KEGIATAN : KOORDINASI TIM KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
1. Pembukaan
• Pembukaan oleh Kabag TU
– Secara teknis urusan kendali mutu dan kendali biaya diserahkan kepada tim KMKB. • Pembukaan oleh dr. Chandra – Peran masing-masing tim KMKB dan kaitannya dengan tugas lainnya; komdik, case manager, dll – Hitung-hitung dari unit klaim banyak defisit pada JKN – Perhatikan mutu layanan dan memastikan pelayanan dapat diklaim tujuan utama tim KMKB – Undang – Undang Praktek kedokteran melakukan kendali mutu dan kendali biaya peran komdik audit medis – SK tim KMKB ditambah komite medik dan komite mutu
2. Brainstorming
• dr. Harun, Sp.PD
– Isu yang beredar, kasus apa yang jadi masalah? Dipaparkan dulu datanya baru bisa didiskusikan untuk ditelaah dan dicari solusinya. – Tanggapan dr. Chandra: akan diminta data dulu dari unit klaim. • Dr. Ino, Sp.An – Sepakat pembahasan membutuhkan data. Cari tahu biaya yang membengkak darimana? Kepatuhan SPO? PPI? Sarana dll? – Tanggapan dr. Chandra: dari komdik audit medis, UR, dll • Dr. Evan – Rapat bersama unit klaim, untuk cari tahu sampai detail masalahnya dimana. – Kejelasan status pembayaran pasien terutama Jamkesda dan JKN jangan sampai berbeda saat edukasi dan saat mendaftar. – Obat-obatan farmasi melaporkan ketersediaan obat-obatan. – Dari laboratorium dan radiologi sehingga meminimalisir pemeriksaan yang tidak dibutuhkan • Dr. Camel – Sama, membutuhkan data untuk dibahas bersama. – Kejelasan status pembayaran pasien, buat regulasi sehingga saat menjelaskan ke pasien bisa diberikan ke pasien. – Reward dan punishment untuk petugas bila salah menginformasikan status pembayaran. – Tanggapan dr. Chandra: pasien KLL bisa diklaim asal ada laporan kecelakaan dari kepolisian. PKS sudah pernah dishare, dibaca lagi. Resa rangkum penyakit dan tindakan (diagnosa) yang tidak bisa diklaim langsung oleh JKN. – Dr. Ino selama perawat atau dokter yang terima uang pasti akan ribut, sebaiknya ada kasir yang menerima uang. – Dr. Evan kebanyakan kasih jaminan tidak langsung bayar, beban di perawat yang berdinas harus tanggungjawab sampai pasien/keluarga membayar uang. – Kabag TU manajemen harus ikut berpikir, harus ada orang yang terima uang saat shift sore dan malam. – Dr. Ino jaminan pengganti uang tunai untuk pembayaran pelayanan harus ada regulasi, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.. – Kabag TU perlu diskusi dengan manajemen, harus dibahas. – Dr. Ino pada prinsipnya pasien tetap dilayani sesuai SPO. Tidak ada pasien yang tidak dilayani karena proses pembayaran yang tidak jelas. – Dr. Evan usul petugas rekam medis, sehingga tidak perlu tambah lagi petugas kasir yang ikut shift. • Dr. Ino banner/spanduk langsung bisa dibaca oleh keluarga/pasien sehingga meminimalisir komplain. • Dr. Camel penyakit yang masuk kriteria emergensi menurut BPJS sebaiknya di print. Jika tidak emergensi, ada format/pernyataan bersedia membayar sebagai pasien umum. • Dr. Chandra buka rekam medis untuk di audit satu persatu. • dr. Chandra jadi jadwal rutin komdik dan tim KMKB • Dr. Ino pola kerja jangan menyesuaikan BPJS terutama mengenai pengambilan keputusan klinis, pendekatan harus hati-hati sehingga tidak merugikan pasien. • Dr. Harun bagi setiap pertemuan berapa kasus yang dibahas, dibuat jadi rutin. Paling sering hari perawatan panjang adalah pasien paliatif misalnya pasien anemia yang menunggu darah transfuse, hari rawatnya makin panjang. • DPJP harus diundang setiap pertemuan sehingga tahu apa yang diperlukan. • Dr. Chandra komunikasi UK dengan tim KMKB tidak boleh putus. • Kabag TU PS turun ke unit untuk tahu masalahnya dimana. • Pertemuan tim KMKB minggu depan. • Dr. Chandra supaya teman-teman di manajemen tahu kebutuhan dan paham pemakaian BMHP dll di unit. • Penutup dari kabag TU banyak persoalan sehingga banyak pertemuan bisa dicari solusi bersama. RANGKUMAN
No Permasalahan Rencana Tindak Lanjut PIC
1. Masih banyak defisit yang terjadi Mengaktifkan Tim KMKB dengan Kabid pada pengklaiman pasien JKN. menambah beberapa komite yang Dan loss yang dialami RSUD memiliki fungsi yang dapat menunjang jumlahnya cukup besar kendali mutu kendali biaya RSUD 2. Belum ada data yang menjadi isu Melakukan permintaan data ke unit Kabid untuk dibahas dalam rapat tim klaim untuk dibahas bersama KMKB 3. Kejelasan status pembayaran Rangkum semua diagnose yang tidak Resa pasien terutama JKN dan diklaim oleh BPJS Jamkesda yang sering salah 4. Ketersediaan obat-obatan, reagen lab Koordinasi dengan bidang farmasi dan Kabid dan film rontgen agar dokter penunjang non medik memberikan yang tersedia dan tidak menginstruksikan yang tidak tersedia 5. Regulasi atau aturan tertulis Banner/spanduk yang jelas terbaca di Kabag TU mengenai JKN atau Jamkesda IGD atau unit lain yang memudahkan nakes saat KIE ke pasien 6. Meminimalisir complain pasien Sebaiknya uang tidak dterima langsung Kabag TU dan keluarga saat melakukan oleh petugas IGD (dokter atau perawat), pembayaran tunai di IGD atau siapkan satu petugas unit lain saat shift sore dan yang menerima uang saat shift sore dan malam malam. Disarankan petugas RM 7. Penyakit-penyakit yang masuk Dirangkum dan diprint sesuai PKS Resa criteria emergensi menurut BPJS RSUD Aeramo dengan BPJS sebaiknya diprint dan disimpan di unit yang menerima pasien emergensi 8. Dijadwalkan pertemuan rutin tim Mulai minggu depan dijadwalkan Kabid KMKB dengan DPJP, membahas pertemuan rutin tim KMKB melibatkan kasus setiap divisi, dicari tahu para DPJP dan menampilkan data dari unit masalahnya dimana, apa yang klaim harus diperbaiki. 9. Meminta ke unit klaim data apa saja Minta data ke unit klaim untuk dibahas di Kabid yang selalu dimintai konfirmasi rapat rutin tim KMKB ulang dari BPJS setiap kali pengklaiman sehingga dapat meminimalisir kesalahan saat pengklaiman
Aeramo, 4 April 2022
Kabid Pelayanan Medis dan Penunjang Medis RSUD Aeramo