PENDAHULUAN
terjadinya bahaya dan komplikasi baik terhadap ibu maupun janin yang dikandung
ibu selama masa kehamilan dan melahirkan (Nurhayati dan Taupan, 2012 : 33).
Kehamilan dengan risiko yang berkaitan dengan risiko kurang energi kronis dapat
mempengaruhi kesehatan ibu hamil maupun janin yang sedang dikandung ibu
bahkan sampai dengan masa nifas (Manuaba, IBG., 2012: 241). Ibu hamil dengan
KEK berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan perdarahan
pasca persalinan (Proverawati dan Asfuah, 2009 : 50). Persiapan kesehatan harus
dimulai pada saat seorang wanita merencanakan kehamilan, selama masa hamil,
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri
(Lailiyana, 2012 : 1). Masa nifas (puerperium) merupakan fase setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil (Saifuddin, 2010 : 122). Asuhan masa nifas bertujuan menjaga kesehatan
1
2
menganjurkan ibu untuk merawat kesehatan diri, dan pemberian ASI pada
dan perkembangan bayi karena pada periode ini terjadi transisi dari kehidupan
hidup (Saputra, 2014: 16). Seorang ibu yang baru melahirkan perlu memulihkan
strategi penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat terutama pada ibu dan
(AKI) masih tergolong tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup atau
tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per
15 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2019). Dari 5.255.281 ibu hamil,
RI, 2019).
Angka Kematian Ibu di Jawa Timur cenderung menurun pada dua tahun
terakhir. Pada tahun 2018, AKI Provinsi Jawa Timur mencapai 91,45 per 100.000
3
kelahiran hidup. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2017 yang mencapai
91,92 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi sebanyak 23
per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2019), sementara itu dari
sebesar 68.477 (80,0%) (DinKes Provinsi Jawa Timur, 2019), dan sebanyak
Ibu (AKI) sebanyak 27 kasus atau 162,23/100.000 kelahiran hidup (KH) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) sebanyak 168 kasus atau 9,78 per 1000 kelahiran
sebanyak 3.661 bumil (20% sasaran ibu hamil), dan yang ditemukan serta
sejumlah 2.496 yang ditangani sebanyak 1.929 atau 77,3%. Pada tahun 2018
jumlah ibu hamil KEK di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 1.920 orang (5,07%)
dari 17.879 ibu hamil yang diperika LILAnya, sedangkan pada tahun 2019 sampai
dengan bulan September dari 11.898 ibu hamil yang diperiksa LILAnya, sebanyak
Kematian Ibu (AKI) sebanyak 1 kasus dan Angka Kematian Bayi (AKB)
sebanyak 10 kasus, sedangkan dari 672 ibu hamil sebanyak 124 orang (20,03%)
4
ditangani sebanyak 51 (82,90%) bayi baru lahir. Pada tahun 2018 jumlah ibu
(6,82%) dari 660 ibu hamil yang diperika LILAnya, sedangkan pada tahun 2019
sampai dengan bulan September dari 470 ibu hamil yang diperiksa LILAnya,
Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2018 dari 159 ibu hamil sebanyak
3,32% pada tahun 2019 yaitu dari 157 ibu hamil sebanyak 22 orang (14,01%)
mengalami KEK. Sementara itu berdasarkan data BPM Siti Nur Fatimah, Amd,
ibu hamil pada tahun 2018 sebanyak 9 orang (3,37%) mengalami KEK, sebanyak
sedangkan pada tahun 2019 dari 212 ibu hamil sebanyak 15 orang (7,08%)
(0,47%).
5
Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu risiko yang dapat
menimbulkan masalah pada ibu hamil. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan
risiko dan komplikasi pada ibu diantaranya anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Pengaruh KEK
persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Kurang energi kronis pada ibu
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia
pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Bila BBLR bayi mempunyai risiko kematian, gizi kurang,
dilakukan dengan pendekatan continuum of care the life cycle, yaitu suatu
pelayanan yang diberikan pada siklus kehidupan yang dimulai dari prakonsepsi,
kehamilan, persalinan, nifas, bayi, balita, anak prasekolah, anak sekolah, remaja,
dewasa hingga lansia (Kemenkes, RI., 2015: 3-4). Oleh sebab itu, untuk
kegiatan ”Jasa Si Mama” yang merupakan strategi penurunan AKI dengan upaya
bersama yang dilaksanakan melalui lintas program maupun lintas sektor, selain itu
2018 : 20). Selama masa kehamilan ibu dapat mengontrol keseimbangan gizi,
salah satunya dengan mengontrol berat badan. Selama trimester pertama kisaran
pertambahan berat badan sebaiknya 1-2 kg. Sedangkan trimester kedua dan ketiga
sekitar 0,34-0,5 kg perminggu untuk ibu hamil dengan berat badan normal
(Proverawati, 2009: 45-46). Penting bagi ibu untuk menjaga kesehatannya selama
masa hamil. Oleh karena itu, ibu perlu mengatur pola makan dengan makan
makanan yang bergizi seimbang, dan ibu hamil dengan KEK perlu memeriksakan
2019 : 113). Kemudian upaya untuk menjaga kesehatan ibu ketika bersalin maka
setiap ibu bersalin harus ditolong tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis
kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan di fasilitas pelayanan
kesehatan (Kemenkes, RI., 2019 : 118). Selanjutkan pelayanan kesehatan ibu nifas
dilakukan dengan kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi ibu nifas yang
Setelah bayi lahir pemeriksaan sesuai standar Manajemen Terpadu Bayi Muda
(MTBM) dan konseling perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif dan
kasus “Asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny. “I” masa kehamilan sampai
dengan masa nifas di PBM Siti Komariyatun, AMd, Keb., Desa Sukorejo
Bagaimana asuhan kebidanan pada Ny. “I” dengan KEK pada masa
kehamilan trimester III, persalinan, masa nifas, neonatus, dan keluarga berencana
KEK dalam masa kehamilan trimester III sampai dengan keluarga berencana
1. Memberikan asuhan kebidanan pada Ny. “I” dengan KEK dalam masa
metode SOAP.
persalinan normal).
8
4. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada Bayi Ny. “I” menggunakan
1. Sasaran
kehamilan usia 28 minggu, persalinan, nifas, BBL (bayi baru lahir), sampai
2. Tempat
3. Waktu
Studi kasus asuhan kebidanan ini dimulai pada bulan Desember 2019
Klien merasa puas, aman dan nyaman dengan pelayanan bermutu dan
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan.
asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan
KB.