Pemeriksaan ginekologi:
Penilaian ovulasi
a. Siklus haid yang berovulasi berkisar 22- 25 hari
b. Jenis perdarahan PUA-O bersifat irregular dan sering
diselingi amenorea
Penilaian endometrium
a. Pengambilan sampel endometrium hanya dilakukan pada
perempuan usia lebih 45thn, terdapat factor resiko genetic
b. Terdapat factor resiko DM, hipertensi, obesitas, nulipara.
c. Pengambilan sampel endometrium perlu dilakukan pada
perdarahan uterus abnormal yang menetap ( tidak respon
tehadap pengobatan)
Penilaian cavum uteri
a. Untuk menilai kemungkinan adanya polip endometrium
atau mioma uteri submucosa
b. USG transvaginal merupakan alat penapis yang tepat dan
harus dilakukan pada pemeriksaan awal PUA
c. Bila dicurigai terdapat polip endometrium atau mioma
uteri submucosa disarankan untuk melakukan saline
infusion sonography (SIS)
Penilaian myometrium
a. Menilai kemungkinan adanya mioma uteri atau adenomiosis
b. Miometrium dinilai menggunakan USG ( transvaginal,
transrectal, dan abdominal), SIS, histeroskopi atau MRI.
Penatalaksanaan
Perdarahan uterus abnormal akut
a. Perdarahan aktif dan banyak dengan gangguan
hemodinamik dan atau hb < 10g/dl (rawat inap)
b. Hemodinamik stabil (rawat jalan)
c. Pasien rawat inap, berikan cairan kristaloid, oksigen 2
liter/menit dan transfusi darah jika Hb < 7g/dl
d. Stop perdarahan dengan estrogen ekuin konjugasi (EEK)
2.5 mg per oral setiap 4-6 jam + promesatin 25 mg/injeksi
IM setiap 4-6 jam (mengatasi mual)
e. Perdarahan tidak berhenti dalam 12-24 jam (dilatasi dan
kuretase)
f. Perdarahan berhenti dalam 24 jam, lanjutkan dengan kontrasepsi
oral kombinasi (KOK) 4x1 (4 hari), 3x1 (3 hari), 2x1 (2 hari),
1x1 (3 minggu), kemudian stop 1 minggu dilanjutkan
Levonorgestrel Intrauterine System (LNG-IUS)
g. Kontraindikasi KOK, medroksi progesterone asetat (MPA) 10
mg perhari (7 hari)
h. Hemodinamik stabil, cari penyebab perdarahan. Lakukan
pemeriksaan USG transvaginal/transrektal, periksa darah
perifer lengkap, hitung trombosit,PT, aPTT, TSH.
i. Jika medikamentosa tidak berhasil/kelainan organic bisa
dilakukan terapi pembedahan seperti ablasi endometrium,
miomektomi, polipektomi, histerektomi.
Terima kasih