OLEH :
KELOMPOK VI
2019
ASUHAN KEPERAWTAN PADA TN. L DENGAN GAGAL JANTUNG STAGE IV
Gambaran kasus
Seorang laki—laki berusia 50 tahun dengan diagnosis gagal jantung stage IV, dirawat di ruang
penyakit dalam dengan keluhan sesak dan lemas walaupun tidak beraktivitas dan mengeluh
kakinya bengkak, serta pasien mengeluh lemas. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 10
tahun yang lalu dan jarang control ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui
tekanan darah 160/100 mmHg, nadi : 100x/menit, RR : 30x/menit, terdapat pitting oedema
derajat 3, terdapat distensi vena jugularis, EKG menunjukkan aritmia. Terdengar suara nafas
ronchi di bagian lapangan paru kiri. Diketahui hasil injection fraction < 40 dan terdapat
caediomegaly pada pasien, aktivitas pasien dibantu sepenuhnya. Pasien juga mengeluh cemas.
Keluarga dan pasien juga tidak paham tentang penyakitnya. Berdasarkan kasus di atas, buatlah
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1 Identitas Klien
Nama : Tn. L
Umur : 50 tahun
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
No.RM : 456789
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. B
Umur : 48 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Denpasar
B. Riwayat kesehatan
1 Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sesak walaupun tidak beraktifitas dan mengeluh bengkak pada kaki serta
lemas
Tn. B datang ke IGD pada tgl 30 september pukul 14.30 wita , klien mengeluh sesak walaupu
tidak beraktifitas dan mengeluh kakinya bengkak serta mengeluh lelah dan lemas. Kemudian
dokter mendiagnosa gagal jantung stage IV. Dan klien kini dirawat di ruang penyakit dalam
dengan TD : 160/100 mmHg, RR : 30x/mnt, Nadi 100 x/mnt, terdapat pitting edema derajat 3 ,
terdapat distensi vena jugularis, EKG menunjukkan aritmia, terdengar suara paru ronchi di
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti dirinya
Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa kesehatan sangat penting dan jika pasien sakit pasien
Saat sakit : pasien dan keluarga mengatakan tidak paham mengenai penyakitnya dan jika pasien
Sebelum sakit : pasien mengatakan pasien makan 3x sehari satu porsi habis.
3 Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 1x sehari warna kuning kecoklatan, konsistensi lembek berbau khas, BAK
Saat dikaji : BAB 1x sehari warna kuning, konsistensi lembek, BAK 6x perhari warna kuning
berbau khas.
sepenuhnya.
total
6 Pola perseptif kognitif
Sebelum sakit : Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas, dalam
pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik.
Saat dikaji Klien dapat melihat dengan normal dan bisa mendengarkan dengan jelas, dalam
pengecapan klien tidak ada masalah, klien bisa mengecap makanan dengan baik..
7 Pola peran / hubungan
Sebelum sakit : klien mampu berkomunikasi dengan teman maupun keluarga dengan baik dan
lancar.
Saat dikaji : Klien mengatakan merasa cemas dan tidak paham dengan penyakitnya
9 Pola Konsep diri
Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa penyakit yang didetitanya adalah bentuk cobaan dari
tuhan .
Saat dikaji : Klien mengatakan klien hanya berdoa untuk meminta kesembuhan.
11 Pola Reproduksi
Tidak terkaji
D. Pemeriksaan Fisik
E. Pemeriksaan Penunjang
EKG menunjukkan aritmia
F. Terapi
G. Pengkajian SDKI
a) Palpitasi tersedia)
2) Perubahan preload 2) Perubahan afterload (tidak
a) Lelah √ tersedia)
3) Perubahan afterload 3) Perubahan kontraktilitas (tidak
a) Dispnea √ tersedia)
4) Perubahan kontraktilitas 4) Perilaku/ emosional
(PND) b) Gelisah
b) Ortopnea
c) Batuk
5) Perubahan irama jantung 5) Perubahan preload
meningkat/menurun
d) Hepatomegali
7) Perubahan afterload 7) Perubahan kontraktilitas
S4
3. Intoleransi aktivitas
Intoleransi Aktivitas
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Mengeluh lelah √ Dispnea saat/setelah aktivitas √
Frekuensi jantung meningkat > 20% Merasa tidak nyaman setelah √
iskemia
Sianosis
4. Ansietas
Ansietas
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Merasa bingung Mengeluh pusing
Anoreksia
Merasa khawatir dengan akibat dari Palpitasi
Merasa tidak berdaya
kondisi yang dihadapi
Sulit berkonsentrasi Frekuensi napas meningkat √
Frekuensi nadi meningkat √
Tampak gelisah √ Tekanan darah meningkat √
Diaforesis
Tampak tegang Tremor
Muka tampak pucat
Suara bergetar
Sulit tidur Kontak mata buruk
Sering berkemih
Berorientasi pada masa lalu
H. ANALISA DATA
Ph arteri : 7,20
Saturasi oksigen : 85%
Suplai darah ke
jaringan menurun
Metabolism anaerob
Asidosis metabolic
ATP menurun
Fatigue
Intoleransi
Aktifitas
16 Data Subjektif : klien mengatakan Gagal Jantung Ansietas
September cemas dan keluarga dan pasien
2019 tidak tidak paham dengan Tekanan diastole
penyakitnya meningkat
Data Objektif :
Klien tampak cemas Bendungan atrium
kanan
TD : 160/100 mmHg
RR : 30 x/ menit
Nadi : 100 x/menit Bendungan vena
sistemik
Hepar
Hepatomegaly
Tekanan pembuluh
portal meningkat
Cairan terdorong ke
rongga abdomen/
Asites
Ansietas
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)
1. Penurunan curah jantung berhubugan dengan mekanisme regulasi ditandai dengan klien
mengatakan lemas, dan sesak walaupun tidak beraktifitas, terdapat pitting edema derajat 3 ,
tekanan darah meningkat : 160/100 mmHg, RR : 30 x/ menit, Nadi : 100 x/menit , EKG
menunjukan aritmia, ejection fraction menurun <40, terdapat distensi vena jugularis, terdapat
cardiomegaly.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolus-kapiler ditandai
dengan pasien mengeluh sesak, takikardi, terdeengar suara ronchi, nafas cuping hidung, PCO2 :
55 mmHg, PO2 : 53 mmHg, Ph arteri : 7,20, Saturasi oksigen : 85%
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan klien mengatakan lemas, aktifitasnya dibantu sepenuhnya, merasa
sesak walaupun tidak beraktivitas dan EKG menunjukan aritmia.
4. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan klien mengatakan
lemas, aktifitasnya dibantu sepenuhnya dan EKG menunjukan aritmia : klien mengatakan cemas
dan keluarga dan pasien tidak tidak paham dengan penyakitnya, klien tampak cemas, TD :
160/100 mmHg, RR : 30 x/ menit, Nadi : 100 x/menit.
III. RENCANA KEPERAWTAN
N DIAGNOSA TANGGAL TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI PARAF
O HASIL
1 Penurunan curah 16 September Setelah diberikan asuhan SIKI : Perawatan Jantung
jantung 2019 keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam diharapkan curah Identifikasi tanda dan gejala primer
jantung meningkat dengan penurunan curah jantung (meliputi
kriteria hasil : dyspnea, kelelahan, edema,
SLKI (curah jantung) : ortopnea, paroxysmal nocturnal
1. Takikardi menurun (5) dyspnea, peningkatan CVP)
2. Gambaran EKG aritmia Identifikasi tanda/gejala sekunder
menurun (5) penurunan curah jantung (meliputi
3. Edema menurun (5) peningkatan berat badan,
4. Distensi vena jugularis hepatomegaly, distensi vena
menurun (5) jugularis, palpitasi,rochi basah,
5. Dyspnea menurun (5) oliguria,batuk, kulit pucat)
Monitor aritmia (kelainan irama
dan frekuensi)
Monitor tekanan darah dan
frekuensi nadi sebelum dan sesudah
aktivitas
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau
fowler dengan kaki kebawah atau
posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai
(mis. batasi asupan kafein,natrium,
kolstrol dan makanan tinggi lemak)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia
2 Gangguan 16 September Setelah diberikan asuhan SIKI : Pemantauan respirasi & Terapi
pertukaran gas 2019 keperawatan selama 3 x 24 oksigen
jam diharapkan pertukaran Observasi
gas meningkat dengan Monitor frekuensi, irama,
kriteria hasil : kedalaman, usaha nafas
SLKI (pertukaran gas) Auskultasi bunyi nafas
1. Dipsnea menurun (5) Memonitor saturasi oksigen
2. Bunyi nafas tambahan Monitor nilsi AGD
menurun (5) Terapeutik
3. Nafas cuping hidung Dokumentasikan hasil pemantauan
menurun (5) Berikan oksigen tambahan, jika
4. PCO2 membaik (5) perlu
5. PO2 membaik (5) Edukasi
6. Ph arteri membaik (5)
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
3 Intoleransi 16 September Setelah diberikan asuhan SIKI : Manajemen Energi
aktivitas 2019 keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam diharapkan aktivitas Identifikasi gangguan fungsi tubuh
meningkat dengan kriteria yang mengakibatkan kelelahan
hasil : Monitor kelelahan fisik dan
SLKI (Toleransi Aktivitas) emosional
1. Kemudahan dalam Terapeutik
melakukan aktivitas Sediakan lingkungan nyaman dan
sehari-hari meningkat rendah stimulus (mis. cahaya, suara
(5) dan kunjungan)
2. Keluhan lelah menurun Edukasi
3. Dipsnea saat aktivitas Anjurkan tirah baring
menurun (5) Anjurkan strategi koping untuk
4. Dipsnea setelah aktivitas mengurangi kelelahan
menurun (5)
5. Tekanan darah membaik
(5)
6. Frekuensi nafas
membaik (5)
4 Ansietas 16 September Setelah diberikan asuhan SIKI : Reduksi Ansietas
2019 keperawatan selama 3 x 24 Observasi
jam diharapkan ansietas Monitor tanda-tanda asnsietas
enurun dengan kriteria (verbal dan non verbal)
hasil : Terapeutik
SLKI (Tingkat ansietas) Ciptakan suasana terapeutik untuk
1. Verbalisasi khawatir menmbuhkan rasa percaya
akibat kondisi yang Pahami situasi yang membuat
dihadapi menuun (5) ansietas
2. Frekuensi pernafasan Dengarkan dengan penuh perhatian
menurun (5) Edukasi
3. Frekuensi nadi menurun Informasikan secara factual
(5) mengenai diagnosis, pengobatan,
4. Tekanan darah menurun dan prognosis
(5) Anjurkan untuk mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Latih teknik relaksasi
IV.
IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal No Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
16 Mengidentifikasi tanda dan gejala primer DS: klien mengatakan lemas, dan sesak
Septemb penurunan curah jantung (meliputi walaupun tidak beraktifitas.
er 2019 dyspnea, kelelahan, edema, ortopnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, DO : Terdapat pitting edema derajat 3
peningkatan CVP) Tekanan Darah meningkat : 160/100
Mengidentifikasi tanda/gejala sekunder
mmHg
penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegaly, RR : 30 x/ menit
distensi vena jugularis, palpitasi,rochi
Nadi : 100 x/menit
basah, oliguria,batuk, kulit pucat)
Memonitor aritmia (kelainan irama dan EKG menunjukan aritmia
frekuensi) Ejection fraction menurun <40
Memonitor tekanan darah dan frekuensi
nadi sebelum dan sesudah aktivitas Terdapat distensi vena jugularis
Memerikan diet jantung yang sesuai (mis. DS: pasien mengatakan akan mengikuti diet
batasi asupan kafein,natrium, kolstrol dan yang dianjurkan
makanan tinggi lemak) DO : pasien tampak kooperatif
DS : pasien mengatakan meminumobatnya
Berkolaborasi pemberian antiaritmia DO : pasien kooperatif
17 Mengidentifikasi tanda dan gejala primer DS: klien mengatakan lemas, dan sesak
Septemb penurunan curah jantung (meliputi walaupun tidak beraktifitas.
er 2019 dyspnea, kelelahan, edema, ortopnea,
paroxysmal nocturnal dyspnea, DO : Terdapat pitting edema derajat 3
peningkatan CVP) Tekanan Darah meningkat : 160/100
Mengidentifikasi tanda/gejala sekunder
mmHg
penurunan curah jantung (meliputi
peningkatan berat badan, hepatomegaly, RR : 30 x/ menit
distensi vena jugularis, palpitasi,rochi
basah, oliguria,batuk, kulit pucat) Nadi : 120 x/menit
Memonitor aritmia (kelainan irama dan
EKG menunjukan aritmia
frekuensi)
Memonitor tekanan darah dan frekuensi Terdapat distensi vena jugularis
nadi sebelum dan sesudah aktivitas
DS : -
DO : pasien tampak kooperatif
Memonitor tanda-tanda asnsietas (verbal dan pasien tidak tidak paham dengan
dan non verbal) penyakitnya
Menciptakan suasana terapeutik untuk DO :
menmbuhkan rasa percaya
Memahami situasi yang membuat ansietas Klien tampak cemas
Mendengarkan dengan penuh perhatian TD : 160/100 mmHg
Menganjurkan untuk mengungkapkan
RR : 30 x/ menit
perasaan dan persepsi Nadi : 100 x/menit
Memberikan oksigen tambahan, jika perlu DS: pasien mengatakan merasa lebih nyaman
terpasang oksiegem
DO : pasien terpasang oksigen 2L
V.
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi paraf
18 September 2019 Penurunan Curah Jantung S : pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
O : kaki pasien tampak masih edema, Gambaran EKG
aritmia, distensi vena jugularis
TD : 150/100 mmHg
RR : 23 kali/menit
Nadi : 90 kali/menit
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi
18 September 2019 Gangguan Pertukaran Gas S : pasien mengatakan sesaknya sudah berkurang
O : tidak terdapat suara nafas tambahan, tidak ada
pernafasan cuping hidung, TD : 150/100 mmHg,
Nadi : 90 kali/ menit,RR : 23kali/menit ph PCO2 :47
mmHg, Ph arteri :7,31, PO2 :60 mmHg, Saturasi
oksigen : 90%
Ph arteri :
A : tujuan tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
18 September 2019 Intoleransi Aktivitas S : pasien mengatakan masih merasa sesak dan lelah
saat beraktivitas sehingga dalam melakukan aktivitas
masih dibantu oleh keluarganya
O : TD : 150/100 mmHg
RR : 23 kali/menit
Nadi : 90 kali/menit
A :tujuan belum tercapai, masalah belum teratasi
P :lanjutkan intervensi
18 September 2019 Ansietas S : pasien mengatakan sudah mengerti dengan kondisi
yang dialaminya dan tidak lagi merasa cemas
O : pasien tampak tenang
TD : 150/100 mmHg
RR : 23 kali/menit
Nadi : 90 kali/menit
A : Tujuan tercapai, masalah teratasi
P : Pertahankan Kondisi Pasien