Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif

terdiri atas metode survey dan metode eksperimen (Sugiyono, 2016).

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yaitu desain yang digunakan

untuk menjelaskan satu atau beberapa keadaan dan/ atau menjelaskan hubungan

antara satu keadaan dengan keadaan lainnya dari suatu peristiwa yang terjadi bukan

sebagai hasil perbuatan si peneliti (Azwar dan Prihartono, 2014).

Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat

oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan

(Nursalam, 2016).

Desain penelitian komparatif yaitu rancangan penelitian non-eksperimen

yang difokuskan untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada

kelompok subjek tanpa adanya suatu perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2016)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium RSIA Fatma Bojonegoro dan

dimulai pada bulan Januari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020.

29
30

3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi adalah

subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi kriteria yang ditetapkan

(Nursalam, 2016).

Pada penelitian ini populasinya adalah bayi baru lahir ikterus di RSIA

Fatma Bojonegoro bulan Januari – Mei tahun 2020.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel adalah bagian populasi terjangkau

yang dapat dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2016).

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir ikterus di RSIA

Fatma Bojonegoro bulan Januari – Mei tahun 2020, sebanyak 110 bayi.

3.3.3 Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

(Sugiyono, 2016). Pada penelitian ini Teknik sampling yang digunakan adalah

non-probability sampling yaitu dengan cara total sampling.

Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
31

dipilih menjadi sampel. Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2016).

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2016). Variabel penelitian ini yaitu:

1. Variabel independent atau variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2016). Variabel independent penelitian

ini yaitu fototerapi.

2. Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel

dependent penelitian ini yaitu kadar bilirubin total pada bayi.


32

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016).

Tabel 3.1 Definisi operasional pengaruh fototerapi terhadap penurunan kadar


bilirubin total pada bayi di RSIA Fatma Bojonegoro
Definisi Alat
Variabel Parameter Skala Kategori
operasional ukur
Variabel Terapi dengan Sebelum fototerapi
independent menggunakan Sesudah fototerapi
Fototerapi penyinaran
sinar dengan
intensitas tinggi
pada bayi baru
lahir yang
mengalami
ikterus
Variabel Ikterus Derajat ikterus Hasil Rasio Kadar
dependent neonatorum menurut Kramer: lab bilirubin
Kadar setelah ada Derajat I: 5,4 mg/dL total:
bilirubin hasil Derajat II: 9,4 mg/dL 1. Tetap
total pada laboratorium Derajat III: 11,4 2. Menurun
bayi ikterus yang mg/dL
menunjukkan Derajat IV: 13,3
peningkatan mg/dL
kadar serum Derajat V: 15,8 mg/dL
bilirubin

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang dikumpulkan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016).

1. Alur perijinan

Setelah mendapatkan rekomendasi dari ketua Program Diploma IV Analis

Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas


33

Muhammadiyah Semarang, peneliti meminta izin dari Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya peneliti mengajukan

permohonan ke Instansi tempat penelitian, dalam penelitian ini adalah

meminta ijin dari direktur RSIA Fatma Bojonegoro untuk melakukan survei

awal dan mendapatkan surat balasan dari instansi terkait. Setelah mendapatkan

surat balasan dari instansi terkait peneliti melanjutkan untuk menyusun

proposal penelitian dan untuk dipresentasikan kepada dosen penguji.

2. Cara pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan setelah dinyatakan lulus

sidang proposal peneliti dapat melanjutkan untuk melakukan penelitian.

