Anda di halaman 1dari 22

KONSEP

ERGONOMI
Bachtiar Safrudin
Latar Belakang
• Lingkungan kehidupan manusia tidak terlepas dari
berbagai hubungan antar manusia dan sekitarnya,
mereka berusaha hidup di dunia lebih layak.
• Manusia berpikir untuk menciptakan kreativitas
hidup alamiah, agar dapat hidup lebih ideal dan
produktif dengan cara memperbaiki proses
(Santoso, 2004).
• Manusia saat melakukan pekerjaan mencari
berbagai bentuk posisi kerja atau bentuk alamiah.

03/07/23 Free template from www.brainybetty.com


2
Lanjutan,..

1. Ergonomi dapat memberikan peranan


penting dalam meningkatkan faktor
keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Ergonomi dapat berperan pula
sebagai desain pekerjaan pada suatu
organisasi.
3. Penerapan faktor ergonomi lainnya
yang penting adalah untuk desain dan
evalusi produk.

03/07/23 Free template from www.brainybetty.com


3
• Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu
“Ergon” (kerja) dan “Nomos” (hukum alam) dan
dapat didefisinikan sebagai studi tentang aspek-
aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang
ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan desain/perancangan
(Nurmianto, 2003).
• Penerapan ergonomi dapat melibatkan perkakas
kerja (tools), bangku kerja (benches), platform,
kursi, pegangan alat kerja (worksholders), sistem
pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan
atau lorong (access ways), pintu (doors), jendela
(windows) dan lain-lain (Nurmianto, 2003).
Sejarah Singkat Ergonomi
1. Inggris (1831) saat C.T. Thackrah seorang
dokter mengamati ketidaknyamanan
karyawannya yaitu seorang penjahit yang
bekerja dengan posisi dan dimensi kursi dan
meja yang kurang sesuai secara antropometri
serta pencahayaan yang tidak ergonomis
sehingga mengakibatkan membungkuknya
badan dan iritasi indera penglihatan.

Free template from


03/07/23 5
www.brainybetty.com
Lanjutan …

2. Amerika (1898) Frederick.W. Taylor yang seorang


insinyur menerapkan metoda ilmiah untuk
menentukan cara terbaik dalam melakukan suatu
pekerjaan.
3. Amerika (1911) F.B. Gilbreth menerbitkan buku
Motion Study yang membahas postur
membungkuk dapat diatasi dengan mendesain
suatu sistem meja yang dapat diatur naik-turun.
3. Inggris (1918) di pabrik amunisi pada Perang
Dunia I yang menunjukkan bagaimana output
setiap harinya meningkat dengan jam kerja per
hari-nya yang menurun.

Free template from


03/07/23 6
www.brainybetty.com
1. Ergonomi Fisik
2. Ergonomi Kognitif
3. Ergonomi Organisasi
4. Ergonomi Lingkungan
Dimensi antropometri :
Pemilihan orientasi
Posisi kerja yang handel perkakas yang
tidak benar disesuaikan dengan
kondisi kerja
Perbandingan dua
metode untuk
mengangkat pasien
dirumah sakit :
Ergonomi Kognitif
• Berkaitan dengan proses mental manusia (stress
kerja), termasuk di dalamnya : persepsi, ingatan,
dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia
terhadap pemakaian elemen sistem.
• Berkaitan dengan pencahayaan, Temperatur, kebisingan, dan getaran
(Vibrasi). Temperatur tempat kerja yang terlalu panas atau terlalu
dingin akan mengakibatkan stress yang berat untuk jaringan tubuh.
Vibrasi segmental akan mengakibatkan timbulnya stress terhadap
tendo, otot-otot, sendi dan saraf tepi jari, tangan dan lengan,
sehingga dapat menimbulkan hilangnya rasa raba, kesemutan dan
timbulnya rasa nyeri pada saat menggenggam. Pencahayaan yang
kurang baik akan mengganggu aktivitas pekerja dan mengurangi
produktiivitas para pekerja.
Prinsip Penerapan Ergonomi
Pedoman penerapan ergonomi sebagai pegangan
(Suma’mur, 2009):
1. Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, susunan dan
penempatan mesin dan peralatan serta perlengkapan
kerja.
2. Ukuran antropometris statis terpenting sebagai
dasar desain dan pengoperasian mesin atau peralatan
kerja, antara lain:Berdiri: Tinggi badan berdiri, tinggi
bahu, tinggi siku, tinggi panggul, panjang depan,
Panjang lengan.
Duduk: tinggi duduk, panjang lengan atas, panjang
lengan bawah dan tangan, jarak lekuk lutut-garis
punggung, jarak lekuk lutut-telapak kaki
18
Lanjutan …
3. Standar ukuran meja kerja bagi pekerjaan yang
dilakukan dengan berdiri, pada pekerjaan
tangan (manual), tinggi meja kerja sebaiknya 5-
10 cm di bawah tinggi lutut.
4. Dari segi otot, posisi duduk yang paling baik
adalah sedikit membungkuk, sedangkan dari
aspek tulang terbaik adalah duduk yang tegak
agar punggung tidak bungkuk dan otot perut
tidak berada pada keadaan yang lemas.
Sebagai jalan keluar, dianjurkan agar gunakan
posisi duduk yang tegak dengan diselingi
istirahat dalam bentuk sedikit membungkuk

03/07/23 Free template from www.brainybetty.com


19
Lanjutan…

4. Tempat duduk yang baik memenuhi


persyaratan :
a. Tinggi dataran duduk dapat diatur dengan
papan ijakan kaki sehingga paha berada
dalam keadaan datar.
b. Tinggi papan sandaran punggung dapat
diatur dan menekan dengan dengan baik
kepada punggung.
c. Lebar alas duduk tidak kurang dari lebar
terbesar ukuran antropometri pinggul,
misalnya lebih dari 40 cm.
03/07/23 Free template from www.brainybetty.com
20
Lanjutan…

5. Pekerjaan yang dilakukan sambil berdiri,


disediakan tempat duduk dan diberi
kesempatan untuk duduk.
6. Arah penglihatan untuk pekerjaan berdiri
23-37º ke bawah, sedangkan untuk
pekerjaan duduk 32-44º ke bawah. Arah ini
sesuai dengan posisi kepala pada keadaan
istirahat (relaxed).

03/07/23 Free template from www.brainybetty.com


21
• Penerapan Ergonomi di tempat kerja
bertujuan agar pekerja saat bekerja
selalu dalam keadaan sehat, nyaman,
selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu
kemauan, kemampuan dan kerjasama
yang baik dari semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai