SESSION
Disusun Oleh:
Nurul Fauziah Mahmudah
Mutiara Ratry Purwati
Fitri Milasari
Iin Farlina
12100114022
12100114034
12100114031
12100114089
Preseptor :
dr.Elly Marliyani.Sp.KJ. MKM
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT JIWA CISARUA
2016
DEFINISI NAPZA
GOLONGAN
NARKOBA
PSIKOTROPIKA
Gol 3;
Norpseudoefedrin,
bromazepam,
alprazolam, diazepam
GOLONGAN
Depresan
Alkohol
Benzodiazepin
Opioid
Stimulan
Halusinogen
Amfetamin
LSD, DMT
Metamfetamin Meskalin
Kokain
PCP
Solvent
Barbiturat
Nikotin
Khat
Kanabis
rendah)
(Dosis Kafein
MDMA
Ketamin
Kanabis
tinggi)
(Dosis
Magic mashroom
MDMA
ADIKSI, KETERGANTUNGAN,
PENYALAHGUNAAN NAPZA
Menurut PPDGJ-III, Gangguan Penggunaan NAPZA
terdiri atas 2 bentuk :
TARAF PENYALAHGUNAAN
Pemakaian
coba-coba
Pemakaian Sosial/Rekreasi
Pemakaian Situasional
Penyalahgunaan
Ketergantungan
ALKOHOL
minuman yang mengandung ethanol didalamnya.
Golongan alkohol
Golongan A
Golongan
Golongan
Alkoholisme
Pengguna alkohol dengan ketergantungan.
Mempunyai 4 gambaran utama:
1.Craving
2.Kehilangan
3.Ketergantungan
gejala-gejala :
a. Ataksia dan bicara cadel/tak jelas
Delirium tremens (DTs) : kondisi emergensi pada putus zat alkohol yang tidak
cairan dan elektrolit, berkeringat dan demam tinggi, halusinasi lihat dan paranoid.
OPIOID
Problem fisik :
.
Endokarditis
Hepatitis (A dan C )
HIV/ AIDS
2. Problem psikiatri :
.
Suicide
Sosial
Gangguan
Kecelakaan
lalu lintas
Perilaku
Gangguan
Tindak kekerasan
Bronkhopneumonia
Endokarditis
Overdosis opioid
Diagnosis overdosis ditegakkan dg gejala yg
sering dijumpai :
Koma
Depresi nafas
Miosis
Hipotensi
Bradikardi
Hipotermi
Edema paru
Hiporefleksi
1/26/16
22
Protokol penanganan
overdosis/intoksikasi opioid di igd
(fk-ui, 2002)
I. GEJALA KLINIK
Penurunan kesadaran disertai salah satu dari :
1.
2.
3.
1/26/16
23
II. TINDAKAN
Penanganan kegawatan
A.
1.
2.
3.
B.
1.
2.
3.
24
4.
5.
25
6.
7.
b.
c.
1/26/16
26
III.
IV.
V.
27
Pengobatan lainnya :
1.
2.
3.
4.
5.
28
KOKAIN
Berasal
coca.
Bentuk
Cara
: bubuk putih
INTOKSIKASI KOKAIN
1. Pemakaian kokain yang belum lama
2. Perilaku maladaptif
3. Dua atau lebih tanda berikut :
dilatasi pupil
4. Gejala bukan dari kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan mental lain.
PUTUS KOKAIN
1. Penghentian atau penurunan pemakaian kokain yang telah lama
2. Mood disforik dan dua atau lebih perubahan fisiologis berikut yang berkembang
dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah kriteria 1 :
Kelelahan
3. Gejala dalam kriteria 2 menyebabkan penderitan secara bermakna secra klinis atau
gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi lainnya
4.Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum dan tidak
lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.
EFEK PENYALAHGUNAAN
KOKAIN
Masalah
fisik
Masalah
kejiwaan
Masalah
sosial
Sebab-sebab
kematian
TERAPI
Methadone
Buprenorphine (Buprenex)
KANABIS
Cimenk,
Berasal
sativa
Penggunaannya
Kandungan
INTOKSIKASI KANABIS
1.
2.
3.
Injeksi konjungtiva
Mulut kering
Takikardia
4. Gejala bukan dari kondisi medis umum dan tidak lebih baik
diterangkan oleh gangguan mental lain.
Anoreksia
Gangguan gastrointestinal
Tremor
EFEK PENYALAHGUNAAN
KANABIS
Masalah
fisik
Masalah
kejiwaan
Masalah
sosial
KOMPLIKASI
Efek positif :
Efek negatif :
Paranoia
Perasaan tenang
(relaksasi)
Euforia
Gangguan koordinasi
Disinhibisi
Persepsi penglihatan
dan pendengaran
Nafsu makan
meningkat
Gangguan konsentrasi
TERAPI
epidemiologi
Jenis amfetamin
ecstasy (MDMA,3,4METHILENEDIOXYMETAMPHETAMINE)
shabu (METAMPHETAMINE)
Bentuk
Cairan suntik
Pil
Serbuk kristal
Akibat penyalahgunaan
(problem Fisik)
Hepatitis
HIV/AIDS
Akibat penyalahgunaan
(problem Psikiatri)
Prilaku agresif
Akibat penyalahgunaan
(problem Sosial)
Tindak
kekerasan (berkelahi)
Kecelakkaan
Aktivitas
lalulintas
criminal
Akibat penyalahgunaan
(penyebab kematian)
Suicide
Serangan
Tindak
jantung
kekerasan
Kecelakaan
Dehidrasi,
lalu lintas
Kerusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel amfetamin pada
pembuluh darah yang kecil.
Disfungsi seksual
Gejala kardiovaskular
Delirium dan beberapa gejala psikosis seperti ansietas akut dan halusinasi. Gejala
psikosis akibat penggunaan amfetamin ini (amphetamines induced psychosis) akan
berkurang bila penggunaan zat dihentikan, bersamaan dengan diberikan medikasi
jangka pendek.
Depresi, gangguan mood yang lain (misal distimia), atau adanya gangguan
makan pada kondisi gejala putus zat yang berkepanjangan (protracted withdrawal).
Intoksikasi amfetamin
Kriteria diagnosis
1. Pemakaian amphetamin atau zat yang berhubungan yang belum lama terjadi
2.
Perilaku maladapif atau perubahan perilaku yang bermakna secara klinis yang berkembang selama atau segera
setelah pemakaian amphetamin atau zat yang berhubungan
3.
Dua atau lebih hal berikut yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian amphetamin atau zat yang
berhubungan :
4.
Dilatasi pupil
Gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.
Kelelahan
benzodiazepin
Jenis
Efek benzodiazepin
Benzodiazepin, barbiturat, dan zat mirip
barbiturat semuanya memiliki efek pada
kompleks reseptor gamma-aminobutyric acid
(GABA) tipe A., yang mempunyai suatu
saluran ion klorida, suatu tempat ikatan untuk
GABA, dan tempat ikatan yang ditentukan
dengan baik untuk benzodiazepine. Barbiturat
dan zat mirip barbiturat dianggap berikatan di
suatu tempat pada kompleks reseptor GABA..
Epidemiologi
Akibat penyalahgunaan
benzodiazepin
problem fisik
Problem psikiatri
Problem sosial
Problem marital
Tinggal kelas
Berlkelahi
Penyebab kematian
Dehidrasi, malnutrisi
Penghentian (atau penurunan) pemakaian sedatif, hipnotik, atau ansiolitik yang telah lama dan berat
Dua (atau lebih) berikut yang berkembang dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah criteria A:
hiperaktivitas otonomik (misalnya berkeringat atau denyut nadi lebih dari 100)
insomnia
agitasi psikomotor
kecemasan
Gejala dalam criteria B menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam
fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lain
Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.
terapi
Anamnesa riwayat penggunaan obat dan lakukan pemeriksaan etanol dari darah dan
urin
Setelah stabilisasi, turunkan dosis 30% pada hari kedua dan ketiga lalu lihat respons
Turunkan lagi dosis sebesar 10%-25% tiap beberapa hari jika dapat ditoleransi
Detoksikasi dengan dosis terapi : reduksi dosis 10%-25% dan lihat respons pasien
Intervensi psikologis
Intoksikasi benzodiazepin
Kriteria diagnosis untuk intoksikasi Sedatif-Hipnotik-Ansiolitik
1. Pemakaian sedatif, hipnotik, ansiolitik yang belum lama
2. Perilaku maladaptive atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya perilaku
seksual atau agresif yang tidak semestinya, labilitas mood, gangguan pertimbangan, gangguan fungsi
sosial atau pekerjaan) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik, sedatif,
atau ansiolitik
3. Satu (atau lebih) tanda berikut, berkembang selama, atau segera setelah pemakaian hipnotik, sedatif,
atau ansiolitik:
bicara cadel
inkoordinasi
nistagmus
4. Gejala tidak karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental
lain.
Penatalaksanaan
Mengurangi absorbsi obat lebih lanjut merangsang muntah jika baru terjadi
pemakaian.
Jika pemakaian sudah lebih dari 6 jam maka
berikan antidot berupa karbon aktif yang berfungsi untuk menetralkan efek
obat.
Bila klien ada usaha untuk bunuh diri maka klien tersebut harus ditempatkan
ditempat khusus dengan pengawasan ketat setelah keadaan darurat diatasi
DIAGNOSIS NAPZA
PPDGJ III
jika ditemukan tiga atau lebih gejala dibawah ini dialami dalam masa setahun
sebelumnya :
Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang memaksa (kompulsi) untuk
menggunakan zat.
Keadaan putus zat secara fisiologis ketika penghentian penggunaan zat atau
pengurangan, terbukti orang tersebut menggunakan zat atau golongan zat yang
sejenis dengan tujuan untuk menghilangkan atau menghindari terjadinya gejala
putus zat.
Tidak ada satupun bentuk terapi serupa yang sesuai untuk semua individu
Terapi yang efektif harus mampu memenuhi banyak kebutuhan individu tersebut.
Mempertahankan pasien dalam satu waktu periode program terapi yang adekuat
Jika terdapat gangguan mental maka terapi untuk keduanya secara integratif
Terapi yang dilakukan secara sukarela tidak menjamin menghasilkan suatu bentuk terapi yang efektif
Kemungkinan penggunaan zat psikoaktif selama terapi berlangsung harus dimonitor secara kontinyu
Program terapi harus menyediakan assesment untuk HIV/AIDS, Hepatitis B dan C, Tuberkulosis dan penyakit infeksi
lainnya
Recorvery dari kondisi adiksi NAPZA merupakan suatu proses jangka panjang
Terima Kasih