1) Gejala klinik.
2) Pemeriksaan fisik.
3) Radiologis.
4) Torakosentesis.
5) Analisa cairan, (makroskopis, mikroskopis, kimia,
sitologis).
6) Biopsi pleura.
7) Tuberkulin test.
8) Bronkoskopi,
9) Torakoskopi
EFUSI PLEURA
GEJALA KLINIK
Asimtomatis.
PEMERIKSAAN FISIK
Gerakan dinding dada simetris / asimetris,
fremitus suara melemah, perkusi redup / beda,
deviasi kontralateral, auskultasi vesikuler melemah
/ hilang.
EFUSI PLEURA
RADIOLOGIS
Nilainya tinggi, etiologi (-).
Perselubungan sedikit (100 – 300 ml).
Kondisi tertentu buat posisi lateral dekubitus .
TORAKOSENTESIS
Sebagai diagnostik dan terapeutik.
EKSUDAT TRANSUDAT
1. UJI Rivalta Positip Negatip
2. Protein > 3 gr % < 3 gr %
3. Berat jenis > 1,016 < 1,016
4. LDH. > 200 IU < 200 IU
5. LDH EP/Plasma > 0,6 < 0,6
6. Leukosit > 1000 < 1000
7. PH. < 7,3 > 7,3
8. Glukosa. < plasma < Plasma
9. Alkali fosfatase > 75 U < 75 U
10. Protein EP / Plasma > 0,5 < 0,5
EFUSI PLEURA
EKSUDAT TRANSUDAT
TB Paru Gagal jantung
Tumor Sindroma nefrotik
pneumonia Sirrosis
Trauma Sindroma Meig’s
Penyakit Kollagen Hidronefrosis
Asbestosis Dialise peritoneal
Uremia
Radiasi
Sarkoidosis
Emboli paru, dll
EFUSI PLEURA
1. Serous Tuberkulosa
2. Keruh kuning. Infeksi non TB
3. Keruh susu. Empiema
4. Kiliformis . Kilotoraks
5. Keruh hijau. RH arteritis.
6. Kental. Mesotelioma
7. Coklat susu. HPS (abses hati)
8. Hemorhagis. Ca, trauma. Infark paru, infeksi
9. Bau busuk. anaerobik.
EFUSI PLEURA
MIKROSKOPIS
NORMAL SEL 1500 – 2500 / CC
LEUKOSIT > 2500/CC : > pmn : INFEKSI PYOGENIK.
ANALISA KIMIA
EVALUASI PERUBAHAN PH :
PH < 7,3 ; eksudat
PH < 6,6 kemungkinan fistel esofagus (+).
EFUSI PLEURA
BIOPSI PLEURA
Biopsi membuta : jarum Abram, Cope dan Vim Silverman.
Torakoskopi : Jocobus (1910)
Biopsi terbuka
TUBERKULIN TES
Masih diperlukan, TBC.
PENATALAKSANAAN
Tergantung 2 aspek :
Penyakit yang mendasarinya
Pengobatan lokal antara lain :
Punksi pleura, < 1 liter
Pasang salir sekat air (WSD= water sealed drainage)
Pleurodesis (bleomisin 30 – 60 mg / 50 – 100 ml, talk
sterill 3 – 6 gram, tetrasiklin 35 mgr / Kg BB.
Pirau pleuroperitoneum
Pleurektomi dan dekortikasi
Radioterapi.
EFUSI PLEURA
KESIMPULAN
Tergantung 2 aspek :
Efusi pleura merupakan penyakit yang dapat disebabkan
intra dan ekstra pulmonal.
Foto dada merupakan pemeriksaan yang nilainya tinggi
dalam mendiagnosa EP.
Masalah besar adalah efusi pleura ganas; asal tumor, jenis
tumor, mengatasi keluhan dan pengobatan tumor primer.
Pengobatan terutama secara kausal dan menanggulangi
keluhan yang terjadi.
PNEUMOTORAKS
DEFINISI: adanya udara dalam rongga pleura
KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI
1. Menurut Terjadinya Pneumotorak
> PNEMOTORAKS SPONTAN: terjadi tiba-tiba tanpa adanya
suatu trauma.
• Pneumotorak spontan primer: tanpa didasari adanya penyakit
paru
• Pneumotorak spontan sekunder: didasari penyakit paru
seperti tuberkulosis, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif
Kronis), asma bronkial, pneumoni, tumor paru dan
sebagainya.
PNEUMOTORAKS
Pneumotoraks traumatika: akibat trauma
Pneumotoraks iatrogenik: akibat tindakan medis
Asma
Fibrosis kistik
Tuberkulosis paru.
MANIFESTASI KLINIK
Pnemotoraks bisa asimtomatik, tergantung dari luasnya lesi.
Keluhan subjektif yang paling sering adalah :
Nyeri dada pada sisi paru yang terkena.
Sesak napas
Batuk
Pada pemeriksaan fisik dijumpai :
Simetris/asimetris
Fremitus suara melemah sampai hilang.
Perkusi hipersonor
Infark miokard
Emboli paru
Pneumonia
Bula raksasa
Abses paru
Lipatan kulit.
Penatalaksanaan
A. Observasi
Pnemotoraks < 20 % volume hemitorak.
Udara diserap 1,25% perhari
Bed rest, hindari kerja fisik.
Pemberian oksigen meningkatkan kecepatan penyerapan
udara di pleura 4 kali.
B. Aspirasi
Pnemotoraks < 20 % hemitorak, PPOK
Volume > 20 %, needle no 16, stopcock, spuit 60 cc, sela
iga ke 2 di garis midklavikula, linea aksiloris anterior /
posterior.
Setelah 4 jam diobservasi, foto dada jika paru
mengembang, observasi 2 jam lagi.
Bila di aspirasi tidak ada tahanan pada spuit berarti paru
kolaps, perlu pasang pipa dada (=WSD= water sealed
drainage).
C. Pipa dada (=chest tube=WSD= water sealed
drainage)
Aspirasi gagal
Lokasi pada garis mid aksilaris anterior / posterior atau
sela iga 2 garis midklavikula
Anastesi lokal, pipa 20 – 28 FR dihubungkan dengan mesin
WSD (low pressure continuous suction). Sebaiknya pipa 2
cm didalam permukaan air.
Rata-rata paru mengembang didalam 4 hari, tekanan
rongga pleura negatif, pipa dijepit selama 2 jam dan
lakukan foto toraks, kalau paru mengembang pipa di klem
2 hari. Kemudian pipa dada dicabut.
Jika setelah 5 hari paru tetap tidak mengembang. Perlu
dilakukan tindakan yang invasif : bronsoscopi,torakoskopi
atau torakotomi.
D. Pleurodesis
> Memasukkan bahan/ material kerongga pleura
agar timbul inflamasi atau pleuritis yang steril
sehingga terjadi perlekatan pleura visceralis dan
parietalis.
Mencegah kembali pnemotoraks.
Indikasi Torakoskopi
5 hari setelah pasang pipa, paru tidak mengembang.
Fistel bronkopleura yang menetap.
Terjadi pnemotoraks setelah pleurodesis.
Pekerjaan pasien (pilot, penyelam)
F. Torakotomi terbuka.
VIII. KESIMPULAN
Diagnosa tidak sulit, pahami penyakit yang mendasarinya.
Gejala klinik pemeriksaan fisik mirip penyakit lain (MCI,
Infark paru)
Penatalaksanaan, observasi yang cermat evaluasi sesak nafas
dan sakit dada, pasang WSD dan langkah – langkah
selanjutnya.
Pneumotoraks Dextra
Pneumotoraks Dextra
Hidropneumotoraks
EMPIEMA
DEFINISI
Adalah adanya nanah didalam rongga pleura.
Penyakit-penyakit atau keadaan yang berhubungan dengan
Empiema adalah:
Infeksi paru
Trauma dada
Pneumotorak
Perforasi esofagus
Torakosentesis
dll
EMPIEMA
Ada tiga stadium:
1. Stadium eksudatif: terjadi pembentukan cairan pleura yang
steril secara cepat akibat peningkatan permeabilitas.
2. Stadium Fibropurulen: ditandai oleh penumpukan cairan
pleura dalam jumlah besar dengan leukosit PMN, bakteri
dan debris. Dilanjutkan dengan pembentukan fibrin yang
menyelimuti kedua pleura.
3. Stadium organisasi: terjadi pembentukan membran yang
disebut pleural peel dimana pleura menjadi sangat tebal.
DIAGNOSA
Pemeriksaan cairan pleura:
Fisik: warna, kekentalan, dan bau.
Mikrobiologi
PENATALAKSANAAN
Aspirasi
Drainase dengan WSD bila pus cukup banyak.
Pemberian antibiotik sistemik.
Antibiotik intra pleural
Intra pleural trombolitik.
Torakoskopi: untuk melepaskan perlengketan.
Dekortikasi.
Open drainage
HEMOTORAKS
DEFINISI
Adanya darah dalam rongga pleura (hematokrit cairan dalam pleura
> 50% hematokrit darah)
PENYEBAB:
Trauma dada baik tajam maupun tumpul (kebanyakan).
Iatrogenik
Metastatic malignant pleural disease.
Pemberian anti koagulan.
Katamenial hemotoraks.
PENGOBATAN
Pasang WSD segera.
Torakotomi segera, bila perdarahan >200 cc/jam & belum
berkurang.
HEMOTORAKS
• Komplikasi:
> retensi gumpalan darah organisasi
> infeksi pleura empiema
> efusi pleura
> fibrotoraks
KILOTORAKS
DEFINISI
Adalah adanya cairan kilous dalam rongga pleura akibat ruptur duktus
torakikus.
PENYEBAB
Lymfoma
Trauma bedah: bedah jantung, bedah esofagus, dll.
Kongenital
Trombosis vena kava superior