Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Persatuan Perawat Nasional Indonesia: PPNI Jawa Tengah Journal

Artikel Penelitian

Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di


Instalasi Rawat Inap

Laila Rahmaniah1, Ichsan Rizany2, Herry Setiawan3


1,2,3 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat

Article Info Abstract


Article History: Kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru masih rendah.
Diterima 27 Mei 2020 Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah penjadwalan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penjadwalan layanan
Key words: keperawatan dengan kepuasan kerja perawat di Rumah. Metode penelitian
Penjadwalan perawat; ini menggunakan non-eksperimen dengan pendekatan cross-sectional.
Perawat; Kepuasan perawat Subjek penelitian ini adalah 91 pelaksana perawat di instalasi layanan rawat
inap di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru, yang didapatkan melalui stratified
random sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan
positif antara penjadwalan layanan keperawatan dengan kepuasan kerja
perawat di Rumah Sakit Idaman Banjarbaru (p-value = 0,008; r = 0,274).
Jadwal layanan keperawatan dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat.
Nilai penjadwalan layanan keperawatan masih rendah, sedangkan kepuasan
kerja perawat tidak mencapai standar minimum. Penjadwalan layanan
keperawatan yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat.

PENDAHULUAN individu senang dengan pekerjaannya


(Wolo, Trisnawati, & Wiyadi, 2015).
Rumah sakit adalah sebuah tempat yang
memberikan bantuan atau jasa terkait Kepuasan kerja adalah suatu rasa yang
layanan kesehatan yang dilihat berdasarkan disukai dan tidak disukai saat karyawan
visi misi dan tujuan yang sudah ditetapkan menilai pekerjaannya (Bataha, 2019).
bersama. Kinerja layanan tercermin dari Kepuasan kerja mempunyai dampak positif
sikap dan kualitas pemberi layanan, hal ini yang bermakna dengan kinerja karyawan,
dapat dilihat salah satunya dari perawat kinerja karyawan juga memiliki dampak
(Winasih, Nursalam, & Kurniawati, 2015). positif terkait kepuasan pelanggan
Perawat adalah individu yang memiliki (Diliyanti, Parwita, & Gama, 2018). Perawat
pengaruh dalam berdirinya rumah sakit. yang tidak mempunyai kepuasan kerja
Perawat dalam bekerja harus terampil dan cenderung tidak bisa mencapai kematangan
kompeten sesuai dengan tindakan yang psikologis dan perawat akan sering kali
dilakukan, dari hal tersebut diharapkan merasa keberatan terkait pekerjaan yang
perawat mendapatkan kepuasan kerja. dikerjakan (Dewi, Aisyah, & Siti, 2018).
Kepuasan kerja direfleksikan ketika Terdapat beberapa faktor yang akan

Corresponding author:
Ichsan Rizany
ichsan.r.psik@ulm.ac.id
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020
DOI: http://dx.doi.org/10.26594/jkmk.v3.i1.554
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 30

