
3). Respon emosional: sangat cemas, agitasi, takut, bingung, merasa tidak adekuat,
1). Respon fisik: flight, fight, atau freeze ketegangan otot yang sangat berat, agitasi
motorik kasar, pupil dilatasi, TTV meningkat kemudian menurun, tidak dapat tidur,
b)Respon kognitif: persepsi yang sempit, pikiran tidak logis, terganggu, kepribadian
kacau, tidak dapat menyelesaikan masalah, fokus pada pikiran sendiri, tidak rasional,
2). Respon emosional: merasa terbebani, merasa tidak mampu/ tidak berdaya, lepas
kendali, mengamuk, putus asa, marah, mengharapkan hasil yang buruk, kaget, takut,
lelah.
23
4. Etiologi
Berbagai teori yang telah dikembangkan oleh para ahli untuk mengetahui dari
disebabkan oleh :
a. Faktor Predisposisi :
1). Dalam pandangan psikoanalitis, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian mewakili dorongan instring dan impuls primitif,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya.
Ego, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan
2). Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasaan takut terhadap
kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami
3). Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala
diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap ansietas sebagai suatu dorongan yang
dipelajari berdasarkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan. Ahli
teori pembelajaran meyakini bahwa individu yang terbiasa sejak kecil dihadapkan
pada ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas pada kehidupan
selanjutnya. Ahli teori konflik memandang ansietas sebagai pertentangan antara dua
kepentingan yang berlawanan. Mereka meyakini adanya hubungan timbal balik antara
perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan.
24
4). Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas biasanya terjadi dalam
keluarga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih antara gangguan ansietas dengan
depresi.
5). Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
dengan ansietas.
b. Faktor Presipitasi:
Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. Stresor pencetus
1). Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi
2). Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan
5. Manifestasi Klinis
Tabel 2.1
Tabel 2.3
6. Efek Samping
tubuh, namun kecemasan dalam jangka panjang dapat memiliki efek sebaliknya
yaitu seperti depresi, gangguan pola tidur, nyeri kronis, kehilangan minat dalam
seksual, pikiran untuk bunuh diri (Pieter, Lubis, & Lumongga, 2012).
7. Karakteristik
Hal ini dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan menyertai semua pengalaman baru,
seperti masuk sekolah, memiliki pekerjaan baru atau melahirkan anak. Karakteristik
tersebut.
Takut disebabkan oleh paparan fisik atau fisiologis dari situasi yang
mengancam. Takut menghasilkan ansietas. Ketakutan dan ansietas berbeda dan ini
tercermin dalam pembicaraan kita, kita berbicara soal takut namun sebenarnya
adalah ansietas.
Jika sesorang perawat berbicara dengan klien yang ansietas, dalam waktu
singkat perawat juga akan mengalami perasaan ansietas. Demikian pula, jika
kepada klien sifat “menular” sifat ansietas dapat memiliki efek positif dan negatif
dalam teraupiutik.
Hal ini terjadi sebagai akibat dari ancaman kepribadian seseorang. Harga diri,
atau identitas. Ansietas adlaah hasil dari ancaman terhadap sesuatu yang merupakan
pusat dari kepribadian seseorang dan penting bagi keberadaan dan keamanan
seseorang.
menurut Max Hamilton (1959) dalam Eky Pinesti (2018), alat ukur ini terdiri dari
14 kelompok dirinci lagi dengan gejala yang masing – masing kelompok dirinci
lagi dengan gejala – gejala yang lebih spesifik. Gejalanya berupa perasaan ansietas,
autonom dan tingkah laku. Masing – masing kelompok gejala diberikan score 0- 4,
dimana 0 artinya tidak ada gejala, nilai 1 gejala ringa, 2 gejala sedang, 3 gejala
berat
9. WOC
Neurolortels
Amigdala
G suprareal
None
pine
frime
menuru
ANSIETAS
TD nai,
Nadi
Waspa
da
29
Pre operasi adalah tahap awal dari perawatan perioperatif yang dimulai sejak
pasien masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja
operasi untuk melakukan pembedahan (Hidayar & Siwi, 2019). Pre operasi adalah fase
operasi yang dimulai saat dibuatnya keputusan untuk melakukan pembedahan dan
berakhir saat klien di pindah ke meja operasi (Pefbrianti et al., 2018). Aktivitas
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pre operasi adalah tahapan
operasi yang dimulai ketika seseorang mengambil keputusan untuk operasi hingga
Tahap awal dari perioperative adalah pre operasi, dimana seseorang diputuskan
untuk melakukan pembedahan hingga sampai di meja operasi. Perawat memiliki peran
meliputi:
a. Persiapan Fisik
Beberapa persiapan fisik yang harus dilakukan pada pasien pre operasi adalah:
30
Status Kesehatan fisik meliputi identitas, riwayat penyakit kesehatan masa lalu,
endokrin, fungsi imun, dll. Selain itu pasien diharapkan untuk istirahat yang cukup
Kebutuhan nutrisi ditentukan dari tinggi dan berat badan, lipat trisep, lingkar lengan
atas, kadar protein darah (albumin dan globulin), serta keseimbangan nitrogen.
perbaikan jaringan. Apabila pasien mengalami gizi buruk, maka akan mengakibatkan
komplikasi pasca operasi seperti terjadinya infeksi, penyembuhan luka yang lama,
berfungsi dalam mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolic obat-obat
perawatan penyembuhan luka. Oleh karena itu perlu dilakukan pencukuran daerah
operasi untuk menghindari terjadinya infeksi pada area yang akan dilakukan
pembedahan. Daerah yang dicukur bergantung pada jenis operasi dan area yang akan
di operasi.
31
5) Personal Hygiene
Tubuh yang kotor merupakan sumber kuman yang menyebabkan infeksi. Oleh
karena itu pasien yang akan melakukan tindakan pembedahan dianjurkan untuk mandi
Kegiatan ini dilakukan dengan memasang kateter pada pasien yang akan
b. Persiapan penunjang
seberapa resiko pembiusan terhadap kondisi pasien yang dapat mengganggu fungsi
2) Informed Consent
Informed consent merupakan aspek hukum, tanggung jawab, dan tanggung gugat
pemeriksaan, pembedahan, dan pembiusan yang akan diberikan. Setelah itu pasien dan
pasien dan keluarga mengetahui manfaat, tujuan, resiko, dan konsekuensi terkait
pembedahan
32
3) Persiapan Mental/Psikis
Mental pasien sebelum operasi akan berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Hal
ini terjadi karena tindakan pembedahan menjadi ancaman potensial \ maupun aktual
pada integritas seseorang yang membangkitkan reaksi stress fisiologis dan psikologis.
Kecemasan pasien sebelum operasi dapat diketahui dengan perubahan fisik pasien
Gerakan tangan tidak terkontrol, telapak tangan lembab, gelisah, bertanya dengan
pertanyaan berulang, sulit tidur dan sering BAK. Perawat memiliki peran untuk
mengkaji mekanisme koping pasien dalam menghadapi stress. Selain itu perawat juga
aktual terhadap integritas individu. Ancaman ini menimbulkan reaksi stress secara
dan psikologis:
a. Respon Fisiologis.
fisiologis pada sistem berat (kehilangan darah dalam jumlah banyak) akan
metabolik terjadi ketika protein tubuh dipecah untuk memberikan suplai asam amino
yang berfungsi untuk membentuk jaringan baru. Asam amino yang tidak digunakan
Intake protein yang tinggi dianjurkan untuk pasien setelah menjalani pembedahan guna
b. Respon Psikologis
mengalami cacat, nyeri setelah operasi, hingga meninggal (Hidayat, et al., 2019).
shalawat adalah shalawat Allah kepada Rasulullah, berupa rahmat dan kemuliaan.
Shalawat dari malaikat kepada Nabi berupa permohonan rahmat dan kemuliaan
kepada Allah untuk Nabi Muhammad. Shalawat orang-orang beriman yakni manusia
dan jin adalah permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah untuk Nabi.
Kata “Shalawat” merupakan jamak dari kata shalat. Kata shalawat berasal dari
bahasa arab yang artinya doa, rahmat dari Tuhan atau memberi kebajikan. Shalawat
pada umumnya dilakukan oleh seorang hamba kepada Allah SWT, hal tersebut berarti
bahwa seorang hamba menunaikan ibadah kepada Allah dan berdoa memohon kepada
Makna shalawat kepada seorang hamba, terbagi menjadi dua yakni khusus dan umum.
Shalawat umum adalah shalawat Allah kepada seorang hamba yang beriman dan
beramal sholeh. Sedangkan shalawat khusus adalah shalawat Allah kepada Rasul, para
(Kamaluddin,2016)
berasal dari kata shalat yang memiliki arti merahmati. Selain itu, menurut Suryani
shalawat merupakan bentuk jamak dari kata Salla atau shalat yang artinya doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Shalawat juga berarti doa, baik
untuk diri sendiri, orang lain, maupun kepentingan bersama. Shalawat yang dinilai
sebagai ibadah adalah pernyataan seorang hamba kepada Allah atas ketundukannya
serta pengharapan pahala dari Allah SWT, sebagaimana yang dijanjikan oleh Nabi
Muhammad SAW. Shalawat juga sebagai sarana untuk menambah keimanan kita
kepada Allah Swt dan cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw, serta mengetahui
tentang sunnah-sunnah Nabi Muhammad agar seseorang dapat mengamalkan apa yang
telah diajarkan oleh Nabi Muhammad kepada seorang hamba untuk menjadi pribadi
berikut:
) ي َ˝ ًّم س ََ ه ُّم َُ ى ا ع َهى ى َ يأَ ُيهَ ََ ب اَن ِذ ْي َ ن اَ َم ُّ ن َُ ى ا ْي ِه )اِ َّ ن انهَ ََ و َم َه ِئك ت صهى
٥٦ ص ُه ى ا و ع َّن
ت َ سه اننَّ ِب َ
َه
Hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.
35
sholawat yakni:
c. Hatinya hudlur Kepada Allah dan merasa dirinya berada di hadapan Allah
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adab-adab dalam membaca shalawat
yaitu niat ikhlas beribadah kepada Allah, Taqhdim dan memunculkan mahabbah
kepada Rasulullah, hatinya hadir kepaada Allah dan merasa selalu berada dihadapan
Dalam buku Shalawat untuk jiwa oleh Rima Olivia menyatakan bahwa terdapat
manfaat ketika kita bershalawat yaitu dapat memberikan manfaat lahir, batin dan
rohani kita. Bagi pelaku shalawat yang melakukan secara rutin dapat merasakan
manfaatnya secara nyata. Seperti halnya saat kondisi stress dapat diatasi dengan
bershalawat yang dapat memberikan ketenangan bagi pelaku shalawat. Ketika kita
bershalawat pusatkan perhatian pada suatu hal yang positif, maka akan timbul rasa
rileks dalam diri seseorang. bershalawat juga tidak hanya berhubungan dengan
aktivitas mental yang memusatkan pikiran yang berulang saja, melainkan juga
mengakses segenap folder yang tersimpan dalam gudang ingatan manusia tentang apa
Selain itu, shalawat dapat mengubah sudut pandang, cara berpikir, perilaku dan
perasaan kita. Salah satunya shalawat akan membawa efek perubahan mood
tekanan pikiran yang kita alami sehingga kita tidak terkuasai oleh perasaan itu sendiri.
