Anda di halaman 1dari 2

TANGGAL HALAMAN ALAT

IK/01/SPIROMETRI 1 DESEMBER 2014 01 DARI 02 SPIROMETER


I. PENGERTIAN : Spirometri adalah pemeriksaan fisiologi guna mengukur volume udara
inspirasi dan ekspresi seseorang dalam waktu tertentu. Bertujuan untuk membedakan penyakit paru
obstruksi dan
restriksi.
II. PRINSIP PEMERIKSAAN : Semua penderita yang dipandang perlu dilakukan pengukuran paru
dengan menggunakan spirometri.
III. TUJUAN : a. Indikasi
» Evaluasi keluhan respirasi seperti batuk dan sesak.
» Menentukan dan monitor tingkat keparahan dan progresifilitas penyakit.
» Menilai resiko pre-operasi.
» Monitor paparan gas yang berbahaya.
» Survey epidemiologi.
b. Kontraindikasi(Relatif)
» Nyeri, mual, subyek tidak kooperatif seperti perubahan status mental.
IV. ALAT : Spirometer yang telah dikalibrasi Mouth-pice
Tempat Sampah Kertas Thermal
V. PERSIAPAN PASIEN :
» Anjurkan pasien untuk mengenakan pakaian yang nyaman.
» Informasikan pasien untuk tidak melakukan latihan/pekerjaan sebelum tes.
» Anjurkan pasien untuk tidak makan atau makan tidak terlalu kenyang sebelum tes.
» Posisi pasien dapat duduk atau berdiri.
» Tanyakan kepada pasien tentang riwayat merokok dan riwayat penyakit paru maupun
diluar penyakit paru.
» Bila pasien mengkonsumsi obat bronkodilator anjurkan untuk menghentikan
pemeriksaan spirometri terlebih dahulu atau diteruskan sesuai dengan petunjuk dokter yang
meminta tes.
VI. LANGKAH KERJA :
1. Masukkan data (umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, dan ras).
2. Memberikan instruksi atau peragaan tes kepada pasien.
1

INSTRUKSI KERJA
SPIROMETRI
NO. DOK TANGGAL HALAMAN ALAT
IK/01/SPIROMETRI 1 DESEMBER 2014 01 DARI 02 SPIROMETER
3. Postur tubuh yang benar dengan kepala sedikit terangkat.
4. Tempatkan mouth-pice dalam mulut dan bibir tertutup.
5. Tarik nafas teratur dan komplit dengan interval kurang dari 1 (satu) detik.
a. Mengukur Kapasitas Vital (KV)
KV adalah jumlah udara dalam 1 (satu) liter yang bisa diekspirasikan maksimal setelah inspirasi
maksimal.
Teknik :
» Memastikan pasien dalam postur tubuh yang benar.
» Memasang klip untuk hidung.
» Pasien diperintahkan melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi selama
mungkin sampai tidak ada udara yang bisa dikeluarkan lagi.
» Mengulangi instruksi dengan penuh semangat bila dianggap perlu.
» Ulangi minimal dengan 3 (tiga) kali manuver, biasanya tidak boleh lebih
dari 8 (delapan) kali.
» Periksa reproducsible test dan lakukan manuver-manuver lagi bila
diperlukan.
b. Mengukur Kapasitas Vital Paksa (KVP)
KVP adalah jumlah udara dalam liter yang bisa diekspirasikan secara paksa dan cepat setelah
inspirasi maksimal.
Teknik :
» Memastikan pasien dalam postur tubuh yang benar.
» Memasang klip untuk hidung.
» Pasien diperintahkan melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi selama
mungkin sampai tidak ada udara yang bisa dikeluarkan lagi.
» Mengulangi instruksi dengan penuh semangat bila dianggap perlu.
» Ulangi minimal dengan 3 (tiga) kali manuver, biasanya tidak boleh lebih
dari 8 (delapan) kali.
» Periksa reproducsible test dan lakukan manuver-manuver lagi bila
diperlukan
c. Mengukur Volume Paksa Detik Pertama (VEP1)
VEP1 adalah jumlah udara dalam liter yang dapat diekspirasikan maksimal secara paksa pada detik.
Teknik : » VEP1 dapat diukur setelah pasien melakukan perasat KVP.

Anda mungkin juga menyukai