mempengaruhi kepuasan perawat yaitu memperhatikan keterbatasan-keterbatasan


karakteristik individu (termasuk umur, yang ada (Rahman, Mulyani, & Rizany,
pengalaman kerja, tingkat pendidikan, dan 2018).
jenis kelamin), gaji, lingkungan kerja,
kondisi kerja, reward, dukungan, dan Penjadwalan perawat di Indonesia salah
penjadwalan (Rizany, Hariyati, Afifah, & satunya dikategorikan dalam bentuk pola
Rusdiyansyah, 2019). penjadwalan dinas jaga atau shift, yaitu
dinas jaga pagi, dinas jaga sore, dan dinas
Berdasarkan hasil penelitian (Rhona jaga malam (Susandi & Milana, 2015).
Sandra, 2017) mengenai kepuasan kerja Namun pengkategorian dinas jaga ini
perawat di RSUD Solok Tahun 2016 kadang bukan menjadi jalan keluar
(51,6%) menyatakan puas. Penelitian mengenai lamanya keberlangsungan
(Daniyanti & Kamil, 2016) tentang kegiatan perawat di ruang rawat inap. Dinas
kepuasan kerja perawat pelaksana berada jaga yang dibuat terkadang cuma
pada kategori kurang puas (57,5%). memikirkan aturan-aturan yang ada di
Sedangkan pada penelitian (Kundre, 2018) rumah sakit, tidak mempertimbangkan
untuk kepuasan kerja di Rumah Sakit GMIM keinginan perawat. Hal ini setidaknya akan
Pancaran Kasih Manado Tahun 2017 berdampak mengenai kreativitas perawat
menunjukan data sebanyak 23 responden dan akan berdampak juga terhadap
(60.5%) yang merasa tidak puas, dan 15 produksi rumah sakit itu sendiri (Sri
responden (39.5%) yang merasa puas. Marhaini, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian (Rizany et al.,
2019) tingkat kepuasan perawat adalah Berdasarkan studi pendahuluan yang
67,11 (67%). Data kepuasan kerja perawat dilakukan peneliti dari hasil wawancara
di Instalasi Rawat Inap RSD Idaman Kota yang dilakukan dengan kepala ruangan,
Banjarbaru pada tahun 2018 sebesar 73,1% untuk pembagian jadwal dinas sesuai
puas dan 17% tidak puas dikarenakan gaji, standar prosedur operasional terdiri dari
pemberian insentif tambahan atas prestasi shift pagi jam 07.30-14.30 WITA, shift siang
atau kerja ekstra, ketersedian peralatan jam 14.30-21.30 WITA, dan shift malam
perlengkapan yang mendukung pelayanan, 21.30-07.30 WITA dengan pembagian pola
dan kesempatan untuk meningkatkan dinas yaitu pagi, siang, malam, lepas dinas
kemampuan kerja melalui pelatihan serta dan libur, untuk pembagian jadwal dinas
perhatian institusi rumah sakit terhadap terkendala jumlah anggota diruangan
perawat. sehingga kepala ruangan kesulitan berbuat
adil dalam pembagian jadwal dinas.
Penjadwalan perawat merupakan sebuah Sedangkan berdasarkan hasil wawancara
hal yang memberikan pengaruh karena dengan perawat diruangan setiap 2 bulan
memiliki keterikatan antara tingkat sekali terjadi perombakan jadwal dinas,
keahlian yang dimiliki dan kepasitas atau saat 1 minggu pertama jadwal dinas sering
kompetensi yang ada pada diri perawat terjadi kekacauan, kurangnya jumlah
untuk pemberian pelayanan perawatan anggota dalam tim yaitu berjumlah 2 orang
kepada pasien. Jadwal perawat yang kerap yang seharusnya 4 orang sedangkan jumlah
berubah dan tidak sesuai dengan kapasitas pasien banyak, sehingga perawat merasa
akan berakibat negatif saat keadaan pasien kelelahan dengan pembagian jadwal dinas,
memburuk dan darurat, semangat staf dan dari wawancara konflik merupakan
bekerja akan turun (Clark, Moule, Topping, sesuatu hal yang pasti ada saat bekerja.
& Serpell, 2015). Penjadwalan adalah tata Tujuan penelitian ini adalah untuk
kelola jam untuk mengerjakan semua menganalisis hubungan penjadwalan dinas
pekerjaan agar terselesaikannya semua perawat dengan kepuasan kerja perawat di
aktivitas demi mencapai target secara instalasi rawat inap.
maksimal dengan tidak lupa