Dalam mood yang lebih mampu dikendalikan, maka kesejahteraan emosi lebih mudah
tercapai dengan baik. Shalawat dapat memberikan efek ketenangan yaitu ketika
seseorang rutin dalam bershalawat akan mengalami kondisi medium trance, yaitu
keadaan seseorang yang ditandai dengan halusinasi positif. Shalawat juga termasuk
latihan meditasi yang akan memberikan pengaruh rasa nyaman sehingga ketenangan
akan dapat dirasakan. Sementara itu pengulangan dalam ucapan shalawat diperlukan
karena dapat melatih otak berfungsi lebih kuat dan lebih sehat. Sesuai dengan Donald
bersama akan terikat bersama, maka pengulangan dalam pengucapan shalawat ini
Aktivitas bershalawat yang berpikir dan berkata baik membuat mindset lama
a. Tubuh seperti sangat ringan ketika melakukan peribadatan maupun yang lainnya.
e. Memiliki mindset bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, jadi lebih
f. Lebih bisa bersikap ramah kepada orang lain dan memiliki sikap pemaaf.
g. Semakin ingin melakukan kebaikan seperti suri tauladan Nabi Muhammad Saw.
saja.
7) Shalawat adalah cahaya yang membantu seseorang menuju kepada Allah dan
kepada Nabinya.
Dari pemaparan beberapa ahli tentang manfaat shalawat, dapat disimpulkan bahwa
cahaya yang dapat membantu seseorang menuju kepada Allah dan Nabi, shalawat
dapat membersihkan hati seseorang dari sikap munafik, dan shalawat juga mencegah
Pengertian Terapi Sholawat Tibbil Qulub Terapi adalah suatu proses yang
dilakukan untuk memperbaiki diri dari kebiasaan jelek agar lebih sehat dengan suatu
cara dimana peremajaan secara terus menerus serta teratur. Berdasarkan kamus besar
bahasa Indonesia terapi ialah cara atau upaya dalam pemulihan kesehatan seseorang
yang terkena penyakit. terapi salah satu upaya dimana organ tubuh yang awalnya tidak
berfungsi secara baik dan diaktifkan dengan melakukan rangsangan untuk merilekskan
otot-otot dan pembuluh darah. Pengertian Sholawat Tibbil Qulub ataupun yang biasa
disebut sebagai sholawat Nuril Absor adalah salah satu sholawat thibbiyah yang
terdapat kandungan untuk bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW dan memiliki
Qulub Tibbil : ُا يَ حَّ َ˝ٍ ذِ طِ ’ة و ي ِح،ئَ هَ ا هَّ ىَ صِ ’م ا اَنهَّ ْتَذِ ْ ىِ بَ وَ دَ وا
ُ لSholawat اأ َعا ِف
ل َو وْ ََ ىِ ر، وَ ع ئَ هَ ا،ئَ هَ ا تَ صِ ارَ و ََ َ عهَ ْىِ ِ’َ وَ س ِ’َ وَ صْ حث ا ْنُقهُ َ ى س
ِشف
اأ َه ى أ ا ِض َيا َن ي َِذ
ِ ’ِه
sesungguhnya adalah penyembuh hati serta obatnya, dia memberi tubuh serta
mengobatinya, dia merupakan cahaya mata hati serta cahayanya, dia membuat tubuh
disimpulkan pengertian Terapi Sholat Tibbil Qulub adalah proses terapi dengan
menggunakan sholawat tibbil qulub yang dilakukan untuk memperbaiki diri dari
kebiasaan jelek agar lebih sehat dengan suatu cara yang dilakukan secara berulang-
selaku wirid ataupun dzikir niscaya dapat mengobati tubuh dari berbagai macam
menyembuhkan dari rasa was was, serta mencegah terjadinya penyakit hati. Syaikh
Ahmad Asshawi, mengatakan jika sholawat tibiil qulub dibaca dengan 400 kali
ataupun 2000 kali serta dianiatkan untuk orang sakit, sehingga atas izin Allah,
penyakit apa pun dapat pulih. Menurut pendapat KH Muhammad bin Abdullah Faqih
sholawat tibbil qulub ini ampuh dalam memlihara kesehatan tubuh serta menjadi
menyembuhkan segala penyakit batin dan dhohir, untuk meminta kesembukan orang
lain bisa membacakan sholawat tibbil qulub untuk mendapatkan kesembuhan untuk
orang yang sakit, selain itu membaca sholawat juga akan mendapat pahala.
1. Pengkajian
Pengkajian fokus kebutuhan Psikososial pada pasien Pengkajian adalah langkah awal
atau data dari proses keperawatan, analisa data dan diagnose keperawatan denngan
tubuh manusia yang diakibatkan oleh masalah kesehatan (Zaidin Ali, 2009).
40
a. Identitas Klien
2) Umur: salah satu faktor penyebab dari suatu perjalanan penyakit adalah dari usia.
5) Pekerjaan: perlu dicatat tentang jenis pekerjaan klien serta adanya stress fisik dan
psikis.
b. Keluhan utama
Kecemasan dalam menghadapi tindakan medis dan kondisi kesehatan saat ini,
biasanya pasien akan tampak gelisah ditandai dengan hasil tanda-tanda vital yang
kondisinya saat ini terlebih lagi pasien belum pernah merasakan sakit yang seperti
ini.
