Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN MENTORING PENGKAJIAN KOMPREHENSIF pada KLIEN LANSIA

Serta IDENTIFIKASI DS dan DO


KELOMPOK 6

DISUSUN OLEH :

Raden Ajeng Anzalna Risma F.


20180320079

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2021//2022
Setelah mengikuti proses mentoring, diharapkan mahasiswa dapat memahami pengkajian
komprehensif dalam asuhan keperawatan gerontic

LO :

1. Pengertian pengkajian dalam asuhan keperawatan gerontik


 Suatu tindakan peninjauan situasi lansia untuk memperoleh data dengan maksud
menegaskan situasi penyakit lansia.
 Merupakan tahap pertama asuha keperawatan dengan data mencakup data subjektif
dan data objektif meliputi data bio, psiko, sosial dan spiritual serta data tentang
keluarga lansia dan lingkungannya. Faktor yang mempengaruhi terkait : saling
keterkaitan aspek fisik dan psikososial, adanya penyakit dan ketidakmampuan status
fungsional, lalu hal-hal yang perlu diperhatikan : ruang yang adekuat, kebisingan
minimal, suhu cukup hangat, serta posisi duduk yang nyaman dan waspadai tanda
tanda keletihan si lansia saat dilakukan pengkajian.

2. Tujuan pengkajian komprehensif dalam asuhan keperawatan gerontik


 Untuk mendapat informasi sebagai dasar penentuan masalah kesehatan lansia
(diagnosa penyakit)
 Membantu individu /lansia untuk memahami proses penuaan serta meningkatkan
jasmani rohani lansia, memotivasi menggerakkan masyarakat demi kesejahteraan
lansia, meningkatkan motto kehidupan disaat umur tua.
 Untuk mempertahankan derajat kesehatan lansia agar terhindar penyakit,
merangsang para timkes agar dapat menegakkan diagnosa penyakit,
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa pertolongan timkes, serta agar
pengumpulan data lebih akurat dan lengkap yang manfaatnya untuk terhindar
kesalahan tindakan keperawatan.
3. Pengkajian apa saja yang dilakukan agar komprehensif
 Pengkajian terkait kebutuhan klien meilputi bio, psiko dan spiritual serta sesuai
fakta kondisi pasien dan untuk memberikan asuhan keperawatan secara sistematis
mengarah dan terhubung ke masalah kesehatan lansia untuk menegakkan diagnosa
keperawatan.
GDS : skala yang untuk mendeteksi pada depresi yang dialami lansia, pengkajian ini
menyediakan dengan 15 pertanyaan (score nya bisa dilihat dibawah yaa)
 Pengkajian status fungsional dengan indeks katz yang berisikan pertanyaan tentang
kemandirian dari ke kamar mandi hingga berpakaian
 Pengkajian status kognitif dengan penilaian fungsi intelektual yang berisikan
beberapa pertanyaan terkait ingatan yang contohnya tanggal, bulan, hari, tahun,
nama keluarga, dll
 Pengkajian tentang obat itu berisikan obat yang di konsumsi lansia baik sebelum
sakit dan sesudah sakit dan obat yang tidak termasuk yang resep dokter/ tidak
menggunakan resep dokter
 Anamnesis dengan gangguan pada lansia yang isinya terkait nyeri, fungsi
pendengaran, fungsi peraba, fungsi penglihatan.
 Pemeriksaan fisik yang isinya terkait head to toe lansia apakah ada kecacatan atau
tidak.

4. Pengkajian sindrom geriatric

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN Bp. SY


Data Umum Pasien Penanggung Jawab : -
Nama : Bp. SY
No RM : -
Umur : 73 tahun
Agama : Islam
Alamat : Bantul
Pendidikan terakhir : SLTA Hub dengan pasien: -
Pekerjaan terakhir : Pensiunan PNS Pertanian
Tanggal masuk : -
GENOGRAM

Ibu N /
Bp.SY/ 73 Bp. A 65 tahun
tahun
HT & DM
SNH

Alasan utama datang ke RS / menghuni PSTW: -


Keluhan utama saat ini:
Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu, diagnosis penyakit dari dokter adalah Stroke Non
Haemoragic (SNH). Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan dan kesulitan
berbicara. Ibu N menyampaikan sejak awal terkena stroke sudah banyak usaha berobat dan terapi
dilakukan tetapi belum diberikan kesembuhan.
Riwayat kesehatan keluarga:
Bp. SY mempunyai riwayat penyakit kronik yaitu hipertensi dan diabetes melitus sejak tahun 1998.
Saudara kandung Bp. SY juga mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes.
Kebiasaan:
Merokok: Bp. SY tidak merokok
Minum Alkohol: Bp. SY tidak minum alkohol
Makan sehari-hari: Bp. SY makan 3 kali sehari dengan lauk yang disediakan oleh Ibu N, untuk
jenis lauk bervariasi dengan porsi sedikit nasi dan banyak sayur. Makanan yang disukai adalah nasi
uduk dan nasi goreng. Bp. SY suka makan snack (Ngemil) diantara jam makan. Aktivitas makan
dibantu oleh istrinya, tetapi terkadang Bp. SY makan sendiri dengan tangan kirinya.
Olah raga(jenis/intensitas): Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar ruangan dalam rumah
dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak pernah keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas
dilakukan oleh Bp. SY didalam rumah. Bp. SY kebiasaan tidur siang dan malam, waktu tidur Bp.
SY siang 3-4 jam dan malam jam 21.00-05.00 WIB. Istirahat Ibu N menyesuaikan Bp. SY.
Riwayat Alergi : Tidak ada
Obat-obatan yang digunakan saat ini (dosis dan pemakaian)
Dengan resep dokter: Amlodipin 10 mg
Tanpa resep dokter: -
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Nyeri :-
Status gizi : BB saat ini : 46 kg TB: 152 cm BMI: 19,91
(Gizi cukup Gizi lebih Gizi kurang)
Personal Hygine: Bp. SY mandi sebanyak 2 kali sehari, Bp. SY mandi di kamar mandi dan
dimandikan oleh Ibu N. Bp. SY mandi menggunakan sabun dan gosok gigi dibantu istrinya.
Bp. SY mempunyai kebiasaan tidak memakai baju atasan, setiap harinya hanya memakai
celana pendek tanpa baju, dan baju dipakai hanya saat melakukan ibadah solat. Selain
kebiasaan tidak menggunakan baju, Bp. SY mempunyai kebiasaan menyalakan kipas angin
setiap saat.
Sistem persepsi sensori
Pendengaran :
 Dengar suara normal -
 Tes garpu tala -
 Alat Bantu dengar -
Bp. SY mengalami penurunan pendengaran sehingga berbicara harus dalam jarak dekat dan
terkadang menggunakan sentuhan tetapi Bp. SY tidak menggunakan alat bantu dengar.
Penglihatan :
 Kacamata :Tidak menggunakan kacamata
 Katarak : Tidak ada
Pengecap/Penghidu :
 Hygiene mulut :baik dan bersih
 Gigi palsu :tidak
Kondisi tubuh Kakek R terlihat bersih terutama kesehatan mulut juga baik dan tidak terdapat gigi
palsu.
Peraba : Bp. SY mengalami penurunan fungsi sistem meraba
3. Sistem pernafasan
Frekwensi : 16 x/menit
Suara nafas : bunyi nafas vesikuler
4. Sistem kardiovaskular
Tekanan darah : 160/90 mmHg Nadi: 88 x/menit Capillary Refill: <3s
5. Sistem saraf pusat
Kesadaran : Kesadaran Kakek R compesmentis atau keadaan sadar
Orientasi waktu : Sulit untuk dikaji karena Bp. SY kesulitan berbicara
Orientasi orang : Bp. SY mengenali istri dan cucunya
6. Sistem gastrointestinal
Nafsu makan : Ibu N mengatakan nafsu makan Bp. SY seperti biasa.
Pola makan : Makan 3 kali sehari diselingi dengan snack atau camilan.
Abdomen : tidak, tidak ada edema, bentuk perut berlebih, tidak ada luka post op
Nyeri : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa : tidak
BAB : Buang air besar Bp. SY lancar, tidak terdapat konstipasi atau sembelit, pola BAB 1 kali
sehari setiap pagi hari, BAB menggunakan pispot yang dibantu dan dibersihkan oleh Ibu N.
Rutinitas jadwal BAB Bp. SY adalah pagi hari setelah makan pagi dan setelah BAB Bp. SY
langsung mandi dibantu Ibu N.
7. Sistem musculoskeletal
Tdk Tlg Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
ada blk
Deformitas √
Retang gerak Menu Menu MenuKelemahan Menu Menu Menu
run run run di run run run
ekstremitas
kanan
Nyeri √ - - - - - - -
Benjolan/peradangan √ - - - - - - -
Penjelasan dari deformitas/ terbatasnya : Terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah
kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu

Kekuatan otot:
3 5
3 5
Kemampuan ADL : Aktivitas sehari-hari Bp. SY makan, minum, mandi berpakaian, BAB dan
BAK dibantu oleh istri dan cucu Bp. SY
8. Sistem integument
Keadaan kulit: kering/biasa/basah
Bercak kemerahan : tidak ada
Lesi kulit lain : tidak terdapat lesi curiga keganasan : tidak ada
Decubitus : tidak
9. Sistem reproduksi
a. Pria
Normal, jelaskan Bp. SY tidak ada masalah dalam hubungan seksual dan Bp. SY mempunyai
seorang istri dan 3 orang anak.
10. Sistem perkemihan
Pola : : lancar, BAK ± 5 kali sehari, sering ngompol disembarang tempat karena Bp. SY tidak mau
memakai pempers. BAK terkadang menggunakan pispot yang disediakan istrinya.
Inkontinensia : Bp. SY mengalami inkontensia urine
Data Penunjang : -
Terapi yang diberikan :-
PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL
Psikologis Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah : Ibu N menyampaikan perasaan Bp.
SY tidak menentu kadang terlihat semangat, sedih bahkan marah-marah dengan alasan yang kurang
jelas. Ibu N terkadang merasa sedih ketika beliau sudah setia dan selalu ada untuk membantu ADL
Bp. SY tetapi dimarahi dengan alasan tidak jelas. Ibu N mengatakan terkadang sering terpancing
emosi ketika Bp. SY marah tetapi mengucapkan Istighfar setelahnya.
Cara mengatasi perasaan tersebut : Bp. SY melihat lingkungan luar dari depan jendela ketika
merasa bosan. Ibu N ketika merasa emosi atau sedih sering bercerita dengan teman dekatnya untuk
mengurangi beban dan berkegiatan bersama cucu mengurangi pikiran Ibu N
Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan: Saat ini Istri Bp. SY ingin suaminya sembuh,
masih banyak terapi untuk Bp. SY yang ingin diikuti oleh Ibu N, tetapi karena kendala tidak ada
yang mengantar dan membantu membawa Bp. SY keinginan untuk terus berobatnya tertunda. Ibu
N mengatakan semangat untuk sembuh Bp. SY saat awal terkena stroke bagus tetapi saat ini lebih
cenderung untuk pasrah dan berdoa.
Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan: Istri Bp. SY pasrah dan terus melanjutkan terapi
yang diberikan dokter. Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang ada Klien mengetahui
penyakit yang dideritanya.
Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang ada: Ibu N sudah memahami keadaan Bp.
SY, mengikuti terapi obat dokter tetapi tidak kontrol atau terapi karena kondisi Bp. SY yang tidak
memungkinkan dibawa kemana-mana sendiri oleh Ibu N
 Sosial
Aktivitas atau peran di masyarakat: Bp. SY tidak mengikuti kegiatan di masyarakat sejak sakit
stroke, Ibu N juga terbatas dalam beraktivitas di masyarakat karena harus menunggu Bp. SY. Ibu N
biasanya kemasjid dekat rumah untuk ibadah ketika Bp. SY dalam keadaan bisa ditinggal.
Masyarakat mengerti dengan keadaan keluarga Bp. SY. Kebiasaan di lingkungan yang tidak
disukai Klien mengatakan tidak suka dengan warga yang tidak kompak
Kebiasaan di lingkungan yang tidak disukai : tidak ada
Cara mengatasinya Klien mengatakan cara mengatasinya : tidak ada
Pandangan klien tentang aktifitas sosial dilingkungannya: berkumpul dan bercerita dengan
tetangga dan teman sebaya sering dilakukan Ibu S, menurut Ibu S kegiatan sosial di kampungnya
banyak dan selama ini diikuti sesuai kemampuanny
 Budaya
Budaya yang diikuti klien adalah budaya Jawa dan Islami
Keberatan /tidak terhadap budaya yang diikuti jawaban klien tidak keberatan
Cara mengatasi (jika keberatan): tidak ada
 Spiritual
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan solat 5 waktu dilaksanakan oleh Ibu N dan Bp. SY,
walaupun Bp. SY melakukan sesuai dengan kemampuannya, solat dilakukan dengan posisi duduk.
Ibu N mengatakan Bp. SY rajin melaksanakan solat Dhuha.
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan Ibu N membaca Al Qur’an setiap setelah maghrib,
terkadang Bp. SY mau mendengarkan disamping Ibu N
Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan adalah berkumpul dalam pengajian karena
masih dalam kondisi pandemi Covid-19
Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut: Ibu N terbiasa tidak
mengikuti perkumpulan pengajian setelah Bp. SY sakit sehingga ketika pandemi dilarang untuk
berkumpul, perasaan Ibu N seperti biasa.mengatakan jika tidak melaksanakan ibadah akan merasa
tidak tenang.
Upaya klien mengatasi perasaan tersebut: Ibu S dan Bp. SY tetap melaksanakan ibadah dirumah
dengan solat dan membaca Al Qu’ran
Apa keyakinan klien tentang peristiwa / masalah kesehatan yang sekarang sedang dialami:
Ibu N meyakini bahwa kesetiaannya mengurus Bp. SY menjadi ladang pahala baginya.

