Sesak Nafas
Overdosis morfin inhibisi ACHE Akumulasi ACH mengikat reseptor
muskarinik respon parasimpatis vasokontriksi bronchial
bronchospasme sesak nafas
Penyebab :
- asam atau basa kuat dapat mengenai kulit, mata, atau ditelan
gejalanya nyeri perut, muntah
- keracunan alkohol ; gejalanya emosi, kulit memerah, muntah, depresi
pernafasan, stupor sampai koma
- keracunan arsenikum; gejalanya mulut kering, kulit merah, rasa tercekik,
sulit menelan, kolik usus, muntah, diare, perdarahan, oligouria, dan syok
- keracunan makanan kaleng; gejalanya gangguan penglihatan, disfagia,
kelemahan otot lurik
- keracunan formalin ; apabila melalui inhalasi menyebabkan iritasi mata,
hidung, saluran nafas, spasme laring. Apabila mengenai kulit menyebbkan
iritasi dan dermatitis. Jika ditelan dapat menyebabkan nyeri perut, mual,
muntah, hematuria, syok, dan gagal nafas
Self Poisoning
Attempted
Suicide
Accidental
Cara terjadinya
Poisoning
Homicidal
Poisoning
Ketergantungan
Obat
Cepat Akut
lambatnya
proses Kronis
Organ yg
Terkena
Bahan Kimia
CARA TERJADINYA
1) Self poisoning (meracuni diri)
• Minum obat dengan dosis >> tapi dengan pengetahuan dosis ini tidak berbahaya •
Hanya untuk menarik perhatian, tidak untuk bunuh diri,sering insektisida
2) Attempted Suicide
• Benar-benar ingin bunuh diri
• Berakhir kematian
• Sering: barbturat & hipnotik sedatif
3) Accidental Poisoning
Murni kecelakaan dan tidak disengaja
Biasanya pada anak <5th
4) Homicidal Poisoning (akibat pembunuhan)
Tindakan kriminal : diracuni
5) Ketergantungan obat
Terjadi akibat toleransi obat sehingga perlu peningkatan dosis peningkatan dosis
tidak terukur/terkendalitimbul overdosis yg fatal
Terdapat trias intoksikasi opioid : pin poin, depresi nafas, dan penurunan
kesadaran segera dilakukan primary survey dan penanganan
Morfin yang digunakan terus-menerus dapat menyebabkan sensitifitas
berkurang atau jumlah neurotransmitter berkurang
Tahapan ;
1. Tahap eksitasi
Berlangsung singkat, tahap eksitasi tidak selalu muncul.
Gejala yang timbul terlihat tenang dan senang, halusinasi, kerja jantung
meningkat, wajah memerah, dan kejang. Dapat juga mengalami maniak
2. Tahap stupor
Berlangsung beberapa menit sampai jam. Tahap ini selalu muncul.
Gejala yang timbul ; kepala sakit, psuing berat, dan kelelahan, merasa
mengantuk dan ingin tidur, sianosis, pupil mengecil, pulse dan respirasi
normal
3. Tahap koma
Gejala nya ; tdk ada reaksi nyeri, refleks menghilang, pupil pin poin, refleks
cahay (-). Pada tahap 3, pupil juga dapat melebar dicurigai asfiksi, pulse
menurun, terkadang disertai kejang, koma
2. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologi yang bermakna secara klinis (misalnya eu
awal diikuti oleh apati, disfotia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimban
gangguan fungsi sosial atau pekkerjaan) yang berkembang selama atau segera setelah
pemakaian opioid
4. Gejala tidak khas karena kondisi medis umum dan tidak lebih baik dieterangkan oleh ga
mental lain
Anamnesa
o Auto anamnesa (pengakuan jujur dari pasien)
o Alo anamnesa (dari keluarga yang dapat dipercaya)
2. Pemeriksaan fisik Intoxikasi akut:
o Penurunan kesadaran
o Ganguan otonom, bradikardi, hipotermia, hipotensi, sianosis, pin point pupil
o Depresi pernafasan
o Edema paru
o Kejang (jarang)
o Mata, sklera dapat ikterik akibat komplikasi pemakaian opiat secara IV
o Bicara menjadi kaku, dismetri Gejala abstinensia
o Gelisah, insomnia, berkeringat, sering menguap, pupil dilatasi, takikardi, kram
perut. Baik pada intoksikasi maupun abstinensia, pada kulit ditemukan bekas
suntikan (hiperpigmentasi) di sepanjang pembuluh vena lengan
3. Ditemukannya benda-benda yang berhubungan dengan penggunaan obat seperti
jarum suntik, pipa, aluminium foil, bubuk heroin dan lain-lain disekitar penderita
4. Pemeriksaan laboratorium
o Urine (drug screening)
Untuk mengetahui zat yang dipakai oleh penderita. Urine harus diperoleh tidak lebih
dari 24 jam setelah pemakaian zat terakhir. Metode pemeriksaan antara lain dengan
cara paper chromatography, Thin Layer Chromatography, Enzym Immunoassay
o Rambut
Dengan metode Liquid chromatography menggunakan ultraviolet dapat
dideterminasi adanya opiat pada rambut pexcandu heroin (opiat). Seseorang
dikatakan pecandu heroin, bila pada rambutnya ditemukan kandungan 10 ng
heroin/mg rambut.
10. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi dari kasus diatas?