Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Nama : Yuliyanti

NIM : 1611438289

Pertemuan : Minggu ke-2

Tanggal : 18 - 23 September 2017

A. LATAR BELAKANG

1. Karakteristik Keluarga

Pelaksanaan pengkajian dan mengunjungi keluarga serta menjelaskan tujuan

telah selesai, maka ditetapkan keluarga Tn. A dengan tahap perkembangan anak

pertama (Child Bearing). Pada minggu I, intervensi difokuskan pada pengkajian

keluarga selengkap-lengkapnya terutama untuk pengkajian masalah kesehatan yang

menunjang perumusan dan penegakan diagnosa keperawatan.

Pada minggu ke 2 ini akan dilakukan implementasi pada penjajakan tahap

2 asuhan keperawatan keluarga. Adapun implementasi yang akan dilakukan pada

minggu ke-2 berkaitan dengan diagnosa pertama yaitu kurang pengetahuan tentang

resiko aspirasi (tersedak) pada An. F keluarga Tn.A.

Anak Ny. S saat ini masih diberi ASI oleh ibunya, tetapi saat Ners Muda

melakukan pengkajian didapat bahwa setelah Ny. S memberi ASI pada anaknya,

Ny.S tidak menyendawakan anaknya. Sehingga anaknya sering mengeluarkan sisa

susu dimulutnya atau muntah (gumoh). Ny. S tidak menyadari hal tersebut bisa

berakibat tertelannya air susu tersebut masuk kesaluran pernafasan An. F.


Saat ini anak Ny. S mengalami batuk pilek. Menurut Ny. S batuk pilek pada

anaknya adalah hal biasa, Ny. S tidak mengetahui bahwa batuk pilek tersebut adalah

ISPA. Ny. S tidak mengetahui apa kepanjangan dari ISPA dan juga pengertiannya.

Tanda dan gejalanya juga Ny. S juga tidak diketahui. Tetapi Ny. S berusaha untuk

mengobati anaknya dengan membawa anaknya berobat ke praktek bidan dekat

rumahnya.

Pada saat ners muda melakukan perhitungan Z Score, maka ners muda

menemukan masalah kesehatan kurang gizi pada An F dari keluarga Tn.A didapat

hasil menurut Z score BB/PB didapat nilainya > -3 SD (70%) ,bahwa anaknya Ny.

S mengalami gizi kurang dengan berat badan 4700 gram, TB 62 cm dengan umur 3

bulan. Ny. S tidak menyadari bahwa anaknya mengalami berat badan kurang, karena

menurut Ny. S bulan sebelumnya saat posyandu timbangan anaknya 4000 gram.

2. Masalah Keperawatan

Pelaksanaan pengkajian pada keluarga Tn. A telah selesai, selanjutnya mahasiswa

menetapkan masalah keperawatan berdasarkan data-data yang didapatkan saat

pengkajian, baik data subjektif ataupun objek. Berikut masalah keperawatan yang

didapatkan oleh mahasiswa saat setelah dilakukan pengkajian diminggu pertama

selama beberapa kali kunjungan :

a. Kurang pengetahuan tentang resiko aspirasi(tersedak) An.F keluarga Tn A

b. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An. F keluarga Tn. A

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada An. F keluarga Tn. A

Menetapkan masalah keperawatan, mahasiswa dan keluarga kemudian

melakukan scoring untuk menetapkan masalah yang harus diselesaikan terlebih


dahulu dan penting untuk diselesaikan dengan segera. Adapun diagnosa

keperawatan yang dirumuskan berdasarkan prioritas masalah adalah :

1. Kurang pengetahuan tentang Resiko Aspirasi (tersedak) pada An.F pada keluarga
Tn. A (Total scoring : 4 1/3)
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An.F pada keluarga Tn.A ( Total
Skoring : 3 1/3)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan An.F pada keluarga Tn. A (Total Skoring:
2 2/5)

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn A, kegiatan

mahasiswa selanjutnya adalah membuat intervensi keperawatan. Intervensi

keperawatan dibuat pada akhir kunjungan di minggu pertama. Intervensi

keperawatan dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan yang paling prioritas atau

memiliki skoring tertinggi.

B. PROSES KEPERAWATAN

Diagnosa 1:

Kurang pengetahuan Resiko Aspirasi (tersedak) pada An.F pada keluarga Tn A.

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan melalui 3 kali kunjungan pada keluarga

diharapkan Resiko Aspirasi(tersedak) klien teratasi.

Tujuan Khusus:

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga, diharapkan keluarga

TUK 1: Mampu mengenal tentang Aspirasi (tersedak)

1.1 Keluarga mampu menyebutkan pengertian aspirasi (tersedak)

1.2 Keluarga mampu menyebutkan etiologi Aspirasi(tersedak)

1.3 Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Aspirasi (tersedak)


TUK 2: Mampu mengambil keputusan untuk mengatasi resiko Aspirasi (tersedak)

2.1 Keluarga mampu menjelaskan akibat dari Aspirasi (tersedak)

2.2 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya

aspirasi(tersedak)

TUK 3: Setelah pertemuan 1x60 menit keluarga mampu melakukan pencegahan

Aspirasi (tersedak)

3.1 Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan Aspirasi(tersedak)

3.2 Keluarga mampu menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika

Mengalami Aspirasi (tersedak)

3.3 Keluarga mampu mendemontrasikan tindakan sederhana untuk

Mengatasi Aspirasi (tersedak)

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga diharapkan keluarga

TUK 4: Mampu memodifikasi dan menciptakan lingkungan rumah yang

Sehat, rapi, teratur,aman dan tenang.