Pengkajian Jatuh Menggunakan Morse Falls Scale


MORSE FALL SCALE (MFS)/ SKALA JATUH DARI MORSE
Nama Lansia : Bapak SY
Umur : 73 tahun
Tanggal :
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.

1 Riwayat jatuh: apakah lansia pernah Tidak 0


jatuh dalam 3 bulan terakhir?  Ya 25 25
2 Diagnosa sekunder: apakah lansia Tidak 0
memiliki lebih dari satu penyakit?  Ya 15 15

3 Alat bantu jalan

Bed rest/ dibantu perawat 0

Kruk/ tongkat/ walker 15 15 Kruk

Berpegangan pada benda-benda di 30


sekitar (kursi, lemari, meja)

4 Terapi Intravena: apakah saat ini Tidak 0 0


lansia terpasang infus?
Ya 20
5 Gaya berjalan/ cara berpindah

Normal/ bed rest/ immobile (tidak 0


dapat bergerak sendiri
Lemah (tidak bertenaga 10

Gangguan/ tidak normal (pincang/ 20 20


diseret

6 Status Mental

Lansia menyadari kondisi dirinya 0

Lansia mengalami keterbatasan daya 15 15


ingat
Total Nilai 90 Risiko
tinggi.

Tindakan:
Pelaksanaan
intervensi
pencegahan
jatuh risiko
tinggi
Keterangan:
Nilai MFS Tingkatan Risiko Tindakan

0 – 24 Tidak berisiko Perawatan dasar

25 – 50 Risiko rendah Pelaksanaan Intervensi pencegahan jatuh standar

≥ 51 Risiko tinggi Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh


risiko tinggi

Form Pengkajian Lingkungan Lansia


Berbagai Keterangan Yang Perlu Ditanyakan Pada Pengkajian Lingkungan
1. Berapa buahkah kamar khusus untuk klien ?
Kamar tidur ya I tidak, dipakai sendiri I bersama dengan ......
Kamar mandi ya I tidak
WC ya I tidak
Dapur ya I tidak
Kamar duduk ya I tidak
2. Berapakah jumlah ruang yang ada di rumah klien? 6 Ruangan
3. Apakah klien harus naik/turun tangga bila masuk/keluar rumah? Ya
4. Bila ya, apakah keadaan tangga tersebut: didepan rumah Bp. SY agak tinggi sehingga untuk
keluar rumah ada tanjakan tetapi bukan tangga
5. Apakah lingkungan sekitar rumah cukup aman? Ya
6. Bagaimana kebersihan rumah tersebut? Cukup bersih
7. Apakah rumah cukup berventilasi? Cukup
8. Apakah terdapat tanda-tanda penelantaran (neglect) ? Tidak

9. Daftar keamanan
Ya Tidak
a Apakah penderita
dapat:
- √
Membuka/mengunci
pintu √
- Mencapai sakelar
lampu
- Mencari √
pertolongan bila
perlu (telepon,
tetangga dekat dan √
lain-lain)
- Berjalan dalam
rumah dengan aman
(WC, kamar mandi,
meja makan, ruang
tamu, dan lain-lain)
b Apakah terdapat
bahaya yang
jelas/nyata ?
- Fitting lampu yang √
bertumpuk-tumpuk
- Kabel-kabel listrik √
yang telanjang
- Penyinaran yang tak √
terang (siang/malam)
- Perabotan √
(besar/kecil) yang
berserakan
- Perabotan/mebel √
yang tak aman
(mudah patah,
ringkih, mudah
terguling, dan
sebagainya) √
- Karpet/keset atau
lantai yang tak rata

10. Daftar bahaya/penyebab jatuh


A Dari lingkungan rumah, pastikan bahwa hal berikut ini terpasang baik:

√ 1 Lantai dan karpet dalam keadaan baik dan tidak menonjol disana-
sini, yang mungkin menyebabkan terpeleset/jatuh.

√ 2 Pencahayaan cukup terang dan tidak silau.


√ 3 Penempatan lampu cukup baik, terutama didekat tangga/jalan yang
dilalui antara tempat tidur dan kamar mandi. Sakelar lampu
ditempat berisiko tinggi kalau perlu dari jenis yang bisa berpendar.

- 4 Telepon ditempatkan sedemikian sehingga tidak perlu harus


bergegas untuk menjawab panggilan.

√ 5 Kabel-kabel listrik tidak terletak di lantai. Bila perlu harus


diperpendek dan dipakukan ke dinding.

√ 6 Tak terdapat barang berserakan di jalan tempat lampu.

B Kamar mandi:

× 7 Terdapat ril pegangan di daerah toilet dan bak mandi dan mudah
dicapai bila diperlukan.

√ 8 Permukaan lantai pancuran atau bak rendam tidak licin.


Bila mempergunakan pelapis bak rendam, harus dari
kwalitas baik.

√ 9 Belakang keset harus berlapis karet yang tidak licin.

√ 10 Drainase air harus baik, mencegah lantai licin setelah dipergunakan


untuk mandi.

C Kamar tidur:

√ 11 Keset tidak merupakan hambatan yang memungkinkan terpeleset


atau tergelincir, terutama yang ditempatkan di jalan menuju kamar
mandi.

√ 12 Terdapat meja disamping tempat tidur untuk meletakkan kacamata


atau barang lain, sehingga barang tidak diletakkan dilantai samping
tempat tidur.

D Dapur
:

√ 13 Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin.

√ 14 Tumpahan-tumpahan cepat dibersihkan untuk mencegah terpeleset.


√ 15 Bahan untuk membersihkan dan memasak tidak diletakkan ditempat
yang terlalu tinggi (sehingga orang yang agak pendek tak perlu
memanjat) atau terlalu pendek (untuk orang yang sering merasa
ngliyeng setelah
membungkuk).

- 16 Disediakan kursi tinggi untuk keperluan mencuci piring.

√ 17 Tersedia tempat pijakan yang stabil untuk mencapai barang


yang letaknya agak tinggi.

E Kamar duduk:

√ 18 Keset-keset tidak terletak di atas karpet atau terserak di sana-sini.

√ 19 Mebel/perabotan diletakkan sedemikian sehingga jalan yang dilalui


cukup lebar.

√ 20 Tinggi kursi dan sofa cukup sehingga mudah bagi lansia untuk
berduduk atau bangkit.

F Tangga
:

- 21 Terdapat ril pegangan yang kuat di kedua sisi anak tangga, termasuk
anak tangga ke lantai dasar.

- 22 Lantai anak tangga tidak licin.

- 23 Bahan/barang-barang tidak diletakkan di lantai anak tangga terbawah


atau lantai anak tangga teratas.

- 24 Bila mungkin, anak tangga terbawah dan teratas diwarnai dengan


warna terang untuk menandai awal dan akhir tangga.

G Di luar rumah:

× 25 Pintu masuk depan dan belakang dalam keadaan baik. Pada musim
hujan tersedia pasir untuk mencegah lantai menjadi licin.

× 26 Jalan lalu harus bebas dari lumpur atau air dimusim hujan, sehingga
mencegah terpeleset/jatuh.

- 27 Anak tangga/ril pegangan harus terpasang kuat/baik.


GERIATRIC DEPRESSION SCALE
(GDS) SHORT FORM
Nama : Ibu N
Usia : 65 tahun

Keadaan Yang Dirasakan Selama Seminggu Terakhir Nilai Respon


No. YA TIDAK

1. Pada dasarnya apakah Anda merasa puas dengan hidup 0 1


Anda?

2. Apakah Anda mengurangi banyak kegiatan dan minat 1 0


Anda?

3. Apakah Anda merasa hidup Anda hampa? 1 0


4. Apakah Anda sering merasa bosan? 1 0


5. Apakah biasanya Anda memiliki semangat yang bagus? 0 1


6. Apakah Anda merasa takut bahwa sesuatu yang buruk 1 0


akan terjadi pada Anda?

7. Apakah biasanya Anda merasa bahagia 0 1


8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? 1 0


9. Apakah Anda lebih memilih tinggal di rumah (kamar), 1 0


daripada pergi keluar dan melakukan hal-hal yang baru?

10. Apakah Anda merasa mempunyai lebih banyak masalah 1 0


dengan ingatan Anda dibandingkan kebanyakan orang?

11. Apakah menurut Anda sangat menyenangkan bisa hidup 0 1


hingga sekarang ini?

12. Apakah Anda merasa sangat tidak berharga dengan 1 0


kondisi Anda sekarang?

13. Apakah Anda merasa penuh semangat? 0 1


14. Apakah Anda merasa keadaan Anda tidak ada harapan? 1 0


15. Menurut Anda, apakah kebanyakan orang lebih baik 1 0


daripada Anda?

TOTAL SKOR: 6/15

Interpretasi skor:
0-4 : normal
5–8 : mengindikasikan depresi ringan
9 - 11 : mengindikasikan depresi sedang
12- 15 : mengindikasikan depresi berat
ANALISA DATA
ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI
- DO : Bp. SY
menderita stroke sejak
7 tahun yang lalu,
diagnosis penyakit
dari dokter adalah
Stroke Non
Haemoragic (SNH)
- Bp. SY mengalami
kelemahan pada
ekstremitas bagian
kanan dan kesulitan
berbicara
- Keadaan umum Bp.
SY terlihat lemah,
tidak dapat
beraktivitas mandiri.
- Bp. SY mengalami
penurunan
pendengaran sehingga
berbicara harus dalam
jarak dekat dan
terkadang
menggunakan
sentuhan
- sistem peraba Bp. SY
mengalami penurunan
fungsi
- Tekanan darah :
160/90 mmHg
- Capillary Refill: 3
detik
- Bp. SY BAB
menggunakan pispot
yang dibantu dan
dibersihkan oleh Ibu
N. Rutinitas jadwal
BAB Bp. SY adalah
pagi hari setelah
makan pagi dan
setelah BAB Bp. SY
langsung mandi
dibantu Ibu N.
- Terlihat perubahan
bentuk tulang pada
tangan sebelah kanan
karena serangan
stroke sejak 7 tahun
yang lalu
- DS : Ibu N
menyampaikan sejak
awal terkena stroke
sudah banyak usaha
berobat dan terapi
dilakukan tetapi
belum diberikan
kesembuhan.
- Ibu N menyampaikan
Sejak anak-anaknya
bekerja Ibu N
kesulitan untuk
membawa Bp. SY
berobat atau terapi
- Bp. SY mempunyai
riwayat penyakit
kronik yaitu hipertensi
dan diabetes melitus
sejak tahun 1998.
Saudara kandung Bp.
SY juga mempunyai
riwayat hipertensi dan
diabetes.
- Aktivitas olahraga Bp.
SY hanya jalan
disekitar ruangan
dalam rumah dengan
menggunakan kruk
kaki 3, tidak pernah
keluar rumah dan
latihan gerak
ekstremitas dilakukan
oleh Bp. SY didalam
rumah
- Ibu N mengatakan
nafsu makan Bp. SY
seperti biasa
- Ibu N menyampaikan
perasaan Bp. SY tidak
menentu kadang
terlihat semangat,
sedih bahkan marah-
marah dengan alasan
yang kurang jelas. Ibu
N terkadang merasa
sedih ketika beliau
sudah setia dan selalu
ada untuk membantu
ADL Bp. SY tetapi
dimarahi dengan
alasan tidak jelas
- Ibu N mengatakan
terkadang sering
terpancing emosi
ketika Bp. SY marah
tetapi mengucapkan
Istighfar setelahnya.
- Ibu N mengatakan
semangat untuk
sembuh Bp. SY saat
awal terkena stroke
bagus tetapi saat ini
lebih cenderung untuk
pasrah dan berdoa.
- Ibu N sudah
memahami keadaan
Bp. SY, mengikuti
terapi obat dokter
tetapi tidak kontrol
atau terapi karena
kondisi Bp. SY yang
tidak memungkinkan
dibawa kemana-mana
sendiri oleh Ibu N
- Bp. SY tidak
mengikuti kegiatan di
masyarakat sejak sakit
stroke, Ibu N juga
terbatas dalam
beraktivitas di
masyarakat karena
harus menunggu Bp.
SY. Ibu N biasanya
kemasjid dekat rumah
untuk ibadah ketika
Bp. SY dalam
keadaan bisa ditinggal

Anda mungkin juga menyukai