DISUSUN OLEH :
20180320079
Dampak bagi anak tersebut akan mengalami trauma akan apa yang diperbuat oleh ayahnya oleh
karena hal itu anak tersebut perlu dipulihkan psikologisnya. Dampak yang terjadi dapat secara
langsung maupun tidak langsung atau dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami kekerasan fisik, pada umunya lebih
lambat daripada anak yang normal yaitu :
1. Dampak langsung terhadap kejadian kekerasan fisik 5% mengalami kematian, 25%
mengalami komplikasi serius seperti patah tulang, luka bakar, cacat menetap
2. Terjadi kerusakan menetap pada susunan saraf yang dapat mengakibatkan reterdasi
mental, masalah belajar/ kesulitan belajar, buta, tuli, masalah dalam perkembangan
motor/ pergerakan kasar maupun halus.
3. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya.
4. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan yaitu :
Kecerdasan, berbagai penelitian melaporkan terdapat keterlambatan dalam
perkembangan kognitif, bahasa, membaca, dan motorik. Anak juga kurang
stimulasi adekuat karena gangguan emosi.
Emosi, masalah yang sering dijumpai adalah gangguan emosi, kesulitan belajar,
kesulitan mengadakan hubungan dengan teman, kehilangan percaya diri, fobia
cemas. Beberapa anak menjadi agresif atau bermusuhan dengan orang dewasa,
atau menarik diri dari pergaulan.
Konsep diri, anak yang mendapat kejadi kekerasan merasa dirinya jelek, tidak
dicintai, muram tidak bahagia, dan melakukan percobaan bunuh diri.
Agresif, anak yang mendapat kekerasan lebih agresif terhadap teman sebaya.
Sering tindakan agresif tersebut menirutindakan orang tua mereka atau
mengalihkan perasaan agresif kepada teman sebayanya sebagai hasil kurangnya
konsep diri.
Hubungan sosial, pada anak-anak tersebut kurang dapat bergaul dengan teman
sebayanya atau denga orang dewasa, misalnya melempari batu dan perilaku
kriminal lainnya.
Dan tatalaksana untuk anak tersebut terdiri dari 2 yaitu :
1. Tatalaksana medis, penanganan masalah medis korban diutamakan terhadap keadaan
yang mengancam jiwa, apabila perlu dilakukan konsultasi pada ahli pencitraan anak,
bedah tulang, dan bedah plastik.
2. Tatalaksana psikososial, dilakukan penanganan menyeluruh terhadap korban dan
keluarganya, serta pelakunya. Tergantung dari berat ringannya masalah anak yang
mengalami perlakuan salah fisik oleh orang tuanya. Untuk sementara anak dapat diasuh
oleh lembaga perlindungan anak dan orang tua sebagai pelaku harus mendapat terapi
psikologis. Masalah sosial dan masyarakat dapat dikurangi dengan bantuan lembaga
terkait.
NANDA
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
1. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain (Domain 11, kelas 3, 00138)
Dengan populasi terkait : riwayat penganiayaan pada masa kanak-kanak
Kondisi terkait : gangguan psikosis
2. Risiko mutilasi diri (Domain 11, kelas 3, 00139)
Dengan populasi terkait : anak yang dipukul, riwayat penyiksaan abak, perilaku
kekerasan orang tua
Kondisi terkait : gangguan psikosis
KESIMPULAN
Perlakuan kekerasan fisik pada anak merupakan masalah kopleks dan mempunyai
spektrum klinis yang bervariasi. Tenaga medissebagai tangan terdepan dalam
menghadapi kasus kekerasan fisik, sebaiknya memiliki ketrampilan dalam deteksi dini,
melakukan pertolongan gawat darurat, intervensi psikososial terhadap korban dan
keluarganya, melakukan rujukan medik spesialistik dan psikososial. Peran perawat dalam
kasus kekerasan fisik dan penelantaran anak meliputi aspek medis dan psikososial.
Penangan kasus harus dilakukan oleh tim terpadu dari berbagai kalangan dan multi
disiplin. Tenaga kesehatan mempunyai akses dengan lembag-lembag multi disiplinyang
bergerak di bidang perlindungan anak.