Anda di halaman 1dari 12

EMPIEMA

Pembimbing : dr Tarmizi Sp. B, FINACS

Disusun oleh :
Indri Puji Lestari 18360091
DEFINISI
Empiema didefinisikan oleh penampilannya; cairan
sangat buram (opaq), kuning keputihan, cairan kental
yang merupakan hasil dari serum koagulasi protein,
debris seluler dan pengendapan fibrin. Empiema
berkembang terutama akibat tertundanya pengobatan pada
pasien dengan pneumonia dan infeksi pleura progresif dan
jarang dari manajemen klinis yang tidak sesuai.
EPIDEMOLOGI
Empiema dapat mengenai semua kelompok usia, jenis kelamin
dan etnis dan lebih dari 65.000 pasien menderita infeksi pleura
setiap tahun di Inggris dan Amerika Serikat, dengan perkiraan
biaya rumah sakit sekitar 500 juta USD
Kejadian secara keseluruhan infeksi pleura meningkat. juga diakui
bahwa infeksi pleura paling sering terjadi pada anak-anak dan
populasi tua
Angka kematian dari empiema tinggi dan berkisar antara 6% –
24%
Efusi parapneumonia dibagi menjadi 3 fase :

١. Fase eksudatif cairan steril


2. Fase fibropurulen cairan infeksi
3. Fase organisasi cairan berwarna keruh
KARAKTERISTIK CAIRAN
PLEURA
fase Cairan leukosit LDH PH Glukosa Dinding pleura
pleura
Eksudatif Eksudat < 1000 < 500 > 7,3 - Tipis, elastis

Fibropurulen Keruh > 5000 > 1000 < 7,1 + Tipis, tidak
elastis

Organisasi Keruh, sukar Bervariasi Bervariasi < 7,1 -/+ Tebal, kaku
di dapat
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Bakterial
Infeksi Pleura yang didapat di komunitas
Infeksi pleura yang didapat di rumah sakit
Tuberkulosis (TB)
Jamur
pneumonia
GEJALA KLINIS
Infeksi pneumonia aerob akan muncul dengan gejala demam akut,
nyeri dada pleuritik terlokalisasi, produksi dahak dan leukositosis.
Infeksi anaerob cenderung menyebabkan klinis yang lebih buruk,
subfebris dan adanya gejala sistemik, seperti penurunan nafsu
makan dan berat badan
Gejala pneumonia yang melibatkan PPE atau empiema (yakni
demam, malaise, batuk, dyspnea, dan nyeri dada pleuritik)
DIAGNOSIS
Darah
Kultur darah dan PCR pneumokokus dilakukan dengan darah EDTA harus
diperiksakan pada semua anak dengan empiema
Foto thoraks (CXR)
Thoracic Ultrasound (TUS)
Computed Tomography
MRI
Aspirasi
Bakteriologi
Bronkoskopi
PENATALAKSANAAN
Terapi Antibiotik
Antibiotik harus diberikan kepada semua pasien dengan infeksi pleura dan jika
mungkin harus didasarkan pada kultur cairan pleura dan uji sensitivitas.
Drainase Cairan Pleura
Fibrinolitik Intrapleura
Pembedahan
Banyak teknik bedah telah digunakan dalam pengobatan empiema termasuk
debridemen melalui VATS (video-assisted thoracic surgery), dekortikasi,
thoracoplasty, dan thoracostomy terbuka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai