Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GIZI KURANG

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik, tubuh akan segar dan
kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi justru sejak masih anak-anak, karena gizi
selain penting untuk pertumbuhan badan, juga penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua
harus mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu,
orang tua juga harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu.

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan
dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma
kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan ditingkat rumah tangga juga
menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang gizi kurang.

1. Tujuan Khusus

a. untuk mengetahui pengaruh kurang gizi terhadap tumbuh kembang .

b. untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi gizi kurang .

B. Manfaat

1. Dapat memahami tentang pengaruh kurang gizi tentang gizi kurang

2. Dapat memahami cara mencegah dan mengatasi kurang gizi.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui
proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta
menghasilkan energi.

Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk
hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi
anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja.
Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh
kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka
ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas
maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang
mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan
salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan
yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber
zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti
dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan,
tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil
olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung
berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.

Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapatkan makanan cukup bergizi dalam waktu lama.

B. Etiologi

1. Jumlah makanan yang di makan kurang.

Asupan makanan yang kurang diantara lain disebabkan oleh :

a. Tidak tersedianya makanan secara adekuat

b. Anak tidak cukup mendapat gizi seimbang

c. Pola makan yang salah

2. Penyakit.

Menjadi penyebab terpenting kedua kekurangan gizi, apalagi di negara negara terbelakang dan yang
sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan / personal hygine yang masih
kurang, serta ancaman endemisitas penyakit tertentu.
C. Patofisiologi

Gizi kurang biasanya terjadi pada anak balita dibawah usia 5 tahun. Gizi kurang umumnya terjadi pada
balita dengan keadaan lahir BBLR (bayi berat lahir rendah) atau dengan berat lahir kurang dari 2500
gram. Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik
dengan kebersihan yang buruk mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat
bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori. Pada akhirnya anak tersebut akan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

D. Manifestasi Klinis

Kekurangan gizi ini secara umum mengakibatkan gangguan diantaranya:

1. Pertumbuhan

Pertumbuhan anak menjadi terganggu karena protein yang ada digunakan sebagai zat pembakar
sehingga otot-otot menjadi lunak dan rambut menjadi rontok

2. Produksi tenaga

Kekurangan energi yang berasal dari makanan mengakibatkan anak kekurangan tenaga untuk bergerak
dan melakukan aktivitas. Anak menjadi malas, dan merasa lemas

3. Pertahanan tubuh

Sistem imunitas dan antibodi menurun sehingga anak mudah terserang infeksi seperti batuk, pilek dan
diare

4. Struktur dan fungsi otak

Kurang gizi pada anak adapt berpengaruh terhadap perkembangan mental. Kekurangan gizi dapat
berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen seperti perkembangan IQ dan motorik yang
terhambat

5. Perilaku

Anak yang mengalami gizi kurang menunjukkan perilaku yang tidak tenang, cengeng dan apatis.

6. Perubahan rambut dan kulit

Rambut kepala mudah dicabut dan tampak kusam, kering, halur, jarang dan berubah warna. Sedangkan
pada kulit terapat garis-garis kulit yang lebih dalam dan lebar, hiperpigmentasi serta bersisik.

7. Pembesaran hati

8. Anemia
9. Kelainan kimia darah

Kadar albumin serum rendah, kadar globulin normal atau sedikit meninggi, dan kadar kolesterol serum
rendah.

E. Komplikasi

Malnutrisi Energi Protein (MEP) berat yang dikenal dengan:

1. Kwashiorkor

2. Marasmus

3. Marasmik-kwashiorkor

F. Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan keperawatan klien dengan gizi kurang :

1. Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan mineral.

2. Penanganan segera penyakit penyerta (misalnya diare)

3. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak pada orang tua dan anggota keluarga

4. Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu menjelang waktu
makan

5. Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan bertahap setiap hari
(makan dalam porsi kecil tetapi sering)

6. Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk meningkatkan selera
makan

7. Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan secara teratur untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

G. Kasus

No. Data Masalah Penyebab Tipology

1. DS Manajemen o Ketidakmampuan
terapeutik keluarga mengenal masalah
o Ny. N mengatakan bahwa An. R sewaktu sakit Actual
tidak efektif
sulit makannya. o Ketidakmampuan
keluarga untuk
o Ny. N mengatakan bahwa saat ini an. R sedang
merawat keluarga
sakit panas dan terdapat bengkak pada langit-
yang sakit.
langit mulutnya sudah berlangsung 1 minggu.
o Ny. N tidak membawa ke puskesmas namun ke
dokter terdekat dan di kasih bodrekxin.

o Ny. N tidak tahu penyebab sakit anaknya.

o Ny. N mengatakan bahwa pipi an. R kemaren


bengkak sehingga di salonpas.

