Anda di halaman 1dari 30

Ganis Panji Yahya 12100113033

Preseptor: dr. Dyana Eka Hadiati., Sp.Rad

SMF RADIOLOGI RSUD AL-IHSAN 2014


Tulang Mastoid
Prosesus Mastoideus
Mastoid dibentuk oleh tonjolan tulang dari pars skuamosa
dan petrosa os temporal.
Letaknya tepat dibelakang (dorsal) CAE dan cavum
timpani.
Dengan procesus zygomaticus membentuk linea
temporalis. M. sternokleidomastoid dan m. digastrikus v.
posterior melekat pada proses mastoid.
Mastoid pada orang dewasa mengandung rongga udara
yang terlapis oleh mukosa disebut celulae, hingga pada
foto rontgen terlihat seperti sarang tawon (honey comb).
Foto Tulang Temporal
Pemeriksaan radiologi konvensional pada tulang temporal
dapat menentukan status pneumatisasi mastoid dan
pyramid tulang petrosa.
Dengan pemeriksaan radiologi konvensional ini dapat
dinilai besar dan perluasan suatu lesi besar yang berasal
dari tulang temporal atau yang merupakan perluasan dari
lesi-lesi struktur sekitar tulang temporal kearah tulang
temporal
Posisi Schuller
Posisi ini menggambarkan penampakan lateral mastoid.
Proyeksi foto dibuat dengan bidang sagital kepala terletak
sejajar meja pemeriksaan dan sinar-X ditujukan dengan
membentuk sudut 30 cephalo-caudad.
Pada posisi ini perluasan pneumatisasi mastoid serta
struktur trabekulasi dapat tampak dengan jelas.
Posisi ini juga memberikan informasi dasar tentang
besarnya kanalis auditorius eksterna dan hubungannya
dengan sinus lateralis.
Posisi Stenvers
Oblique view of the petrous temporal region.
Kepala terletak sejajar meja pemeriksaan atau film lalu
wajah diputar 45o menjauhi film dan berkas sinar-X
Posisi Stenvers memperlihatkan sumbu panjang pyramid
petrosus dengan kanalis akustikus internus, labirin dan
antrum.
Mastoiditis
Mastoiditis adalah infeksi pada tulang mastoid dari tulang
tengkorak (temporal).

Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa yang


sebelumnya telah menderita infeksi akut pada telinga
tengah
Klasifikasi Mastoiditis
Acute mastoiditis, biasa terjadi pada anak-anak,
sebagai komplikasi dari otitis media akut suppurative.
Chronic mastoiditis, biasanya berkaitan dengan
cholesteatome dan penyakit telinga kronis.
Incipient mastoiditis, inflamasi yang terjadi akibat
langsung di bagian mastoid.
Coalescent mastoiditis, inflamasi yang terjadi akibat
komplikasi dari infeksi di organ tubuh yang lain.
Manifestasi Mastoiditis
Demam dan malaise
Eritema dan edema jaringan lunak
Nyeri dibelakang telinga
Mastoid tenderness
Limfadenopati lokal
Daun telinga terdorong ke depan
Gangguan pendengaran
Pembengkakan post aurikular
POSISI SCHULLER

Pneumatisasi sel-sel
mastoid dalam batas
normal
Trabekulasi normal

Kesan :
Foto mastoid dalam
batas normal
Mastoiditis akut
Perselubungan ruang telinga tengah dan sel udara
mastoid, bila proses inflamasi terus berlanjut akan
terjadi perselubungan yang difus pada kedua daerah
tersebut.

Permulaan infeksi strukrur trabekula dan sel udara


mastoid masih utuh, terkadang dengan adanya edema
mukosa & penumpukan cairan seropurulen, maka
terjadi kekaburan penampakan trabekulasi sel udara
mastoid.
Mastoiditis akut
Mastoiditis Kronik

Mastoiditiskronik infeksi kronis atau infeksi akut


dengan resolusi yang tidak sempurna.
Gambaran radiologik : perselubungan tidak homogen
pada daerah antrum mastoid dan sel udara
mastoid, serta perubahan yang bervariasi pada
struktur trabekulasi mastoid.
Proses inflamasi pada mastoid akan menyebabkan
penebalan struktur trabekulasi diikuti dengan
demineralisasi trabekulae, pada saat ini yang tampak pada
foto adalah perselubungan sel udara mastoid dan jumlah
sel udara yang berkurang serta struktur
trabekulae yang tersisa tampak menebal.
Jika proses inflamasi ini terus berlangsung, maka akan
terlihat obliterasi sel udara mastoid dan biasanya mastoid
akan terlihat sklerotik. Kadang-kadang lumen antrum
mastoidikum dan sisa sisa sel udara mastoid akan terisi
jaringan granulasi sehingga pada foto akan terlihat pula
sebagai perselubungan.
Mastoiditis kronik

Pneumatisasi sel-sel mastoid tampak


berkurang
Penebalan struktur trabekulasi

Kesan:
Mastoiditis Kronis
Left external auditory meatus is comparatively larger due to previous operation.
Mastoid cell on the left size are rarefied and have sclerotic contours. (Schuler view)
On the left side, there are only few residual cells with sclerotic thickened septae.
Rarefied (almost non-existent on the left side) mastoid cells on both sides with sclerotic septa
imply chronic mastoiditis.
Kolesteatoma
Kolesteatoma = kista
epidermoid yang
mempunyai lapisan dalam
(epitel skuamosa) dan
lapisan luar (jaringan
penunjang subepitelial).
dari telinga tengah yang
meluas ke mastoid dan
kadang-kadang masuk ke
pyramid tulang petrosa.
Bila tidak ditangani, kolesteatoma dapat tumbuh
terus dan menyebabkan paralisis nervus fasialis.

Kehilangan pendengaran sensori neural dan atau


gangguan keseimbangan (akibat erusi telinga dalam)
dan absesotak .

Pada kolestestoma yang menyebar kearah mastoid


akan menyebabkan destruksi struktur trabekulae
mastoid dan pembentukan kavitas besar yang
berselubung dengan dinding yang licin.
Cholesteatoma: 20-year old woman with recurrent
otitis. Granulations on left ear drum. Soft tissue
mass between ossicular chain and lateral tympanic
wall, which is eroded. Right side for comparison.
20-year old woman with recurrent otitis. Granulations on left ear
drum. Soft tissue mass between ossicular chain and lateral
tympanic wall, which is eroded. Right side for comparison.
Cholesteatoma of the right ear with
destruction of body of the incus and the
scutum.
Cholesteatoma with erosion of the wall of the
lateral semicircular canal (arrow).
The thickened ear drum is perforated.
53-year old man complaining of vertigo.
He had undergone several ear operations in the past.
The CT shows erosion of the wall of the lateral semicircular canal (arrow) due to cholesteatoma.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai