Anda di halaman 1dari 9

EVIDENCE BASED PRACTICE: PERAWATAN LUKA DENGAN MOIST

WOUND HEALING PADA PASIEN ULKUS PEDIS

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Widya Puspita 04399814901210031

Sugih Pribawa 04399814901210032

Siti Devia Agustina 04399814901210033

Sumiyasih 04399814901210034

Siti Aminah 04399814901210035

Rina Rahmawati 04399814901210036

PRODI STUDI PROFESI NERS REGULER


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) HORIZON Karawang
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat
413116, Indonesia
2021 - 2022
BAB I

PENDAHULUAN

Klien datang ke IGD RSUD karawang dalam keadaan penurunanan kesadaran

dengan GCS : 5 E 1, V 2, M 2 (Sopor). Keluarga klien mengatakan bahwa klien

mengalami penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu SMRS, awalnya klien sulit

makan, klien mengalami mual, muntah, dan demam sejak 1 hari yang lalu.

Terdapat luka di kaki sebelah kiri, post debridement hari rabu, selama ini klien

hanya berbaring dirumah. area luka pasien di punggung kaki, area samping dalam

sampai dengan keatas telapak kaki. Teradapat nanah pada luka klien, luka klien

tampak menghitam di jari-jari dan tandon terlihat, selain itu luka pasien juga

berbau khas. Pasien mengatakan bahwa luka dibersihkan seminggu sekali oleh

anaknya.
BAB II

TINJAUAN JURNAL
BAB III

PEMBAHASAN

Pada pasien Tn. Dapat dilakukan perawatan luka yang dilakukan oleh perawat

sebagai salah satu tindakan dalam mencegah infeksi, serta jika penanganan pada

luka diabetik (ulkus) tidak sesuai dapat memperburuk kondisi luka. Oleh karena

itu diperlukan perawatan luka yang tepat dan optimal. Salah satunya dengan

Metode perawatan luka moist wound healing yang sedang berkembang serta

lebih efektif dibandingkan metode konvensional karena mudah dalam

pemasangan, dapat menyesuaikan dengan bentuk luka, mudah melepaskannya,

nyaman dipakai, tidak perlu sering ganti balutan, absorbs drainase, menekan dan

imobilisasi luka, mencegah luka baru dari cedera mekanis, mencegah infeksi,

meningkatkan hemostasis dengan menekan balutan. Selain itu dapat menghemat

jam perawatan di rumah sakit (Handayani,2016; Primadani & Safitri, 2021).

Metode ini juga menjaga kondisi luka tetap dalam kondisi lembab, sehingga

meningkatkan laju epitelisasi jaringan, mempercepat autolysis jaringan,

meminimalkan infeksi luka, dan mengurangi rasa nyeri terutama saat

penggantian balutan sehingga penyembuhan luka lebih efektif.

STANDAR OPRASIONAL PROSEDURAL

Pengertian Moist wound healing adalah metode untuk

mempertahankan kelembaban luka dengan

menggunakan bahan balutan penahan kelembaban

sehingga menyembuhkan luka, pertumbuhan jaringan

dapat terjadi secara alami.


Tujuan - Mencegah terjadinya Infeksi
- Mengurangi nyeri dan mempercepat proses

penyembuhan luka

- Mengobservasi drainase

- Menghambat atau membunuh mikroorganisme

- Mencegah perdarahan dan meningkatkan

kenyamanan fisik
Alat - GB set,

- kassa steril,

- kassa gulung,

- larutan NaCl 0,9 %,

- matronidazol,

- plester

- hydrogel

- foam dressing
Prosedural - Sebelum dilakukan terapi, pasien dan keluarga

diberikan penjelasan akan tujuan dan prosedur

tindakan.

- Setelah pasien dan keluarga bersedia, kemudian

dilakukan perawatan luka metode moist wound

healing

- Menjaga privasi pasien

- pengkajian luka awal,

- pencucian luka menggunakan larutan NaCl 0,9

%,

- pembuangan jaringan mati,


- pengeringan luka,

- pemberian metronidazole dengan cara di

kompres selama 1 menit dan hydrogel,

- penutupan luka dengan foam dressing dan

kassa,

- difiksasi dengan plester.

- Balutan diganti tiap 3 hari sekali


Sumber (Primadani & Safitri, 2021)
BAB IV

SIMPULAN

A. Kesimpulan
BAB V

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Primadani, A. F., & Safitri, D. N. P. (2021). Proses Penyembuhan Luka Kaki

Diabetik Dengan Perawatan Luka Metode Moist Wound Healing. Ners

Muda, 2(1), 9. https://doi.org/10.26714/nm.v2i1.6255

Anda mungkin juga menyukai