DO

o Rewel

o Suhu badan 38O C

o Terdapat bengkak berwarna merah pada langit-


langit mulut

o Pada pipi tertempel salonpas

2. DS: Resiko o Ketidakmampuan Actual


ketidakseimbangan keluarga mengenal
o Ny. N mengatakan BB anaknya 9,5 kg.
pertumbuhan masalah
o Ny. N mengatakan An. R sejak kecil sudah sakit-
o Ketidakmampuan
sakitan dan badannya selalu kecil
keluarga merawat
o Ny. N sudah berusaha dengan datang ke anggota keluarga
posyandu setiap bulannya untuk mengontrol yang sakit
anaknya.

o Ny. N tidak nanpu membawa beobat ke bidan


karena tersangkut masalah biaya

o Ny. N mengatakan bahwa An. D tidak pernah


sakit, jika sakit hanya di kerok dan di beri obat
dari warung.

o Ny. N setelah tidak terdaftar dalam posyandu


jarang dan hampir tidak pernah menimbang an.
D lagi

o Ny. N tidak tahu BB an. D

DO:

Anak R

o BB 10kg

o LLA 13 cm

o LK 46 cm
o LD 46 cm

o Berada pad BGM di KMS

Anak D

o BB 12 Kg

o LLA 14 cm

o LK 47 cm

o LD 47 cm

o Z-score BB/U di bawah garis normal: -3,3

3. DS Manajemen o Ketidakmampuan Actual


terapeutik keluarga keluarga
o Ny. N menngatakan masih menyusui an. R
tidak efektif mengambil
karena masih iba terhadap anaknya.
keputusan
o Ny. N mengatakan ankanya sekarang berumur
3 tahun 5 bulan.

o Ny. N akan menyapihnya apabila anaknya


sudah sehat.

o Ny. N belum melakukan upaya untuk menyapih


anaknya.

o Ny. N mengatakan bahwa anaknya juga minum


susu dan juga air putih.

DO

o An. R masih menyusu ASI

4 o Ny. N mengatakan An. R Imunisasinya tidak Ketidakefektifan o Ketidakmampuan Actual


lengkap cuma sewaktu lahir saja yang di penatalaksanaan keluarga mengenal
karenakan kerepotan Ny. N dan jauhnya fasilitas terapeutik masalah
kesehatan selain itu juga karena tidak ada yang keluarga.
o Ketidakmampuan
mengantar karena kendaraan yang tidak ada.
keluarga
o Ny. N sekarang mnyesal tidak mengimunisasi mengambil
An. R sewaktu kecil keputusan

o Ny. N berusaha mengimunisasi sesudah anak R o Ketidakmampuan


besar. keluarga
menggunkan
fasilitas kesehatan

5 o Ny. Mengatakan bahwa An. D sakit gigi sampai Nyeri akut o Ketidakmampuan Actual
bengkak pipinya.
o Ny. N sudah membelikan obat ponstan untuk mengenal masalah
anaknya
o Ketidakmampuan
o Ny. N tidak memeriksakan ke pelayanan mengambil
kesehatan karena di anggap wajar dan nantinya keputusan
sembuh sendiri
o Ketidakmampuan
o Ny. N mengatakan bahwa sudah membersihkan menggunkan
gigi anaknya dengan di sikat. fasilitas kesehatan

DO

o Bengakak pada pipi An D

o Gigi berlubang

H. Diagnosa

Diagnosa I

Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal


masalah

Ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 Ny. N mengatakan bahwa saat ini


anak. R sedang sakit panas dan
1. terdapat bengkak pada langit-langit
mulutnya sudah berlangsung 1
minggu suhu badan anak R 38o.

Kemungkinan masalah X2 1 Tehnologi kesehatan yang


dapat diubah: Sebagian berkembang pesat, sumber daya dan
dana yang terbatas, pemahaman
2. keluarga tentang penyakit terbatas ,
waktu dan tenaga yang hamper tidak
ada serta ketidakmauan keluarga
dalam hal transportasi

Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini belum lama terjadi dan
dicegah: tinggi keluarga sudah berupaya merawat
3. dan mengobati sendiri anggota yang
sakit dengan memeriksakan diri ke
dokter terdekat

4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga merasa masalah harus


masalah:masalah perlu segera ditangani agar An. R cepat
segera ditangani sembuh

Jumlah 4

Diagnosa 2:

o Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3 Ny N mengatakanbawa anaknya dari


kecil nerat badannya kurang ( dalam
1.
usia 3 tahun BBnya 9,5 Kg). dan anak
D dengan BB 12 kg.

