Anda di halaman 1dari 4

Nama: Riris Udaeni R

Kelas: Tk2A Keperawatan

NIM: 1420119026

Mata Kuliah: Keperawatan Medikal Bedah II

TEORI CFH (Gagal Jantung Kongestif)

FORMAT PENULISAN TUGAS

A. Definisi Penyakit CFH ( Gagal Jantung Kongestif )


Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah dalam
jumlah yang cukup untu memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan
nutrient.
Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologi berupa kelainan fungsi jantung,
sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
volume diastolic secara abnormal. Penanaman gagal kongestif yang sering
digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan.
B. Etiologi
Penyebab CFH menurut Keith et all (2008)
1. Hipertensi (10-15%)
2. Kardiomiopati (dilatasi, hipertrofik, restriktif)
3. Penyakit katup jantung (mitral dan aorta)
4. Kongenital (defek septum atrium) (atrial septal defect / ASD), (VSD) ventricle
septal defect)
5. Aritmia (persisten)
6. Alkhol
7. Obat obatan
8. Kondisi curah jantung tinggi
9. Pericardium (konstriksi atau efusi)
10. Gagal jantung kanan (hipertensi paru)
C. Tanda dan gejala klinis
1. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
2. Mudah lelah, terutama setelah melakukan aktivitas fisik.
3. Kenaikan berat badan yang signifikan.
4. Makin sering ingin buang air kecil, terutama saat malam hari.

D. Clinical Pathways
E. Data fokus pengkajian
Klien adalah Tn.W usia 62 tahun dengan diagnosis medis gagal jantung kongestif,
CAD, AF, DM II. WHO (2010) menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang ada
pada kondisi perkotaan adalah penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler
(gagal jantung kongestif, CAD, dan AF). Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa
klien selalum sarapan di rumah namun untuk makan siang dan sore klien terbiasa
membeli makanan di luar rumah. Klien menyebutkan tidak ada pantangan dalam
makan. Klien memiliki preferensi makanan gurih, jeroan, daging – dagingan. Sebagai
contoh, saat makan siang klien mengaku sering membeli mie instan atau bakso di
dekat tempatnya bekerja dengan frekuensi rata – rata satu sampai dua kali per
minggu.

F. Etiologi dan Masalah Keperawatan

Data Etiologi Masalah


Keperawatan
Data Subjektif Selalu merasakan Perilaku lain
a. Klien meraskan sakit di dadad seperti cemas, merasakan yang dapat
didtekan dan tidak mampu bergerak sesak dan ngos menjadi faktor
b. Tidak dapat beraktifitas dan hanya ngosan resiko dari
bisa duduk dengan sesak munculnya
penyakit
Data Objektif
a. Tanda vital tekanan darah 130/90
mmHg, kecepatan nadi 72 kali per
menit, suhu 36,2 C dan laju
pernapasan 23 kali per menit. Bunyi
napas ronchi dan wheezing, taktil
fremitus positif, sputum ada dengan
warna putih dan sulit dikeluarkan.
b. Pada sistem kardiovaskuler bunyi
jantung gallop dan nadi perifer
irreguler lemah serta palpitasi. Pada
ekstremitas tidak ditemukan edema.

G. Diagnosa Keperawatan
(P) Problem: Klien merasakan dada seperti tertekan dan tidak mampu bergerak.
Klien mengaku sebelum dibawa ke rumah sakit klien tidak dapat beraktivitas dan
hanya bisa duduk dengan sesak
(E) Etiologi: minimalnya aktivitas fisik seperti olahraga. Aktivitas fisik sedang sampai
tinggi berhubungan dengan penurunan resiko dari gagal jantung dan juga bisa
karna makan makanan yang tidak sehat dan pola hidup tidak sehat,
(S) Simptom: pasien mengalami sesak seperti tertekan dan munculnya perasaan
cemas serta sesak di dada

H. Nursing Care Plan

Tujuan
Dx. Kep Intervensi Rasional
Tupan Tupen
Penang Setelah Setelah 1.membuat 1. Tidak
anan mendapatk mendapatkan pasien akan
ansietas an perawatan selama 5 merasa merasak
pertama perawatan hari , masalah nyaman an
berupa selama kecemasan dan 2.Batasi khwatiran
sesak pada dada aktifitas yang
dapat teratasi 3.Ruangan membuat
dengan kriteria : tidak pasien
1. Melakukan berdebu tambah
teknik parah
relksasi 2. Aktifitas
2. diajarkan berlebiha
teknik n
hipnotis lima membuat
jari. semakin
3. Pemberian parah
relaksasi informasi 3. Nyaman
telah mengenai nyaman
lima hari
dilakuka pola makan saat
masalah
n pada yang istirahat
kecemasan
klien baikuntuk
dan sesak
pada diabetes
pada dada
pertemu mellitus
teratasi
an 4. melakukan
pertama. distraksi
sosialisasi
dengan
menceritakan
pengalaman
pengalaman
membahagia
kan
5. evaluasi
hipnotis lima
jari
I. Daftar Pustaka

Glaesmer, H et all. (2015). A controlled trial on the effect of hypnosis on dental anxiety

in tooth removal patients. Patient Education and Counseling. Philadelphia: Elsevier.

Surabaya: Universitas Airlangga. Dapat diakses di http://journal.unair.ac.id/filerPDF/05

%20jurnal%20nur%20lailatul---- Pola%20pemanfaatan%20Foodcourt %20oleh

%20Keluarga.pdf (Diakses pada tanggal 18/6/2015; 21.00)

Kemenkes RI. (2015). Pengembangan Kesehatan Perkotaan. Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Jakarta. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Psychology

Foundation of Australia. (2014). Depression Anxiety Stress Scale (DASS). Sydney:

University of South Wales. Dapat diakses di http://www2.psy.unsw.edu.au/groups

/dass/ (Diakses pada 18/6/2015; 09.03). Center for Health Development.

http://www.who.int/mediacentre/new s/releases/2010/urban_health_20100 407/en/

(Diakses tanggal 18/06/2015)

Anda mungkin juga menyukai