Anda di halaman 1dari 13

KASUS DAN JAWABAN PLACEMENT TEST

RESIKO INFEKSI

DISUSUN OLEH

SUMIYASIH

04399814901210034

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
Jln. Pangkal Perjuangan Km. 1 By Pass Karawang 41316
KARAWANG
2021
Keluhan Utama: Pada saat pengkajian klien mengatakan sudah menyusui namun ASI belum
keluar, klien mengatakan cemas tidak bisa menyusui dan mengatakan badan meriang..

Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

1) Pola nutrisi : Selama hamil klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu nasi sayur
lauk, dank lien suka minum susu. Klien minum 5-6 gelas perhari. Sedangkan setelah
melahirkan klien makan sesuai yang diberikan dirumah sakit.
2) Pola eliminasi: Klien mengatakan selama hamil BAK kurang lebih 4-6 kali dalam sehari,
warna kuning jernih, tidak ada keluhan dan BAB 1 kali dalam sehari. Namun setelah
melahirkan klien BAK sedikit, 100 cc/24 jam, warna kuning keruh, saat dikaji klien tidak
terpasang kateter, dan klien mengatakan belum BAB.
3) Personal hygine: Dirumah klien mandi 2 kali sehari dengan menggunakan alat mandi,
gosok gigi 2 kali sehari dan keramas 1 kali sehari. Sedangkan dirumah sakit klien
mengatakan belum mandi hanya dilap badannya dengan washlap dengan keluarga.
4) Pola aktivitas : Klien mengatakan selama hamil dapat melakukan aktivitas seperti makan,
minum, berpakaian, mobilitas, berpindah secara mandiri, dan melakukan pekerjaan rumah.
Setelah melahirkan aktivitas dibantu dengan keluarga dan perawat, seperti pemenuhan
nutrisi, melakukan perawatan diri hingga melakukan latihan miring kanan dan kiri.
5) Pola istirahat dan tidur: Klien mengatakan selama hamil biasanya tidur kurang lebih 6-7
jam/hari, klien mulai tidur pukul 22.00 WIB dan bangun pada pukul 05.00 WIB. Setelah
melahirkan klien mengatakan waktu tidur tidak menentu karena klien merasakan adanya
nyeri pada payudara dan luka post operasi.
6) Pola reproduksi: Sebelum melahirkan klien tidak ada masalah dalam berhubungan seksual.

Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum: Klien tampak lemah dan tingkat kesadaran composmentis
2) Tanda-tanda vital Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit.
Suhu : 37,6ºC
3) Kepala: Bentuk kepala tampak simetris dan normal. Tidak terdapat lesi atau ruam
kemerahan pada kepala, rambut berwarna hitam, kuat dan lebat.
4) Wajah: Bentuk bulat, tidak terdapat cloasma gravidarum, tidak ada hiperpigmentasi.
5) Mata: Konjungtiva ananemis, mata kanan dan kiri simetris, pupil isokor, sclera anikterik,
fungsi penglihatan baik, pergerakan bola mata mampu mengikuti instruksi.
6) Hidung : Bentuk simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan,
penciuman baik.
7) Telinga : Bentuk simestris, bersih, dan fungsi pendengaran baik.
8) Mulut dan gigi : Bersih, mukosa bibir lembab, gigi dan lidah bersih, tidak ada caries gigi,
fungsi mengunyah baik, fungsi pengecapan baik.
9) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada kesulitan menelan.
10) Dada
a) Pemeriksaan paru : Didapatkan hasil inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri
sama, tidak menggunakan otot bantu nafas, palpasi : vocal premitus kanan dan kiri
sama,, perkusi : sonor, auskultasi : vesikuler.
b) Pemeriksaan jantung : Didapatkan hasil inspeksi : letus cordis tidak Nampak, palpasi :
letus cordis tidak teraba, perkusi : pekak, auskultasi : BJ I + BJ II (murni) tidak ada
suara tambahan.
c) Payudara: Terdapat pembengkakan payudara terasa padat, terdapat nyeri tekan adanya
bendungan ASI. ASI belum keluar, kedua putting susu inverted, tidak ada lesi.
11) Pemeriksaan abdomen: Terdapat luka post operasi section caesarea, keadaan luka tampak
bersih tertutup kasa, terdapat linea nigra, ada striae gravidarum, kontraksi kuat, perkusi
tympani. Kontraksi keras, tinggi fundus uterus 2 jari dibawah pusat. Gerakan perut seirama
dengan gerakan dada, bising usus terdengar sekali setiap 12 x/menit. tidak ada distensi
abdomen, untuk system cairan dan elektrolit pada saat pengkajian didapatkan turgor kulit
masih dalam keadaan baik. Terdapat nyeri , nyeri dirasakan pada saat beraktivitas dan
berkurang pada saat istirahat, nyeri seperti tersayat dan nyeri dibagian abdomen kuadran
bawah dengan skala nyeri 3 (1-10) nyeri ringan, dan nyeri menetap.
12) Pemeriksaan genetalia: Terdapat lochea rubra, dengan pengeluaran pervaginam dalam
sehari ganti pembalut sebanyak 2 kali, tidak terpasang kateter.
13) Ekstremitas: Tangan kanan dan kiri tidak ada kelainan, tangan kiri terpasang infus Ringer
Laktat 20 tetes/menit. Tangan kanan dapat bergerak dengan nilai kekuatan otot 5,
ekstremitas bawah : kaki kiri dan kanan dapat digerakkan dengan nilai kekuatan otot 5,
terdapat oedema, capillary refill time (CRT) kurang dari 3 detik.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 11.3 g/dl 11.7 – 15.5 80-100 fL
Eritrosit 3.58 x 10 ^ 6/ul 4.10 – 5.10 x 10 ^ 6/ul
Leukosit 14.13 x 10 ^ 6/ul 4.40 – 11.30 x 10 ^ 5/ul
Trombosit 332 x 10 ^ 6/ul 150 – 400 x 10 ^ 6/ul
Hematocrit 31.2% 35.0 – 47.0%
Basofil 0% 0–1%
Eosinophil 1% 2–4%
Neutrofil 85% 50 – 70 %
Limposit 12% 25 – 40 %
Monosit 2% 2–8%
MCV 67fL 80 – 100 fL
GDS 80 mg/dL 70 - 100

Terapi Medis

Nama Obat Sediaan Dosis Cara Pemberian


Ceftriaxone 1 gr 2x1 Intravena
Keterolac 30mg/mL 3x1 Intravena
Asam Traneksamat 500mg/5mL 2x1 Intravena
Laktafit 1 strip (10 tablet) 3x1 Oral
Rl + Oxytocine 10-40 unit/1000mL 1 amp/ 24 jam Intravena
Pertanyaan :

1. Gangguan pemenuhan kebutuhan dasar apa yang terjadi pada pasien?


Jawaban :
Gangguan Infeksi karena terdapat luka post OP Caesarea serta Terdapat pembengkakan
payudara terasa padat, terdapat nyeri tekan adanya bendungan ASI.

2. Tuliskanlah : Analisa data, diagnose keperawatan (min 3) dan Intervensi Keperawatan


berdasarkan SDKI, SLKI & SIKI)?
Jabawan :

Data Etiologi Problem


DS : Efek ptosedur Invasif Risiko Infeksi
- Klien mengatakan 
nyeri dibagian Post OP Caesaria
abdomen 
DO : Risiko Infeksi
- Terdapat luka post
OP caesaria
- Klien mendapatkan
terapi ceftriaxone 1
gr dengan dosis
pemberian 2 x 1
- Hasil leukosit klien
meningkat
DS : Anomalia payudara ibu Menyusui tidak efektif
- Klien mengatakan 
sudah menyusui, Payudara bengkak
tetapi ASI tidak 
keluar Terdapat bendungan ASI
- Klien mengatakan 
adanya nyeri tekan Nyeri
akibat bendungan 
ASI Menyusui tidak efektif
DO :
- Payudara klien
bengkak
- Kedua putting susu
klien inverted
Adanya bendungan ASI
DS : Agen Pencendera Fisik Nyeri Akut
- Klien mengatakan (Prosedur Operasi
nyeri dibagian Caesaria)
abdomen 
- Klien mengatakan Nyeri seperti tersayat
nyeri seperti tersayat 
- Nyeri dirasakan saat Skala Nyeri 3
beraktivitas 
- Nyeri dirasakan Sulit Tidur
ringan dengan skala 
nyeri 3 Tekanan darah meningkat
DO :

- Terdapat luka post
Nyeri akut
OP caesaria
- Klien sulit tidur
- Klien mendapatkan
terapi ketorolac 30
mg/mL dengan dosis
pemberian 3 x 1
- Tekanan darah :
130/80 mmHg
P = luka post OP
Q = nyeri seperti tersayat
R = abdomen bagian bawah
S = 3 (Nyeri ringan)
T = saat beraktivitas

Diagnosa Keperawatan :
1. Risiko Infeksi b.d Tindakan invasive pasien post OP caesaria
2. Menyusui tidak efektif b.d anomalia payudara ibu
3. Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisik (prosedur post OP cesaria)

Intervensi Keperawatan

Diagnose Keperawatan Tujuan Khusus Intervensi


Risiko Infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Perawatan Area Insisi
Tindakan invasive pasien keperawatan selama … x 24 Observasi
post OP caesaria jam diharapkan risiko infeksi □ Periksa lokasi insisi
pada klien teratasi dengan adanya kemerahan ,
kriteria hasil : bengkak atau tanda-
- Demam (1) tanda dehisen atau
- Nyeri (1) eviserasi
- Kadar sel darah putih □ Monitor proses
(5) penyembuhan area
insisi
□ Monitor tanda dan
gejala infeksi
Terapeutik
□ Bersihkan area insisi
dengan pembersih
yang tepat
□ Usap area insisi dari
area yang bersih
menuju area yang
kurang bersih
□ Berikan salep
antinseptik, jika perlu
□ Ganti balutan luka
sesuai jadwal
Edukasi
□ Jelaskan procedu
kepada pasien, dengan
menggunakan alat
bantu
□ Ajarkan
meminimalkan
tekanan pada tempat
insisi
□ Ajarkan cara merawat
area insisi
Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
pencedera fisik (prosedur keperawatan selama … x 24 Observasi
post OP cesaria) jam diharapkan nyeri akut □ Identifikasi lokasi,
pada klien teratasi dengan karakteristik, durasi,
kriteria hasil : frekuensi kualitas,
- Keluhan nyeri (5) intensitas nyeri
- Kesulitan tidur (5) □ Identifikasi skala nyeri
- Pola tidur (5) □ Identifikasi faktor
yang memperberat dan
mempringan nyeri
□ Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
□ Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
□ Fasilitasi istirahat dan
tidur
Edukasi
□ Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
□ Jelaskan strategi
meredakan nyeri
□ Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
□ Kolaborasi pemberian
analgesik,jika perlu
Menyusui tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Edukasi Menyusui
anomalia payudara ibu keperawatan selama … x 24 Observasi
jam diharapkan menyusui □ Identifikasi kesiapan
tidak efektif pada klien dan kemampuan
teratasi dengan kriteria menerima informasi
hasil : □ Identifikasi tujuan atau
- Tetesan/pancaran keinginan menuan atau
ASI (5) keinginan menyusui
- Suplai ASI adekuat Terapeutik
(5) □ Sediakan materi dan
media penkes
□ Jadwalkan penkes
sesuai kesepakatan
□ Berikan kesempatan
untuk bertanya
□ Dukung ibu
meningkatkan
kepercayaan diri dalam
menyusui
□ Libatkan sistem
pendukung
Edukasi
□ Berikan konmseling
menyusui
□ Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu dan
bayi
□ Ajarkan 4 posisi
menyusui dan
peelekatan dengan
benar
□ Ajarkan perawatan
payudara antepartum
dengan mengompres
engan kapas yang
diberikan minyak
kelapa
□ Ajarkan perawatan
pmayudara post partum
Konseling Laktasi
Observasi
□ Identifikasi keadaan
emosional ibu saat
akan dilakukan
konseling
□ Identifikasi keinginan
dan tujuan menyusui
□ Identifikasi
permasalahan yang ibu
alami selama proses
menyusui
Terapeutik
□ Gunakan teknik
mendengarkan aktif
□ Berika pujian terhadap
perilaku ibu yang benar
Edukasi
□ Ajarkan teknik
menyusui yang sesuai
kebutuhan ibu