Pada bagian ini perlu dikaji apakah pasien sebelumnya pernah merasakan sakit
seperti ini, sesak dada saat beraktifitas tetapi dengan beristirahat sesaknya hilang,
sedangkan sakitnya sekarang dengan istirahat tidak juga hilang itulah yang membuat
Anamnesa apakah keluarga pernah mengalami penyakit yang sama seperti pasien dan
apakah keluarga pasien ada riwayat penyakit sebelumnya seperti DM, Hipertensi, dan
yang lainnya.
f. Riwayat Psikososial
pasien merasa takut dan cemas terhadap apa yang terjadi kepada dirinya dari penyebab
penyakitnya segera sembuh dan bisa kembali lagi seperti sediakala dan pasien berdoa
dan menyerahkan kepada tuhan terhadap penyakitnya. Gejala yang biasanya timbul
pada perilaku dari kecemasan yaitu : penurunan produktivitas, gerakan yang ireleven,
kekawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup, agitasi, mengintai dan tampak
waspada. Gejala afektif dari kecemasan yaitu : gelisah, distres, kesedihan yang
mendalam, ketakutan, perasaan tidak adekuat, berfokus pada diri sendiri, peningkatan
Gejala fisiologis dari kecemasan yaitu : wajah tenang, tremor tangan, peningkatan
Gejala simpatik dari kecemasan yaitu : anoreksia, eksitasi kardiovaskular, diare, mulut
kesulitan bernafas, vasokontriksi superfisial, lemah dan kedutan pada otot. Gejala
penurunan denyut nadi, diare, mual, vertigo, letih, gangguan tidur, kesemutan pada
g. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum klien Pada pemeriksaan keadaan umum klien biasanya didapatkan
Pada klien penderita penyakit jantung koroner dengan maslah keperawatan ansietas
akan ditemukan: klien tampak cemas/gelisah, lemah/lesu, tidak tenang, gemetar, muka
2) Pemeriksaaan kepala dan muka Wajah Nampak meringis, menangis, merintih yang
merupakan respon adanya nyeri dada akibat infark miokardium. Pada klien dengan
ansietas juga ditemukan wajah terlihat pucat, tampak lemah. 3) Pemeriksaan mata Kaji
kejaringan karena kerja jantung yang menurun, mata terlihat sayu karena gangguan
4) Pemeriksaan leher Kaji adanya pembesaran kelenjar tyroid atau tidak, terjadi
5) Pemeriksaan thorax
a) Pemeriksaan paru
(1) Inspeksi: klien terlihat sesak, frekuensi nafas melebihi normal dan klien
mengeluhkan sesak nafas seperti tercekik. Sesak nafas terjadi akibat pengerahan
tenaga dan disebabkan oleh kenaikan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri terhadap
yang meningkatkan tekanan vena pulmonalis. Hal ini terjad karena terdapat kegagalan
peningkatan curah darah oleh ventrike kiri pada saat melakukan kegiatan fisik.
Dyspnea kardiak pada infark miakardium kronik dapat timbul pada saat istirahat.
(2) Palpasi: kaji apakah focal flemitus teraba sama antara kanan dan kiri.
b) Pemeriksaan jantung
(3) Auskultasi
kulit, CRT biasanya lebih dari 2 detik, akral teraba dingin, kulit kering.
9) Pemeriksaan anggota gerak Kaji adanya edema pada ekstremitas atas maupun
bawah.Kaji kekuatan otot apakah terjadi kelemahan atau tidak. Pasien dengan ansietas
2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas (SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi
1. Jakarta : PPNI) Definisi diagnosa ini adalah suatuKondisi emosi dan pengalaman
subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya
Gejala dan tanda mayor dan minor untuk diagnosis keperawatan ini yaitu, subjektif
merasa bingung, merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi, dan sulit
berkonsentrasi. Tanda gejala objektif tampak selisah, tampak tegang, dan sulit tidur.
Sedangkan gejala dan tanda minor yaitu sabjektif mengeluh pusing, anoreksia,
palpitasi, dan merasa tidak berdaya. Tanda gejala objektif frekuensi napas meningkat,
frekuensi nadi meningkat, tekanan darah meningkat, diaforesis, tremor, muka tampak
pucat, suara bergetar, kontak mata buruk, sering berkemih, dan berorientasi pada masa
lalu. Penyebab yang dapat menyebabkan masalah diagnosis keparawatan ini yaitu,
disfungsi system keluarga, hubungan keluarga orang tua-anak tidak memuaskan, factor
bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan lain-lain), kurang terpapar informasi.
45
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Konsisi emosi dan pengalaman keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi 1. Indentifikasi saat
subyektif individu terhadap objek diharapkan tingkat kecemasan tingkat ansietas berubah (mis.
yang tidak jelas dan spesifik akibat menurun dengan: SLKI : Kondisi, waktu, stresor)
4. Ancaman terhadap konsep diri engah kriteria hasil: 5. Temani pasien untuk
8. Hubungan keluarga orang tua dan kondisi yang dihadapi (1/2/3/4/5) penuh perhatian
mudah teragitasi sejak lahir) 7. Frekuensi nadi (1/2/3/4/5) tenang dan meyakinkan
11. Terpapar bahaya lingkungan 9. Tremor (1/2/3/4/5) 10. Pucat yang memberikan kenyamanan
mengenai diagnosis,
sesuai kebutuhan
yang tepat
47
Kolaborasi
4. Implementasi Keperawatan
kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tindakan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan
tujuan yang berpusat pada klien dan mengevaluasi kerja anggota staf dan mencatat
5. Evaluasi Keperawatan
keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Tahap akhir yang
bertujuan untuk mencapai kemampuan klien dan tujuan dengan melihat perkembangan
klien. Evaluasi klien Pneumonia dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
3.
3. Evidence Based in Nursing
Jurnal 1
Penulisan Jurnal Niafatun Nofiah, Fitri Arofiati, Yanuar Primanda
Tahun Jurnal Tahun 2019
Jurnal Penelitian Pengaruh Mendengarkan Dan Membaca Sholawat Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Post OP ORIF DI RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Metode Jenis pre eksperiment dengan one group pretest-posttest, tehnik sampling
Penelitian yang digunakan yaitu Accidental sampling
Jurnal 2
Penulisan Jurnal Atik martani kholilah
Tahun Jurnal Tahun 2017
Jurnal Penelitian Pengaruh membaca sholawat wahidiyah terhadap kecemasan pada
pengguna narkoba
Metode Menggunakan scala kecemasan Hamilton kemudian dianalisis
Penelitian menggunakan wilcoxon
Jumlah Sampel Berjumlah 20 responden
Lama 3 x 15 menit selama 3 hari
Pelaksanaan
Hasil Penelitian Dari hasil penelitian menunjukkan nilai P= 0,000 < 0,05 menunjukkan
adanya pengaruh tmembaca sholawat terhadap kecemasan para pengguna
narkoba
Jurnal 3
Penulisan Jurnal Resilawati rinjani
Tahun Jurnal Tahun 2021
Jurnal Penelitian Dhikr as psychotherapy overcome academic stress of muslim youth
Metode Purposive sampling metode
Penelitian
Jumlah Sampel Berjumlah 26 responden
Lama 2 x 15 menit dalam 2 hari
Pelaksanaan
Hasil Penelitian Adanya penurunan stress pada mahasiswa tahun pertama dengan terapi
dzikir
50
Jurnal 4
Jurnal 5
Jurnal 6
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
PemberianTerapi sholawat tibbil qulub pada pasien pre operasi dengan masalah
1) Lokasi Penelitian
b. Penerapan intervensi Pemberian terapi sholawat tibbil qulub pada pasien pre
Surabaya.
2) Waktu Penelitian
Lama analisis asuhan keperawatan pada pasien adalah 1 hari, yaitu pada tanggal
8 oktober 2022.
C. Subjek Penelitian
ansietas dengan usia 43 tahun di Ruang Makkah Rumah Sakit Islam A.yani
Surabaya.
52
D. Pengumpulan Data
dengan teori yang ada dan dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis
Tahap persiapan pengumpulan data Pada tahap awal penelitian, peneliti mencari
referensi terkait penerapan pemberian madu pada pasien diare. Melakukan pengkajian,
lalu setelah mendapat izin dari kepala ruangan, peneliti menemui klien
A.Yani Surabaya.
sholawat tibbil qulub untuk mengatasi ansietas jika dilakukan rutin selama 3
tersebut.
53
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian hasil sesuai penelitian yang diteliti dan diobservasi
3) Confidentiality (Kerahasiaan)
spesifiknya (nama, gambar atau foto, ciri-ciri fisik) dan hanyainformasi tertentu saja.
54
BAB 4
GAMBARAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Data di peroleh dari wawancara dan observasi yang di lakukan pada bulan oktober
2022 saat di lakukan pengkajian didapatkan data bahwa Ny.N berusia usia 43 tahun
merupakan salah satu pasien yang dirawat diruang Makkah RSI A.Yani Surabaya.
Status Ny.N dengan suami dalam pernikahan yang memasuki usia 19 tahun, agama
a. Keluhan
Ny.N mengatakan sangat cemas dengan keadaannya saat ini, sangat merasa gugup
dan takut akan menjalani operasi. Berdasarkan pengkajian pasien tampak murung,
pucat, tremor, pada tanda-tanda vital didapatkan TD: 140/60 Mmhg, Nadi: 78
kali/mnt dan RR 24 kali/mnt. Skala ansietas 4 sedang dengan keluhan lemas dan
b. Gejala Utama
Ny.N mengatakan merasa sangat gugup, cemas dan takut akan keadaannya saat ini
terutama terhadap prosedur operasi yang akan dilakukan mengingat trauma masa lalu
Ny. N mengatakan merasa gugup, cemas dan takut akan tindakan operasi dan
Kesehatan keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien,
tetapi dalam keluarga ada memiliki riwayat penyakit hipertensi dan dan tidak ada
4. Psikososial
Didapatkan bahwa klien memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan
pasien lain, klien juga masih berkomunikasi baik dengan tenaga medis dan
keluarganya
a. Pemeriksaan Fisik
1) B1 (breating)
Inspeksi Bentuk dada simetris tidak ada suara nafas tambahan, suara jantung normal
2) B2 (blood)
Ny.N tidak terdapat nyeri dada, TD 140/60 mmHg Suhu 36,2C, RR 24x/menit, Nadi
110x/menit, CRT < 2 detik. Skelera pupil, kojungtiva merah muda, pupil isokor,tidak
3) B3 (brain)
Kesadaran composmentis, GCS 456 Tidak ada pembesaran kelenjar iroid, JVP
4) B4 (bladder)
Dalam satu hari buang air kecil sebanyak 5-6 kali perhari bau khas urin warna kuning.
5) B5 (bowel)
Abdomen tidak ada benjolan, tidak terdapat lesi, terdapat luka bekas operasi, ada
nyeri tekan pada abdomen kiri, suara tympani serta prstaltik normal
6) B6 (bone)
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tidak ada kelemahan otot, tidak ada edema,
Barthel) bahwa Ny.N memiliki total nilai 120 yang termasuk dalam kategori
ketergantungan mandiri
diajukan Ny.N tidak tepat menjawab 2 pertanyaan yang berarti fungsi intelektual
utuh.
Mental state Examination) bahwa Ny.N terdapat tidak ada gangguan kognitif dengan
5) Hasil pengkajian status fungsional (Indeks KATZ) Ny.N memiliki dalam kategori
B. Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan krisis situasional ditandai dengan pasien tampak gelisah, gugup,
C. Intervensi Keperawatan
dihadapi
57
(4), Prilaku gelisa (4), Tekanan darah (4), Diaphoresis (4),Tremor (4), Pucat (4).
Tindakan yang akan dilakukan yaitu Indentifikasi saat tingkat ansietas berubah
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal) Terapeuti, Ciptakan suasana
tentang pristiwa yang akan dating Edukasi, Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
prognosis, Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu, Anjurkan
ketegangan, Latih penggunaan mekanisme pertahankan diri yang tepat, Latih teknik
relaksasi kolaborasi yakni terapi sholawat Tibbil Qulub selama pasien mampu dan
D. Implementasi Keperawatan
Ny.N ini dilakukan selama 3 kali secara rutin dalam 1 minggu dengan waktu 15-25
farmakologis
58
Pasien mengatakan masih merasa cemas terhadap kondisinya, Pasien juga
pasien tampak lemah Pasien tampak gelisah, tegang dan tremor, dengan tanda-tanda
20, Tingkat Ansietas berada pada level Sedang. Namun pasien juga terus membaca
Pada implementasi kedua perawat menanyakan keluhan apa yang dirasakan oleh
Ny. N, kemudian dilakukan implementasi pada pukul 09.00 WIB dan sebelum
Pasien mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti biasanya, pasien masih tampak
lemah dan tremor, namun pasien mengatakan cemasnya telah berkurang, tidak
tampak pucat serta tampak tenang. Hamilton Anxiety Ratinng Scale (HARS) : 17,
oleh Ny. N, kemudian dilakukan implementasi pada pukul 14.00 WIB dan sebelum
20x/menit. Pasien mengatakan sudah tidak lagi gelisah, pasien tampak tenang tidak
tremor Hamilton Anxiety Ratinng Scale (HARS) : 14 tingkat Ansietas berada pada
E. Evaluasi Keperawatan
cemas terhadap kondisinya, Pasien juga mengatakan tidak dapat beraktivitas seperti
biasanya, data objektif didapatikan pasien tampak lemah Pasien tampak gelisah,
tegang dan tremor. Hasil pemeriksaan merujuk pada Hamilton Anxiety Ratinng Scale
(HARS) : 20, dan didapatkan hasil tingkat Ansietas berada pada level Sedang.
biasanya, pasien masih tampak lemah dan tremor, namun pasien mengatakan
cemasnya telah berkurang, tidak tampak pucat serta tampak tenang. Hasil
Pada pertemuan ke tiga pasien mengatakan sudah tidak lagi gelisah, pasien
tampak tenang tidak tremor dan diperoleh hasil Hamilton Anxiety Ratinng Scale
PEMBAHASA
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 oktober 2023 pada Keluarga Ny. N dan
Ny.N sendiri yang yang sedang dirawat di RS. A.yani surabaya di ruang Makkah.
Ny.N sendiri merupakan pasien dengan Diagnosa medis Hydronefrosis Pra Operasi.
Saat dilakukan pengkajian pasien awal mula masuk ke RS karena mengalami nyeri tak
tertahankan dibagian piggang kiri tembus ke perut sehingga dilarikan di UGD, saat
Pada pengkajian awal keluarga Ny.N mengatakan bahwa Ny.N sangat cemas
dengan keadaannya saat ini, sangat merasa gugup dan takut akan menjalani operasi
mengingat riwayat kesehatan pasien dahulu yang pernah mengalami batu empedu
sehingga diharuskan juga untuk operasi membuat Ny.N seakan trauma dengan
keadaannya waktu itu. Saat dilakukan pengkajian juga terlihat pasien yang lebih sering
diam, tampak pucat, tidak dapat tidur dengan pulas sehingga didapati tekanan darah
kegiatan di masyarakat lagi, perubahan yang dirasakan sekarang pasien hanya bisa
karena perubahan pada tubuh pasien. Hal ini terjadi karena setiap tandadan gejala yang
ditimbulkan pasien berbeda, bergantung pada kondisi klinis pasien. Sesuai teori yang
yang dikemukan oleh Herdman, T. Heather dan Shigemi Kamitsuru (2018) yang
menyatakan bahwa ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan ansietas antara
61
stressor, penyalah gunaan zat, ancaman kematiam, ancaman pada status terkini,
2. Diagnosa
perasaan negatif terhadap tubuh pada pasien yang ditandai dengan verbalisasi
mengangkat diagnosa kasus ansietas dengan beberapa kriteria yang diisyaratkan pada
dasar manusia yang harus segera dipenuhi, dimana keadaan psikologis individu yang
terganggu. Masalah Ansietas ini jika tidak ditangani secara cepat maka bisa
menimbulkan masalah yang lebih berat seperti pasien akan mengalami depresi yang
akan menghambat proses penyembuhan pada pasien. Berdasarkan analisa data hasil
pengkajian pada Ny. N didapatkan diagnosa utama yang menjadi fokus data yakni
Ansietas sesuai dengan pengambilan judul. Diluar Diagnosa utama medis karena
keluhan pasien atas penyakitnya tidak menjadi bahan kajian dalam penelitian.
3. Intervensi Keperawatan
dengan keluarga klien dan perawat ruangan sehingga ada kesempatan dalam
memecahkan masalah yang dialami klien sehingga kebutuhan klien dapat terpenuhi
sesuai teori perencanaan keperawatan dituliskan dengan rencana dan kriteria hasil
62
penulis lakukan pada Ny.N penulis melakukan rencana tindakan keperawatan selama
3x24 jam. Penulis berencana mengatasi masalah gangguan Ansietas dengan tujuan
yang diharapkan yaitu tingkat ansietas dipertahankan pada level 4 dan di tingkatkan
kekhawatiran akibat kondisi yang dihadapi (4), Prilaku gelisa (4), Prilaku tegang (4),
Keluhan pusing (4), Anoreksia (4), paipitasi (4), Frekuensi pernapasan (4), Frekuensi
darah (4), Diaphoresis (4), Tremor (4), Pucat (4). Standar Intervensi Keperawatan
yang dilakukan yaitu indentifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu,
realistik tentang pristiwa yang akan datang, jelaskan prosedur termasuk sensasi yang
kegiatan yang tidak kompetitif, anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi, latih
pertahankan diri yang tepat, latih teknik relaksasi, kolaborasi pemberian obat
antiansietas, selain itu penulis menambahkan implementasi sesuai dengan judul dan
pokok pembahasan dalam penelitian yakni menerapkan terapi sholawat Tibbil Qulub
63
dalam usaha mengatasi ansietas pada klien.
64
4. Implementasi Keperawatan
rencana tindakan keperawatan yang telah ditetapkan yaitu membina hubungan saling
percaya adalah hal yang sangat penting dalam tahap pelaksanaan ini, sehingga upaya
pelaksanaan atau tindakan yang dilaksanakan dapat diterima sebagai upaya untuk
hari pada Ny.N yang dimulai tanggal 10-13 oktober 2022 Pada studi kasus ini penulis
melakukan implementasi dan mengevaluasi keadaan klien setiap hari. Pada diagnosa
Ajaran agama Islam dan ayat suci Al Qur’an memegang peranan penting
dalam membantu umat Islam untuk mengatasi semua masalah kehidupan, dan
membantu mereka dalam pencegahan dan pengobatan penyakit mental seperti depresi.
Mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an dapat menciptakan efek positif pada pikiran dan
hati umat Islam, sehingga menjadikan kondisi fisik yang rileks, tenang dan damai.
Saat mendengarkan murottal, maka dapat menstimulasi gelombang delta yang dapat
seseorang merasakan lebih tenang, mengurangi perasaan takut, cemas dan ketegangan,
frekuensi pernafasan, detak jantung, nadi dan aktifitas gelombang otak (Harisa,
Kelebihan latihan tehnik relaksasi dari pada latihan yang lain adalah latihan
relaksasi lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki
efek samping apapun. Disamping itu kelebihan dari tehnik relaksasi lebih mudah
dilaksanakan oleh pasien, dapat menekan biaya pengobatan, dan dapat digunakan
5. Evaluasi Keperawatan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai berdasarkan tujuan yang telah dibuat dalam
dilakukan setiap hari pada kedua kasus yaitu menggunakan evaluasi SOAP pada awal
jam dinas dan terakhir di evaluasi kembali setelah diberika intervensi pada jam akhir
dinas. Evaluasi keperawatan pada pasien dengan ansietas berhubungan dengan krisis
ansietas belum signifikan dapat diamati, tingkat ansietas berada di level 3. Pada hari ke
dua perbaikan sudah dapat diamati, namun belum sepenuhnya teratasi, tingkat ansietas
Pada hari ke tiga citra tubuh meningkat dan dipertahankan pada level 4
ditunjukan dengan tingkat ansietas berada pada pasien sedang verbalisasi kekwatiran
PENUTU
A. Kesimpulan
Dari data yang ada, terlihat periode prevelensi ansietas pada pasien menurut
provinsi mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun 2013. Dari hasil
pengumpulan data di ruang Makkah RSI A.Yani Surabaya dari total keseluruhan
b. Intervensi yang diberikan pada karya ilmiah akhir ini sesuai dengan SIKI (standar
Tibbil Qulub untuk mengatasi ansietas pada pasien di RSI A.Yani Surabaya
B. Saran
Qulub dalam penanganan ansietas pada pasien dapat meningkatkan status ketenangan
tersebut dapat dipertimbangkan untuk lebih fokus pada kemampuan perawat dalam
mengeksplorasi mengenai sumber daya yang ada pada pasien dan keluarga pasien
relaksasi dalam menangani ansietas juga perlu adanya pengembangan inovasi baru
berupa kombinasi intervensi metode lain seperti edukasi sebaya (peer group)
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Surat pengajuan judul
72
Lampiran 2
Information Of Consent
PENJELASAN PENELITIAN UNTUK DISETUJUI
Judul Penelitian : Analisa asuhan keperawatan pada pasien pre operasi dengan
penerapan terapi sholawat Tibbil Qulub untuk mengatasi ansietas di RSI A.Yani
Surabaya
A. Tujuan Penelitian Dan Penggunaan Hasilnya:
Studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan pada pasien pre
operasi dengan penerapan terapi sholawat Tibbil Qulub untuk mengatasi ansietas
di RSI A.Yani Surabaya Prosedur Penelitian yaitu :
Resiko yang mungkin timbul yaitu klien merasa tidak nyaman, namun penulis
berusaha untuk membuat klien nyaman
Analisis ini tidak menimbulkan efek samping negatif pada klien, melainkan
sebaliknya dapat mengatasi masalah ansietas yang dialami oleh klien
f. Jaminan Kerahasiaan
Klien dapat menolak menjadi subjek analisis jika tidak berkehendak. Tidak
ada paksaan, dan sudah menjadi hak setiap responden untuk menolak menjadi
responden dalam analisis ini
h. Partisipasi Berdasarkan Kesukarelaan Dan Hak Untuk Mengundurkan Diri
Klien dapat memilih bebas berpartisipasi berdasarkan kesukarelaan, tidak ada
paksaan, dan apabila sudah memutuskan bersedia menjadi responden pasien
juga dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu.
i. Subyek Dapat Dikeluarkan Dari Penelitian
Klien dapat mengundurkan diri dari penelitian jika dirasa tidak ingin
mengikuti penelitian ini
j. Hal-Hal Yang Perlu Diketahui
Hal yang perlu diketahui klien yaitu penulis sangat berterimakasih atas
partisipasi untuk mengikuti penelitian ini
“Analisa asuhan keperawatan pada pasien pre operasi dengan penerapan terapi
sholawat Tibbil Qulub untuk mengatasi ansietas di RSI A.Yani Surabaya”
Saya juga dapat menolak menjawab pertanyaan yag diberikan atau menarik diri dari
persetujuan ini suatu saat tanpa sanksi apapun.
Demikian persetujuan ini dibuat memahami sepenuhnya terhadap informasi yang telah
diberikan kepada saya tanpa adanya paksaan.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Nama Mahasiswa : Oktania Guntari Puri Rahayu RS : RSI A.Yani
Surabaya
NI M : 1120022010. Ruangan : Makkah
Tanggal Pengkajian : 8 Oktober 2022. Jam : 11.00 WIB
IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANG Laboratorium :
Swab PCR negatif Ph urin: 3
Urin Lengkap: Protein negatif
Glukosa urin normal Nitrit urin negatif
Billirubin negatif Leukosit 1-3/lp
Keton urin negatif Eritrosit
5-8/lp Bj Urin: 1.013
Blood urin: +2
VI. TERAPI
Santagesik 3×1
Ranitidin 2×50 mg
Ceftriaxon 2×1
Kalnex 3×500 mg
Furosemide 20mg
77
ANALISA DATA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN
ABSTRAK
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Muttaqin., 2009. Asuhan
Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular dan hematologi.
Salemba Medika, Jakarta.
Black, M. J. & Hawks, H .J., 2009.
Medical surgical nursing : clinical
management for continuity of care, 8th
ed. Philadephia : W.B. Saunders
Company.
Bulechek, Gloria, M., et al. (2016). Efektivitas Terapi Hipnosis Lima Jari
Nursing Interventions Classification Terhadap Ansietas Klien Hipertensi Di
(NIC). Edisi Bahasa Indonesia. 6 th Puskesmas Rawasari Jambi Tahun 2018.
edition. Elsevier Singapore Pte Ltd. Riset Informasi Kesehatan, Vol. 7, No.
Febtrina Rizka, Malfasari Eka. 2018. 2. Hal 175-179.
Efek Terapi Relaksasi Nafas Dalam Sherwood L. 2012. Fisiologi manusia
Dan Hipnosis 5 Jari Terhadap dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC.
Penurunan Ansietas Pasien Heart Smeltzer, Suzane C. (2015).
Failure. Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Iptek Terapan . Research Of Applied Suddarth : Edisi 8. Alih Bahasa Agung
Science And Education V12.I4 (250- Waluyo. (et al) ; editor edisi bahasa
260). Indonesia Monica Ester. (et al). Jakarta :
Herdman, T. Hearher. 2018. EGC.
NANDA- 1 Diagnosa Keperawatan Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda
Definisi dan Klasifikasi 2018-2019. G, 2002, Buku Ajar Keperawatan
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran : Medikal Bedah Brunner dan Suddarth,
EGC.Hidayati Eni, Riwayati. 2015. Alih bahasa oleh Agung Waluyo,
Efektifitas Terapi Thought Stopping Jakarta. EGC. Ed.8, Vol. 1,2
Terhadap Ansietas Klien Dengan Hiv Suhartono, T. (2011). Dampak home
/ Aids Di Wilayah Kota Semarang. based exercise training terhadap
The 2 ndUniversity Research kapasitas fungsional dan kualitas hidup
Coloquium ISSN 2407-9189. Lailia pasien gagal jantung di RSUD Ngudi
Nur Rachma. 2014. Patomekanisme Waluyo Wlingi. Tesis. Fakultas Ilmu
Penyakit Gagal Jantung Kongestif. Keperawatan Universitas Indonesia.
Patomekanisme Penyakit(81-90) El- Sylvia Anderson Price dan Lorraine M
Hayah Vol. 4, No.2 Majid, Abdul. Wilson. 2006. Patofisiologi. 6 ed.
2019. Asuhan Keperawatan Pada Jakarta: EGC.
Pasien Dengan Gangguan Sitem Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017).
Kardio vaskular. Yogyakarta: Pustaka Standar Diagnosis Keperawatan
Baru Press. McMurray JJV, Indonesia Definisi dan Indikator
Adamopoulos S, Anker SD, Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus
Auricchio A, Bohm M, Dickstein K, PPNI.
et al, (2012). ESC Guidelines for the Widyastuti Tria, Hakim Moh. Abdul,
diagnosis and treatment of acute and Lilik Salmah. 2019. Terapi Zikir Sebagai
chronic heart failure: The task force Intervensi Untuk Menurunkan
for the diagnosis and treatment of Kecemasan Pada Lansia. Gadjah Mada
acute and chronic heart failure 2012 Journal Of Professional Psychology.
of the European Society of Volume 5, No. 2: 147-157.
Cardiology. European Heart Journal.
33. pp: 1787-
847. Nurhidayat, Saiful. 2011.
Asuhan Keperawatan Dengan
Gangguan Sistem Kardiovasculer.
Ponorogo : Umpo Press. Potter, P A
& Perry, A G. 2010. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta.
EGC:Volume
2.94 Saswati Nofrida. Riski Ponaria
Citra, Sutinah. 2018.
76
Lampiran 7
Lembar Konsultasi
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX (031)
8298582 KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57
SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id