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 31

METODE Universitas Lambung Mangkurat dengan


No.605/KEPK-FK UNLAM/EC/XII/19.
Desain penelitian yang dipakai adalah cross
sectional. Pupulasi dalam penelitian HASIL
berjumlah 103 perawat pelaksana di
instalasi rawat inap RSD Idaman Kota Karakteristik responden diidentifikasi
Banjarbaru. Teknik yang digunakan yaitu berdasarkan usia, masa kerja, dan
stratified random sampling. Sampel pada penghasilan. Untuk usia pada penelitian ini
penelitian dihitung menggunakan rumus didapatkan rata-rata usia responden adalah
slogan sehingga didapatkan 91 perawat 29,89 tahun dengan usia paling muda
sesuai kriteria inklusi. Sampel diambil dari responden adalah 23 tahun dan usia paling
6 ruangan di instalasi rawat inap meliputi tua responden adalah 42 tahun. Kategori
ruang Nuri, Cendrawasih, Kasuari, VIP usia responden ini termasuk usia muda
Murai, Merak dan Camar. Kriteria inklusi dengan mempertimbangkan bahwa
yaitu perawat pelaksana yang bekerja di perawat yang usianya muda mempunyai
ruang rawat inap RSD Idaman Kota produktivitas dan motivasi yang baik dalam
Banjarbaru, responden penelitian bersedia bekerja dibandingkan dengan usia yang
sebagai responden, perawat yang bukan lanjut, tenaga muda memiliki keterampilan
orientasi dan menetap 1 bulan di RS, dan fisik dan keadaan kesehatan yang lebih baik
perawat ruangan minimal berpendidikan dari usia lanjut, sehingga dapat menunjang
DIII Keperawatan. produktivitas dalam bekerja.

Instrumen yang dipakai pada penelitian Pada penelitian ini rata-rata masa kerja
adalah kuesioner penjadwalan dinas responden adalah 5,46 tahun dengan masa
perawat serta kuesioner kepuasan kerja kerja terendah responden adalah 5 bulan
perawat. Kuesioner penjadwalan dinas dan masa kerja paling lama responden
perawat merupakan instrumen manajemen adalah 18 tahun. Peneliti berasumsi bahwa
penjadwalan dinas yang diperoleh dari individu dengan masa kerja yang lama akan
penelitian (Rizany et al., 2019) yang diambil semakin professional dalam bekerja dan
dari (NHS, 2016) dan (Marquis, BL & lebih pandai karena memiliki banyak
Huston, 2012) dengan nilai validitas pengalaman, sehingga dapat membimbing
kuesioner yaitu 0,361 dan untuk uji individu yang baru bekerja. Sehingga tujuan
reliabilitas item dengan skala Guttman pekerjaan yang diberikan dapat di kerjakan
dengan alpha = 0,701, sedangkan skala tipe secara efektif, efisien, baik dan benar sesuai
Likert dengan alpha = 0,900. Kuesioner dengan bidang yang dikerjakannya.
kepuasan kerja perawat di ambil dari
Hariyati, et al dalam Program Jenjang Karier Rata-rata penghasilan responden adalah
JICA- Kementerian Kesehatan RI, 2013). Rp. 1.972.967 dengan penghasilan
Instrumen ini memiliki nilai validitas 0,56- responden paling rendah adalah Rp.
0,83 dan reabilitas sebesar 0,91 dan sudah 1.210.000 dan penghasilan responden
baku sehingga tidak perlu lagi dilakukan uji paling tinggi adalah Rp. 4.000.000.
validitas dan reliabilitas. Penghasilan yang diperoleh adalah gaji yang
menetap sebagai perawat di RSD Idaman
Analisis data yang digunakan yaitu uji Kota Banjarbaru. Adapun penghasilan yang
korelasi spearman. Prinsip etik yang didapat pada penelitian ini hanya berupa
diperhatikan dalam penelitian adalah gaji pokok, belum ditambah pendapatan
lembar persetujuan responden, tanpa remunerasi dan insentif lainnya sebagai
nama, kerahasiaan, hak untuk menolak dan perawat di RSD Idaman Kota Banjarbaru.
berbuat baik. Penelitian ini telah dinyatakan
layak etik dari Fakultas Kedokteran

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 32

Tabel 1 penjadwalan dinas perawat di instalasi


Karakteristik responden menurut usia, masa kerja, rawat inap masih kurang.
dan penghasilan (n=91)
Indikator Rata-rata SD Min-Max
Usia Berdasarkan distribusi jawaban responden
29,89 4,884 23-42 diketahui bahwa parameter penjadwalan
(Tahun)
Masa Kerja
5,46 4,563 0,5-18
dinas perawat tertinggi yaitu pada
(Tahun) parameter pertanyaan Fleksibilitas nomor
Penghasilan 1.210.000- 15 sebesar 3,31 (77% dari skor total
1.972.967 873,084
(Rp) 4.000.000
tertinggi). Parameter pertanyaan terendah
pada parameter reward yaitu pertanyaan
nomor 2 dan nomor 18 dengan nilai 2,37
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis
(9,25%).
kelamin perawat didominasi oleh
perempuan. Tingkat pendidikan responden Tabel 2
yang paling banyak adalah DIII karakteristik responden menurut jenis kelamin,
Keperawatan. Peneliti berpendapat bahwa pendidikan, jenjang karir (n=91)
pendidikan yang tinggi dapat meningkatkan Indikator f %
karier dan kapasitas masing-masing Jenis Kelamin
individu, sehingga tingkat pendidikan perlu Laki-laki 36 39,6
Perempuan 55 60,4
di tingkatkan agar kapasitas individu dapat
Pendidikan
merata sesuai dengan kompetensi yang DIII Keperawatan 59 64,8
dimiliki individu ketika bekerja. Pada DIII+S.Kep 5 5,5
penelitian ini jenjang karir perawat PK I S.Kep+Ners 27 29,7
lebih dominan dibandingkan yang lainnya Jenjang Karir
dan peneliti berpendapat pentingnya Pra PK 8 8,8
PK I 50 54,9
peningkatan kompetensi perawat untuk PK II 23 25,3
peningkatan dalam pemberian layanan. PK III 10 11,0
Adapun beban kerja perawat klinis I seperti Pengelolaan Jadwal
yang tercantum dalam PMK No 40 Tahun Dinas
2017 perawat klinis I mampu mengerjakan Kepala Bidang 0 0
asuhan keperawatan dasar yang ditekankan Keperawatan
(sentralisasi)
pada bakat atau keahlian teknis yang Perawat (Self 0 0
dimiliki dan berada dibawah serta Scheduling)
mendapat arahan keperawatan (Rizany, Sri Kepala Ruangan 91 100,0
Hariyati, & Purwaningsih, 2017) (desentralisasi)

Pengelolaan jadwal dinas responden dalam


penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian menjelaskan nilai rata-rata
pengelolaan jadwal dinas semuanya dibuat kepuasan kerja perawat di instalasi rawat
oleh kepala ruangan (desentralisasi) inap RSD Idaman Kota Banjarbaru sebesar
sebesar 91 (100%). Penjadwalan 61,97 (52,46% dari 91) dengan nilai
desentralisasi memberikan kemudahan staf terendah 45 dan nilai tertinggi 87. Hasil ini
untuk mampu mengendalikan lingkungan membuktikan bahwa kepuasan kerja
kerja, peningkatan otonomi perawat dalam perawat tersebut masih belum mencapai
penjadwalan dan fleksibilitas (Rizany et al., standar kepuasan kerja perawat sebesar
2017). Rata-rata penjadwalan dinas 90% berada dibawah minimum standar dan
perawat di instalasi rawat inap sebesar dibawah rata-rata Minnesota Satisfaction
70,63 (58,04% dari 91) dengan nilai paling Quesioner (MSQ) yaitu 75,4 yang berarti
rendah 52 dan nilai paling tinggi 90. Hasil kepuasan kerja perawat belum mencapai
tersebut dapat dikatakan bahwa standar target yang ditentukan.

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 33

Berdasarkan distribusi jawaban responden Berdasarkan parameter penjadwalan dinas


diketahui bahwa parameter kepuasan kerja perawat tertinggi yaitu pada parameter
perawat tertinggi terdapat pada parameter pertanyaan fleksibilitas 3,31 dengan
Activity (Aktivitas) pada pertanyaan nomor persentase rata-rata (77%) yaitu pada
1 dengan nilai sebesar 3,41 (60,25%) dan pertanyaan nomor 15. Peneliti berasumsi
paramater Social Service (Layanan Sosial) bahwa penjadwalan dinas yang fleksibel
pada pertanyaan nomor 9 yaitu 3,61 akan membuat karyawan merasa nyaman
(60,25%). Parameter kepuasan kerja dan jadwal dinas yang dibuat sebagai
perawat terendah pada parameter bentuk antisipasi terjadinya perubahan-
pertanyaan Compensation (Kompensasi) perubahan dengan pertimbangan dan
nomor 16 dengan nilai 2,37 (34,25%). membagi full time, part time, rotasi shift dan
permanen shift. Jadwal yang fleksibel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dirasakan perawat akan memberikan
terdapat hubungan yang signifikan keseimbangan hidup bagi perawat salah
penjadwalan dinas dengan kepuasan kerja satunya untuk mengambil istirahat dan
perawat dengan kekuatan hubungan meningkatkan kualitas pelayanan dan
sedang dan arah hubungan searah, yang fleksibel ini sebagai sistem untuk
berarti bahwa semakin baik penjadwalan menangani perubahan. Hasil penelitian ini
dinas perawat maka semakin tinggi apabila pada penelitian Penjadwalan Dinas
kepuasan kerja perawat di instalasi rawat Perawat di 3 RS Militer dengan rata-rata
inap sebaliknya semakin menurun 95,59 jika dipersentasikan (81% dari total
penjadwalan dinas perawat maka semakin nilai) yang mengarah ke cukup baik (Rizany
rendah kepuasan kerja perawat. et al., 2017).

Tabel 3 Fleksibilitas jam kerja memiliki pengaruh


Hubungan penjadwalan dinas perawat dengan
kepada perawat dengan memberikan izin
kepuasan kerja perawat di instalasi rawat inap
(n=91) untuk perubahan atau modifikasi jadwal
Koefisien terkait kebutuhan yang tidak bisa
Indikator p
Korelasi ditinggalkan dan sudah mendesak, sehingga
Hubungan penjadwalan mengharuskan pertukaran jadwal antara
dinas perawat dengan 0,274 0,008 perawat lain diruangan ketika bekerja.
kepuasan kerja perawat
Pembagian jadwal yang adil akan
memberikan dampak positif ketika dalam
keperluan mendesak karyawan bisa
PEMBAHASAN
mendapatkan haknya dan memiliki waktu
yang banyak untuk keluarganya setelah
Penjadwalan Dinas Perawat
beraktivitas bekerja dan memiliki waktu
luang (Dwi & Pradhanawati, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Penjadwalan yang fleksibel diberikan
bahwa penjadwalan dinas perawat di RSD
kepada perawat untuk memenuhi haknya.
Idaman Kota Banjarbaru masih kurang.
Jadwal yang fleksibel akan memberikan
Hasil penelitian ini apabila pada penelitian
kelangsungan kehidupan bagi perawat
Penjadwalan Dinas Perawat di 3 RS Militer
salah satunya memungkinkan perawat
dengan rata-rata 95,59 jika
untuk mengambil istirahat untuk
dipersentasekan (81% dari total nilai) yang
meningkatkan layanan secara optimal.
mengarah ke cukup baik. Adapun pada
Selain itu, manajemen jadwal dinas dengan
penelitian penjadwalan dinas perawat
shift dan hari off yang tepat memungkinkan
berdasarkan persepsi pasien di ruang rawat
perawat untuk mengambil istirahat untuk
inap RSUD Ulin Banjarmasin sebesar 37,29
meningkatkan kualitas pelayanan
(77,68% dari 48) dapat dikatakan tinggi.
(Leineweber et al., 2016).

