I DI RUANG VK
RSUD KARAWANG
Disusun Oleh:
Sumiyasih
439981490120034
Analisa Data:
Data Fokus Etiologi Masalah
Data Subjektif: Penurunan Progesteron Nyeri Melahirkan
- Pasien mengeluh ↓
nyeri Ketegangan otot
↓
Data Objektif: Kontraksi Uterus
- Pasien tampak ↓
meringis Keluarnya Bayi
- Pasien ↓
mengatakan Nyeri melahirkan
mulas terasa
makin sering
- TD: 120/70
mmHg
- Nadi: 95 x/mnt
- RR : 22x/mnt
- HIS: HIS
4X/10’/45”
Data Subjektif: Usia Ibu 15 tahun Resiko Cedera Pada
- Ibu pasien ↓ Janin
mengatakan Usia kehamilan 8 bulan
bahwa pasien ↓
berusia 15 tahun Cemas
↓
Data Objektif: Resiko Cedera Pada
- Usia Kehamilan Janin
Ibu 8 bulan
- Pasien tampak
cemas
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Melahirkan
2) Risiko Cedera pada Janin
Intervensi Keperawatan
DX Tujuan Intevensi
Nyeri Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
Melahirkan Observasi
tindakan keperawatan
Identifikasi penurunan
selama 1x24 jam tingkat energy,
ketidakmampuan
diharapkan nyeri
berkonsentrasi, atau gejala
Melahirkan dapat lain yang menganggu
kemampuan kognitif
berkurang dengan
Identifikasi teknik relaksasi
kriteria hasil: yang pernah efektif
a. Keluhan nyeri digunakan
Identifikasi kesediaan,
menurun kemampuan, dan
b. Gelisah menurun penggunaan teknik
sebelumnya
c. Kesulitan tidur Periksa ketegangan otot,
menurun frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
d. Frekuensi nadi dan sesudah latihan
membaik Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
e. Pola nafas membaik Terapeutik
f. Tekanana darah Ciptakan lingkungan tenang
dan tanpa gangguan dengan
membaik pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis, relaksasi
yang tersedia (mis. music,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
Anjurkan mengambil psosisi
nyaman
Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulang
atau melatih teknik yang
dipilih’
Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis. napas
dalam, pereganganm atau
imajinasi terbimbing )
Resiko Cedera Setelah dilakukan Perawatan persalinan risiko
pada Janin tinggi
tindakan keperawatan
Observasi:
selama 1x24 jam Identifikasi kondisi
diharapkan resiko cedera umum pasien
Monitor tanda-tanda vital
pada janin dapat teratasi
Monitor kelainan tanda
dengan kriteria hasil: vital pada ibu dan janin
1. Kejadian cedera Monitor tanda-tanda
persalinan
menurun Monitor denyut jantung
2. Perdarahan janin
menurun Identifikasi posisi janin
dengan USG
Identifikasi pendarahan
pesca persalinan
Terapeutik:
Siapakan peralatan yang
sesuai, termasuk monitor
janin, ultrasound, mesin
anastesi, persedian
resusiatsi neonatal,
forceps, dan penghangat
bayi ekstra
Dukung orang terdekat
mendampingi pasien
Gunakan tindakan
pencegahan universal
Lakukan perineal scrub
Fasilitasi rotasi manual
kepala janin dai oksiput
posterior anterior
Lakukan amniotomi
selaput ketuban
Fasilitasi tindakan
forceps atau ekstraksi
vakum, jika perlu
Lakukan resusitasi
neonatal, jika perlu
Fasilitasi ibu pulih dari
anastesi, jika perlu
Motivasi interaksi orang
tua dengan bayi baru
lahir segerra setelah
persalinan
Dokumentasikan
procedure (mis.anastesi,
forcep, ekstraksi vakum,
tekanan suprapubik,
maneuver McRobert,
resusitasi neonatal)
Edukasi
Jelaskan procedure
tindakan yang akan
dilakukan
Jelaskan karakteristik
bayi baru lahir yang
terkait dengan kelahiran
berisiko tinggi
(mis.memas dan tanda
forceps)
Kolaborasi
Koordinasi dengan tim
untuk standby
(mis.neonatologis,
perawat intensif neonatal,
anastesiologis)
Kolaborasi pemberian
anastesi maternal, sesuai
kebutuhan
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian terapi
rileksasi
Resiko Cedera - Memonitor jalan Lahir S: Tidak ada keluhan
Pada Bayi R: Ketuban Belum Pecah
O:
- Melakukan Tindakan - Ketuban dipecahkan
Amniotomi oleh perawat
R: ketuban dipecahkan oleh - Air ketuban keluar
perawat, dan air ketuban jernih dan tidak berbau
keluar jernih dan tidak
berbau A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
dengan
- Perawatan Pada Bayi
Baru Lahir Rendah
Analisa Data:
Data Fokus Etiologi Masalah
Data Subjektif: Penurunan Progesteron Nyeri Melahirkan
- Pasien ↓
mengatakan nyeri Ketegangan otot
masih terasa ↓
Kontraksi Uterus
Data Objektif: ↓
- Pasien tampak Nyeri perut bagian
meringis bawah
- TD 110/70 ↓
mmHg, Lahirnya plasenta
- Nadi 105x/menit, ↓
- RR 20x/menit Nyeri melahirkan
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri Melahirkan
2) Risiko Syok
Intervensi Keperawatan
DX Tujuan Intevensi
Nyeri Setelah dilakukan Terapi Relaksasi
Melahirkan Observasi
tindakan keperawatan
Identifikasi penurunan
selama 1x24 jam tingkat energy,
ketidakmampuan
diharapkan nyeri
berkonsentrasi, atau gejala
Melahirkan dapat lain yang menganggu
kemampuan kognitif
berkurang dengan
Identifikasi teknik relaksasi
kriteria hasil: yang pernah efektif
g. Keluhan nyeri digunakan
Identifikasi kesediaan,
menurun kemampuan, dan
h. Gelisah menurun penggunaan teknik
sebelumnya
i. Kesulitan tidur Periksa ketegangan otot,
menurun frekuensi nadi, tekanan
darah, dan suhu sebelum
j. Frekuensi nadi dan sesudah latihan
membaik Monitor respons terhadap
terapi relaksasi
k. Pola nafas membaik Terapeutik
l. Tekanana darah Ciptakan lingkungan tenang
dan tanpa gangguan dengan
membaik pencahayaan dan suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut
dengan irama lambat dan
berirama
Gunakan relaksasi sebagai
strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan
medis lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis, relaksasi
yang tersedia (mis. music,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot progresif)
Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
Anjurkan mengambil psosisi
nyaman
Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulang
atau melatih teknik yang
dipilih’
Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi (mis. napas
dalam, pereganganm atau
imajinasi terbimbing )
Resiko Syok Setelah dilakukan Manajemen Syok
tindakan keperawatan Observasi
selama 1x24 jam Monitor status
diharapkan risiko syok kardiopulmonal (frekuensi
dapat teratasi dengan dan kekuatan nadi,
kriteria hasil: frekuensi napas, TD,
- Kekuatan nadi MAP)
meningkat dari Monitor status oksigenasi
nilai 3 menjadi 5 (oksimetri nadi, AGD)
- Output urine Monitor status cairan
meningkat dari (masukan dan haluaran,
nilai 3 menjadi 5 turgor kulit, CRT)
- Tingkat kesadaran Monitor tingkat kesadaran
meningkat dari dan respon pupil
nilai 2 menjadi 5 Periksa seluruh
- Saturasi oksigen permukaan tubuh terhadap
meningkat dari adanya DOTS (deformity/
nilai 3 menjadi 5 deformitas, open wound/
- Akral dingin luka terbuka, tenderness/
menurun dari nilai nyeri tekan, swelling/
4 menjadi 5 bengkak)
- Pucat menurun Terapeutik
dari nilai 4 menjadi Pertahankan jalan napas
5 paten
- Tekanan darah Berikan oksigen untuk
sistolik cukup mempertahankan saturasi
membaik dari nilai oksigen >94%
2 menjadi 4 Pasang jalur IV
- Tekanan darah Pasang kateter urine untuk
diastolic cukup menilai produksi urine
membaik dari nilai Pasang selang nasogastric
2 menjadi 4 untuk dekompresi
- Tekanan nadi lambung
membaik dari nilai Kolaborasi
2 menjadi 5 Kolaborasi pemberian
- Pengisian kapiler infus cairan kristaloid 1-2
L pada dewasa
membaik dari nilai
3 menjadi 5
- Frekuensi nadi
membaik dari nilai
3 menjadi 5
- Frekuensi napas
cukup membaik
dari nilai 2 menjadi
4
Implementasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
Nyeri - Memberikan Teknik nafas S:
Melahirkan dalam Pasien mengatakan nyeri
R/ Pasien tampak teratur masih terasa
dalam bernafas,RR: 18x/mnt
pasien tampak lebih rilex O:
- Pasien tampak teratur
Pasien mengatakan Nyeri dalam bernafas
masih terasa - RR: 18 x/mnt
- Pasien tampak lebih
rilex
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian terapi
rileksasi
Resiko Syok - Memonitor TTV S:
R/ TD: 110/80 mmHg Tidak ada keluhan
MAP: 90 mmHg
N:100x/mnt O:
RR: 18x/mnt - TD: 110/80 mmHg
- MAP: 90 mmHg
- N:100x/mnt
- RR: 18x/mnt
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor
CardioPulmonal Pasien
- Pemberian Cairan
sesuai kebutuhan
D. Asuhan Keperawatan Kala 4
Keluhan Utama: Pasien tampak kelelahan dan lemas, terdapat luka lecet dan
robek 2 cm di daerah klitoris pasien, pasien tampak merasa tidak nyaman di
daerah kemaluan, TD: 110/90 mmHg, N: 100x/mnt, RR: 19x/mnt
Analisa Data
Data Fokus Etiologi Masalah
Data Subjektif: Ketidaknyamanan Pasca
Tidak ada keluhan Partum
Data Objektif:
- Pasien tampak
kelelahan dan
lemas,
- pasien tampak
merasa tidak
nyaman di daerah
kemaluan,
- TD: 110/90
mmHg,
- N: 100x/mnt,
- RR: 19x/mnt
Diagnosis Keperawatan
Ketidaknyamanan Pasca Partum
Intervensi Keperawatan
DX Tujuan Intevensi
Ketidaknyamana Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
n Pasca Partum Observasi:
tindakan keperawatan Identifikasi lokasi,
selama 1x24 jam karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas
diharapkan nyeri
Ketidaknyamanan pasca
Identifikasi skala nyeri
partum dapat berkurang
Identifikasi respons nyeri
dengan kriteria hasil: non verbal
- Nyeri menurun
Identifikasi faktor yang
- Kontraksi Uterus memperberat dan
memperingan nyeri
meningkat
- Luka episiotomy Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
membaik
Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
Terapeutik:
Berikan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Implementasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
Ketidaknyamana - Memberikan Teknik nafas S:
n Pasca Partum dalam Pasien mengatakan
R/ Pasien tampak teratur kurang nyaman di daerah
dalam bernafas,RR: kemaluannya
18x/mnt
pasien tampak lebih rilex O:
- Pasien tampak teratur
Pasien mengatakan kurang dalam bernafas
nyaman di daerah - RR: 18 x/mnt
kemaluannya - Pasien tampak lebih
rilex
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian terapi
rileksasi