Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN KESEHATAN

EDUKASI TENTANG PENYAKIT DIARE DI DESA GUNUNG SARI


KECAMATAN TAKTAKAN, JAWA BARAT

Oleh :
Ketua : Gricella Milenia Latuhihin/183145105024
Anggota : Autin Saknohsiwy / 183145105052

FAKULTAS ILMU KEPERAWATN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS


MEGAREZKY
TAHUN 2021
RINGKASAN

Saat ini ada banyak penyakit yang menyerang tubuh kita termasuk dengan
penyakit diare, Diare merupakan salah satu penyakit tertua pada manusia karenanya
tidak mengherankan jika bahan-bahan yang digunakan untuk menyembuhkan
penyakit tersebut menempati tempat yang khusus dalam sejarah kedokteran. Dokter
Sumeria pada tahun 3000 SM telah menggunakan sediaan antidiare dari opium.
penyakit diare atau juga disebut gastroenteritis masih merupakan salah satu masalah
utama negara perkembang termasuk Indonesia (Goodman dan Gilman, 2003)
Angka kesakitan penyakit diare adalah sekitar 200 – 400 kejadian di antara
1000 penduduk setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia dapat ditemukan
penderita diare sekitar 60 juta kejadian setiap tahunnya, dengan sebagian besar (70%
- 80%) penderita ini adalah anak dibawah umur lima tahun, yang disebabkan karena
dehidrasi. Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat terkhususnya anak –anak tentang pentingnya menjaga kebersihan rumah
dan lingkungan sekitar, menjaga pola makan agar terhindar dari penyakit Diare.
Adapun target yang dilakukan penyuluh adalah untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat terkhususnya anak –anak tentang cara agar terhindar dari penyakit diare
dan menyarakan untuk menkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Kegiatan ini
diikuti oleh 30 peserta. Dalam melaksanakan kegiatan peserta diberikan pre test,
materi dan post test. Hasil dari post test sangat memuaskan, terdapat 20 peserta
mendapatkan nilai diatas 85% . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ini telah meningkatkan pengetahuan peserta untuk meningkatkan pengetahuan
tentang Diare, cara pencegaanya dan cara mengobatinya. Saran : kegiatan penyuluhan
dapat terus dilakukan di daerah Gunung Sari Kecamatan Taktakan, Jawa Barat untuk
mengingatkan masyarakat cara pencegahan diare.

1KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakathu.


Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan
dan TuntunannNya kami dapat menyelesaikan laporan Acara Penyuluhan kami ini
dengan judul Edukasi Tentang Penyakit Diare Di Desa Gunung Sari Kecamatan
Taktakan, Jawa Barat, dengan laporan ini kami berharap dapat membantu pembaca
dalam hal memahami tentang diare, bagimana cara mencegah, dan cara mengobati
sehingga pembaca dapat mengaplikasikan dalam kehidupan kkeluarga maupun
kehidupan bermasyarakat sehingga kita semua bisa sehat dan terhindar dari penyakit
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan pentingg dalam penyusunan laporan kami ini dari awal sampai akhir
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi kita dari berbagai penyakit.
Oleh karena itu Saran dan Kritiksn dsngst ksmi harapkan untuk dapat membantu
dalam penyusunan laporan selanjutnya.

Serang ,18 juni 2021


Penulis

Gricella Milenia Latuhihin


NIM : 183145105024

DAFTAR ISI

Contents
RINGKASAN..............................................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI................................................................................................................................5
BAB 1........................................................................................................................................7
PENDAHULUAN........................................................................................................................7
Analisa situasi.......................................................................................................................7
Tujuan..................................................................................................................................8
Manfaat................................................................................................................................8
Dasar Kegiatan.....................................................................................................................8
Jenis Kegiatan.......................................................................................................................8
Sasaran.................................................................................................................................8
BAB II........................................................................................................................................9
TARGET DAN LUARAN..............................................................................................................9
2.1 Target........................................................................................................................9
2.2. Luaran.......................................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
TINJAUAN TEORI....................................................................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................14
METODE PELAKSANAAN........................................................................................................14
BAB V.....................................................................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................16
BAB V1...................................................................................................................................17
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18
LAMPIRAN 1...........................................................................................................................19
Dokumentasi Kegiatan :.........................................................................................................19
LAMPIRAN 2...........................................................................................................................20
Leaflet :..................................................................................................................................20
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisa situasi


Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang
sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu
penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak.
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare
adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan
angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia
dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap
episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan
anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi
pada anak (WHO, 2009)
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dalam beberapa
survei dan Surkesnas 2001, penyakit diare masih merupakan penyebab utama
kematian bayi dan balita (Depkes RI, 2003). Pada kasus kematian yang
tinggi biasanya jumlah kematian terbanyak terjadi pada usia balita ketika
saat itu mereka rentan terhadap penyakit. Statistik menunjukkan bahwa lebih
dari 70% kematian disebabkan Diare, Penumonia, Campak, Malaria, dan
Malnutrisi. (Depkes RI, 2007). Penyebab utama kematian akibat diare adalah
tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan.
Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan
tepat (Kemenkes, 2011).

1.2 Tujuan
Dengan dialaksnakanya pengabdian masyarakat berupa penyuluhan
kesehatan diharapkan masyarakat mengetahu lebih banyak tentang diare,
bahaya ketika terjadi diare,mengetahui tanda-tanda dan gejala dari
diare,mengetahui cara mencegah dan mengobati ketika terjadi diare.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakanya penyuluhan kesehatan yaitu
memberikan pengetahun tentang pentinya pencegahan di are dan pentingnya
menjaga kebrsihan diri dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
1.4 Dasar Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Tugas Mid yang diberikan dari
Dosen pengampuh Mata kuliah untuk memenuhi Syarat kelulusan Mata
Kuliah
1.5 Jenis Kegiatan
 Memberikan Edukasi tentang cara mencegah terjadinya Diare dan
cara mengobatinya dengan mengkonsumsi makan yang sehat, tidak
terkontaminasi dengan bakteri,virus dan parasit yang menyebabkan
Diare
 Membagikan vitamin tambahan (lacto-B)
1.6 Sasaran
Sasaran pengabdian Masyarakat ini adalah warga Desa Gunung Sari
kecamatan taktakan serang banten.

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

 Meningkatkan pengetahuan warga dan pemahaman tentang cara mencegah


dan mengobati diare dengan mengkonsumis makanan sehat dan bergizi
yang tidak terkontaminasi dengan virus bakteri dan parasit sehingga tidak
menyebabkan diare
 Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya
mengkonsumsi makanan yangg sehat dan bergizi
2.2. Luaran

Masyarakat dapat menerapkan cara mencegah dan mengobati diare di rumah


BAB III

TINJAUAN TEORI

3.1. Definisi

Diare merupakan pengeluaran feses yang berbentuk tidak normal dan cair.
Bisa juga didefinisikan dengan buang air besar yang tidak normal dan
berbentuk cair dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Bayi dapat dikatakan
diare bila BAB sudah lebih dari 3 kali sehari buang air besar, dan sedangkan
neonatus dikatakan diare jika sudah buang air besar sebanyak lebih dari 4 kali
dalam sehari. (Lia dewi, 2014).

Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal dimana buang
air besar >3 kali dalam sehari dengan konsistensi feses yang encer/cair dapat
disertai atau tanpa disertai dengan darah atau lender yang merupakan akibat
dari terjadinya proses implamasi pada lambung atau usus (Wijayaningsih,
2013).

3.2. Etiologi

Menurut Haroen N. S, Suraatmaja dan P. O Asnil dalam Wijayaningsih (2013)


ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua
golongan yaitu sebagai berikut:
a. Diare sekresi (secretory diarrhoe) disebabkan oleh:
 Infeksi virus, kuman-kuman pathogen dan apatogen seperti
shigella, salmonella, golongan vib-rio, E. Coli, clostridium
perfarings, B. Cereus, stapylococus aureus, comperastaltik usus
halus yang disebabkan bahan-bahan kimia dari makanan
(misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas,terlalu asam),
gangguan psikis (ketakuatan, gugup), gangguan saraf, alergi, hawa
dingin dan sebagainya.
 Defisiensi imun terutama SIGA (secretory imonolbulin A) yang
mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri atau flata usus
dan jamur terutama canalida.
b. Diare osmotik (osmotic diarrhea) disebabkan oleh:
 Malabsorbsi makanan: karbohidrat, protein, lemak (LCT),
vitamin dan mineral.
 Kurang kalori protein.

 Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir


 Faktor infeksi
1. Infeksi enternal Merupakan penyebab utama diare pada anak,
yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus,
poliomyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus,
astrovirus, dan lain-lain, dan infeksi parasite: cacing (ascaris,
trichuris, oxyuris, strongxloides), protozoa (Entamoeba
histolytica, giardia lamblia, trichomonas humonis), jamur (canida
albicous).
2. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan
seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsillitis atau
Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya.
Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di
bawah dua tahun.

3.3. Tanda Dan gejala

Menurut Lia dewi (2014), berikut ini adalah tanda dan gejala anak yang
mengalami diare:
 Cengeng, rewel.
 Suhu meningkat.
 Gelisah.
 Nafsu makan menurun.
 Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan darahnya.
Kelamaan, feses ini akan berwarna hijau dan asam.
 Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat akan terjadi penurunan
volume dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan
denyut jantung, penurunan kesadaran, dan diakhiri dengan syok.
 Anus lecet.
 Berat badan menurun.
 Turgon kulit menurun.