Kemungkinan masalah X2 1 Sumber daya keluarga segian ada,


dapat diubah: Sebagian fasilitas kesehatan dekat, dana
2. keluarga kurang, waktu dan tenaga
hampir tidak ada, ketidakmampuan
dalam transportasi

Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini sudah lama,


dicegah: Tinggi memanfaatkan fasilitas kesehatan
3.
(posyandu), berusaha memenuhi
kecukupan gizi keluarga.

Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga menginkan agar An. R


4. masalah:masalah perlu segera normal badannya.
segera ditangani

Jumlah 3 2/3

Diagnosa 3:

o Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


mengambil keputusan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : resiko 2/3 X 1 2/3 Ny. N mengatakan An. R masih


menyusu ASI walupun umurnya
1.
sudah 3 thaun 5 bulan dan belum di
sapih.

Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Waktu dan tenaga ada,


2.
dapat diubah: mudah

3. Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini sudah lama,


dicegah: Tinggi memanfaatkan fasilitas kesehatan
(posyandu), sumber daya tenaga
dan waktu ada.

Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 1/2 Keluarga menginginkan agar segera


adamasalah tidak segera tidak menyusui lagi An. R namun
4.
ditangani masih iba melihatr kondisi an. R
sehinga masih di susui.

Jumlah 4 1/6

Diagnosa 4

Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah,


ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan
fasilitas kesehatan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : Actual 3/3 X 1 1 An. D sedang sakit gigi dan pipinya
1.
bengkak.

Kemungkinan masalah X2 1 Tehnologi kesehatan yang


dapat diubah: Sebagian berkembang pesat, sumber daya dan
dana yang terbatas, pemahaman
2. keluarga tentang penyakit terbatas ,
waktu dan tenaga yang hamper tidak
ada serta ketidakmauan keluarga
dalam hal transportasi

Potensial masalah untuk 3/3 X 1 1 Masalah ini belum lama terjadi dan
dicegah: tinggi keluarga sudah berupaya merawat
3. dan mengobati sendiri anggota yang
sakit dengan memeriksakan diri ke
dokter terdekat

Menonjolnya 2/2 X 1 1 Keluarga merasa masalah harus


4. masalah:masalah perlu segera ditangani agar An. D cepat
segera ditangani sembuh

Jumlah 4

Diagnosa 5

Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan


mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan
fasilitas kesehatan

No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : actual 33 X 1 1 An. R hanya di imunisasi saat lahir


1.
saja.
Kemungkinan masalah 0/2 X 2 0 sumber daya dan dana yang
dapat diubah: tidak dapat terbatas, waktu dan tenaga yang
hamper tidak ada serta
2.
ketidakmauan keluarga dalam hal
transportasi, Anak sudah berusia 3
tahaun.

Potensial masalah untuk 1/3 X 1 1/3 Masalah sudah lama terjadi dan
dicegah: rendah keluarga sudah berupaya merawat
3.
dan mengobati anggota keluarga,
ana rusah berumur 3 tahun.

Menonjolnya masalah: 1/2 X 1 1/2 Keluarga sudah mencari jalan keluar


4. adamasalah tidak segera di agar anaknya di imunisasi dengan
tangani usianya yang lebih dari 3 tahun ini.

1 5/6

Diagnosa prioritas:

1. Manajemen terapeutik keluarga tidak efektif behubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


mengambil keputusan

2. Ketidak efektifan manajemen keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan mengenal masalah,


ketidakmampuan keluarga untuk merawat keluarga yang sakit

3. Nyeri akut berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah, ketidakmampuan
keluarga mengambil keputusan, ketidakmampuan keluarga menggunkan fasilitas kesehatan

4. Resiko ketidakseimbangan pertumbuhan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah, Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

5. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik keluarga berhubungan dengan Ketidakmampuan


mengenal masalah, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketidakmampuan menggunkan fasilitas
kesehatan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidakseimbangan zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.

Etiologi gizi kurang yaitu:

1. Jumlah makanan yang di makan kurang.


2. Penyakit.

Tidak tercukupinya makanan dengan gizi seimbang serta kondisi kesehatan yang kurang baik dengan
kebersihan yang buruk mengakibatkan balita atau anak-anak menderita gizi kurang yang dapat
bertambah menjadi gizi buruk atau kurang energi kalori.

B. Saran

Perlu keseimbangan gizi untuk tumbuh kembang dan perlu dilakukan edukasi pada keluarga penderita
agar memperhatikan gizi serta diberikan penyuluhan untuk mengurangi kasus serupa

DAFTAR PUSTAKA

http://anakbahari.blogspot.com/2012/04/keramba-jaring-apung-ikan-kerapu-bebek.html. diakses
tanggal 19 September 2012.

http://www.iyaa.com/berita/nasional/umum/1322416_1124.html. diakses tanggal 19 September 2012

Anda mungkin juga menyukai