Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TUTORIAL 1

STASE MATERNITAS

Disusun oleh:

Kirana Puji Ramadhanti Khaliri 20224030041


Jihan Purbadewi 20224030057
R. A. Anzalna Risma F. 20224030005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2023
KASUS
Nn.R usia 22 tahun datang ke RS rujukan dari PKU bantul dengan diagnosa neoplasma ovariumkistik
suspek maligna. Pasien datang dengan keluhan nyeri dibagian perut dan perutnya membesar. Hasil lab
hb: 10,0 , AT 233 AL :5,16, PPT : 13,5 , Hematokrit : 13,1. kesdaran umum CM, TD : 131/74,
nadi:100x/menit, RR: 20x/menit. Pasien sudah dilakukan tindakan konservatif surgical staging. Pasien
diberikan terapi : ceftriaxone 2x1gr, ranitidine 2x1, ketorolac 3x1,ondansentron 3x1. Setelah operasi
pasien mengeluhkan nyeri diperut, kesakitan saat digunakan untuk menggerakan badan.

1. Analisa data :

DO DS
- Pasien nampak menahan nyeri dan - Pasien mengatakan nyeri setelah di
memegangi perut operasi
- Nampak gelisah - Pasien mengatakan nyerinya bertambah
- Skala nyeri 6 setelah diganti balutan
- Tampak berbaring dikasur - Pasien mengatakan nyerinya seperti
- Hematokrit : 13,1 ditusuk-tusuk
- Dilakukan perawatan luka - Pasien mengatakan nyeri saat melakukan
gerakan pada area perut
- Pasien mengatakan ingin bergerak tapi
masih nyeri dan semua ADL dibantu oleh
keluarga
- Pasien mengatakan masih takut ingin
bergerak
- Pasien mengatakan sering mengelus
lukanya karena gatal

2. Diagnosa hipotesis :
- Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (konservatif surgical staging)
- Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri
- Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (konservatif surgical staging)

3. Pathway :
-
-
- Neoplasma ovarium -> post operasi tindakan konservatif surgical staging-> insisi didaerah
abdomen. -> pasien mengatakan nyeri diarea perut -> pasien takut menggerakkan badannya -
> tidak mampu beraktivitas dan tirah baring lama -> kehilangan daya otot -> penurunan otot-
> immobilisasi - gangguan mobilitas fisik
- Gangguan ovulasi -> kista ovarium-> tindakan histerektomi-> pembedahan / operasi ->
jaringan terbuka -> proteksi kurang-> invasi bakteri -> resiko infeksi

4. More info :
- Melakukan pengkajian nyeri lebih mendalam dan melakukan perawatan luka untuk melihat
kondisi lukanya
- Kekuatan rom

5. Pertanyaan (don’t know)

 Tanda gejala yang muncul pada pasien kelolaan kita apa saja?

Perut terasa nyeri dibagian perut bawah dan nampak besar


Nyerinya menetap selama 10 menit dan menyebar dari perut kebagian panggul
Selama ini haid nya tidak teratur

 Bagaimana penanganan perawat untuk mengurangi nyeri yg dialami oleh pasien selama
post operasi?

Mendapatkan injeksi ketorolac 3x1


Melatih mengurangi rasa nyeri dengan teknik tarik nafas dalam, teknik tersebut dapat
dilakukan kapan saja dan setiap saat agar ototnya melemas dan tidak nyeri
Memberikan vitamin c untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan post operasi

 Apa saja penyebab terjadinya kista ovarium tersebut?


Kurang olahraga akan mengakibatkan kadar lemak akan tersimpan di dalam tubuh dan
menumpuk di sel-sel jaringan tubuh sehingga peredaran darah dapat terhambat
Sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak (junkfood) dapat menyebabkan penimbunan zat-
zat berbahaya untuk tubuh didalam sel darah dan menyebabkan sistem kerja tubuh tidak
optimal
Siklus haid tidak lancar berakibat kista diovarium dan menyebabkan penumpukan darah kotor
dalam ovarium
Masalah hormon jika kelebihan hormon esterogen akan memicu terjadinya penyakit kista
Kadar kolesterol tinggi akan menyerang rahim dan menyebabkan kista tersebut
Stress berlebih menghasil hormon yang memicu penyakit

LO
1. Definisi kista ovarium
2. Faktor penyebab dan faktor resiko kista ovarium
3. Klasifikasi kista ovarium
4. Komplikasi kista ovarium
5. Pemeriksaan penunjang kista ovarium
6. Tindakan untuk sebelum hingga sesudah operasi kista ovarium (indikasi)
7. EBN (Tindakan untuk kista ovarium)
8. 3S dilengkapi

Anda mungkin juga menyukai