3.4. Penatalaksanaan

Prinsip dari tatalaksana diare pada balita adalah Lintas Diare yang
didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan rekomendasi
WHO. Rehidrasi bukan satu-satunya cara untuk mengatasi diare tetapi
memperbaiki kondisi usus serta mempercepat penyembuhan/ 14
menghentikan diare dan mencegah anak kekurangan gizi akibat diare juga
menjadi cara untuk mengobati diare untuk itu Kementrian Kesehatan telah
menyusun Lima Langkah Tuntaskan Diare (Lintas Diare) yaitu:
 Rehidrasi menggunakan oralit osmolaritas rendah
 Pemberian ASI dan makanan
 Pemberian antibiotik sesuai indikasi
 Nasihat pada ibu/ pengasuh anak Oralit Oralit adalah campuran garam
elektrolit yang terdiri atas Natrium klorida (NaCl), Kalium Klorida
(KCl), sitrat dan glukosa. Oralit osmolaritas rendah telah
direkomedasikan oleh WHO dan UNICEF (United Nations International
Children's Emergency Fund)
BAB IV

METODE PELAKSANAAN

4.1. Peserta Kegiatan

Peserta dalam kegiatan ini adalah pelajar SMP Gunung Sari 14 serang banten

4.2. Target Kegiatan

Selama kegiatan Diharapkan peserta mampu memahami cara pencegahan


dan cara megobati ketika sebelum terjadi diare dan saat terjadi diare agar
terhindar dari diare berkelanjutan .

4.3 Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah metode


dengan berfokus pada pemahaman peserta. Adapun langka-langka
pelaksanaan kegiatan dibagi 3 tahap, yaitu: 1) tahap perencanaan,2) tahap
pelaksanaan,3) tahap evaluasi.

Tahap perencanaan yaitu merencanakan konsep strategi pembelajaran


dilakukan dengan tim pelaksana. Tahap pelaksanaan diawali pre tes untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta.. tahap ke dua adalah memberi
edukasi tentang cara mencegah Diare dengan mengkonsumsi makanan yang
sehat dan bebas dari bakteri, virus dan parasit, dan mengedukasikan cara
menjaga agar lingkungan tetap bersih dan sehat . Setelah materi, peserta diberi
kesempatan bertanya dalam sesi tanya jawab. Pada tahap evaluasi kembali
dilakukan post test dan dilakukan seperti pada pre tes. Pada post test
dilakukan untuk melihat tingkat perkembangan pengetahuan peserta setelah di
berikan

4.4 Analisa Data

Untuk menentukan ada perkembangan pengetahuan dari peserta dengan


membandingkan nilai yang di dapatkan dari pre tes dan post tes (sebelumnya
pada pre dan post tes dijumlahkan berapa yang benar lalu di bagi jumlah soal
dan di kali seratus persen). syarat dikatakan ada perkembangan pengetahuan
pada peserta yaitu bila

1. Nilai post tes lebih besar dari nilai pre tes

2. Nilai post tes lebih dari 50% dari jumlah soal


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

Pada perencanaan tim penyuluh membuat materi yang akan di berikan kepada
peserta, merancang isi leflet, membuat leaflet dan membuat kisis-kisi tes yang
akan di berikan kepada peserta penyuluh.

Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah melakukan Pre test pada peserta
penyuluh untuk mengetahui tingkat kemampuan mereka tentang diare diawal
kegiatan.jumlah peserta yang mengikuti pre test adalah 30 orang dari latar
belakang keluarga yang berbeda-beda . dari hasil pre test ada 4 orang yang
mendapat jawaban benar diatas 75%

Setelah dilakukan pretest, dilanjutkan pada tahap pemberian edukasi. Dalam


pemberian edukasi, hal yang di tekankan adalah kiat-kiat yang dilakukan untuk
mencegah dan mengobati Diare . Keingintahuan peserta sangat besar setelah
materi selesai di berikan. Hal ini terlihat banyak peserta yang bertanya mengenai
materi yang diberikan pada sesi tanya jawab.

5.1.3. Evaluasi.

Akhir dari tahap evaluasi dilakukan evaluasi, untuk mengetahui


perkembangan pemahaman peserta setelah diberi edukasi mengenai kiat-kiat
yang dilakukan untuk mencegah dan mengobati Diare Adapun hasil akhir dari
post test adalah terdapat 20 peserta yang mendapat nilai diatas 70 %. 8 peserta
mendapat nilai dibawah 60%, .

BAB V1

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kegiatan edukasi yang diberikan kepada peserta mengenai Diare yang sering
terjadi di masyarakat yang menyebabakan gangguan pada sistem gastrointestinal
dengan penyebabnya yaitu lingkungan yang tidak sehat, makanan yang dikonsumsi
juga tidak sehat dan terkontaminasi dengan virus, bakteri,parasit sehingga dengan
Edukasi ini dapat meningkatkan pengetahun peserta tentang bagaimana cara
menanggulangi ketika terjadi diare
6.2 Saran

 kegiatan penyuluhan dapat terus dilakukan di daerah Gunung Sari Kecamatan


Taktakan, Jawa Barat untuk mengingatkan masyarakat cara pencegahan diare.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1277/1/FITRI%20HI
YA%20MILLATINA-FKIK.PDF
http://eprints.ums.ac.id/12660/3/BAB_1.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2269/3/BAB%20II.pdf
LAMPIRAN 1.

Dokumentasi Kegiatan :
LAMPIRAN 2

Leaflet :

Anda mungkin juga menyukai