4.1 Keluarga mampu menjelaskan memodifikasi dan menciptakan

Lingkungan rumah yang sehat, rapi, teratur, aman dan tenang

4.2 Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan

TUK 5: Setelah pertemuan 1 x 60 menit diharapkan keluarga mampu mem-

Manfaatkan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi

Mengenai Aspirasi (tersedak)

5.1 Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat

Digunakan dan manfaatnya

5.2 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

Untuk mendapatkan informasi tentang masalah pada Aspirasi(tersedak).


Diagnosa 2:

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada An.F pada keluarga Tn.A

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan melalui 3 kali kunjungan pada keluarga

diharapkan jalan nafas An.F kembali efektif.

Tujuan Khusus :

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga, diharapkan keluarga

TUK 1: Mampu mengenal tentang ISPA

1.1 Keluarga mampu menyebutkan pengertian dan manifestasi klinis ISPA

1.2 Keluarga mampu menyebutkan etiologi ISPA

1.3 Keluarga mampu menyebutkan faktor resiko ISPA

TUK 2: Mampu mengambil keputusan untuk mengurangi ISPA pada An.F

2.1 Keluarga mampu menjelaskan akibat dari ISPA

2.2 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat An.F

TUK 3: Setelah pertemuan 1 x 60 menit keluarga mampu merawat An.F

3.1 Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan ISPA

3.2 Keluarga mampu menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika

Mengalami ISPA

3.4 Keluarga mampu mendemontrasikan ramuan tradisional untuk hidung

Tersumbat.

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga diharapkan keluarga

TUK 4: Mampu memodifikasi dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat,

Rapi, teratur, aman dan tenang.


4.1 Keluarga mampu menjelaskan, memodifikasi dan menciptakan

Lingkungan rumah yang sehat, rapi, teratur,aman dan tenang

4.2 Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan

TUK 5: Setelah pertemuan 1 x 60 menit diharapkan keluarga mampu memanfaatkan

fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi mengenai ISPA.

5.1 Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan

dan manfaatnya.

5.2 keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk

mendapatkan informasi tentang masalah ISPA.

Diagnosa 3:

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan An.F pada keluarga Tn. A

Tujuan Umum:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan melalui 3 kali kunjungan pada keluarga Tn.A

diharapkan status nutrisi menjadi lebih baik dan terjadi peningkatan berat badan.

Tujuan Khusus:

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga, diharapkan:

TUK 1: Keluarga mampu mengenal Gizi kurang

1.1 Keluarga mampu mengenal Gizi Kurang

1.2 Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari Gizi Kurang

1.3 Keluarga mampu menyebutkan penyebab GIzi Kurang


TUK 2: Keluarga mampu mengambil keputusan dalam meningkatkan fungsi afektif

keluarga

2.1 Keluarga mampu menjelaskan akibat dari kurang gizi

2.2 Mengambil keputusan untuk merawat keluarga dengan gizi kurang

TUK 3: Setelah pertemuan 1 x 60 menit keluarga mampu melakukan perawatan pada

keluarga Tn.A pada An.F dengan Gizi kurang

3.1 Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana di rumah pada

anggota keluarga dengan gizi kurang

3.2 Keluarga mampu mengetahui menu dan tindakan untuk peningkatan

untuk gizi kurang

Setelah pertemuan 1 x 60 menit dengan keluarga diharapkan

TUK 4: Keluarga mampu memodifikasi dan menciptakan lingkungan rumah yang

sehat, rapi, teratur, aman, menyenangkan dan tenang.

4.1 Keluarga mampu memodifikasi dan menciptakan lingkungan rumah

yang sehat, rapi, teratur,aman, menyenangkan dan tenang.

4.2 Keluarga mampu melakukan modifikasi lingkungan yang sehat

TUK 5: Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk

memeriksa keluarga gizi kurang

5.1 Keluarga mampu menjelaskan kembali fasilitas layanan kesehatan

yang ada disekitar tempat tinggal dan manfaatnya.

5.2 Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada


C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Topik

Diskusi membahas mengenai pengetahuan tentang resiko Aspirasi An. F pada

keluarga Tn. A

2. Metode

Diskusi, Tanya jawab,dan demontrasi

3. Media dan Alat

Lembar balik, leaflet, alat dan bahan demontrasi

4. Waktu dan tempat

Senin s/d Sabtu, 18 September s/d 23 September 2017. Rumah keluarga binaan

Tn. A di RT 01 Kelurahan Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur.

D. KRITERIA EVALUASI

1. Kriteria Struktur

a. LP telah dipersiapkan dan dikonsulkan dengan pembimbing

b. Media dan alat yang digunakan pada saat implementasi dipersiapkan

c. Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

2. Kriteria Proses

a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

b. Keluarga aktif dalam proses pelaksnaan kegiatan

3. Kriteria hasil

a. Keluarga mampu mengenal tentang Aspirasi (tersedak)

b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi Aspirasi

(tersedak)
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan Aspirasi (tersedak)

d. Keluarga mampu memodifikasi atau menciptakan lingkungan yang sehat,

nyaman, dan tenang untuk anggota keluarga dengan resiko Aspirasi

(tersedak)

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai