Stroke
jenis
ini
pada
dasarnya
disebabkan
oleh
oklusi
dan
hipertensi
kronis.
Keduanya
saling
tahun,
dan
dapat
dipercepat
oleh
hipertensi,
carotis communis.
A. vertebralis pars cervicalis
membentuk a. basiler
Pada batang maupun percabangan utama a. cerebri medial
Pada a. cerebri posterior yang memutar di otak tengah
A. cerebri anterior di lengkungan yang memutari corpus
callosum
Gambaran Klinis
Harus terdapat riwayat episode prodromal sebelumnya untuk
menegakkan diagnosis trombosis otak, berupa serangan yang
sebelah
mata,
hemiplegia,
hemianesthesia,
dari 10 menit.
Stroke trombotik, dapat berkembang dengan berbagai cara,
yaitu:
a.
sementara
untuk
beberapa
jam,
setelahnya
terjadi
b.
dengan lengkap.
Trombosis arterial biasanya tidak disertai nyeri kepala. Bila
ada, lokasi nyeri berhubungan dengan lokasi sumbatan arteri.
Intensitas nyeri tidak parah dan lebih regional dibandingkan
dengan
perdarahan
intraserebral
maupun
perdarahan
subarachnoid.
Hipertensi, diabetes, kebiasaan merokok dan hiperlipidemia
umum
ditemukan
pada
pasien
dengan
stroke
infark
atherotrombotik.
b. Stroke Kardioemboli
Stroke dapat ditimbulkan oleh emboli yang bersumber
dari trombus di jantung. Trombus yang terlepas akan terbawa
oleh aliran pembuluh darah sampai pada percabangan arteri
yang terlalu kecil untuk dilewati.
Emboli yang berasal dari jantung dapat disebabkan oleh:
Fibrilasi atrium dan aritmia lainnya (dengan penyakit
jantung rematik, atherosklerotik, hipertensi, kongenital
aupun sifilis)
Infark miokard dengan trombus mural
Endokarditis bakterial akut dan sub aut
Penyakit jantung tanpa aritmia maupun
trombus
Patofisiologi
Infark serebri diawali dengan terjadinya penurunan Cerebral
Blood Flow (CBF) yang menyebabkan suplai oksigen ke otak akan
berkurang. Derajat dan durasi penurunan Cerebral Blood Flow (CBF)
kemungkinan berhubungan dengan jejas yang terjadi. Jika suplai
darah ke otak terganggu selama 30 detik, maka metabolisme di
otak akan berubah. Setelah satu menit terganggu, fungsi neuron
akan berhenti. Bila 5 menit terganggu dapat terjadi infark.
Bagaimanapun, jika oksigenasi ke otak dapat diperbaiki dengan
cepat, kerusakan kemungkinan bersifat reversibel.
Nilai kritis Cerebral Blood Flow (CBF) adalah 23 ml/100 gram
per menit (normal 55 ml). Penurunan CBF di bawah 10-12 ml/100
gram per menit dapat menyebabkan infark. Nilai kritis CBF yang
dapat menyebabkan kerusakan jaringan adalah diantara 12 sampai
23 ml/100 gram per menit. Pada nilai tersebut terjadi keadaan
isoelektrik.
Dalam
keadaan
perfusi
yang
marginal
(ischemic
hemostasis
ion,
ekstraseluler
akan
menyebabkan
pembengkakan
sel
mengalami
iskemia
akan
melepaskan
penurunan
ATP,
peningkatan
kalium
ekstraseluler,
agregasi
trombosit,
sedangkan
tromboksan
A2
akan
terjadi
agregasi
trombosit.
Prostaglandin,
dalam keadaan
iskemia.
Mekanisme tromboemboli dapat berupa
1.
pembuluh
disebelah distal.
2.
Tromboemboli
(artery
to
artery
darah.
Tempat yang paling sering didapati plak aterosklerotik adalah
pada arteri karotid internal dekat arteri carotid kommunis,
pada awal dari arteri serebralis medial dan anterior serta
pada bagian servikal arteri vertebral
Manifestasi Klinis
Secara umum, gejala klinik stroke adalah :
Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya
hemiparese) yang timbul mendadak.
Hipestesi pada satu atau lebih anggota badan.
Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium,
lethargi, stupor, koma).
Afasia
Disarthria
Gangguan penglihatan (hemianopia atau monokuler) atau
diplopia
Ataksia (trunkal atau anggota badan)
prodormal.
Kesadaran tidak terlalu terganggu.
Didapatkan perbaikan yang cepat.
disfungsi
amnesia
B. Gejala klinik non fokal (global)
1. Paralisis dan/atau hipestesi bilateral
2. Light-headedness
3. Faintness
4. Black-out (dengan gangguan kesadaran,
visuospasial,
dengan/tanpa
gangguan penglihatan)
5. Inkontinensio urine et alvi
6. Bingung (confuse)
7. Gejala lainnya : vertigo, tinitus, disfagia, disartria, diplopia,
ataksia.