Pleura
Viseralis parietalis
Histologis
Terdiri dari sel mesotelial, jaringan
ikat, pembuluh darah kapiler dan
pembuluh getah bening
Efusi pleura
CT SCAN
Torakosentesis
Biopsi
Bronkoskopi
Rontgen Thorax
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pungsi percobaan → cairan +/-
Analisa cairan pleura →
eksudat/transudat
Sitologi cairan pleura → etiologi
Kultur dan sensitiviti kuman banal
BTA langsung cairan pleura
ADA cairan pleura
Chylomicron, TG → Chylothorax
Jenis Cairan Pleura
Makroskopis
Serous
Sero-
hemorragis
Hemorragis
Sero-
purulen
Purulen
JENIS CAIRAN PLEURA
Mikroskopis
Transuda
t Kriteria
Light
Eksudat
Kriteria Light
Eksudat
Protein cairan pleura : protein serum > 0,5
LDH cairan pleura : LDH serum > 0,6
LDH cairan pleura > 2/3 batas atas LDH
serum normal
Temuan eksudat: pemeriksaan lanjutan
(glukosa, hitung jenis, mikrobiologi, sitologi)
Algorithm
for
evaluation
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
PENDAHULUAN
Infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri akibat
proliferasi suatu organisme
Epidemologi klinik melaporkan hampir 25 – 35 % semua perempuan dewasa
pernah mengalami infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih dibedakan atas infeksi saluran kemih atas (seperti
pielonefritis) dan infeksi saluran kemih bawah (seperti sistitis atau uretritis)
Sistitis akut (infeksi vesika urinaria) dan pielonefritis (infeksi pelvis dan interstisium
ginjal) adalah infeksi yang paling berperan dalam menimbulkan morbiditas
Penyebab utama infeksi saluran kemih adalah eschericia coli (sekitar 85%)
Definisi
Infeksi Saluran Kemih (ISK)=infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri
akibat proliferasi suatu organisme
Infeksi berulang
ISK atas
• Pielonefritis akut (PNA)
• Pielonefritis kronik (PNK)
Etiologi
Patogenesis
• Asending
• Hematogen
Mikroorganisme • Limfogen
memasuki saluran • Langsung dari organ
sekitar yang
kemih melalui 4 sebelumnya sudah
cara, yaitu : terinfeksi atau eksogen
sebagai akibat dari
pemakaian instrumen.
Hematogen
Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
rendah karena menderita sesuatu pnyakit kronis atau pada pasien yang
mendapatkan pengobatan imunosupresif.
Penyebaran hematogen bisa juga timbul akibat adanya fokus infeksi di tempat
lain. Misalnya infeksi Staphilococcus Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat
penyebaran hematogen dari fokus infeksi di tulang, kulit, endotel, atau tempat
lain.
Faktor host
Faktor agent
(mikroorganisme)
Diagnosis
Gambaran klinis
• Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari
tanpa gejala hingga menunjukkan gejala yang sangat berat. Gejala
yang sering timbul ialah disuria, polakisuria, dan terdesak kencing
yang biasanya terjadi bersamaan, disertai nyeri suprapubik dan
daerah pelvis
• Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa nyeri supra
pubik, disuria, frekuensi, hematuri, dan urgensi
• Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan gejala demam, kram, nyeri
punggung, muntah
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Urinalisis
• Eritrosit
• Piuria
• Bakteriologis
• Mikroskopis
• Tes Plat – celup (Dip - slide)
Radiologi
Bila infeksi menetap disertai kelainan urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi konvensional selama 5 – 10 hari.
Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semua gejala hilang dan tanpa leukosuria
Disertai faktor predisposisi, terapi antimikroba yang intenssif diikuti dengan koreksis faktor resiko.
Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat dilakukan adalah asupan cairan yang bayak, cuci setlela melakukan
senggama diikuti dengan terpi antimikroba dosis tunggal (misal trimetroprim 200 mg)
Trimetroprim –
sulfametoksazol dosi rendah
(40 – 200 mg) tiga kali
seminggu setiap malam,
flurokuinolon dosis rendah,
nitrofurantoin makrokristal
100 mg tiap malam.
Komplikasi
Komplikas Nutritional
Hipovolemia
i deficits
Edema
anasarka