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 34

Fleksibilitas membuktikan bahwa dukungan Berbagai macam hal untuk menaikkan


bagi karyawan akan membantu kepuasan dan prestasi kerja yaitu melalui
meringankan kewajiban dalam organisasi kompensasi, kompensasi dalam bentuk
yang dilakuan dengan cara mewujudkan finasial akan memenuhi kebutuhan
sebagian besar hak karyawan dalam karyawan secara langsung, terutama
kehidupan mereka yang cenderung aktif. kebutuhan fisiologis. Perawat yang
Beberapa karyawan akan memberikan memiliki kompensasi sesuai dengan yang
timbal balik atas fleksibilitas yang diinginkan akan bekerja lebih rajin dan
dikerjakan dengan bentuk komitmen yang merasa pekerjaannya dihargai. Sehingga
kuat terkait pekerjaannya dan ketersediaan semakin tinggi kompensasi maka akan
ataupun penawaran yang fleksibel yang meningkat kepuasan kerja perawat (Insan
sudah ditetapkan dengan kebijakan kerja & Yuniawan, 2016).
secara positif akan membuat komitmen
karyawan menjadi lebih bagus (Sari, Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat
Murnita, FITRI, & Wulandari, 2019). dengan Kepuasan Kerja Perawat

Kepuasan Kerja Perawat Penelitian yang dilakukan mendapatkan


hasil bahwa ada Hubungan Penjadwalan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja
hasil 61,97 dengan persentase rata-rata Perawat di Instalasi Rawat Inap RSD
52,46%. Hasil ini membuktikan bahwa Idaman Kota Banjarbaru dengan kekuatan
kepuasan kerja perawat tersebut masih hubungan sedang. Penelitian ini mengarah
belum mencapai standar kepuasan kerja ke hubungan positif yang berarti semakin
perawat yang ditentukan oleh RSD Idaman baik penjadwalan dinas perawat maka
Kota Banjarbaru sebesar 90% berada semakin tinggi kepuasan kerja perawat di
dibawah minimum standar dan dibawah ruang rawat inap sebaliknya apabila
rata-rata Minnesota Satisfaction Quesioner semakin menurun penjadwalan dinas
(MSQ) yaitu 75,4 yang berarti kepuasan perawat maka semakin rendah kepuasan
kerja perawat belum mencapai standar kerja perawat. Sejalan dengan penelitian
target yang ditentukan. Penelitian ini terdahulu menyatakan ada hubungan yang
sejalan dengan (Rahman, 2019) kepuasan signifikan antara implementasi
kerja perawat dalam kategori rendah penjadwalan dinas perawat di RS Militers
dengan mean 62,82 (64,44%). (Rizany et al., 2019). Adapun pada pada
penelitian lain mengatakan bahwa ada
Berdasarkan parameter kepuasan kerja hubungan antara penjadwalan dinas
perawat terendah yaitu pada parameter perawat dengan tingkat kepuasan pasien di
pertanyaan Compensation (kompensasi) ruang rawat inap RSUD Ulin Banjarmasin
2,37 dengan persentasi rata-rata 34,25% (Rahman et al., 2018).
terdapat pada nomor 13. Peneliti berasumsi
bahwa kompensasi yang didapatkan oleh Kepuasan perawat salah satunya
perawat masih dibawah dan belum sesuai dipengaruhi oleh pengelolaan jadwal dinas.
dengan yang diinginkan mereka sehingga Apabila penjadwalan dinas perawat tidak
dapat menyebabkan kurangnya motivasi optimal maka bisa berdampak terhadap
dalam bekeraja. Hal yang mempengaruhi kepuasan perawatan. Adapun terkait
kepuasan salah satunya adalah kompensasi, penelitian lainnya yang mempertegas
keadilan kompensasi akan mengakibatkan bahwa penjadwalan dinas perawat dapat
timbulnya motivasi pada diri karyawan, meningkatkan kepuasan kerja perawat (Al
kompensasi akan berdampak pada betah Maqbali, 2015). Selain penjadwalan dinas
atau tidaknya karyawan dalam bekerja perawat terdapat komponen-komponen
(Annur & Martono, 2017). lain yang memiliki pengaruh terkait
kepuasan kerja. Kepuasan kerja perawat

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 35

dipengaruhi oleh pekerjaan itu sendiri dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda
suasana bekerja (Wolo et al., 2015). Selain Denpasar. Forum Manajemen, 16(1), 1–8.
itu kepuasan kerja dipengaruhi oleh Dwi, K., & Pradhanawati, A. (2018). Pengaruh Peran
imbalan dan motivasi (R., Tamsah, & Kadir, Ganda, Fleksibilitas Jam Kerja Dan Gaji
Terhadap Kesejahteraan Perawat Perempuan
2016). Artinya ada faktor lain yang dapat Pada Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
memunculkan kepuasan kerja, adapun Semarang. Ilmu Administrasi Bisnis, 5, 57–67.
faktor-faktor yang berpengaruh tersebut Insan, P. D., & Yuniawan, A. (2016). Pengaruh Gaya
yaitu pekerjaan itu sendiri, pembayaran, Kepemimpinan Partisipatif, Lingkungan Kerja,
promosi, teman bekerja, motivasi, Kompensasi Dan Budaya Organisasi Terhadap
keseluruhan dan pengamatan (Robbin S, Kinerja Karyawan (Studi Pada Bagian
2015). Keperawatan Rsud Tugurejo Semarang).
Diponegoro Journal of Management, 5(1), 1–13.

SIMPULAN Kundre, R. (2018). Hubungan Kepuasaan Kerja


Perawat Dengan Pelaksanaan
Pendokumentasian Keperawatan Di Rumah
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan Sakit Gmim Pancaran Kasih Manado. Jurnal
bahwa ada hubungan penjadwalan dinas Keperawatan, 6(1).
perawat dengan kepuasan kerja perawat. Leineweber, C., Chungkham, H. S., Lindqvist, R.,
Westerlund, H., Runesdotter, S., Smeds Alenius,
UCAPAN TERIMAKASIH L., & Tishelman, C. (2016). Nurses’ practice
environment and satisfaction with schedule
flexibility is related to intention to leave due to
Penulis mengucapkan terimakasih kepada
dissatisfaction: A multi-country, multilevel
responden yang telah ikut serta study. International Journal of Nursing Studies,
berpartisipasi dalam penelitian ini. 58, 47–58.
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2016.02.00
REFERENSI 3
Marquis, BL & Huston, C. (2012). Leadership Roles
Al Maqbali, M. A. (2015). Factors that influence And Management Functions In Nursing : Theory
nurses’ job satisfaction: A literature review. And Application, Wolters Kluwer Health
Nursing Management, 22(2), 30–37. Lippincott Williams & Wilkins,. Philadelphia.
https://doi.org/10.7748/nm.22.2.30.e1297 Muhammad Rijali Rahman. (2019). Hubungan Gaya
Annur, M. F., & Martono, S. (2017). Peningkatan Kepemimpinan Kepala Ruangan dengan
Komitmen Organisasional Perawat melalui Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap
Kompensasi, Kepuasan Kerja dan Budaya RSD Idaman Kota Banjarbaru. Universitas
Organisasi. Management Analysis Journal, 6. Lambung Mangkurat.
Bataha, Y. (2019). Gaya Pemimpin Kepala Ruangan NHS. (2016). Good Practice Guide : Rostering
Dengan Kepuasaan Perawat. Gaya Pemimpin Signature. June.
Kepala Ruangan Dengan Kepuasaan Perawat, R., F., Tamsah, H., & Kadir, I. (2016). Pengaruh
7(2). Imbalan dan Motivasi terhadap Kepuasan
Clark, A., Moule, P., Topping, A., & Serpell, M. (2015). Kerja Perawat Badan Layanan Umum (BLU)
Rescheduling nursing shifts: Scoping the Pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
challenge and examining the potential of Jurnal Mirai Manajement, Volume 1 Normor 2, 1,
mathematical model based tools. Journal of 14–23.
Nursing Management, 23(4), 411–420. Rahman, S., Mulyani, Y., & Rizany, I. (2018).
https://doi.org/10.1111/jonm.12158 Penjadwalan Dinas Perawat berhubungan
Daniyanti, M., & Kamil, H. (2016). Conflict dengan Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap
Management and Job Satisfaction of the Nurses RSUD Ulin Banjarmasin. Dunia Keperawatan,
in the Public Hospital dr. Zainoel Abidin Banda 6(1), 41.
Aceh. 1–7. https://doi.org/10.20527/dk.v6i1.5081
Dewi, Aisyah, A., & Siti. (2018). Hubungan Rhona Sandra, D. S. (2017). Faktor-Faktor Yang
Lingkungan Kerja Fisik dengan Kepuasan Kerja Berhubungan Dengan Kepuasan Kerja Perawat
Perawat di RSU Haji Medan. 1(2), 120–128. Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rsud Solok.
15(3), 148–155.
Diliyanti, N. N., Parwita, G. B. S., & Gama, G. (2018).
Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Rizany, I., Hariyati, R. T. S., Afifah, E., & Rusdiyansyah.
Kerja Terhadap Kinerja Perawat dan Bidan Di (2019). The Impact of Nurse Scheduling

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 3 No 1, Mei 2020/ page 29-36 36

Management on Nurses’ Job Satisfaction in


Army Hospital: A Cross-Sectional Research.
SAGE Open, 9(2).
https://doi.org/10.1177/2158244019856189
Rizany, I., Sri Hariyati, T., & Purwaningsih, S. (2017).
Optimalisasi Fungsi Kepala Ruangan Dalam
Penetapan Jadwal Dinas Perawat Berbasis
Kompetensi: Pilot Study. Jurnal Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 1(3), 244.
https://doi.org/10.32419/jppni.v1i3.35
Robbin S. (2015). Perilaku Organisai. Jakarta.
Sari, Murnita, D., FITRI, & Wulandari. (2019).
Pengaruh Fleksibilitas Jam Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasi
Dan Konflik Pekerjaan-Keluarga Sebagai
Variabel Mediasi (Studi Pada Wanita Bekerja di
Kota Surakarta). IAIN Surakarta.
Sri Marhaini. (2018). Penjadwalan Kerja Karyawan
Di RSU Sari Mutiara Medan Dengan Aplikasi
Pewarnaan Graf Menggunakan Algoritma Tabu
Search. Universitas Negeri Medan.
Susandi, D., & Milana, L. (2015). Perancangan Dan
Pembuatan Aplikasi Penyusunan Jadwal Kerja
Dinas Jaga Perawat IGD Menggunakan
Algoritma TPB. Infotech Journal, 1(1), 236695.
Winasih, R., Nursalam, N., & Kurniawati, N. D. (2015).
Cultural Organization and Quality of Nursing
Work Life on Nurses Performance and Job
Satisfaction in Dr. Soetomo Hospital, Surabaya.
Jurnal NERS, 10(2), 332.
https://doi.org/10.20473/jn.v10i22015.332-
342
Wolo, P. D., Trisnawati, R., & Wiyadi. (2015). Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Perawat Pada RSUD TNI AU Yogyakarta. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sumber Daya, 17, 25–34.

Ichsan Rizany / Hubungan Penjadwalan Dinas Perawat dengan Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai