Anda di halaman 1dari 15

1.

Mngapa pasien mengalami keluahn muntah, disertai nyeri ulu hati, keringat dingin,
gelisah, linglung dan sesak nafas?
2. Mengapa pada pf di dapatkan td turun, hr 55x, rr 29x, dan T 39,5 derajat c, kelopak
mata cekung,dan pupil miosis?

3. Mengapa kesadaran pasien somnolen, dan keadaannya lemah?


Efek Nikotinik (efek motorik ganglionik dan somatik otonom): Fasciculasi, kelemahan,
hipertensi, takikardia, dan kelumpuhan. Kelemahan otot, kelelahan, dan fasciculations sangat
umum terjadi. Hipertensi dapat terjadi pada 20 persen pasien. Takikardia juga umum terjadi.
Aritmia jantung dan defek konduksi telah dilaporkan pada pasien dengan keracunan berat.
Kelainan EKG (echocardiogram)dapat meliputi sinus bradikardia atau takikardia, penundaan
konduksi atrioventrikular dan atau atau intraventrikular, ritme idioventrikular, kelebihan paritas
ventrikel prematur, takikardia ventrikel atau fibrilasi, perpanjangan interval PR, QRS, dan / atau
QT, ST Perubahan gelombang T, dan fibrilasi atrium.
4. Apa hubungan pasien menyuntikan 10 ampul morfin dengan gejala nyeri ulu hati,
mutah dan keringat dingin?
DOSIS TOKSIK: Lebih dari 98 MME/day
5. Bagaimana penanganan yang di berikan pada kasus di scenario ketika pertama datang
ke igd? *ABCDE, Tujuan pemasangan urin, kateter, infus
1.
6. Bagaimana patofisiologi pada kasus tersebut?
7. Antidotum dari metabolic morfin apa saja jenisnya?
kenapa pakai naloxone?
8. Apa pemeriksaan penunjang yang di butuhkan pada kasus tersebut?
9. Apa dd dan dx pada scenario?
Dx : intoksikasi morfin
a. Baru menggunakan opiat/ opioid
b. Perubahan psikologis dan perilaku yang bermasalah dan nyata secara klinis (misalnya euforia
diikuti dengan apati, disforia, agitasi psikomotor atau retardasi psikomotor, dan penilaian yang
terganggu) yang terjadi saat atau segera setelah penggunaan opiat/ opioid
c. Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil yang disebakan oleh anoksia akibat penggunaan dosis
berlebih yang parah), dan satu atau lebih tanda atau gejala yang terjadi selama atau segera
setelah penggunaan opiat/ opioid:
1. Mengantuk atau koma
2. Bicara cadel
3. Gangguan perhatian dan memori
d. Tanda dan gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis lainnya dan tidak dapat diterangkan
oleh gangguan mental lainnya, termasuk intoksikasi oleh zat lainnya

Diagnosis Banding
- Intoksikasi yang diisebabkan oleh zat lainnya.
Intoksikasi alkohol dan hipnotik sedatif dapat menyebabkan gambaran klinis yang menyerupai
intoksikasi opioid. Intoksikasi alkohol atau hipnotik sedatif biasanya dapat dibuat pada keadaan
tidak terdapat konstriksi pupil atau tidak adanya perubahan terhadap pemberian nalokson. Pada
beberapa kasus, intoksikasi dapat disebabkan oleh penggunaan bersamaan opioid dengan
alkohol dan sedatif lainnya. Pada kasus seperti ini, pemberian nalokson tidak akan merubah
semua efek sedatif.
- Gangguan yang berhubungan dengan opiat/ opioid Intoksikasi opiat/ opioid dapat dibedakan
dengan gangguan yang dinduksi oleh opioid (misalnya gangguan depresi yang diinduksi opioid,
yang onsetnya terjadi pada saat intoksikasi) karena gejala pada gangguan tersebut (misalnya
depresi) mendominasi tampilan klinis dan memenuhi kriteria dari gangguan yang berhubungan.

10. Apa manfaat dari morfin dan berapa dosis amannya?


Morfin dapat meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh serangan jantung atau infark
miokard. Nyeri ini biasanya berupa nyeri dada yang parah dan menyiksa yang sering menjalan ke
sisi dalam lengan kiri, leher, punggung, dan kepala. Bidang ini adalah salah satu penggunaan
morfin yang penting dalam praktik klinis saat ini (Pathan dan Williams, 2012). Selain itu, morfin
juga dapat menghilangkaan nyeri tulang dan sendi yang parah, menghilangkan rasa sakit
sebelum, selama dan setelah operasi terutama operasi besar yang melibatkan tulang dan organ
besar (Charles, 2002). Morfin juga dapat digunakan sebagai anestesi umum untuk menenangkan
pasien, juga anestesi regional seperti anestesi spinal atau epidural (Chang, et al, 2010).
11. Faktor apasaja yang dapat mempengaruhi dan menyebabkan intoksikasi?
Menurut aksinya
A. Racun Korosif
Agen pengiritasi yg sangat aktif menghasilkan peradangan dan ulserasi jaringan (asam
dan asa kuat)
B. Racun Iritan (timbul gejala sakit di perut dan muntah)
1) Anorgnaik
Logam : arsen, merkuri, timbal, tembaga
Non logam : fosfor, clorin, bromin, iodin
2) Organik
Tumbuhan : minyak jarak
Hewan : ular, laba laba, kalajengking
3) Mekanik : debu berlian, bubuk kaca
4) Saraf
Biasanya mengenai SSP timbul gejala : sakit kepala, ngantuk, pusing, derilium, stupor,
koma dan kejang
- Serebral : Opium, alkohol, agen sedatif, agen hipnotik dan anestesi
- Spinal : Strychinine
- Periferal : Curare
5) Jantung L digitalis, rokok
6) Asphixiant : gas batubara, CO, CO2
7) Lain lain : analgetik, antipiretik, anti depressan

12. Apasaja macam2 keracunan dan zat apa saja yang dapat menyebabkan keracnan?
CARA TERJADINYA
1) Self poisoning (meracuni diri)
• Ingin bunuh diri dengan tujuan hanya menarik perhatian
• Memiliki pengetahuan bahwa tidak berbahaya bahi tubuh
2) Attempted Suicide
• Benar-benar ingin bunuh diri
• Berakhir kematian
3) Accidental Poisoning
Murni kecelakaan dan tidak disengaja
Biasanya pada anak <5th
4) Homicidal Poisoning (akibat pembunuhan)
Tindakan kriminal : diracuni
5) Ketergantungan obat
Terjadi akibat toleransi obat sehingga perlu peningkatan dosis  peningkatan dosis
tidak terukur/terkendalitimbul overdosis yg fatal
CEPAT LAMBATNYA PROSES
1. Fase akut
• Terjadi dengan cepat dan segera setelah menelan/ kontak dengan zat racun
(insektisida, makanan, pestisida)
• Percobaan bunuh diri & dosis berlebihan
• Tanda gejala : stupor.koma jika intoksikasi berat, RR 2-4x/mnt, pernafasan mungkin
berupa Cheyne Stoke
• TD mula2 baik turunsyok
• Pin point pupil
• Urin sangat kurang karena pelepasan ADH dan turunnya TD
• Suhu turun
• Akral dingin
• Tonus otot rangka menurun
• Mandibula dalam keadaan relaksasi & lidah dpt sumbat jalan napas
2. Fase kronis
• Gejala muncul relative lama sehingaa sering dengan kehilangan kesadaran
• Yg sering : bromid, salisilat, fenitoin, digitalis karena tidak diawasi
• Timbul morfinisme, fenomena berikut :
- Habituasi
Perubahan psikis emosional menjadi ketagihan
- Ketergantungan fisik
kebutuhan morfin karena faal dan biokimia tubuh tidak berfungsi lagi tanpa
morfin
- Adanya toleransi
timbul thd efek depresi tapi tidak timbul saat efek eksitasi, miosis dan efek
pada usus
• Timbul setelah 2-3minggu
ORGAN YANG TERKENA
• Hepar : hepatotoksik
• Saraf : neurotoksik
• Ginjal : nefrotoksik
• Jantung :kardiotoksik
BAHAN KIMIA
Alkohol, logam berat, organofosfat, fenol

 Tambahan intoksikasi2 lain, organofosfat, jengkol, baygon, cairan carbol. Dan


sertakan penanganan serta antodotum.
 Bahas ekskresi morfin di dalam tubuh
 Jelaskan tentang ekstasi

13. Penanganan apa saja untuk keracunan2 lain yg terjadi?


14. Bagaimana komplikasi yang terjadi pada kasus pada scenario tsb?

15. Bedakan antara intoksikasi dan putus obat (gol opioid)?

Anda mungkin juga menyukai