3. Pilih 1 tindakan keperawatan (sesuai dengan intervensi keperawatan yang sudah


dituliskan), beserta alasan dan SPO
Jawaban :
Ganti balutan, untuk mencegah terjadinya infeksi akibat dari balutan yang sudah kotor

Standar Prosedur Operasional (SOP)


Ganti Balutan Post SC
1 Pengertian Melakukan perawatan pada luka dengan cara mamantau
keadaan luka, melakukan penggatian balutan (ganti
verban) dan mencegah terjadinya infeksi,yiatu dengan cara
mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih.
2 Persiapan alat 1. Alat-alat steril
a. Pinset anatomis 1 buah
b. Pinset sirugis 1 buah
c. Gunting bedah/jaringan 1 buah
d. Kassa kering dalam kom tertutup secukupnya
e. Kom steril 2 buah
f. sarung tangan 1 pasang
g. korentang
h. lumatulle
i. betadine 1
j. NaCl 0,9%
k. Verban/polifix/ verban anti air

2. Alat non steril


a. nirbeken 1 buah
b. bengkok
c. kantung plastik 2 buah untuk tempat sampah
3 Prosedur pelaksanaan 1. Memberikan salam
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Menjaga privacy dan tutup sampiran
4. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi yang
nyaman.
5. Menempatkan tempat sampah (plastik) pada tempat
yang terjangkau
6. Mencuci tangan 6 langkah
7. Menggunakan handscoon
8. Mengangkat balutan/plester dari abdomen
9. Jika menggunakan plester angkat hati-hati dari kulit,
kearah luka.
10. Mengeluarkan balutan dan menaruhnya di plastik
sampah dan buang handscoon
11. Buka bak instrumen yang berisi pinset dan gunting
12. Gunakan handscoon sebelah kanan untuk memegang
gunting, lalu potong lumattule secukupnya.
13. Gunakan handscoon sebelah kiri
14. Bersihkan luka dengan nacl 0,9% dengan kasa steril
yang ditaruh di kom steril
15. Bersihkan luka dengan betadine dengan kasa steril
yang di taruh di kom steril
16. Tutup luka dengan lumatulle
17. Jika menggunakan polifix, sebelum di tutup gunakan
kassa steril untuk menutup luka diatas lumatulle, lalu
tutup dgn polifix.
18. Jika pasien menggunakan verban anti air
(thegaderm+pad), langsung tutup luka setelah diberi
lumatulle.
19. Buang sampah infeksius pada plastik kuning, lalu
buang sampah non infeksius pada plastik hitam.
20. Cuci tangan
21. Laporkan adanya perubahan pada luka atau drainage
kepada perawat yang bertanggung jawab.
22. Catat penggantian balutan, kaji keadaan luka dan
respon pasien.
4 Evaluasi Perhatikan respon klien dan hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai