Anda di halaman 1dari 11

11.

Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan terdekat dengan rumah Tn. AA adalah Puskesmas
K. Jarak rumah Tn. AA dengan puskesmas ± 250 m.

12. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Kesehatan keluarga
An. Y lahir dengan berat badan 2500 gram. An. Y berhenti minum
ASI sejak usia 2,5 bulan karena ASI Ny. D sukar keluar. An. Y
kemudian meminum susu formula dan diberi makanan pendamping
ASI.. Anggota keluarga lain tidak memiliki riwayat penyakit.
b. Kesehatan Ibu Anak dan KB
Tn. AA memiliki satu orang anak. Persalinan anaknya (An. Y)
dilakukan di Bidan Praktik Swasta. Persalinan dilakukan secara

normal tanpa ada tindakan lanjutan. Tn. AA dan istri tidak


menggunakan kontrasepsi. Tn. AA masih menginginkan anak
untuk adik An. Y.
13. Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Fisik anggota keluarga yang sakit Nadi: 96


x/menit. Respirasi: 20 x/menit. Suhu badan: 36.8 0C. Berat
badan: 5,9 kg. Tinggi Badan: 66 cm. Lingkar Lengan Atas:
12 cm. BB/U -2.97 [kurang], TB/U -2.05 [Pendek], BB/TB
-2,45 [Gizi kurang]

Keadaan Umum Kesadaran An. Y compos mentis.


Keadaaan umum baik.

• Riwayat penyakit dahulu An. Y tidak pernah sakit. An. Y


lahir dengan berat badan 2500 gram.

• Riwayat penyakit sekarang Tn. AA menyatakan saat


posyandu petugas mengatakan anaknya menderita stunting.
Makanan An. Y masih susu formula dan makanan bayi
instan.
14. Lima Tugas keluarga
a. Mengenal masalah
Tn. AA menyatakan bahwa baru mengetahui bahwa anaknya

mengalami stunting beberapa hari yang lalu. Ny. D dan Ny. J


ketika ditanya mengatakan tidak mengetahui tentang apa itu
stunting
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Tn. AA menyatakan bahwa AN. Y perlu dilakukan perawatan agar
status gizinya baik.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. D mengatakan ketika usia AN. Y 2,5 bulan, ASInya tidak
lancer. Ny. D kemudian memberikan susu formula sampai

sekarang, dengan tambahan PASI yang dibeli di toko. NY. D


ketika ditanya tidak mengetahui jenis olahan makanan bayi yang
dapat dimasak sendiri. Ny. D ketika ada masalah dengan bayinya
langsung diserahkan kepada Ny. J, tanpa pernah mencoba belajar
menanganinya.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
Linkungan rumah Tn. AA tampak bersih. Lingkungan tidak ada
barang tajam atau membahayakan bayi.
e. Mampu menggunakan pelayanan kesehatan

An. Y selalu dibawa ke posyandu untuk dilakukan pengukuran dan


ke puskesmas untuk dilakukan imunisasi.
B. ANALISIS DATA
N DATA MASALAH PENYEBAB
O
1.
• DS: Ibu menyatakan berat Defisit nutrisi An. Ketidakmampuan
badan bayinya sulit naik. Ibu Y pada keluarga keluarga dalam
menyatakan memberikan Tn. AA mengenal masalah
ASI mulai lahir sampai usia
2,5 bulan. ASI berhenti
karena ASI yang keluar
hanya sedikit-sedikit. Ibu
menyatakan setelah itu
mengganti ASI dengan susu
formula sampai sekarang.

• DO: Usia Bayi: 10 bulan


Berat Pemeriksaan Fisik
anggota keluarga yang sakit
Nadi: 96 x/menit. Respirasi:
20 x/menit. Suhu badan: 36.8
0C. Berat badan: 5,9 kg.
Tinggi Badan: 66 cm. Lingkar
Lengan Atas: 12 cm. BB/U
-2.97 [kurang], TB/U -2.05
[Pendek], BB/TB -2,45 [Gizi
kurang]
2
• DS: Ibu menyatakan berat Defisit Ketidakmampuan
badan bayinya sulit naik. pengetahuan keluarga dalam
Ibu mengatakan tidak memutuskan
pandai dalam memasak memutuskan
makanan tambahan untuk tindakan yang
bayi sehingga lebih banyak tepat
minum
susu formula diselingi
makanan instan bayi.

• DO: Ketika ditanya perawat,


ibu tidak dapat menjawab

tentang masalah stunting dan


interpretasi garis kuning pada
KMS.
3
• DS: Ibu menyatakan BB anak Pemeliharaan Ketidakmampuan
sulit untuk naik dan ibu kesehatan tidak merawat anggota
hanya memberikan ASI efektif keluarga yang
mulai lahir sampai usia 2,5 sakit.
bulan. ASI berhenti karena
ASI yang keluar hanya
sedikit sedikit. Ibu
menyatakan setelah itu
mengganti ASI dengan susu
formula sampai sekarang.
Ny. D selalu menyerahkan
permasalahan bayinya kepada
Ny. J. Terkadang ibu tidak
membawa anaknya ke
posyandu.
C. SKORING
KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Sifat masalah: Aktual 3/3 x 1 1 An. Y sudah berada pada
garis kuning, dan
terdiagnosis stunting. BB
anak Y 5,9 kg.
Potensi untuk diubah: ½x2 1 Ny. D bertugas mengurus
sebagian anak sepenuhnya. Dengan
mempelajari cara atau
tatalaksana pemberian
makan pada anak dan
dengan focus mengurus
anak diharapkan dapat

mengubah kondisi An. Y.


Potensi untuk dicegah: 2/3 x 1 2/3 An. Y merupakan anak
Cukup yang sehat dengan berat
lahir baik. Dengan pola
asuh yang baik, keadaan
An. Y dapat membaik dan
tidak memperburuk
stunting.
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Tn.AA menyatakan bahwa
Masalah berat, harus anaknya harus dirawat agar
segera ditangani gizinaya kembali baik.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi pada anak Y, Keluarga Tn. A berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah, ditandai dengan:
 DS: Ibu menyatakan berat badan bayinya sulit naik. Ibu

menyatakan memberikan ASI mulai lahir sampai usia 2,5


bulan. ASI berhenti karena ASI yang keluar hanya sedikit-
sedikit. Ibu menyatakan setelah itu mengganti ASI dengan susu
formula sampai sekarang.
 DO: Usia Bayi: 10 bulan Berat Pemeriksaan Fisik anggota
keluarga yang sakit Nadi: 96 x/menit. Respirasi: 20 x/menit.
Suhu badan: 36.8 0C. Berat badan: 5,9 kg. Tinggi Badan: 66
cm. Lingkar Lengan Atas: 12 cm. BB/U -2.97 [kurang], TB/U
-2.05 [Pendek], BB/TB -2,45 [Gizi kurang]

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga


dalam memutuskan memutuskan tindakan yang tepat, ditandai dengan:
 DS: Ibu menyatakan berat badan bayinya sulit naik. Ibu
mengatakan tidak pandai dalam memasak makanan tambahan
untuk bayi sehingga lebih banyak minum susu formula
diselingi makanan instan bayi.
 DO: Ketika ditanya perawat, ibu tidak dapat menjawab
tentang masalah stunting dan interpretasi garis kuning pada
KMS.
3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan

Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit.


DS: Ibu menyatakan BB anak sulit untuk naik dan ibu hanya
memberikan ASI mulai lahir sampai usia 2,5 bulan. ASI
berhenti karena ASI yang keluar hanya sedikit sedikit. Ibu
menyatakan setelah itu mengganti ASI dengan susu formula
sampai sekarang. Ny. D selalu menyerahkan permasalahan
bayinya kepada Ny. J. Terkadang ibu tidak membawa anaknya
ke posyandu.
E. PERENCANAAN
1. Defisit nutrisi pada anak Y, Keluarga Tn. A berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Luaran utama : Status nutrisi

Luaran tambahan : BB, TB, napsu makan, eliminasi fekal,


status menelan
Intervensi utama : Manajemen nutrisi, promosi berat badan
Intervensi pendukung :

• Dukungan kepatuhan program pengobatan

• Edukasi diet

• Edukasi laktasi

• Konseling nutrisi

• Konsultasi

• Pemantauan cairan
• Pemantauan nutrisi

• Manajemen cairan

• Pemantauan TTV

• Pemberian makanan tambahan


2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam memutuskan memutuskan tindakan yang tepat
Luaran utama : tingkat pengetahuan
Luaran tambahan : memori, motivasi, proses informasi,
tingkat kepatuhan
Intervensi utama : Edukasi kesehatan
Intervensi pendukung :

• Bimbingan system kesehatan

• Edukasi berat badan efektif

• Edukasi diet

• Edukasi keamanan anak

• Edukasi kelekatan ibu dan bayi


• Edukasi KB

• Edukasi latihan bermain

• Edukasi nutrisi anak

• Edukasi orang tua: fase anak

• Edukasi perilaku upaya kesehatan


• Edukasi pencegahan infeksi

• Edukasi program pengobatan

• Edukasi proses keluarga

• Edukasi stimulasi bayi/anak

• Edukasi pemberian makanan pada anak

• Edukasi perawatan bayi

• Edukasi teknik pemberian makanan

• Edukasi imunisasi

• Promosi kesiapan penerimaan informasi

3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan


Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Luaran utama :Pemeliharaan kesehatan
Luaran Tambaha : Manajemen kesehatan, perilaku kesehatan,
tingkat kepatuhan, tingkat pengetahuan.
Intervensi utama :

• Edukasi kesehatan

Kontrak perilaku positif


• Penentuan tujuan bersama

• Promosi perilaku upaya kesehatan

Intervensi Pendukung :

• Dukungan pengungkapan kebutuhan

• Edukasi upaya perilaku kesehatan

• Edukasi program pengobatan

• Edukasi proses penyakit


• Identifikasi risiko

• Konseling

• Konsultasi

• Pelibatan keluarga

• Promosi kesiapan menerima informasi


• Promosi koping

• rujukan
DAFTAR PUSTAKA

Kinanti Rahmadhita. 2020. The tunting problems and prevention.

Permenkes RI, Nomor 29 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi


Bagi Anak Akibat Penyakit

Rini Archda Saputri.2019, Jeki Tumangger, Jpi : Journal Of Political Issues


Volume 1, Hulu Hilir Penanggulangan Stunting Di Indonesia)
dr KiranaPritasar.2018, MQIH ; Kebijakan Kesehatan Masyarakat Dalamupaya
Penurunan Stunting DirektoratJenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian
Kesehatan RI)

RISKESDAS Tahun 2018

PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


PPNI, 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia
PPNI, 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
M Mitra, 2015. Permasalahan anak pendek [Stunting] dan intervensi untuk
mencegah terjadinya stunting [Suatu kajian kepustakaan]
Rr Dewi Ngaisyah, 2015. Hubungan social ekonomi dengan kejadian stunting
pada balita di Desa Kanigoro, saptosari, gunung kidul.

Wanda Lestaru, dkk, 2014. Faktor risiko stunting pada anak umur 6 — 24 bulan di
kecamatan Penanggalan kota SubulussalamProvinsi Aceh.

UU Pangan No 18 Tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan

Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan

Anda mungkin juga menyukai