Pelaksanaan diawali dengan menentukan responden sebagai subjek penelitian

yaitu dengan menentukan jumlah populasi yang tersedia. Setelah sampel

diperoleh kemudian peneliti mengambil data kadar bilirubin total pada bayi

menggunakan instrumen dokumentasi berupa lembar cek list dari data hasil

lab pemeriksaan kadar bilirubin total bayi di RSIA Fatma Bojonegoro bulan

Januari-Mei Tahun 2020.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode

(Arikunto, 2014). Jenis instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah pencatatan dari hasil data

yang tertulis pada buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2014). Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, dan lain-lain), foto-
34

foto, film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat memperkaya data

primer (Arikunto, 2014). Dalam Penelitian ini dokumentasi pada data hasil lab

pemeriksaan kadar bilirubin total bayi dilakukan menggunakan lembar cek list.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Pengolahan

Proses pengolahan data diawali dengan proses pengeditan. Pada tahap ini

peneliti memeriksa kembali kesesuaian data yang diisi dengan petunjuk dan

kelengkapan pengisian pada semua data yang ada dalam lembar instrument

penelitian. Data yang terkumpul dari lembar instrument penelitian yang telah terisi

kemudian diolah dengan tahap editing, coding, dan tabulating:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi

kesalahan-kesalahan data yang telah dikumpulkan dan untuk memonitor

jangan sampai terjadi kekosongan data yang dibutuhkan (Hidayat, 2014).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori (Hidayat, 2014).

Setiap responden diberi kode sesuai dengan nomor urut. Kemudian

untuk variabel dalam penelitian ini diberikan kode yaitu: kadar bilirubin total

bayi tetap diberi kode 1 dan kadar bilirubin total bayi turun diberi kode 2.
35

3. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel (Hidayat, 2014).

Dari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, data

kemudian dimasukkan dalam tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk

prosentase dan narasi, kemudian dintepretasikan. Menurut Eko Budiarto,

perubahan data kualitatif menjadi presentase dilakukan dengan membagi

frekuensi (f) dengan jumlah seluruh observasi (N) dan dikalikan 100. Secara

matematik hal tersebut dapat ditulis dengan rumus berikut:

f
P x 100%
N

Keterangan :

P = Prosentase.

f = Nilai yang diperoleh.

N = Frekuensi total atau keseluruhan (Budiarto, 2015).

Kemudian data yang sudah dikelompokkan dan dipresentasikan,

dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisa:

1) 100% = seluruh

2) 76-99% = hampir seluruh

3) 51-75% = sebagian besar

4) 50% = sebagian

5) 26-49% = hampir sebagian

6) 1-25% = sebagian kecil

7) 0% = tidak Satupun (Arikunto, 2014).


36

3.7.2 Analisis Data

Data yang telah terkumpul tersebut diolah menggunakan piranti lunak

komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25.

Selanjutnya dilakukan analisa data univariat dan bivariat.

1. Analisa univariat

Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel

dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Distribusi

frekuensi dipergunakan untuk menampilkan data variabel independent dan

variabel dependent.

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisa pada dua variabel yang diduga

mempunyai hubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis data dalam

penelitian menggunakan statistik inferensial untuk menguji pengaruh

fototerapi terhadap penurunan kadar bilirubin total pada bayi di RSIA Fatma

Bojonegoro, yaitu menggunakan uji nonparametric test dengan 2 related

sample. Dengan alasan pengambilan uji 2 related sample karena penelitian

bertujuan untuk mencari pengaruh antara variabel, jenis variabel kuantitatif

distribusi populasi tak normal, dan dengan skala ukur variabel adalah skala

rasio (Nursalam, 2016).

Dari uji 2 related sample akan diperoleh nilai signifikan () yaitu nilai

yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (probabilitas) dengan batas

kesalahan atau nilai alpha (α=0,05). Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan


37

dengan membandingkan nilai  dan nilai alpha (α=0,05). Jika signifikan () di

bawah atau sama dengan 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, dan dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen yang diteliti tersebut (Sugiyono, 2016).

3.8 Etik Penelitian

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam

penelitian, mengingat penelitian kesehatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat, 2014: 86).

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah:

1. Informed Concent (lembar persetujuan). Informed concent merupakan bentuk

persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia maka peneliti

harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada dalam

informed consent tersebut antara lain partisipasi pasien, tujuan dilakukan

tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan,

potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang

mudah dihubungi dan lain-lain.

2. Anonimity (Tanpa nama) merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau


38

mencantumkan nama responden pada lebar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data untuk hasil penelitian yang akan

disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan) merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok dan tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai