Anda di halaman 1dari 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Hiperbilirubinemia pada bayi di RSIA Fatma Bojonegoro sebagian besar

(51,8%) dijumpai pada bayi dengan jenis kelamin perempuan, paling banyak

(50,9%) dijumpai pada bayi berumur 6-8 hari dan mayoritas (74,5%) bayi

mengalami ikterus neonatorum karena BBLR (<2500 gram).

2. Pada bayi yang mengalami hiperbilirubinemia sebelum dilakukan fototerapi

dengan rata-rata kadar bilirubin sebesar 17,85 mg/dL, kadar bilirubin terendah

14,72 mg/dL dan kadar bilirubin tertinggi 21,33 mg/dL.

3. Pada bayi yang mengalami hiperbilirubinemia sesudah dilakukan fototerapi

dengan rata-rata kadar bilirubin sebesar 14,76 mg/dL, kadar bilirubin terendah

11,24 mg/dL dan kadar bilirubin tertinggi 18,22 mg/dL.

4. Berdasarkan hasil uji statistik nonparametric test dengan 2 related sample

diperoleh nilai derajat signifikan ρ (0,000) < α (0,05) maka H1 diterima, yang

berarti bahwa ada pengaruh fototerapi terhadap penurunan kadar bilirubin total

pada bayi di RSIA Fatma Bojonegoro Tahun 2020.

48
49

5.2 Saran

1. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan

Pencegahan hiperbilirubinemia dapat dilakukan oleh Instansi Pelayanan

Kesehatan dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil untuk teratur

ANC, perencanaan usia kehamilan yang aman, dan pemenuhan kebutuhan gizi

yang seimbang. Diharapkan lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan

dalam pencegahan hiperbilirubinemia pada bayi melalui pendidikan kesehatan

pada ibu hamil sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya

hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir dan mengurangi angka mortalitas pada

bayi di Kabupaten Bojonegoro.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini sebaiknya dapat dikembangkan oleh peneliti

selanjutnya sebagai data awal dalam meneliti masalah pengaruh fototerapi

terhadap penurunan kadar bilirubin total pada bayi dengan hiperbilirubinemia.

Penelitian lanjutan dapat dikembangkan dengan menggunakan metode

penelitian yang berbeda dan menggunakan jumlah sampel yang lebih besar.

Selain itu masalah penelitian dapat dikembangkan dengan menggunakan

faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas fototerapi seperti faktor lama

fototerapi dan jarak sinar fototerapi sehingga hasil penelitian yang diperoleh

bisa lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai