Anda di halaman 1dari 13

PENUGASAN KOMUNITAS

KONSEP PROMOS KESEHATAN DAN PROGRAM PROMOSI


KESEHATAN SESUAI DENGAN KEBIJAKAN DI INDONESIA

OLEH :
KELOMPOK 2
NAMA KELOMPOK :
1. DEWA AYU SRI PURNIATI
1. NI KADEK AYU MIRNAYANTI
2. NI KOMANG MILANDANI
3. NI KOMANG MULIADNYANI
4. NI LUH PUTRI RAHAYU
5. PUTU SHINTA TRISNAYANTI
6. WISNU

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya, karya tulis yang berjudul
“Konsep Promos Kesehatan Dan Program Promosi Kesehatan Sesuai Dengan Kebijakan Di
Indonesia” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas II
dalam menempuh Pendidikan Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester Ganjil tahun 2020, yang diampu oleh bapak dr.
Ketut Suarjaya,MPPM
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari bantuan beberapa
pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Oleh kerena itu,
segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya- karya penulis berikutnya.
Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.
Denpasar, 21 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Konsep Promosi Kesehatan..................................................................................... 3
2.2 Program Promosi Kesehatan Sesuai Dengan Kebijakan di Indonesia.. ................. 6
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu


hakdasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak
untukmemperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangatbesar
peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitasdalam rangka
mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di era globalisasi.Keberhasilan pembangunan
kesehatan tersebut memerlukan pembangunankesehatan yang lebih dinamis dan produktif
dengan melibatkan semua sector terkaittermasuk swasta dan masyarakat.Pembangunan
kesehatan bertujuan untukmeningkatkan kesadaran, kemauan,kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatanmasyarakat yang optimal.Oleh karena itu perlu
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatanpemeliharaan, promosi kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif),penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) yangdiselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Dalam rangkamemajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan
derajat kesehatanmasyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada
pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.Untuk memenuhi tugas
mata kuliah promosi kesehatan kami membuatmakalah ini dengan judul strategi promosi
kesehatan untuk mengetahui bagaimanastrategi promosi kesehatan yang ditunjukan kepada
pemerintah, tokoh masyarakat,dan masyarakat.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Konsep Promosi Kesehatan ?
2. Bagaimana Program Promosi Kesehatan sesuai dengan kebijakan di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Promosi Kesehatan.
2. Untuk Mengetahui Program Promosi Kesehatan sesui dengan kebijakan di Indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan

1
1. Agar Pembaca Mampu Memahami Konsep Promosi Kesehatan.
2. Agar Pembaca Mampu Memahami Program Promosi Kesehatan sesui dengan kebijakan
di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 Konsep Promosi Kesehatan

2.1.1 Definisi dan Tujuan Promosi Kesehatan


Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah
kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi
untuk mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan
kesehatan individu, kelompok, atau komunitas”.
Sedangkan Kementerian/Departemen Kesehatan Republik Indonesia
merumuskan pengertian promosi kesehatan sebagai berikut: “Upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor kesehatan
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.” Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005.
Latar belakang dari lahirnya konsep baru promosi kesehatan adalah kenyataan
bahwa upaya-upaya “health education” atau pendidikan (penyuluhan) kesehatan tidak
dengan serta merta atau tidak dengan mudah membuat individu ataupun masyarakat
berperilaku yang menguntungkan kesehatan, karena pendidikan kesehatan bertujuan
untuk menghasilkan perilaku yang menguntungkan kesehatan, dan perilaku itu bersifat
sukarela (Green, 1996, Green, 2000; Naidoo and Wills, 2000: 84), tidak memaksa
(French di dalam Naidoo and Wills, 2000:84)
Berdasarkan beberapa pandangan pengertian tersebut diatas, maka tujuan dari
penerapan promosi kesehatan pada dasarnya merupakan visi promosi kesehatan itu
sendiri, yaitu menciptakan/membuat masyarakat yang:
1. Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2. Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

3
3. Memelihara kesehatan, berarti mau dan mampu mencegah penyakit.
4. melindungi diri dari gangguan-gangguan kesehatan.
5. Meningkatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan karena derajat kesehatan baik individu, kelompok
atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis.
2.1.2 Sasaran Promosi Kesehatan
Pelaksanaan promosi kesehatan ditujukan kepada sasaran yang telah
disesuaikan. Sasaran dalam promosi kesehatan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu
(Kementerian Kesehatan, 2011):
1. Sasaran primer upaya promosi kesehatan adalah pasien, individu sehat dan
keluarga atau rumah tangga yang diharapkan dapat mengubah perilaku,
misalnya mengubah perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat menjadi
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2. Sasaran sekunder upaya promosi kesehatan yaitu para pemuka masyarakat
baik pemuka informal seperti pemuka adat dan pemuka agama, maupun
pemuka formal seperti petugas kesehatan dan pejabat pemerintahan, serta
organisasi kemasyarakatan dan media massa yang diharapkan dapat turut serta
dalam upaya peningkatan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga.
3. Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan, bidang lainnya yang berkaitan dan
pihak yang memfasilitasi sumber daya.
2.1.3 Ruang Lingkup dan Konsep Dasar Promosi Kesehatan
Ruang lingkup promosi kesehatan secara sederhana menurut (Notoatmodjo,
2010) mencakup pendidikan kesehatan yang menekankan pada perubahan perilaku,
pemasaran sosial yang menekankan pada pengenalan produk melalui kampanye,
penyuluhan yang menekankan pada penyebaran informasi, upaya promotif yang
menekankan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, upaya advokasi
untuk mempengaruhi pihak lain dalam mengembangkan kebijakan,
pengorganisasian, pengembangan, pergerakan dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan definisi promosi kesehatan yang merupakan proses yang
memungkinkan orang untuk meningkatkan kontrol atas status kesehatan mereka,

4
untuk itu kesehatan tidak hanya dipandang sebagai tujuan hidup melainkan juga
dipandang sebagai sumber daya bagi kehidupan sehari-hari karena kesehatan
merupakan konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta
kemampuan fisik.
2.1.4 Tingkat Program Promosi Kesehatan
Program promosi kesehatan memiliki tiga tingkat, yaitu (Barker, 2007):
1. Promosi kesehatan primer
Cenderung berfokus pada orang-orang yang sehat dan berfokus pada sekitar
layanan seperti klinik untuk wanita, klinik bayi, pesan seks yang aman,
imunisasi anak (Barker, 2007).Tugas promosi kesehatan tingkat ini seperti
pencegahan yang bertujuan untuk mencegah penyakit dan cedera, meningkatkan
homeostasis biologis, dan self-regulation tubuh dengan menyebarluaskan
informasi kesehatan dengan selektif yang berasal dari medis yang berkaitan
dengan individu tentang faktor risiko dan tindakan pencegahan yang terkait
(Piper, 2009).
2. Promosi kesehatan sekunder
Berfokus pada orang-orang yang sudah sakit dan perawat dalam situasi ini akan
berusaha untuk membantu orang kembali ke keadaan sehat (Barker, 2007).
Tujuan dari manajemen diri pasien yang memiliki cedera atau penyakit adalah
untuk memaksimalkan peluang pemulihan secara penuh, pemulihan fungsi dan
untuk meminimalkan risiko terjadinya komplikasi atau munculnya kembali
penyakit (Piper, 2009).
3. Promosi kesehatan pencegahan tersier
Berfokus pada situasi di mana seorang pasien atau klien memiliki masalah
kesehatan yang sedang berlangsung atau cacat, misalnya pada orang yang
memiliki kanker yang agresif, mereka dapat ditawarkan perawatan paliatif
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan menjadi sejahtera sebagai
bentuk promosi kesehatan (Piper, 2009; Barker, 2007).
2.1.5 Ruang Lingkup Berdasarkan Aspek Kesehatan
Secara umum bahwa kesehatan masyarakat itu mencakup empat aspek
pokok, yakni: promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative

5
1 Pelayanan promotif (peningkatan kesehatan)
2 preventif (pencegahan), adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang
sehat, agar kelompok itu tetap sehat bahkan meningkat status kesehatannya.
3 Pelayanan kuratif (pengobatan)
4 rehabilitative (pemulihan kesehatan), adalah pelayanan kelompok masyarakat
yang sakit, agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih
kesehatannya.

2.2 Program Promosi Kesehatan sesuai dengan kebijakan di Indonesia

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)merupakan gerakan nasional yang


diprakarsai oleh Presiden RI yang lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif, tanpa
menghilangkan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Dalam rangka menyukseskan program
GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja,tetapi peran
Kementerian dan Lembaga di sector lainnya juga turut menentukan, serta didukung oleh
peran serta seluruh masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan lapisan masyarakat dalam
mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan
organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat serta
pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya (Soleman & Noer, 2017).
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang
layak huni.Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan
masyarakat hidup sehat.
Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan
pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal
keamanan pangan.

6
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari
pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan
yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia.Berikut ini 7 langkah GERMAS yang
dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan –
kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu
karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang
kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan yang
diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan berkurangnya
konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi
kesehatan.Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food dan minuman bersoda
sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya.Menambah jumlah konsumsi buah dan
sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan berdampak
tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta bantuan
ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi
alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu efek
buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan
lebih baik dalam mengelola kesehatan.Salah satunya adalah dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau

7
puskesmas ketika sakit saja.Langkah ini dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau
masalah kesehatan lebih dini.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas
lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan.Menjaga
kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan
dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga
kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor
penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran.Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan RIsecara khusus mengingatkan masyarakat
untukmenjaga kesehatan melalui Gerakan MasyarakatHidup Sehat (GERMAS) untuk
mewujudkanIndonesia sehat.(Cokroadhisuryani, 2018).Salah satu program pemerintah
untukmewujudkan masyarakat sehat adalah melaluiProgram Indonesia Sehat dengan
PendekatanKeluarga (PIS-PK). Sasaran dari program IndonesiaSehat adalah meningkatkan
derajat kesehatan danstatus gizi masyarakat melalui upaya kesehatandan pemberdayaan
masyarakat yang didukungdengan perlindungan finansial dan pemerataanpelayanan
kesehatan (Kementrian Kesehatan RI,2016).Program Indonesia Sehat melalui
PendekatanKeluarga (PIS-PK) dilakukan untuk menjangkaukeluarga. Sehingga pihak
puskesmas tidak hanyamengandalkan upaya kesehatan berbasismasyarakat (UKBM) yang
ada akan tetapi langsungberkunjung ke rumah. Ada 3 pilar utama dalammenegakkan PIS-
PK; yaitu penerapan paradigm sehat, penguatan pelayanan kesehatan danpelaksanaan
Jaminan Kesehatan Nasional- JKN.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Green dan Kreuter (2005) menyatakan bahwa “Promosi kesehatan adalah


kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan (politik), peraturan, dan organisasi untuk
mendukung kegiatan-kegiatan dan kondisi-kondisi hidup yang menguntungkan kesehatan
individu, kelompok, atau komunitas”.Selain itu jugar terdapat sasaran promosi kesehatan,
ruang lingkup dan konsep dasar promosi kesehatan, tingkat program promosi kesehatan
dan ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional yang


diprakarsai oleh Presiden RI yang lebih mengutamakan upaya preventif dan promotif,
tanpa menghilangkan upaya kuratif dan rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat.Oleh karena itu,
Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga
kesehatan melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) untuk mewujudkan
Indonesia sehat.(Cokroadhisuryani, 2018).Salah satu program pemerintah untuk
mewujudkan masyarakat sehat adalah melalui Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK).

3.2 Saran

Demikian Karya tulis yang telah saya susun, semoga dengan karya tulis ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan Karya tulis ini
bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang telah menyusun Karya tulis
ini.Semoga Karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua.Saya harapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga kami bisa lebih baik dalam menyusun Karya tulis berikutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Barker, S. (2007).Vital notes for nurses: psychology. Hoboken: Blackwell Publishing Ltd.

Departemen Kesehatan RI. (1997). Deklarasi Jakarta Tentang Promosi Kesehatan pada Abad
21. Jakarta: PPKM Depkes RI.

Depkes.(2017). Pedoman Penyelenggaraan ProgramIndonesia SehatDengan Pendekatan


Keluarga.Departemen Kesehatan RI.

Green, L & Kreuter, M.W, (2005).Health Promotion Planning, An Educational and


Environmental Approach, Second Edition, Mayfield Publishing Company.
Greene, W & Simon, M, (1990).Introdusction to Health Education, Waveland Press Inc,
Prospect Height, Illinois.

Kemenkes RepublikIndonesia.(2016). GermasWujudkan Indonesia Sehat.

Kemenkes RI. (2017). Hari Gizi Nasional 2017:AyoMakan Sayur Dan


BuahSetiapHari.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI.(2016). ProgramIndonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.In


Kementrian Kesehatan RI.https://doi.org/http://pispk.kemkes.go.id/id

Notoatmodjo, S. (2012).Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

World Health Organization.(1998). Health Promotion Glosarry. Geneva: HPR- HEP WHO.

10

Anda mungkin juga menyukai