JURNAL NERS
Research & Learning in Nursing Science
http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners
Abstrak
Beban kerja yang berlebihan sangat mempengaruhi produktifitas tenaga kerja kesehatan yang berdampak pada
kualitas pelayanan yang diberikan. Adanya tugas tambahan yang ditanggung oleh perawat yang melebihi dari
kapasitas kerja perawat dapat menyebabkan buruknya kinerja dan kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja
perawat dapat memberikan pengaruh terhadap aktualisasi diri dan perawat yang tidak memperoleh kepuasaan
kerja maka perawat tersebut tidak akan pernah mencapai kematangan secara psikologis dan pada akhirnya
menyebabkan frustasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja perawat
dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Bangkinang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat
inap Pejuang dan Sahabat RSUD Bangkinang sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.
Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan
uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan kepuasan
kerja perawat pelaksana dengan p value =0.002. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada pihak rumah
sakit dapat memenuhi jumlah tenaga perawat setiap shif berdasarkan perhitungan ketenagaan sesuai klasifikasi
tingkat ketergantungan pasien serta memberikan peluang pengembangan karir perawat dan memperhatikan
kesempatan mengikuti pelatihan sesuai kompetensinya.
Kata Kunci : Beban kerja, Kepuasan kerja
Abstract
Excessive workload greatly affects the productivity of health workers which has an impact on the quality of
services provided. The additional duties borne by nurses that exceed the nurse's work capacity can cause poor
nurse performance and job satisfaction. Nurse job satisfaction can have an influence on self-actualization and
nurses who do not obtain job satisfaction will never reach psychological maturity and ultimately cause frustration.
The aim of this research was to determine the relationship between nurse workload and nurse job satisfaction at
Bangkinang Regional Hospital. This type of research is quantitative research using a cross sectional approach.
The sample for this research was all 30 executive nurses in the Pejuang and Friends inpatient ward at Bangkinang
Regional Hospital. The sampling technique is total sampling. The data collection tool is a questionnaire. Data
processing uses univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. The results of the study showed that
there was a significant relationship between workload and job satisfaction of implementing nurses with p value =
0.002. Based on the research results, it is hoped that the hospital will be able to meet the number of nurses per
shift based on staff calculations according to the classification of patient dependency levels as well as provide
opportunities for career development for nurses and pay attention to opportunities for training according to their
competencies.
Keywords: Workload, Job satisfaction, Nurses
@Jurnal Ners Prodi Sarjana Keperawatan & Profesi Ners FIK UP 2024
Corresponding author :
Address : Jl. Tuanku Tambusai No. 23 Bangkinang
Email : erma.nabihan@gmail.com
Bangkinang Kabupaten Kampar pada bulan persepsi tentang kepuasan kerja berada pada
Agustus 2023. Sampel penelitian ini adalah kategori tidak puas 17 orang (56,7%).
seluruh perawat pelaksana yang berjumlah 30
orang yang berada di ruangan pejuang dan sahabat Tabel 3 Hubungan Antara Beban Kerja dengan
RSUD Bangkinang. Teknik pengambilan sampel Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di
yang digunakan adalah total sampling. Alat RSUD Bangkinang Tahun 2023
pengumpulan data yang digunakan adalah Beban Kerja Kepuasan Kerja
kuesioner. Analisa data menggunakan analisa Tota Pvalue
Ya Tidak
l
univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. %
f % f % f
Tinggi 4 21 15 79 19 100 0,002
HASIL DAN PEMBAHASAN Rendah 9 82 2 18 11 100
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Total 13 43,3 17 56,7 30 100
Berdasarkan Karakteristik Perawat di
Ruangan Rawat Inap Pejuang dan Berdasarkan tabel 3 diketahui dari 19 orang
Sahabat RSUD Bangkinang Tahun responden yang memiliki persepsi beban kerja
2023 tinggi terdapat 4 orang responden (21%) yang
No. Kategori Jumlah % mempunyai kepuasan kerja dengan kategori puas,
1. Jenis Kelamin sedangkan dari 11 orang responden dengan
a. Laki- laki 13 43,3 beban kerja rendah mempunyai kepuasan kerja
b. Perempuan 17 56,7 tidak puas sebanyak 2 orang (18%). Berdasarkan
Total 30 100 uji statistik terdapat hubungan yang signifikan
2. Usia (Tahun)
antara Beban kerja dengan kepuasan kerja perawat
a. <25 2 6,7
b. 25-30 12 40,0
di ruangan rawat inap Pejuang dan Sahabat RSUD
c. >30 16 53,3 Bangkinang, hal ini dibuktikwat an dengan pvalue =
0,002 < 0,05.
Total 30 100
Hubungan Antara Beban Kerja dengan
Dari tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar Kepuasan Kerja di Ruangan Rawat Inap
jenis kelamin responden adalah perempuan 17 Pejuang dan Sahabat RSUD Bangkinang
orang (56,7%) dan Sebagian besar responden Kabupaten Kampar Tahun 2023
berusia >30 tahun sebanyak 16 orang (53,3%). Berdasarkan hasil penelitian dari 19 orang
responden yang memiliki persepsi beban kerja
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden tinggi terdapat 4 orang responden (21%) yang
Berdasarkan Beban Kerja Menurut mempunyai kepuasan kerja dengan kategori puas,
Persepsi Perawat di Ruangan Rawat sedangkan dari 11 orang responden dengan
Inap Pejuang dan Sahabat RSUD beban kerja rendah mempunyai kepuasan kerja
Bangkinang Tahun 2023 tidak puas sebanyak 2 orang (18%). Berdasarkan
No. Kategori Jumlah % uji statistik terdapat hubungan yang signifikan
1. Beban Kerja antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat
a. Tinggi 19 63,3
b. Rendah 11 36,7
di ruangan rawat inap Pejuang dan Sahabat RSUD
Total 30 100 Bangkinang, hal ini dibuktikwat an dengan pvalue =
2. Kepuasan Kerja 0,002 < 0,05.
Perawat Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
a. Puas 13 43,3 semakin tinggi beban kerja perawat maka semakin
b. Tidak Puas 17 56,7 rendah kepuasan kerja perawat, sehingga dapat
Total 30 100 diartikan bahwa beban kerja mempunyai
hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa perawat. hal ini dapat diasumsikan dari hasil
sebagian besar responden mempunyai persepsi jawaban responden berdasarkan kuesioner
tentang beban kerja yang tinggi yaitu 19 orang menunjukkan sebagian besar mempunyai persepsi
(63,3%), sebagian besar responden memiliki bahwa beragamnya jenis pekerjaan yang harus
dilakukan demi keselamatan pasien. Sebagian
besar responden menyatakan melakukan observasi positif terhadap pekerjaannya itu, sebaliknya jika
pasien secara ketat selama jam kerja. Selain itu karyawan tidak memperoleh kepuasan kerja maka
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh tidak akan mencapai kematangan psikologis dan
sebagian perawat tidak mampu mengimbangi dari dampaknya akan menjadi frustasi, cepat Lelah,
jumlah tugas yang dihadapinya. Hal ini sejalan bosan, emosinya tidak stabil, sering absen dan
dengan pernyataan Nurjanah (2016), bahwa melakukan kesibukan yang tidak ada
beban kerja terasa berat bila tidak diimbangi hubungannya dengan pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan penambahan ilmu pengetahuan dan dengan penyataan Sriwulandari (2020), bahwa jika
keterampilan yang berkesinambungan. Menurut beban kerja terlalu tinggi individu akan
asumsi peneliti, untuk menghindari beban kerja memandang pekerjaannya sebagai suatu beban
tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja
pengetahuan dan keterampilan perawat agar lebih yang rendah. Selanjutnya kepuasan kerja yang
terampil dalam melaksanakan tugasnya dan tidak terpenuhi akan berdampak terhadap kinerja
melaksanakan tugas sesuai uraian tugas yang telah perawat. Jika Seseorang merasa puas terhadap
ditetapkan. selain itu perlunya menghitung tenaga pekerjaannya akan memiliki motivasi kerja yang
keperawatan dengan memperhatikan kondisi besar dibandingkan dengan seseorang dengan
pasien berdasarkan tingkat ketergantungan pasien. tingkat kepuasan kerja yang rendah yang
Beban kerja yang tidak seimbang dapat disebabkan oleh beratnya tingkat beban kerja.
berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam Dengan demikian beban kerja yang sesuai akan
kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. memberikan kepuasan bagi perawat dalam
Menurut Nursalam (2016), perawat dalam bekerja.
meyelesaikan asuhan keperawatan pada saat
berdinas harus memperhitungkan beban kerjanya SIMPULAN
karena akan mempengaruhi perilaku perawat
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis
terhadap kepuasan kerjanya.
kelamin sebagian besar adalah perempuan,
Beban kerja perawat harus dikelola dengan baik
berdasarkan usia sebagian besar responden
untuk mewujudkan mutu pelayanan yang baik.
berusia > 30 tahun.
Beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan
2. Beban kerja perawat pelaksana berdasarkan
perawat mengalami kelelahan atau kejenuhan
persepsi perawat di ruang Pejuang dan
yang akan menimbulkan stress kerja pada perawat
Sahabat RSUD Bangkinang sebagian besar
yang kemudian akan berdampak pada penurunan
dengan beban kerja tinggi.
kepuasan kerja. Hal ini akan berdampak pada
3. Kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang
penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang
Pejuang dan Sahabat RSUD Bangkinang
dilakukan oleh perawat. Pernyataan ini didukung
sebagian besar tidak puas.
oleh pendapat Irwandy (2007), yang mengatakan
4. Ada hubungan yang bermakna antara beban
bahwa banyaknya tugas tambahan yang harus
kerja dengan kepuasan kerja perawat
dikerjakan oleh perawat dapat menganggu
pelaksana di ruang Pejuang dan Sahabat
penampilan kerja dari perawat, akibat negatif dari
RSUD Bangkinang, dengan nilai P Value
banyaknya tugas tambahan perawat diantaranya
= 0.002 < α (0.05).
timbulnya emosi perawat yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan dan berdampak buruk bagi
DAFTAR PUSTAKA
produktifitas perawat.
Beban kerja dapat mempengaruhi kepuasan Irwandy. (2007). Faktor-faktor yang
kerja perawat. beban kerja yang tidak proporsional berhubungan dengan beban kerja perawat
akan berdampak pada rasa stress, terutama yang diunit rawat inap RSJ Dadi Makasar, Tesis
telah melampaui tingkat moderat akan Makasar. Kepemimpinan dan Manajemen
menimbulkan dampak negatif yaitu ketidakpuasan Keperawatan.
kerja yang selanjutnya berdampak pada motivasi Hamid, S. (2014). Manajemen Sumber Daya
yang rendah. (Hamid, 2014). Menurut Hasibuan Manusia Lanjutan.Yogyakarta: Deepublish
(2016), menyatakan bahwa kepuasaan kerja Hasibuan, M.S.P. (2016). Manajemen Dasar,
menyangkut sikap umum seorang individu Pengertian dan Masalah. Jakarta: Buni
terhadap pekerjaannya, seorang dengan tingkat Aksara
kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang
Jurnal Ners Universitas Pahlawan ISSN 2580-2194 (Media Online)
203| HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD BANGKINANG
KABUPATEN KAMPAR TAHUN 2023