SKRIPSI
Oleh :
Agnes Yuliandra
1932311004
FAKULTAS KESEHATAN
2022
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
DENGAN HIPERTENSI ESENSIAL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUKABUMI
SKRIPSI
Oleh :
Agnes Yuliandra
1932311004
FAKULTAS KESEHATAN
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Penelitian
Telah Disetujui untuk diujikan dihadapan tim Penguji Sidang Proposal Penelitian
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Mengetahui
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi
Mengetahui
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi
Oleh
Agnes Yuliandra
1932311004
Pembimbing I Pembimbing II
iv
HALAMAN PERNYATAAN PLAGIARISME
Materai
10000
Agnes Yuliandra
v
ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit the silent killer yang mengakibatkan
kematian tertinggi diseluruh dunia. Pada tahun 2021 Hipertensi menduduki posisi
pertama dengan jumlah kasus 8.349 dan menduduki posisi pertama dengan jumlah kasus
1.176 dengan presentase 28,4% di Wilayah kerja Puskesmas Sukabumi Pada bulan Juli –
September Pada tahun 2022. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi. Metode Penelitian: Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan
rancangan “One group Pretest-Posttest. Besar responden dalam penelitian ini yaitu 16
responden. Hasil penelitian: Hasil uji statistic dengan Uji Paired test Samples test nilai P
value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
dengan penderita hipertensi esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial diwilayah kerja Puskesmas
Sukabumi. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu terapi
alternative pengobatan non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada pasien
dengan hipertensi esensial.
Kata Kunci: Relaksasi Nafas Dalam, Hipertensi esensial
vi
ABSTRACT
Backround: Hypertension is a silent killer disease which causes the highest mortality
worldwide. In 2021 hypertension occupies the first position with a total of 8,349 cases
and occupies the first position with a total of 1,176 cases with a percentage of 28,4% in
the working area of the Sukabumi Health Center in July – September in 2022. Research
Objective: To determine the effect of deep breathing relaxation techniques on reducing
blood pressure in patients with essential hypertension in the working area of the
Sukabumi Health Center. Research method: The research method used in this study was
a quasy experiment using a “One group pretest-posttest “. The number of respondents in
this study were 16 respondents. The results of the study : The results of statistical tests
using the paired test samples test resulted in a P value of 0,000 < 0,05, which means
that there is an effect of deep breathing relaxation techniques on reducing blood pressure
in patients with essential hypertension in the working area of the Sukabumi Health
Center, Conclusion : There is an affect of deep breathing relaxation techniques on
reducing blood pressure in patients with essential hypertension in the working area of the
Sukabumi Healht Center. Suggestion: The results of this study are expected to become an
alternative non-pharmacological treatment for lowering blood pressure in patients with
essensial hypertension.
Keywords: Deep breathing relaxation, Essential hypertension.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan
rahmat serta kasih sayang kepada seluruh ciptaannya. Alhamdulilah, dengan
segala kemampuan yang dimiliki dan berkat kemudahan yang diberikan Allah
SWT, penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan
hipertensi esensial diwilayah kerja puskesmas sukabumi tahun”
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian pendidikan
akhir Sarjana Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
Penulis menyadari selama pembuatan Skripsi ini banyak menemukan
hambatan dan kesulitan. Namun atas segala bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak, penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
viii
dukungan moril maupun material serta doa dan restunya selama ini. Juga
memberikan motivasi tiada terkira agar penyusun senantiasa cepat lulus dan
menjadi orang sukses.
8. Teman-teman kuliah khususnya jurusan S1 Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini jauh dari kata
sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk hasil yang lebih baik lagi.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iv
PERNYATAAN PLAGIARISME v
ABSTRAK vi
UCAPAN TERIMAKASIH viii
DAFTAR ISI x
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah 6
C. Tujuan penelitian 6
1. Tujuan umum 6
2. Tujuan khusus 6
D. Manfaat penelitian 6
1. Bagi peneliti 6
2. Bagi penderita hipertensi 7
3. Bagi instasi pendidikan 7
A. Tinjauan Pustaka 8
1. Hipertensi 8
a. Definisi hipertensi 8
b. Klasifikasi hipertensi 9
c. Penyebab hipertensi 11
d. Patofisiologi hipertensi 17
e. Manisfestasi klinis dan komplikasi 18
f. Pemeriksaan penunjang 18
x
g. Penatalaksanaan 19
2. Relaksasi nafas dalam 20
a. Definisi 20
b. Manfaat dan tujuan relaksasi nafas dalam 21
c. Prosedur relaksasi nafas dalam 21
B. Kajian hasil-hasil penelitian terdahulu 22
C. Kerangka berfikir 31
D. Hipotesis penelitian 32
A. Desain penelitian 34
B. Definisi operasional 35
C. Populasi & Sample 36
D. Kriteria inklusi dan ekslusi 37
1. Kriteria inklusi 37
2. Kriteria eksklusi 37
E. Alur penelitian 38
F. Tempat dan waktu penelitian 39
G. Teknik pengumpulan data 39
H. Analisis data 39
I. Etika penelitian 40
A. Hasil penelitian 42
B. Pembahasan 45
C. Keterbatasan penelitian 49
BAB V PENUTUP 50
A. Kesimpulan 50
B. Saran 50
DAFTAR PUSTAKA 52
LAMPIRAN 55
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular ( PTM )
yang menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia karena distribusinya
yang tinggi dan terus meningkat. Hipertensi merupakan masalah utama
yang serius dan sering ditemukan pada masyarakat, baik dinegara maju
atau negara berkembang terutama di Indonesia ( Oktaviarini et al., 2019)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
tekanan darah didalam arteri. Dimana Hiper artinya berlebihan, dan Tensi
yang artinya tekanan/tegangan. Jadi hipertensi merupakan gangguan pada
sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan tekanan darah diatas
nilai normal ( Musakkar & Djafar 2021 ). Sedangkan menurut ( Muryati
dan Yahya, 2018 ) Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu
keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan darah yang tidak normal
dalam pembuluh darah arteri dan terjadi secara terus menerus. Selain itu,
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah sistol ≥140 mmHg atau tekanan diastole ≥ 90 mmHg atau
keduanya. Hipertensi sering kali tidak menunjukkan suatu gejala apapun
dalam kurun waktu yang lama dan sering dikenal sebagai the silent killer.
Hipertensi pada umumnya dapat diketahui ketika telah terjadi komplikasi
pada organ seperti otak, mata, jantung dan ginjal sehingga hipertensi
merupakan salah satu faktor resiko berbagai penyakit ( Oktaviarini et
al.,2019 ).
Berdasarkan data dari WHO tahun 2019 diketahui jumlah orang
dengan hipertensi meningkat dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13
miliar pada tahun 2015. Penyakit ini berkembang dengan pesat dinegara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah. Peningkatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan faktor resiko hipertensi pada populasi
tersebut. Prevalensi hipertensi tertinggi di Afrika mencapai ( 27% )
1
2
kasus 1.450 dan presentase 4.4, kesepuluh Rematik dengan jumah kasus
945 dan presentase 2.8%.
Table 1.1
Distribusi 10 penyakit tertinggi di Puskesmas Sukabumi
pada bulan Juli – September 2022
Penyakit Jumlah Presentase ( % )
Acute upper respiratory 1.176 28,4 %
infection, unspecified
Essential ( primay ) 914 22,1 %
hypertension
Cronic apical periodonitis 747 18,0 %
Supervision of normal 282 6,8 %
pregnancy, unspecified
Myalgia 228 5,5 %
Acute pharyngitis, unspecified 205 4,9 %
Scabies 187 4,5 %
Cough 156 3,3 %
Headache 145 3,5 %
Other gastritis 127 3,0 %
4.133 100 %
Sumber: Puskesmas Sukabumi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “ apakah ada pengaruh teknik relaksasi napas
dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi ?”.
C. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai,
meliputi :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui teknik relaksasi napas dalam sebagai terapi
tambahan terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan
hipertensi esensial.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui penurunan tekanan darah sebelum dilakukan
teknik relaksasi napas dalam pada kelompok
perlakuan/intervensi.
b. Mengetahui penurunan tekanan darah sesudah dilakukan
teknik relaksasi napas dalam pada kelompok intervensi
c. Mengetahui analisis hasil pengaruh tekanan darah teknik
relaksasi dalam pada kelompok intervensi.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
Tambahan wawasan serta informasi dan tindakan intervensi
mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial.
2. Bagi Puskesmas
Sebagai terapi tambahan yang bisa diberikan kepada pasien untuk
menurunkan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial.
3. Bagi perawat dan Tenaga kesehatan lain
Sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian pengobatan non
farmakologi pada pasien dengan penderita hipertensi untuk
penurunan tekanan darah.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai referensi dan tambahan pembelajaran bagi mahasiswa,
mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial.
8
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah
melebihi batas normal, yaitu tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg
dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan
berulang. Hipertensi juga disebut tekanan darah tinggi yang
terjadi karena gangguan pada pembuluh darah sehingga darah
yang membawa suplai oksigen dan nutrisi terhambat sampai ke
jaringan tubuh ( Hastuti, 2020 ). Selain itu, menurut ( Kayce Bell,
June Teiggs, 2018 ) Hipertensi dapat mengakibatkan supali
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan, sehingga memberi gejala
berlanjut pada suatu target organ tubuh yang menimbulkan
kerusakan lebih berat pada target organ bahkan kematian.
Selain itu, Hipertensi merupakan penyakit the silent killer
yang menyebabkan 1 dari 3 orang dewasa terkena penyakit
hipertensi dan diperkirakan 7,5 juta kematian yang diakibatkan
oelh hipertensi di seluruh dunia ( Thirunavukarasu, Mahesan &
Nudarajah, 2018 ). Dan menurut ( Susanti et al., 2020 )
menjelaskan bahwa hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang
lebih dikenal yang mendapat perhatian dari semua kalangan
masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkan baik jangka
pendek maupun jangka panjang sehingga membuthkan
penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu.
Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas
8
9
b. Klasifikasi Hipertensi
2.1 klasifikasi hipertensi ACC/AHA (Adrian, 2019)
Hipertensi Merupakan
primer/esensial hipertensi
yang
penyebabnya
tidak
diketahui
Biasanya
berhubungan
dengan faktor
keturunan dan
lingkungan
Hipertensi sekunder Merupakan
hipertensi
yang
penyebabnya
dapat
diketahui
secara pasti,
misalnya
gangguan
16
pembuluh
darah dan
penyakit
ginjal.
Selain itu, terdapat faktor pencetus lainnya
hipertensi :
1) Obesitas
2) Kebiasaan merokok
3) Mengkonsumsi minuman beralkohol
4) Penyakit diabetes militus dan jantung
5) Wanita yang tidak menstruasi
6) Stress dan kurang olahraga
7) Pola makan yang tidak seimbang dan
mengonsumsi makanan berlemak/ tinggi
kolestrol.
8) Bahan makanan pemicu hipertensi :
g. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada hipertensi terdiri dari
penatalaksanaan farmakologi dan penatalaksanaan nonfarmakologi.
Dalam penatalaksanaannya tersebut, terdapat sejumlah hal yang
harus diperhatikan.
2.7 Tabel Penatalaksanaan
anatara
tekanan
sebelum dan
sesudah
dilakukan
teknik
relaksasi nafas
dalam pada
pasien
hipertensi
yaitu p value
0,000
( p˂0,000 ).
(Cahyanti &
Febriyanto,
2019)
sebesar 150,18
mmHg. Rata-
rata tekanan
darah sistolik
pada
kelompok
kontrok pada
pengukuran
yang kedua
( post )
sebesar 147,11
mmHg,
sementara
pada
kelompok
eksperimen
140,77
mmHg.
Terdapat
pengaruh
teknik
relaksasi nafas
dalam
terhadap
penurunan
tekanan darah
sistolik pada
pasien
hipertensi di
UPTD
puskesmas
Sumberjaya
26
Kabupaten
Majalengka
tahun 2016.
(Setyowati,
2018) .
diastolic
( p=0,37 ).
(Anggraini,
2020)
perlakuan
pada
kelompok
ntervensi ( p
value 0,003
˂0,05 ) pada
kelompok
control ( p
value 0,006
˂0,05 ). Hasil
uji
independent t-
test
menunjukkan
tidak terdapat
perbedaan
rerata
menurun
tekanan darah
sistol maupun
diastole antara
kelompok
control dan
kelompok
intervensi
dengan p
value ˃0,05.
Terjadi
pengaruh
relaksasi nafas
dalam dan
murrotal
29
menurunkan
tekanan darah
sistol dan
diastole
penderita
hipertensi di
Posyandu
Lansia Pisang
Mas Pandak
Bantul
Yogyakarta.
(Kundartiari
&
Hartiningsih,
2020)
Tekanan darah
sesudah
diberikan
terapi
menunjukkan
rata-rata
tekanan darah
sistolik 145,65
mmHg dan
diastolic 90,90
mmHg
termasuk
kedalam
klasifikasi
hipertensi
tingkat 1 atau
HT ringan.
Hasil uji
statistic
dengan uji
Ttest
didapatkan p
value 0,000
( p ˂0,05 )
yang
menunjukkan
tekanan darah
pada penderita
hipertensi
seblum dan
sesudah
diberikan
31
terapi
mengalami
penurunan
yaitu tekanan
darah sistolik
sebesar 16,65
mmHg dan
tekanan darah
diastolic
sebesar 10,05
mmHg. Hasil
penelitian
menunjukkan
adanya
perbedaan
sebelum dan
sesudah
pemberian
terapi
kombinasi
teknik
relaksasi nafas
dalam dan jus
papaya.
(Susanti et al.,
2021)
C. Kerangka berfikir
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia,
salah satunya yaitu Indonesia. Hipertensi juga merupakan penyakit yang
di derita seseorang yang dimana memiliki tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada pemeriksaan
32
: Adanya pengaruh
D. Hipotesis penelitian
33
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Kuantitatif atau suatu prosedur penelitian yang dilakukan
dengan memberikan relaksasi kepada kelompok perlakuan/intervensi pada
subjek penelitian. Dengan tujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan
pada variable independen terhadap variable dependen. Desain penelitian
ini menggunakan Quasy Eksperiment one group test. Rancangan
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas
dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi
esensial di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik one group pre-post design. Yaitu suatu penelitian
yang dilakukan untuk menilai satu kelompok yaitu kelompok perlakuan/
Intervensi. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut :
3.1 gambar desain penelitian
XO XI
X
Keterangan :
XO : tekanan darah hipertensi sebelum dilakukan perlakuan ( Pre-test )
X : Teknik relaksasi nafas dalam
XI : Tekanan darah hipertensi sesudah dilakukan perlakuan ( Post-
test )
Perlakuan teknik relaksasi nafas dalam dilakukan 1 kali sehari
selama 7 menit dalam 2 minggu ( Cahyanti & Febriyanto, 2019 ).
Pertemuan pertama dengan responden dilakukan pengukuran, dalam
34
35
penelitian ini interument yang digunakan yaitu tensi meter digital sebagai
alat mengukur tekanan darah dan lembar observasi untuk pengumpulan
data. Responden diukur tekanan darah dalam posisi duduk kemudian
diberi teknik relaksasi nafas dalam selama 7 menit. Untuk analisa unvariat
menggunakan SPSS frekuensi dan analisa bivariate pre-test and post-test.
B. Definisi Operational
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Menurut V. Wiratna
Sujarweni (2018) bahwa definisi operasional adalah variable penelitian
yang dimaksudkan untuk memahami arti setiap variable penelitian
sebelum dilakukan analisis. Validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum
penelitian.
Tabel 3.1 Definisi operasional
No Variable Definisi Alat Ukur Skala Hasil ukur
ukur
1 Relaksasi Terapi yang SOP - 1. Kelompok
nafas diberikan perlakuan
dalam selama 7 menit (diberikan
kepada teknik
responden relaksasi
dengan nafas
melakukan nafas dalam)
dalam, nafas
lambat
( menahan
inspirasi secara
maksimal ) dan
menghembuskan
nafas secara
perlahan sesuai
dengan prosedur
36
yang telah
disetujui.
2 Penuruna Hasil Sphygmomanomete Rasio mmHg
n tekanan pengukuran r
darah tekanan darah
sebelum dan
sesudah
perlakuan yang
menunjukkan
terjadinya
adanya
penurunan pada
kelompok
perlakuan
= 16 = 16 = 17,7 Dibulatkan 18
1 – 0,1 0, 9
Keterangan :
T : Jumlah group
N : Besar sample
Dalam pengambilan sample peneliti menambahkan 10 %
untuk sample cadangan yang dimana hasil sample 16 bertambah
menjadi 18 karena untuk 2 sample tersebut merupakan sample
cadangan yang bisa diambil jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Sample Penelitian
Menurut Notoadmodjo ( 2012 ) bahwa sample adalah proyek
yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dimana
dalam mengambilan sample peneliti menggunakan teknik-teknik
tertentu. Sample penelitian ini adalah pasien dengan hipertensi di
wilayah kerja psuskesmas Sukabumi yang berjumlah 16 sample dan
ditambahkan 2 sample sebagai sample cadangan.
2. Kriteria eksklusi
Kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sample ( Notoatmodjo, 2010 ). Kriteria ekslusi yang
diambil dalam penelitian ini :
a. Mengkonsumsi obat anti hipertensi
b. Tidak bersedia menjadi responden
c. Terdapat keadaan yang mengganggu jalannya penelitian ( domisili
tidak tetap )
d. Riwayat depresi/ gangguan jiwa
E. Alur penelitian
Alur penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut :
Gambar 1.3 Alur penelitian
Ijin penelitian
Populasi
Pasien dengan hipertensi esensial diwilayah kerja puskesmas
sukabumi
Sample
Informed Consent
Kelompok intervensi
H. Analisis data
1. Analisis Univariat
Merupakan analisis yang dilakukan untuk menjelaskan
karakteristik setiap variable penelitian. Pada umumnya analisa ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap
variable. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,
median dan standar deviasi. Pada penelitian ini menganalisis distribusi
frekuensi responden berdasarkan karakteristik responden.
Karakteristik responden terdiri dari : Usia, dan Jenis kelamin. Pada
bagian deskriptif peneliti melakukan uji normalitas data menggunakan
uji shapiro wilk dikarenakan jumlah sampel dalam penelitian ini ˂ 50.
Data yang diuji adalah skor tekanan darah pre test dan post test pada
reponden. Adapun hasil dapat ditampilkan sebagai berikut:
40
Tabel 3.2
Hasil Uji Normalitas Saphiro-Wilk Penurunan tekanan darah di
Wilayah Kerja puskesmas Sukabumi
Tekanan Darah Saphiro-Wilk Kesimpulan
P-value
Pre Test
Sistolik 0.659
Normal
Diastolik 0.258
Post Test
Sistolik
0.326 Normal
Distolik
0.553
Berdasarkan tabel 3.2 dari hasil uji normalitas menggunakan
Saphiro-Wilk pada variable tekanan darah pada pasien hipertensi
didapatkan bahwa nilai P-value pada pre sistole (P-value : 0,659) dan
pre diastole (P-value : 0,258) sedangkan post systole ( P-value :
0,326 ) dan post diastole ( p-value : 0,553 ) lebih besar dari 0,05. Hal
ini membuktikan bahwa variable tekanan darah pada pasien hipertensi
esensial berdistribusi normal.
2. Analisis Bivariat
Adalah analisis data yang menganalisis dua variable, analisis ini
sering digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh x dan y
antar variable satu dengan lainnya. Dalam penelitian ini, analisis data
yang dilakukan yaitu analisis bivariat yang dimana dilakukan untuk
menguji pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap pasien
dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sukabumi. Data
dianalisis menggunakan uji paired test dengan memenuhi syarat yaitu
lolos uji normalitas dan uji homogenitas, tetapi jika tidak lolos uji
tersebut makan jalan alternativenya yaitu menggunakan Wilcoxon.
Bisa dikatakan normal apabila nilai P value ˃ 0, 05, dan bisa
dikatakan homogenitas jika nilai P value ˃ 0,05 (Cahyanti &
Febriyanto, 2019 ).
41
I. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2018), etika penelitian adalah suatu
pedoman etika yang berlak untuk setiap kegiatan penelitian yang
melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti ( subjek penelitian )
dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut.
Selain itu, Tujuan etika penelitian memperhatikan dan mendahulukan
hak-hak responden ( Notoadmodjo, 2018 ). Melakukan penelitian ini
peneliti mendapatkan izin dari Puskesmas Sukabumi dan Kelurahan
Cisarua untuk melakukan penelitian, khususnya pada masyarakat setempat
yang mengalami hipertensi. Barulah peneliti melakukan penelitian dengan
memperhatikan dan menekankan pada masalah etika yang meliputi :
1. Aspek Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa daerah yang mudah
dipahami oleh masyarakat
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian
Setiap orang memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab
itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas
dan kerahasiaan responden. Peneliti cukup menggunakan inisial
sebagai pengganti identitas responden.
3. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbukan (
Balancing harms and benefits ) Dalam sebuah penelitian sebisa
mungkin memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi
masyarakat khususnya responden. Peneliti harus meminimalisir
dampak kerugian untuk responden.
BAB IV
Pada bab ini, dapat diuraikan mengenai hasil penelitian yang meliputi
karakteristik responden pada satu kelompok intervensi untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh teknik relaksai sebelum dan sesudah diberikan pada pasien
dengan hipertensi esensial. Hasil penelitian yang dikaitkan dengan teori dan hasil
penelitian sebelumnya serta dipaparkan keterbatasan penelitian.
A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas sukabumi yang
dilaksanakan selama satu minggu pada 11 Desember 2022 sampai 17 Desember
2022 yang terdiri dari 16 responden dengan Hipertensi esensial.
Responden terbagi dalam 1 kelompok yaitu kelompok intervensi. Besar
sample yang ditetapkan menggunakan rumus fredereer sehingga besar sample
untuk kelompok intervensi adalah 16 responden. Berikut ini paparan hasil
penelitian yang disajikan dalam dua jenis yaitu analisis univariate dan analisis
bivariate.
1. Karakteristik responden
Sebelum pengolahan data mengenai karakteristik responden dilihat
dari data demografi yang meliputi Usia, dan jenis kelamin, peneliti
melakukan uji homogenitas dalam kuesioner penelitian. Adapun untuk hasil
uji homogenitas karakteristik responden juga menggambarkan uji
homogenitas. Dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
42
43
Jenis Kelamin
Laki laki 4 25,0 %
44
Perempuan 12 75,0 %
Standar C1
Variabel Mean Median
Deviasi 95%
Pre Test 9.069 142.54-
147.38 146.00
Sistolik 3.722 97.89
99.88 101.00
Diastolic
Post Test 8.890 133.95-
138.69 137.50
Sistolik 3.820 88.03
90.06 91.00
Diastolic
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah
sebelum diberikan intervensi sebesar 147/100 mmHg dan nilai rata-
rata tekanan darah setelah diberikan intervensi sebesar 139/90 mmHg.
4.3 Pengaruh tekhnik relaksasi nafas dalam terhadap tekanan darah
pada kelompok perlakuan/intervensi
Pengaruh tekanan darah tekhnik relaksasi nafas dalam pada kelompok
perlakuan/intervensi dipaparkan pada tabel 4.4, seperti dibawah ini:
45
Tabel. 4.4. Analisis pengaruh Teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial
Paired Differences Sig. (2-
t df
Terhadap tailed)
tingkat Mean Std. Std. Error 95% Confidence Interval of
penurunan Deviation Mean the Difference
Lower Upper
Sistole-
pre 8.688 1.352 .338 7.967 9.408 25.694 15 .000
Systole-
Post
Diastole-
pre 9.813 1.471 .368 9.029 10.596 26.691 15 .000
Diastole-
post
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji statistik dengan Uji Paired
Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi esensial.
B. Pembahasan
Berdasarkan Tabel 4.2 bahwa jenis kelamin perempuan 75,0%
lebih besar berpotensi hipertensi dibandingkan dengan laki-laki 25,0%.
Hal ini di dukung dengan hasil penelitian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, 2016 yang dimana hasil penelitian tersebut menghasilkan bahwa
penderita hipertensi sebanyak 935.763 dengan proposi hasil laki-laki
sebesar 387.913 penduduk dan perempuan sebesar 547.823 penduduk
(Ainsyah et al., 2018). Selain itu, bedasarkan tabel 4.2 bahwa uisa >60
tahun lebih banyak beresioko hipertensi esensial. Hal ini pun didukung
oleh penelitian (Anwar & Masnina, 2019) yang menunjukkan sebagian
responden penderita hipertensi berada pada usia lanjut, yaitu rentang 60 –
74 tahun (Anwar & Masnina, 2019).
Berdasarkan tabel 4.3. hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata
tekanan darah sebelum diberikan intervensi sebesar 147/100 mmHg dan
46
C. Keterbatasan penelitian
1. Lama dalam proses perencanaan penelitian. Sebelum turun ke
lapangan, peneliti harus mempersiapkan perencanaan penelitian
yang harus disesuaikan dengan waktu responden. Hal ini sering
kali memakan waktu yang cukup lama.
2. Waktu penelitian cukup singkat
3. Perubahan waktu/jam antara responden dan peneliti
4. Sulit untuk mencari responden yang bersedia diteliti
5. Dalam penelitian ini, peneliti tidak bisa mengolah data
mengunakan SPSS sendiri, sehingga harus minta bantuan orang
lain untuk membantu dalam pengolahan data.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahwa mayoritas usia responden yaitu >60 tahun sebanyak 7 orang
9 ( 43,8% ) dan untuk variable jenis kelamin lebih banyak
perempuan sebanyak 12 orang ( 75,0% ).
2. Didapatkan hasil nilai rata-rata tekanan darah sebelum diberikan
intervensi sebesar 147/100 mmHg dan nilai rata-rata tekanan darah
setelah diberikan intervensi sebesar 139/90 mmHg.
3. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai
P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien dengan penderita
hipertensi esensial.
B. Saran
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu
terapi alternatif pengobatan non farmakologi untuk menurunankan
tekanan darah.
2. Bagi Puskesmas
Disarankan bagi Puskesmas Sukabumi untuk memberikan
pendidikan kesehatan khususnya pada pasien dengan penderita
hipertensi esensial untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam
sebagai terapi penurunan tekanan darah sehinga dapat menjadi
tindakan alternative selain dengan mengkonsumsi obat-obatan.
3. Bagi Perawat dan Tenaga kesehatan lain
Disarankan dapat memberikan terapi relaksasi nafas dalam
pada pasien dengan hipertensi esensial sebagai salah satu tindakan
51
DAFTAR PUSTAKA
DIII Keperawatan STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, D., Program Studi DIII
Keperawatan STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, M., Nafas Dalam, R., &
Darah, T. (2022). [PENA NURSING] Relaksasi Nafas Dalam Sebagai
Intervensi Efektif Untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Deep Breathing Relaxation as an Effective Intervention to Lower Blood
Pressure in Hypertensive Patients. Pena Nursing, 1(Juni), 2022.
Nursaroh, Y. O., Sulistyawati, R. A., & Teguh, S. (2022). PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS KUSUMA
HUSADA SURAKARTA PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI
NAPAS DALAM DAN DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI DESA SINGOPADU RW 05
Mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sa. 12, 1–10.
Parinduri, J. S. (2020). Pengaruh Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sidangkal. Indonesian Trust Health Journal, 3(2), 374–380.
https://doi.org/10.37104/ithj.v3i2.63
Patricia, C. O. S. (2021). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における
健康関連指標に関する共分散構造分析 Title. 3(2), 6.
Primadewi, K. (2022). Pengaruh Terapi Relaksasi Tarik Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Desa
Tihingan Banjarangkan Klungkung. Jurnal Medika Usada, 5(1), 51–57.
https://doi.org/10.54107/medikausada.v5i1.127
Puspitasari, P. N. (2020). Hubungan Hipertensi Terhadap Kejadian Stroke. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 12(2), 922–926.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v12i2.435
Setyowati, R. (2018). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ( Deep Breathing )
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Pasien Hipertensi Di Uptd
Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jurnal
Keperawatan dan Kesehatan MEDISINA AKPER YPIB Majalengka, IV(8),
1–12.
Susanti, Y., Alfusanah, I., & Iqomh, M. K. B. (2021). Efektivitas Pemberian
Kombinasi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Jus Pepaya Pada Penderita
54
55
56
Lampiran III
59
Lampiran IV
60
Lampiran V
LEMBAR OBSERVASI
KARAKTERISTIK
RESPONDEN TEKANAN DARAH
Pre test Pos test
Responde Jenis
No n Usia kelamin Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik
Ny. L Perempua
1 74 n 155 102 145 92
Ny. L Perempua
2 46 n 150 100 140 91
Ny. S Perempua
3 34 n 142 98 135 90
4 Tn. H 45 laki-laki 142 101 135 88
5 Tn. A 80 laki-laki 145 102 138 92
Ny. E Perempua
6 57 n 144 100 135 90
7 Tn. M 46 laki-laki 147 100 137 91
Ny. A Perempua
8 67 n 158 102 148 94
Ny. R Perempua
9 40 n 142 101 135 88
10 Tn. R 29 laki-laki 132 91 122 81
Ny. C Perempua
11 65 n 154 102 147 92
12 Ny. N 71 Perempua 165 104 157 94
61
n
Ny. C Perempua
13 66 n 148 102 138 92
Ny. S Perempua
14 35 n 132 91 124 82
Ny. O Perempua
15 62 n 158 102 148 94
Ny. E Perempua
16 53 n 144 100 135 90
Lampiran VI
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
Lampiran VII
SOP ( Standar Operasional Prosedur )
Valid 16 16
N
Missing 0 0
Karakteristik USIA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Karakteristik JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Median 146.00
Variance 82.250
Minimum 132
Maximum 165
Range 33
Interquartile Range 13
Median 91.00
Variance 14.596
Minimum 81
Maximum 94
Range 13
Interquartile Range 4
Uji ANOVA
Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Total 1233.750 15
Between Groups 9.000 1 9.000 .634 .439
DIASTOL_PRE Within Groups 198.750 14 14.196
Total 207.750 15
Between Groups 3.063 1 3.063 .036 .852
SISTOL_POST Within Groups 1182.375 14 84.455
Total 1185.438 15
Between Groups 14.063 1 14.063 .961 .344
Total 218.938 15
SISTOL_PRE &
Pair 1 16 .989 .000
SISTOL_POST
DIASTOL_PRE &
Pair 2 16 .924 .000
DIASTOL_POST
84
Lower Upper
SISTOL_PRE -
Pair 1 8.688 1.352 .338 7.967 9.408 25.694 15 .000
SISTOL_POST
DIASTOL_PRE -
Pair 2 9.813 1.471 .368 9.029 10.596 26.691 15 .000
DIASTOL_POST
85
DOKUMENTASI KEGIATAN
86