Anda di halaman 1dari 17

RSUD PROSEDUR SPIROMETRI

BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Spirometri adalah pemeriksaan fisiologi guna mengukur volume
udara inspirasi dan ekspresi seseorang dalam waktu tertentu.
I. PENGERTIAN
Bertujuan untuk membedakan penyakit paru obstruksi dan restriksi.

1. Evaluasi keluhan respirasi seperti batuk dan sesak.


II. TUJUAN 2. Menentukan dan monitor tingkat keparahan dan progresifilitas
penyakit.
3. Menilai resiko pre-operasi.
4. Monitor paparan gas yang berbahaya.
5. Survey epidemiologi.
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Anjurkan pasien untuk mengenakan pakaian yang nyaman.
IV. PERSIAPAN 2. Informasikan pasien untuk tidak melakukan latihan/pekerjaan
sebelum tes.
3. Anjurkan pasien untuk tidak makan sebelum tes tetapi boleh
minum air putih.
4. Posisi pasien dapat duduk atau berdiri.
5. Tanyakan kepada pasien tentang riwayat merokok dan riwayat
penyakit paru maupun diluar penyakit paru.
6. Bila pasien mengkonsumsi obat bronkodilator anjurkan untuk
menghentikan pemeriksaan spirometri terlebih dahulu atau
diteruskan sesuai dengan petunjuk dokter yang meminta tes.

V. PROSEDUR 1. Masukkan data (umur, tinggi badan, berat badan, jenis kelamin,
dan No.rekam medis pasien).
2. Memberikan instruksi atau peragaan tes kepada pasien.
3. Postur tubuh yang benar dengan kepala sedikit terangkat.
RSUD PROSEDUR SPIROMETRI
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/3

4. Tempatkan mouth-pice dalam mulut dan bibir tertutup.


5. Tarik nafas teratur dan komplit dengan interval kurang dari 1
(satu) detik.

a. Mengukur Kapasitas Vital (KV)

KV adalah jumlah udara dalam 1 (satu) liter yang bisa


diekspirasikan maksimal setelah inspirasi maksimal. Teknik : »
Memastikan pasien dalam postur tubuh yang benar.
» Memasang klip untuk hidung.
» Pasien diperintahkan melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi
selama mungkin sampai tidak ada udara yang bisa dikeluarkan lagi.
» Mengulangi instruksi dengan penuh semangat bila dianggap perlu.
» Ulangi minimal dengan 3 (tiga) kali manuver, biasanya tidak boleh
lebih dari 8 (delapan) kali.
» Periksa reproducsible test dan lakukan manuver-manuver lagi bila
diperlukan.

b. Mengukur Kapasitas Vital Paksa (KVP)

KVP adalah jumlah udara dalam liter yang bisa diekspirasikan


secara paksa dan cepat setelah inspirasi maksimal. Teknik : »
Memastikan pasien dalam postur tubuh yang benar.
» Memasang klip untuk hidung.
» Pasien diperintahkan melakukan inspirasi maksimal dan ekspirasi
selama mungkin sampai tidak ada udara yang bisa dikeluarkan lagi.
» Mengulangi instruksi dengan penuh semangat bila dianggap perlu.
» Ulangi minimal dengan 3 (tiga) kali manuver, biasanya tidak boleh
lebih dari 8 (delapan) kali.
» Periksa reproducsible test dan lakukan manuver-manuver lagi bila
diperlukan

c. Mengukur Volume Paksa Detik Pertama (VEP1)

VEP1 adalah jumlah udara dalam liter yang dapat diekspirasikan


maksimal secara paksa pada detik. Teknik : » VEP1 dapat diukur
setelah pasien melakukan perasat KVP.
RSUD PROSEDUR SPIROMETRI
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 3/3

1. Poliklinik Paru
VI. UNIT TERKAIT

VII. CATATAN PARAF


REVISI
RSUD PROSEDUR BATUK EFEKTIF
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halama
n
01
1/2

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


PROSEDUR RSUD BATIN MANGUNANG
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Latihan mengeluarkan sekret yang terakumulasi dan mengganggu di
saluran nafas dengan cara dibatukkan.
I. PENGERTIAN
Membebaskan jalan nafas dari akumulasi secret
Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostik laborat
II. TUJUAN
Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi secret.
Klien dengan gangguan saluran nafas akibat akumulasi secret
Pemeriksaan diagnostik sputum di laboratorium.
III. KEBIJAKAN
1. Kertas tissue
IV. PERSIAPAN 2. Bengkok
3. Perlak/alas
4. Sputum pot berisi desinfektan
5. Air minum hangat
V. PROSEDUR a. Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy pasien
2. Mempersiapkan pasien
3. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan
di abdomen (perut).
4. Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)

RSUD PROSEDUR BATUK EFEKTIF


BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2

5. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah


lengkung pada punggung)
6. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
7. Meminta pasien menghembuskan nafas perlahan dalam 3
hitungan(lewat mulut, bibir seperti meniup)
8. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot.
9. Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila
duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
10. Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke
3:inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat
11. Menampung lendir dalam sputum pot
12. Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan klien
3. Mencuci tangan
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

1. Rawat Jalan
VI. UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
3. UGD
VII. CATATAN PARAF
REVISI
RSUD PROSEDUR NEBULIZER
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Pemberian inhalasi uap dengan obat menggunakan nebulator.
I. PENGERTIAN
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas
II. TUJUAN
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR A. Tahap Pra interaksi
1. Petugas mengecek program terapi
2. Petugas mencuci tangan
3. Petugas menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Petugas memberikan salam kepada pasien
2. Petugas menanyakan nama dan tanggal lahir pasien dengan
mencocokan pada pasien
3. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
4. Petugas menanyakan persetujuan/kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
C. Tahap Kerja
1. Petugas menjaga privasi pasien
2. Petugas mengatur pasien dalam posisi duduk
3. Petugas menempatkan meja/troly di depan pasien yang berisi set
nebulizer
RSUD PROSEDUR NEBULIZER
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2

4. Petugas memastikan alat dapat berfungsi dengan baik


5. Petugas memasukkan obat sesuai dosis
6. Petugas memasang masker pada pasien
7. Petugas menghidupkan nebulator dan meminta pasien nafas
dalam melalui mulut sampai obat habis
8. Petugas membersihkan mulut & hidung dengan tissue, dibuang
ke bengkok
D. Tahap terminasi
1. Petugas merapikan pasien dan lingkungan
2. Petugas menjelaskan tindakan sudah selesai
3. Petugas membereskan alat-alat
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawat/bidan

1. Rawat Jalan
V. UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
3. UGD

RSUD PROSEDUR PUNKSI PLEURA


BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halama
01 n
1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Tindakan mengaspirasi cairan pleural atau udara, dilakukan untuk
menghilangkan tekanan, nyeri atau dispnea.
I. PENGERTIAN

1. Sebagai terapi menghilangkan akumulasi cairan atau


udara pleural yang menyebabkan kompresi paru dan kegawatan
II. TUJUAN
pernafasan.
2. Sebagai tindakan pemeriksaan diagnostik : Pemeriksaan cairan
pleural terhadap berat jenis, glukosa, protein, pH, pemeriksaan
kultur atau sensitivitas, serta pemeriksaan sitologi.

Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat


Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Surat izin tindakan (informed concent).
IV. PERSIAPAN 2. Spuit 10 ml, 20 ml, dan 50 ml.
3. Jarum/Abocat No. 14, dan 16.
4. Katup dua/tiga jalur (Tree way)
5. Cairan antiseptic (alcohol 70%)
6. Anestesi lokal.
7. Kasa steril.
8.Handscoon steril
9.Handscoon bersih
10.Betadin
11.Ultrafix/ Plester
12. Obat Injeksi Epineprin 3 Ampul

V. PROSEDUR 1. Mencuci tangan.


2. Membantu klien mengatur posisi yang sesuai untuk tindakan
thorasentesis.

RSUD PROSEDUR PUNKSI PLEURA


BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
01

3. Menyiapkan alat didekat klien, luka dengan teknik steril.


4. Mengatur keterangan pencahayaan, gunakan lampu tindakan
bila perlu.
5.Selama dokter melakukan prosedur, memberikan dukungan
emosional dan fisik pada klien dan siapkan klien terhadap hal-hal
yang akan terjadi
a. Klien akan merasa dingin akibat anestesi
b.Menganjurkan klien untuk benar-benar tidak bergerak, dan tidak
batuk.
c. Memberitahukan kepada klien saat anestesi lokalnya akan
disuntikkan.
6. Memberikan tekanan pada area punksi dan memberikan balutan
steril setelah prosedur selesai.
7. Membantu klien untuk kembali pada posisi semula.
8. Memastikan kepada dokter apakah diperlukan pemeriksaan
rontgen kembali.
9. Merapihkan alat.
10. Perawat mencuci tangan

1. Rawat Jalan
VI. UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
3. UGD
VII. CATATAN PARAF
REVISI
RSUD PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsial oksigen
pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan nasal
I. PENGERTIAN
kanul, simple mask, RBM mask dan NRBM mask.
1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
II. TUJUAN
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap
IV. PERSIAPAN dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas
pengisian
2. Nasal kanul (pemilihan alat sesuai kebutuhan)
3. Plester (jika di butuhkan)
4. Gunting plester (jika di butuhkan)
5. Cotton budd
V. PROSEDUR 1. Siapkan nasal kanul 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan nasal kanul dengan flowmeter pada tabung oksigen
atau oksigen dinding
3. Bila hidung pasien kotor, bersihkan lubang hidung pasien dengan
cotton budd atau tissu
4. Cek fungsi flowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi
oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui
nasal kanul kepunggung tangan perawat
6. Pasang nasal kanul kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Tanyakan pada pasien, apakah aliran oksigennya terasa atau tidak
8. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang
dan jangan terlalu kendor
9. Pastikkan nasal kanul terpasang dengan aman
RSUD PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2

10. Atur aliran oksigen sesuai dengan program


11. Alat-alat dikembalikan di tempat semula
12. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
13. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam

1. UGD
VI. UNIT TERKAIT
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
VII. CATATAN PARAF
REVISI

RSUD PROSEDUR MENGUKUR BERAT BADAN PASIEN


BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halama
n
148 01
1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Tata cara mengukur berat badan dengan mempergunakan timbangan
berat badan yang bertujuan untuk mengetahui berat badan pasien,
I. PENGERTIAN
mengetahui kenaikan berat badan pasien sesuai dengan usia dan
membantu dokter dalam menentukan dosis obat pasien.
Sebagai pedoman dan acuan bagi Bidan / Perawat dalam mengukur
berat badan pasien sesuai prosedur
II. TUJUAN
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Timbangan berat badan
IV. PERSIAPAN 2. Alat tulis ( catatan keperawatan )
V. PROSEDUR 1. Perawat mencuci tangan
2. Perawat membawa timbangan dan meletakkan pada bidang
datar
3. Perawat memastikan jarum timbangan menunjukkan angka
nol
4. Perawat menyarankan pasien untuk naik ke timbangan berat
badan
5. Perawat melihat jarum menunjukkan angka berapa ( hasil
berat badan )
6. Perawat mencatat pada catatan keperawatan hasil berat
badan
7. Perawat menyarankan kembali pasien untuk turun dari
timbangan berat badan
8. Perawat mencuci tangan
VI. UNIT TERKAIT 1. Poliklinik Rawat Jalan

VII. CATATAN Paraf


REVISI
RSUD PEMBERIAN TERAPI INHALASI SYMBICORT PADA
PPOK
BATIN MANGUNANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Pemberian mediksasi langsung ke saluran nafas
I. PENGERTIAN
1. Mengontrol pernafasan
2. Membuka jalan nafas agar tidak terjadi penyempitan di saluran
II. TUJUAN
pernafasan ( tidak sesak nafas )
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
IV. PROSEDUR 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas menyiapkan alat
3. Petugas memberikan salam kepada pasien
4. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien/
keluarga
5. Melakukan demonstasi kepada pasien :
- Putar dan lepas penutup tabung symbicort
- Pegang inhaler kea rah atas
- Putar pegangan sejauh mungkin ke kanan, kembalikan ke
posisi semula sampai terdengar klik
- Hisap dalam-dalam isi obat yang ada di dalam tabung
- Hembuskan, jangankan melalui inhaler
- Letakkan mouth piece di antara gigi, kelilingi dengan bibir
kemudian tarik nafas dengan sekuat-sedalam mungkin
- Sebelum menghembuskan nafas, keluarkan inhaler dari
mulut, jika yang diberikan > satu dosis, ulangi tahap 2-5
- Pasang kembali tutupnya
- Kumur mulut pasien dengan air setelah menggunakan
inhaler
- Petugas mencuci tangan
RSUD PEMBERIAN TERAPI INHALASI SYMBICORT PADA
PPOK
BATIN MANGUNANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
01 2/2

1. Rawat Jalan
V. UNIT TERKAIT
2. Rawat Inap
RSUD PENGKAJIAN AWAL KLINIS
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Pengkajian awal klinis pasien adalah penilaian pasien dimulai dari
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa dan
I. PENGERTIAN
lainnya.

Sebagai acuan bagi petugas kesehatan dalam pengkajian klinis


pasien.
II. TUJUAN
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Bidan/ Perawat melakukan pemanggilan pasien ke dalam
IV. PROSEDUR ruangan periksa.
2. Bidan/ Perawat memastikan bahwa pasien yang masuk ke dalam
ruang periksa sesuai dengan rekam medis yang ada pada Bidan/
Perawat dengan cara menanyakan nama, umur, dan alamat
pasien.
3. Setelah pasien yang masuk ke dalam ruang periksa sesuai
dengan data rekam medis yang ada, Dokter/ Bidan/ Perawat
melakukan:
a. Anamnesa kepada pasien. Pada anamnesa ini Dokter/ Bidan/
Perawat menanyakan keluhan utama, seperti apa, berapa
lama, bagaimana terjadinya dimana terjadinya, faktor
pencetus, faktor yang memperberat dan memperingan,
keluhan lain penyerta, riwayat medikasi, riwayat penyakit
sebelumnya, riwayat keluarga, dan lain-lain.
b. Pemeriksaan fisik pada pasien. Dokter/ Bidan/ Perawat
memeriksa pasien mengenai keadaan umum, tanda-tanda
vital (kesadaran, tekanan darah, nadi nafas dan suhu),
pemeriksaan dari kepala hinga kaki (head to toe
examination), status lokalis dan lain-lain.
c. Dokter menegakkan Diagnosa Medis
RSUD PENGKAJIAN AWAL KLINIS
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2

V. UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan


2. UGD
RSUD PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
BATIN MANGUNANG No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR RSUD BATIN MANGUNANG
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. BENSON PRINATIN GINTING


NIP. 19751012 200604 1 015
Melakukan penimbangan berat badan pasien
I. PENGERTIAN

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasien


II. TUJUAN
Kebijakan direktur tentang pelayanan pasien di Ruang Poli Rawat
Jalan
III. KEBIJAKAN
1. Cuci Tangan
IV. PROSEDUR 2. Jelaskan tujuan pemeriksaan yang akan dilakukan
3. Penimbangan berat badan dengan menggunakan timbangan
injak
a. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak
mudah bergerak
b. Lihat Posisi Jarum atau angka harus menunjukkan angka 0
c. Anjurkan pasien tidak memakai alas kaki, jaket, jam tangan
dan tidak memegang sesuatu
d. Timbang Pasien di atas timbangan yang sudah disediakan
e. Lihat Jarum timbangan sampai berhenti
f. Baca angka ysng ditunjukkan oleh jarum timbangan atau
angka timbangan.

V. UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai