Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN

WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN


PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sehat merupakan suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang
tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan juga merupakan salah satu faktor
penentu kualitas kehidupan seseorang. Oleh karena itu pemeliharaan kesehatan merupakan
hal yang setiap masyarakat butuhkan. Namun nyatanya pemeliharaan tersebut tidaklah
mudah. Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain. Oleh karena itu mulai dari keturunan,
lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan yang merupakan faktor penentu status
kesehatan seseorang. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila keempat faktor
tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Keberhasilan pembangunan
kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia
Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggung
jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan jenjang pertama.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan unit pelaksana teknis dinas yang selanjutnya
disebut UPTD, yakni unit organisasi dilingkungan dinas kota yang melakukan tugas teknis
operasional. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan
strata pertama.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan pusat
pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah kerja dalam bentuk
usaha-usaha kegiatan pokok.
1
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Puskesmas dalam hal ini berperan penting dalam membantu masyarakat


menciptakan lingkungan yang sehat dengan cara melakukan pencegahan terhadap penyakit
yang disebabkan oleh kurang baiknya atau bersihnya lingkungan. Beberapa faktor resiko
terjadinya penyakit akibat masalah lingkungan adalah polusi udara di lingkungan rumah
seperti asap dapur, asap rokok, kelembaban di ruang rumah dan ada juga faktor dari luar
lingkungan rumah seperti pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan, asap pabrik, gas
buangan dari sarana transportasi dan lain-lain.
Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh masalah tersebut adalah ISPA. ISPA
menjadi salah satu penyakit tersering yang diakibatkan oleh masalah kesehatan lingkungan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa kondisi perumahan yang tidak sehat
berhubungan dengan kejadian penyakit. Keman (2005) menyatakan bahwa berdasar Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut
(ISPA) dan tuberkulosis erat kaitannya dengan kondisi sanitasi perumahan yang tidak sehat.
Yusup dan Sulistyorini (2005) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
sanitasi fisik rumah dengan kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada
masyarakat. Sanitasi rumah secara fisik yang memiliki hubungan dengan kejadian ISPA
pada masyarakat meliputi kepadatan penghuni, ventilasi dan penerangan alami. Bila
stagnasi peningkatan ini terus berlanjut, diprediksikan persentase rumah sehat di Propinsi
Sumatera Utara tidak akan mampu mencapai target 80% pada tahun 2010.
Kontrol terhadap penyakit tersebut sesungguhnya telah lama diupayakan oleh
pemerintah Indonesia, dalam hal ini termasuk melalui puskesmas. Namun akibat masih
banyaknya kelemahan baik dari segi dana, program, kualitas maupun kuantitas sumber daya,
serta masyarakat, masih banyak masalah kesehatan lingkungan yang dapat ditemui,
khususnya di daerah pinggir kota.
Dalam rangka membentuk petugas kesehatan yang tidak hanya piawai dalam bidang
kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan promotif, Fakultas
Kedokteran Universitas HKBP Nommensen menyelenggarakan kegiatan Kepaniteraan
Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran
Pencegahan/Ilmu Kedokteran Komunitas. Dalam hal ini, program KKS dimulai di
Puskesmas Medan Labuhan.

2
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk melakukan analisa gambaran umum masyarakat Puskesmas Medan Labuhan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Untuk melakukan analisis lingkungan umum di Puskesmas Kecamatan Medan
Labuhan
2. Untuk melakukan analisis pola penyakit di Puskesmas Kecamatan Medan Labuhan
3. Untuk melakukan analisis organisasi puskesmas di Puskesmas Kecamatan Medan
Labuhan
4. Untuk melakukan analisis keputusan organisasi di Puskesmas Kecamatan Medan
Labuhan
5. Untuk melakukan analisis pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Medan
Labuhan
6. Untuk melakukan analisis finasial di Puskesmas Kecamatan Medan Labuhan
7. Untuk melakukan analisis sumber daya manusia di Puskesmas Kecamatan Medan
Labuhan
8. Untuk merumuskan masalah dan merumuskan rekomendasi atas masalah yang
ditemukan di Puskesmas Kecamatan Medan Labuhan.

1.3. Prosedur Kerja


Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan mulai tanggal
20 Agustus s/d 13 September 2018 di Puskesmas Medan Labuhan Jalan Hamparan Perak
Link VII Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, meliputi kegiatan-kegiatan :
1. Tugas rutin; membantu melakukan pelayanan kesehatan di Poli Umum, Poli Lansia,
Pojok DOTS, Penyediaan Obat dan Administrasi.
2. Tugas khusus; melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut berperan serta
dalam pelayan kesehatan di luar Puskesmas meliputi imunisasi di sekolah dan Posyandu,
penyuluhan kesehatan dan kegiatan UKS di SD, SMP, SMA, posbindu, perkesmas,
keluarga binaan serta penjaringan di sekolah dan promosi kesehatan.
3. Mini survey dan analisis Puskesmas

3
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 2
ANALISIS LINGKUNGAN UMUM

2.1. Data Umum Puskesmas Medan Labuhan


2.1.1. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Medan Labuhan terletak di Jalan Hamparan Perak Link.VII Kel.
Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kotamadya Medan, Propinsi Sumatera Utara.
Dengan letak geografis:
a. Sebelah Utara : dengan tanah parit / Jalan Hamparan perak
b. Sebelah Selatan : dengan Tembok / Kejari Labuhan Deli
c. Sebelah Timur : dengan Tembok / Jalan Kejaksaan
d. Sebelah Barat : dengan Tanah Almarhum Muhammad Mardi.

2.2. Wilayah Kerja Puskesmas


Dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Medan Labuhan mempunyai wilayah
kerja kecamatan Medan Labuhan, yaitu:
a. Kelurahan Martubung
b. Kelurahan Sei Mati
Dengan jumlah 25 lingkungan.Pada wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan
terdapat Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Sei Mati.

2.3. Data Wilayah / Data Geografis


Luas wilayah : 1024 Ha
Jumlah Kelurahan : 2 Kelurahan
Jumlah Lingkungan : 25 Lingkungan
Jumlah KK : 8.213 Jiwa
Jumlah Penduduk : 32.468 Jiwa

2.4. Data Kependudukan/ Data Demografi


Kecamatan Medan Labuhan terdiri dari 2 kelurahan dengan penduduk 32.468 jiwa
dengan 8.213 kepala Keluarga dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 16.447 jiwa
dan perempuan sebanyak 16.021 jiwa

4
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 2.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja


Puskesmas Medan Labuhan Tahun 2018.

No. Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah


1. Martubung 8.952 8.267 17.219
2. Sei Mati 7.495 7.754 15.249
TOTAL 16.447 16.021 32.468

Tabel 2.2. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan,


Kecamatan Medan Labuhan, Tahun 2018
No. Kelurahan Jumlah Penduduk
1. Martubung 17.219
2. Sei Mati 15.249
TOTAL 32.468

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak terdapat pada
Kelurahan Martubung yaitu sebanyak 17.219 orang dimana jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dari perempuan.

Gambar 2.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan

5
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 2.3. Data Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Wilayah Kerja


Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2018

Martubung
No Keterangan
Sei Mati

1 Buruh 4.412

2 Swasta 4.393

3 Pedagang 4.375

4 Wiraswasta 88

5 PNS 286

6 Pensiunan 73

7 TNI/POLRI 74

8 Petani 410

9 Nelayan 4015

10 Dll 6.485

Jumlah 24.611

Dari tabel 2.3. dapat dilihat bahwa pekerjaan terbanyak penduduk di Puskesmas Medan
Labuhan adalah buruh yaitu sebanyak 4.412 orang.

6
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 2.4. Data Sasaran Bayi, Balita, Bumil, Bulin, Bufas, Buteki di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Labuhan, Kecamatan Labuhan, Januari s/d Juli Tahun 2018
No Kriteria Jumlah (Jiwa)
1. Bayi 571
2 Balita 2838
3 Bumil 627
4 Buteki 648

Dari tabel 2.4. di atas didapati bahwa penduduk yang paling banyak golongan Balita yaitu
sebanyak 2.838 jiwa.

Tabel 2.5. Sasaran dan Target KIA si Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Kecamatan Labuhan Tahun 2018

SASARAN & TARGET KIA TAHUN 2018

Jumlah Penduduk 32.268

Kelurahan Martubung 17.219

Kelurahan Sei Mati 15.249

Sasaran untuk Kelurahan Sei Mati

1. Bumil 291

2. Bulin 278

3. Bayi 263

4. Bufas Bulin

7
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Sasaram untuk Kelurahan Martubung

1. Bumil 329

2. Bulin 314

3. Bayi 296

4. Bufas Bumil

Sasaran untuk Keseluruhan

1. Bumil 620

2. Bulin 592

3. Bayi 559

4. Bufas Bulin

8
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 3
ANALISIS POLA PENYAKIT

Tabel 3.1. 10 Penyakit terbesar Tahun 2018


No Penyakit Jumlah
1. ISPA 2.563
2. Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan 511
3. Gatritis 360
4. Hipertensi 418
5. Dispepsia 339
6. Diare 290
7. Diabetes Melitus 286
8. Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Pengikat 207
9. Penyakit Pulpa dan Jaringan periapikal 113
10. Ginggivitis dan Penyakit Periodontal 108
TOTAL 5.195

Dari Tabel 3.1. diatas di peroleh jumlah terbanyak pasien datang berobat ke Puskesmas
Medan Labuhan dengan kasus ISPA sebanyak 2.563 orang dan disusul dengan Penyakit
Kulit dan Jaringan Subkutan yaitu 511 orang.

Tabel 3.2. Penyakit Berbasis Imunisasi Juli 2018


No. Nama Penyakit Jumlah
1. Campak 0

Dari Tabel 3.2. diatas tidak terdapatnya pasien datang berobat dengan kasus penyakit yang
berbasis imunisasi ke Puskesmas Medan Labuhan.

9
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 3.3. Penyakit Menular Juli 2018


No. Nama Penyakit Jumlah
1. ISPA 375
2 Konjungtivitis 67
3 Penyakit Kulit Karena Jamur 18
4 Penyakit Kulit Karena Infeksi 8
5 TB Paru 2

Dari tabel 3.3. diatas didapatkan kasus terbanyak untuk penyakit menular yang datang ke
Puskesmas Medan Labuhan periode Juli 2018 yaitu kasus ISPA dengan jumlah 375 orang.

Tabel 3.4. Penyakit Tidak Menular Juli 2018


No. Nama Penyakit Jumlah
1. Hipertensi 108
2. Penyakit Kulit Alergi 76
3. Dispepsia 46
4. DM 42
5. Gastritis 40
6. Diare 36
7. Penyakit pada Sistem Otot dan Jaringan Pengikat 28
8. Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 21
9. Ginggivitis dan penyakit periodontal 18
10. Infeksi Telinga 10
11. Asma 9
12. Hiperkolestrol 9
13. Hiperemesis 6
14. ISK 4

Tabel di atas memperlihatkan pola penyakit yang dijumpai di Puskesmas Medan Labuhan.
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa penyakit tidak menular terbesar yang ditemui di Puskesmas
Medan Labuhan pada Juli 2018 didominasi oleh Hipertensi (108 orang), disusul oleh
penyakit kulit alergi (76 orang).

10
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 4
ANALISIS ORGANISASI PUSKESMAS

Visi, Misi, dan Motto dari Puskesmas Medan Labuhan adalah sebagai berikut:
4.1. Visi Puskesmas
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
4.2. Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
4.3. Motto Puskesmas
Medan Sehat, Harapan Kita Bersama.
4.4. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur organisasi merupakan gambaran secara skematis tentang tata hubungan
tugas atau kerjasama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai
tujuannya. Dengan adanya struktur organisasi, diharapkan tercapainya suatu kondisi yang
baik disetiap bagian dalam organisasi tersebut, sehingga tercapai dengan baik tujuan yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu struktur organisasi yang digunakan harus sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan institusi agar mendapat sumber daya yang optimal.
Dengan adanya struktur organisasi, setiap tugas dan tanggung jawab dapat
dilaksanakan dan diselesaikan oleh setiap bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
Sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Tugas dan Fungsi :
1. Kepala Puskesmas
a. Sebagai pemimpin
b. Sebagai tenaga ahli
c. Mengoreksi program
2. Urusan Tata Usaha
a. Melaksanakan administrasi
b. Pengurusan supporting (kepegawaian)
c. Perlengkapan
11
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

d. Keuangan
3. Staf Puskesmas
Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang/program kerja.

Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan


Januari s/d September 2018

12
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 5
ANALISIS KEPUTUSAN ORGANISASI

Puskesmas Medan Labuhan melaksanakan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, dengan


cukup baik. Dimana perencanaan yang sudah dibuat disusun rapi dan dilakukan secara berkala.
Puskesmas ini menganut sistem POACE dalam melakukan segala program kerja. Hal ini dapat
dilihat sebagai berikut ini :
a. Planning
Perencanaan dilakukan 2 kali dalam 1 tahun atau yang lebih dikenal dengan minilok lintas
sektoral dengan cara memanggil jejaring puskesmas kemudian bersama memaparkan rencana
yang akan dikerjakan di kemudian hari. Minilok di Puskesmas Medan Labuhan berjalan dengan
rutin dan diikuti dengan unsur MUSPIKA serta terjadwal dengan baik.
Minilog bulanan juga dilakukan 1 kali dalam sebulan yang yang dipimpin oleh kepala
puskesmas dan diikuti oleh seluruh pemegang program dipuskesmas Medan labuhan
b. Organizing
Pemegang program melakukan tugas pokok dan pengembangan melalui upaya-upaya baik
yang tampak secara langsung ataupun tidak, seperti yang tertera pada POA kepaniteraan klinik
dimana hampir setiap hari pemegang program turun lapangan agar pencapaian melebihi target
sehinggga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas ini.

c. Actuating
Hal ini dapat dilihat dari puskesmas ini membuat sebuah laporan tahunan, laporan tahunan
selalu dibahas setiap dilakukan minilok sehingga hal tersebut menjadi pedoman dalam
melakukan perencanaan kegiatan selanjutnya.
d. Controlling
Kepala puskesmas dinilai kurang baik dalam hal mengontrol setiap program yang
dijalankan di puskesmas ini, terlihat dari kepala puskesmas tidak pernah turun ke lapangan
bersama pemegang program. Dengan alasan ada kegiatan di dinas kesehatan Kota Medan.
e. Evaluating
Mengenai evaluasi program kerja, kepala puskesmas dinilai baik mengayomi anggotanya
dari masing-masing program puskesmas untuk mengevaluasi hasil program kerja dan
pencapaian target dari masing-masing program.

13
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tipe Kepemimpinan Kepala Puskesmas


Tipe kepemimpinan yang terlihat di Puskesmas Medan Labuhan ini bersifat demokratik, hal
ini terlihat dari pemikiran kepala puskemas yang sangat terbuka dengan saran dan mencoba
menggabungkan semua ide menjadi sesuatu yang lebih baik lagi.

14
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 6
ANALISIS PELAYANAN KESEHATAN

6.1. Program Esensial dan Program Pengembangan Puskesmas


Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai
wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
Fungsi Puskesmas adalah menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga serta memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
6.1.1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
Upaya kesehatan masyarakat esensial yang dilaksanakan oleh Puskesmas Medan
Labuhan meliputi:
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
6.1.2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas
Medan Labuhan meliputi:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olahraga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisiona

15
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

j. Upaya Kesehatan Penunjang terdiri dari: Laboratorium Sederhana


6.2. Program Prioritas Puskesmas
6.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan:
a. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku hidup
sehat.
b. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan,
ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.
Sasaran:
a. Tatanan rumah tangga.
b. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren.
c. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain).
d. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat hiburan,
restoran dan lain-lain.
e. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain).
Kegiatan:
a. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi
keluarga, KB, imunisasi, posyandu dan sebagainya bertempat di:
1. Balai Kelurahan dan Kecamatan
2. Sekolah SD, SMP, SMA
3. Rumah Ibadah (tidak terlaksana)
4. Posyandu
b. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet dan brosur.
c. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain berupa gotong
royong dan olahraga (tidak terlaksana)
d. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun di lapangan yaitu:
mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan
keterangan penyuluhan terhadap :
1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
2. Hygiene dan sanitasi lingkungan.
3. Perbaikan gizi.
4. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah (kegiatan PIS-PK)
5. Tanaman obat keluarga. (Tanaman obat keluarga dikerjakan langsung oleh kader
Toga yaitu petugas bahtera yang bertugas untuk pembudidayaan obat tradisional di
16
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

setiap kelurahan. Tanaman yang ditanam seperti jahe, kunyit, dan lain-lain.)
Tabel 6.1. Penyuluhan Kelompok di Puskesmas Medan Labuhan

NO KEGIATAN/MATERI TEMPAT Frek* KET


Peningkatan kapasitas kader dalam
1 Puskesmas 4x Kader Posyandu
rangka PIN MR
Peningkatan kapasitas kader dalam Puskesmas
2 4x Kader Posyandu
rangka Introduksi Vaksin Baru
3 Peningkatan kapasitas tenaga Puskesmas 1x Nakes : bidan,
kesehatan dalm rangka Introduksi perawat
Vaksin Baru
4 Penyuluhan PHBS pada Murid Sekolah 5x Murid Sekolah
Sekolah
5 Refreshing Kader Puskesmas 8x Kader posyandu
6 Penyuluhan Penyakit TB Kantor Lurah 2x Masyarakat resti
7 Penyuluhan penyakit Hepatitis B Kantor Lurah 5x Ibu hamil
dan HIV/AIDS
8 Penyuluhan Penyakit DBD Lingkungan 1x Kader PSN
9 Penyuluhan KB dan gizi keluarga Kantor Lurah 1x Masyarakat
10 Penyuluhan Keswa dan Napza Kantor Lurah 1x Remaja
11 Demo Sikat gigi massal Sekolah 4x Murid Sekolah

*) Dilaksanakan dalam setahun tetapi tidak berdasarkan rasio per minggu ataupun per bulan.

POSYANDU

Tujuan:
a. Mempercepat penurunan angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) dan anak balita
b. Menurunkan angka kelahiran
c. Meningkatkan Pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
d. Mempercepat penerimaan NKKBS
e. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
f. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan
kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.

17
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Sasaran:
Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur). Menurut
tingkatannya, posyandu dapat dibagi menjadi :
a. Pratama : Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya,
juga terbatas jumlah kadernya.
b. Madya : Kegiatan posyandu strata ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat.
c. Purnama : Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8kali dalam setahun dengan kader
lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat.
d. Mandiri : Kegiatan Posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun jumlah kader
lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan dana sehat telah tersedia untuk lebih dari
50% KK.
1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan Bayi dan Balita
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan dan Pencatatan
5. Meja V : Pengobatan oleh tenaga medis

Tabel 6.2. Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Tahun
2018

Jenis Posyandu
NO Kelurahan Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Sei Mati - - 19 - 19
2 Martubung - - 9 - 9
Jumlah - - 28 - 28

Dari tabel 6.2. diatas, diketahui bahwa jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Medan
Labuhan berjumlah 28 posyandu tingkat purnama.

18
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan


Tujuan:
Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan melalui
kegiatan sanitasi serta pencegahan.

Sasaran:
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
d. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain-lain.
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

Kegiatan:
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
1. Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga.
2. Mendata sarana air minum.
3. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
4. Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.
c. Higiene dan sanitasi lingkungan, berupa pengawasan kesehatan tempat-tempat umum
serta tempat pengolahan dan penyajian. (Program tidak terlaksanan karena tidak ada
tenaga kesehatan yang mengawasi)
d. Melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). (program PSN dilakukan jika
ada kasus DBD baru diwilayah kerja puskesmas Medan Labuhan)

Tabel 6.3. Distribusi Perumahan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas


Medan Labuhan Tahun 2018

Total
No. Kelurahan
Permanen Semi Permanen Non-permanen
1 Martubung 3.997 42 -
2 Sei Mati 2.354 76 -
Jumlah 6.351 118 -
Dari tabel 6.3.di atas diperoleh data bahwa kontruksi perumahan penduduk di wilayah kerja
Puskesmas Medan Labuhan terbanyak adalah perumahan permanen.

19
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.4. Distribusi Sarana Pembuangan Sampah di Wilayah Kerja Puskesmas


Medan Labuhan Tahun 2018

Target Pencapaian
Sarana
No. Pembuangan
Sampah Jumlah % Jumlah %

1. TPS 5 100 5 100


2. TPA - - - -

Dari tabel 6.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa, di wilayah kerja Puskesmas Medan
Labuhan (Kelurahan Sei Mati dan Kelurahan Martubung) memiliki TPS (100%).

Tabel 6.5. Distribusi Penyediaan Air Bersih dan Jamban di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Labuhan Tahun 2018
Sumber Air Bersih Jamban

No. Kelurahan
Sumber Jumlah
PAM Terbuka Tertutup Total
Galian

1. Martubung 3.105 776 3.881


829 5.191 6.020
2. Sei Mati 2.070 518 2.588

Dari tabel 6.5. diatas, dapat disimpulkan bahwa: Di Kelurahan Martubung dan Sei Mati,
sumber penyediaan air bersih terbanyak adalah PAM, masing-masing sejumlah 3.881 dan
2.588. Di Kecamatan Medan Labuhan, penggunaan jamban tertutup oleh warga adalah
sebesar 5.191 dari total 6.020 jamban yang ada.

6.2.3. Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana


a Pengertian Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak usia pra-sekolah yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas, dalam rangka meningkatkan kesehatan serta
kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Tujuan:
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu: timbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta
vitamin A.
20
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara,
ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di
Puskesmas.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok Pembina Kesehatan Ibu dan Anak).
7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon pengantin.

Sasaran:
Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita serta anak usia prasekolah.

Kegiatan:
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pertolongan persalinan di luar Puskesmas.
3. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak. (Pemeriksaan yang dilakukan adalah konsultasi
tentang gizi, penimbangan BB dan pengukuran TB)
4. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
5. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
dengan pemberian cairan peroral.
6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
7. Bimbingan kesehatan jiwa anak. (Program tidak berjalan)
8. Menjalankan kunjungan rumah.
9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
10. Pelayanan Keluarga Berencana (KB).

21
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.6. Laporan Kesehatan Ibu dan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Labuhan Periode Januari s/d Juli 2018
Jenis Kegiatan
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jlh
KIA
1. K1 53 49 49 51 49 50 50 351
2. K4 48 47 46 48 46 47 46 328

3. Kunjungan Neonatus 47 43 44 48 42 47 42 313


4. Persalinan Oleh Tenaga
47 43 44 48 42 47 42 313
Kesehatan

5. BBLR 1 0 0 0 0 0 0 1

Dari tabel 6.6. diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kunjungan K1 dan K4 di Puskesmas
Medan Labuhan pada periode Januari 2018 hingga Juli 2018 berjumlah 351 dan 328
kunjungan. Jumlah kunjungan neonatus sebanyak 313 kunjungan. Persalinan oleh tenaga
kesehatan sebanyak 313 kunjungan. Kasus BBLR berjumlah 1 kasus.

b. Pengertian Keluarga Berencana


Keluarga berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan
Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Sasaran
Pasangan usia subur, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Kegiatan
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu. (dari
hasil wawancara dengan kak Tina sebagai penanggungjawab KB bahwa penyuluhan dan
penerangan tentang KB dipuskesmas Medan Labuhan terlaksana namun saat kami
tanyakan bukti pelaksanaan penyuluhan dan penerangan KB, tidak ada).
2. Memberikan layanan kotrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk Intra Uterine Device
(IUD), pil, kondom, suntikan, kontrasepsi mantap (KONTAP) dan susuk. (Kontrasepsi

22
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

mantap tidak dilakukan dipuskesmas Medan Labuhan)


3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu di
wilayah kerja puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB. (motivasi
dilakukan pada saat pasien datang konsul ke puskesmas)
5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.

Tabel 6.7. Laporan Cakupan KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari 2018 s/d Juli 2018

Jenis Akseptor
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jlh
KB KB

IUD 50 50 50 50 50 50 50 350

Metode KB MOW 0 0 0 0 0 0 0 0
1. Jangka Panjang
(MKJP) MOP 0 0 0 0 0 0 0 0
70 70 70 70 70 70 70 490
Implan

69 69 69 69 70 69 69 484
Kondom

Non Metode Suntik 245 245 245 246 246 245 246 1.718
2. Jangka Panjang
208 210 210 210 215 208 210 1.471
(MKJP) Pil

- - - - - - - -
Obat V

Dari Tabel 6.7. diatas dapat diambil kesimpulan :


1. Penggunaan Jenis KB Non-Metode KB Jangka Panjang (Non-MKJP) lebih besar
daripada jenis KBMKJP
2. Dari jenis KB MKJP, yang menggunakan akseptor KB implan paling banyak yaitu
sebanyak 70 orang sementara dari jenis Non MKJP akseptor KB yang paling banyak
digunakan adalah suntik dengan jumlah sebesar 1717 orang
3. Secara keseluruhan akseptor KB suntik merupakan jenis KB yang paling banyak
digunakan dengan jumlah 246 orang pada bulan April dan Mei.

23
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.2.4. Upaya Perbaikan Gizi


Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan sangatlah
kompleks. Pada hakekatnya, permasalahan gizi di Indonesia timbul sebagai akibat dari
keadaan ekonomi yang kurang serta kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan
yang ada. Penyakit-penyakit yang sering terjadi akibat kurangnya gizi di Indonesia adalah:
defisiensi kalori protein, defisiensi vitamin A dan defisiensi yodium (gondok).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan
Medan Labuhan, yaitu:
a. Mendata jumlah Balita yang ada di Wilayah kerja Puskesmas.
b. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita
c. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A
pada Balita.
d. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu
hamil dan menyusui. (diberikan pada saat datang konsul)
e. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di
Posyandu dan Puskesmas.
f. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah
dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

24
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.8. Laporan Pemberian Kapsul Vitamin A, Tablet Fe dan ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Periode Januari 2018 s/d Juli 2018

Program
No. Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jlh
Kegiatan

Pemberian
1. vitamin A - 91 - - - - - 91
pada Bayi

Pemberian
2. vitamin A - 758 - - - - - 758
pada Balita

Pemberian
3. vitamin A 47 47 46 48 49 42 42 321
pada Bufas

Pemberian
4.
Tablet Fe 51 46 46 48 49 47 46 333
pada Bumil

Pemberian
5. Tablet Fe pada 42 43 46 48 42 47 46 314
bufas

6. Pemberian IMD 0 0 0 0 0 0 0 0

Pemberian ASI
7. - 138 - - - - - 138
Eksklusif

Dari tabel 6.8. diatas dapat disimpulkan bahwa program pemberian kapsul vitamin A,tablet
Fe dan ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan pada periode Januari
2018 hingga Juli 2018 sedang berjalan.

25
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.9. Laporan SKDN di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Periode
Januari 2018 s/d Juli 2018

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

S 2267 1686 1686 1686 1686 1686 1686

K 2267 1686 1686 1686 1686 1686 1686

D 2022 1460 1453 1451 1443 1445 1443

N 1616 1155 1160 1163 1165 1166 1163

N/S 0,71 0,69 0,68 0,69 0,69 0,69 0,68

K/S 1 1 1 1 1 1 1

D/S 88,31 86,60 86,18 86,06 85,59 85,71 85,58

D/K 0,89 0,87 0,86 0,86 0,86 0,86 0,85

N/D 0,80 0,79 0,80 0,80 0,81 0,81 0,80

Keterangan:
S : Semua balita di wilayah kerja puskesmas
K : Semua Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS
D : Semua Balita yang ditimbang di posyandu
N : Semua Balita yang naik timbangannya
N/D : Status Gizi
D/S : Peran serta masyarakat
N/S : Efektivitas kegiatan
D/K : Kesinambungan program
K/S : Cakupan program

Dari tabel 6.9. diatas, dapat dilihat bahwa :


a. Peran serta masyarakat (D/S) dan cakupan program (K/S) sudah tercapai.
b. Program atau kegiatan yang dilakukan sudah efektif dan berjalan baik.
c. Status gizi balita diwilayah Puskesmas Medan Labuhan sudah tercapai.

26
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.10. Laporan Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari s/d Juli 2018

No. Bulan Kel. Martubung Kel. Sei Mati

1 Januari 1 5

2. Februari 1 5

3. Maret 1 4

4. April 2 1

5. Mei 1 2

6. Juni 0 2

7. Juli 0 2

Jumlah 6 21

Dari tabel 4.10. diatas diketahui bahwa diwilayah kerja puskesmas medan labuhan pada
periode januari s/d juli 2018, jumlah kasus gizi buruk yaitu:

a. Kelurahan Martubung sebanyak 6 orang


b. Kelurahan Sei Mati sebanyak 21 orang
6.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yang sudah dilaksanakan
Puskesmas Medan Labuhan:
a. Kegiatan yang dilakukan didalam gedung Puskesmas antara lain:
1. Memberikan pemeriksaan & pengobatan secara aktif kepada penderita penyakit
menular (penderita TBC,IMS/HIV-AIDS)
2. Memberikan penyuluhan tentang penularan dan mewabahnya suatu penyakit
(DBD, Diare, IMS/HIV-AIDS)
3. Melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi
4. Melakukan surveilance terhadap penyakit yang berpotensi wabah (surveilence yang
dilakukan adalah surveilence penyakit difteri)
5. Melakukan rujukan bila perlu.
b. Kegiatan yang dilakukan diluar gedung Puskesmas yaitu :

27
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

1. Mengadakan penyelidikan epidemiologi terhadap suatu penyakit yang berpotensi


wabah (DBD,Diare). (Penyelidikan epidemiologi dilakukan kerumah-rumah dan ke
lingkungan yang mempunyai kasus DBD dan diare)
2. Memberikan penyuluhan disekolah-sekolah dan posyandu tentang penyakit yang
berpotensi wabah.
3. Melaksanakan imunisasi di posyandu dan disekolah
4. Pelacakan kasus TBC baru dan TBC Mangkir
5. Mengadakan PSN Rutin dan Masal dengan gerakan 3M/abatesasi kerumah-rumah,
sekolah, kantor dan TTU rutin setiap hari Jum’at bekerjasama dengan kader dan
masyarakat
6. Melakukan pelacakan kasus DBD ke RS dan Klinik (tidak dilakukan)
7. Koordinasi dengan lintas sektoral untuk mengantisipasi penyakit berpotensi wabah.
(dilakukan setiap lokmin)

28
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.11. Laporan Pencapaian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Medan


Labuhan Periode Januari 2018 s/d Juli 2018

DProgram Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Total Pencapaian
Hb0 40 38 42 42 42 42 54 300 43,08%
a
BCG 40 38 42 42 42 50 52 254 44,48%
r
iDPT-Hb- 40 42 40 46 42 54 54 264 46,23%
Hib I

t
DPT-Hb- 37 40 40 44 40 50 52 251 43,96%
a Hib II
b
eDPT-Hb- 40 38 37 40 41 46 50 242 42,38%
Hib III
l

Polio I 40 38 42 42 42 50 52 40 7,00%
4
Polio II 40 42 40 46 41 54 54 263 46,10%
.
1Polio III 37 40 39 44 41 50 52 251 43,96%
0
Polio IV 40 38 37 40 41 46 51 242 42,38%

Campak 40 40 40 48 44 50 52 262 45,88%

IPV 15 15 24 33 22 13 5 122 21,37%

Jumlah 409 409 423 467 438 505 528 2.651

Dari tabel 4.11 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari bulan januari s/d juli 2018
terdapat 2651 bayi yang mendapatkan imunisasi di wilayah kerja puskesmas medan
labuhan. Pencapaian imunisasi pada bulan juni adalah paling banyak yaitu 71%. Imunisasi
paling banyak diberikan dipuskesmas medan labuhan adalah DPT Hb-Hib I dengan
pencapaian 46,23%.

29
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.12. Laporan Data Bulanan Penderita TB di Wilayah Kerja Puskesmas Medan
Labuhan Periode Januari s/d Juli 2018

No. Jenis Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Jumlah
Penderita 1 4 2 2 2 3 0 14
BTA+

BTA- 2 1 1 1 - 1 6 12
1.
Anak - - - - - - - -

E. Paru - - - - - - - -

2. Sembuh 2 1 1 - 6 4 1 15
3. Angka - - - - - - - -
Konversi

4. Kambuh - - - - - - - -

5. Gagal - - - - - - - -
6. Default - - - - - - - -

7. Suspek 3 4 4 - 2 1 - 24

8. Meninggal - - - - - - - -

9. TB MDR - - - - - - - -

Dari tabel 4.12. diatas dapat diketahui bahwa pada periode Januari hingga Juli 2018 di
wilayah kerja Puskesmas Medan Labuhan terdapat penderita TB paru BTA + 14 penderita
TB paru BTA – 12, 15 pasien yang mengalami sembuh dan 24 suspek penderita TB paru.

30
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.13. Laporan Data Bulanan Penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas
Medan Labuhan Periode Januari 2018 s/d Juli 2018

No Bulan Jumlah Kasus


1. Januari 22
2. Februari 27
3. Maret 27
4. April 56
5. Mei 58
6. Juni 64
7. Juli 36
8. Agustus
Jumlah 290

Dari tabel 6.13 diatas dapat diketahui bahwa jumlah penderita diare pada periode Januari
2018 sampai dengan Agustus 2018 adalah sebanyak 290 orang. Penderita diare terbesar
dijumpai pada bulan Juni yaitu sebesar 64 orang.

6.2.6 Upaya Pengobatan


Upaya pengobatan di Puskesmas Medan Labuhan sudah dilaksanakan yaitu
melakukan pelayanan kesehatan dasar baik fisik maupun mental. Dalam hal ini apabila ada
pasien yang tidak dapat ditanggulangi oleh puskesmas, maka dilakukan rujukan ke rumah
sakit sesuai dengan keadaan penyakit penderita.

Dalam usaha pengobatan, penderita tidaklah hanya diobati secara kuratif saja
melainkan juga dibekali dengan pengetahuan untuk melakukan tindakan preventif terhadap
penyakit. Di Puskesmas Medan Labuhan dilaksanakan pengobatan gratis untuk pengobatan
dasar bagi pasien rawat jalan.

31
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.14. Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Medan
Labuhan Periode Januari s/d Juli 2018

No. Bulan Askes Jamkesmas BPJS Mandiri Jumlah

1. Januari 86 480 225 791

2. Februari 80 356 166 602

3. Maret 102 435 219 756

4. April 107 503 215 825

5. Mei 94 406 245 745

6. Juni 76 314 153 543

7. Juli 115 834 167 1116

Jumlah 662 3328 1390 5380

Dari tabel 6.14. diatas, dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan selama periode Januari
hingga Agutus 2018 adalah sebesar 5.380 jiwa dan terendah dijumpai pada bulan Juni,
yaitu sebesar 543 jiwa. Dengan kunjungan tertinggi dijumpai pada bulan Juli, yaitu
sebesar 1116 jiwa.

32
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.15. Laporan 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Medan Labuhan Periode


Januari s/d Juli 2018

No Penyakit Jumlah

1 ISPA 2.563
Penyakit Kulit dan Jaringan
2 Subkutan 511
3 Gatritis 360
4 Hipertensi 418
5 Dispepsia 339
6 Diare 290
7 Diabetes Melitus 286
Penyakit pada Sistem Otot
8 dan Jaringan Pengikat 207
Penyakit Pulpa dan Jaringan
9 periapikal 113

Ginggivitis dan Penyakit


10
Periodontal 108
TOTAL 5.195

Dari tabel 6.15. dan diagram di atas diperoleh bahwa penyakit yang paling sering
dijumpai di Puskesmas Medan Labuhan adalah Infeksi Saluran Nafas Akut, sebesar
2.563 kasus dan diikuti oleh penyakit kulit dan jaringan subkutan, gastritis dan
hipertensi, masing-masing sebesar 511, 360 dan 418 kasus. Penyakit yang tidak sering
dijumpai adalah penyakit pulpa dan jaringan periapikal serta gingivitis dan penyakit
periodontal, kedua-duanya sebesar 111 dan 108 kasus.

33
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Kegiatan pencatatan dan pelaporan sudah dilaksanakan di Puskesmas Medan
Labuhan yaitu :
a Pencatatan
Register dan administrasi:
1. Buku Ekspedisi
2. Buku Agenda
3. Buku Tamu
4. Buku Setoran Karcis
5. Buku Pencatatan Harian
6. Buku Induk Pasien Umum
7. Buku Induk Pasien Askes
8. Buku Induk Pasien Jamkesmas
9. Buku Nomor dan Nama Pasien
10. Kartu Pasien ( Family Folder)
11. Buku Pencatatan Karcis

Register semua kegiatan


1. Poli Umum
2. Poli Gigi
3. KIA
4. Apotek
b Pelaporan
1. Laporan mingguan untuk penyakit yg berpotensi wabah
2. Laporan bulanan dan POA untuk semua program dan laporan administrasi
keuangan yang dilaporkan setiap tanggal 15 setiap bulannya
3. Laporan mini lokakarya setiap bulannya
4. Laporan tahunan Puskesmas

34
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.3. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas


6.3.1 Upaya Kesehatan Sekolah
Kegiatan UKS di Puskesmas Medan Labuhan:
a. Mendata jumlah murid sekolah.
b. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra/ ekstrakurikuler (dokter kecil/
remaja).
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan,
P2M, imunisasi, P3K, dll.
d. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan dan
tahunan. Sebagian dari sekolah tersebut tidak mempunyai fasilitas UKS dan guru
pembina UKS di bawah pengawasan dan pembinaan tenaga kesehatan dari Puskesmas
Medan Labuhan.

Tabel 6.16. Data Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Periode
Januari s/d Juli 2018

Nama Sekolah TK SD SMP SMA SMK PT

Jumlah 9 20 6 3 0 0

Dari tabel 6.16. diatas dapat diketahui bahwa pada wilayah kerja Puskesmas Medan
Labuhan terdapat 9 TK, 20 SD, 6 SMP dan 3 SMA.

35
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.17. Data Pelatihan UKS di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari s/d Juli 2018

Dijaring Sasaran Pencapaian


No. Program Kegiatan
Jumlah Jumlah % Jumlah %

Penjaringan tingkat SD 1.110 1.116 100 1.110 99,4

1. Penjaringan tingkat SMP 909 909 100 909 100

Penjaringan tingkat SMA 806 829 100 806 97,2

Dokter Kecil - - - - -

Dokter
2. Pelatihan - - - - -
Remaja
Guru UKS 29 29 100 9 31,0
Dari data tabel 4.17 diatas terdapat Penjaringan di sekolah tingkat SD dan SMA belum
mencapai target, yaitu 99,4% dan 97,2% sementara di tingkat SMP telah mencapai target.
Dari 29 sekolah yang ada, hanya 19 yang memiliki guru UKS namun hanya 9 yang terlatih.

6.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga


Kegiatan upaya kesehatan olahraga yang dilakukan di Puskesmas Medan Labuhan
adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran
tubuh dengan berolahraga dan telah berjalan dengan baik. (dilakukan setiap hari jumat, yang
mengikuti olahraga rata-rata adalah lansia)

6.3.3. Upaya Perawatan Kesehatan


Upaya perawatan kesehatan yang dilakukan di puskesmas Medan Labuhan antara lain:
a. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya di
rumah pasien dengan mengikutsertakan masyarakat dan kelompok masyarakat di
sekitarnya. (tidak dilakukan)
b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-
cara penanggulangannya disesuaikan dengan batas kemampuan mereka. (dilakukan
dengan cara penyuluhan)
c. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan
dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya.

36
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.3.4. Upaya Kesehatan Kerja


Pada tahun 2014, Pos UKK telah dibentuk dengan nama Serumpun Deli dengan
jumlah anggota ± 15 orang yang beralamat di jalan K.L Yos Sudarso Km 15 Lingkungan II
Kelurahan Martubung.
a. Kunjungan dilakukan petugas UKK 1 kali dalam sebulan
b. Sampai sekarang Pos UKK berjalan dengan baik.
c. Kesehatan kerja sampai sejauh ini berjalan baik.
d. Penanggungjawab Pos UKK yaitu dr. Anne dan Renti.
e. Pengurus Pos UKK Serumpun Deli yaitu Parida Hanum sebagai ketua dan Zuraida
sebagai sekretaris.
6.3.5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi
beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat
diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan
masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Medan
Labuhan yang dapat dilaksanakan, meliputi:
a Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi.
b Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan
kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa(UKGMD).
c Kegiatan-kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Medan Labuhan
yang dapat dilaksanakan, meliputi:
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan
gigi.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
3. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD)

37
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 4.18. Data Kunjungan Pasien Kesehatan Gigi di Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari s/d Juli 2018

Umum KRT Jamkes Askes KIS BPJS


NO Bulan Jumlah
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
1. Januari 0 10 4 7 23 7 51
2. Februari 0 8 1 4 40 11 64
3. Maret 0 13 1 26 16 16 72
4. April 0 2 1 3 13 5 24
5. Mei 0 15 1 2 49 8 75
6. Juni 0 2 2 2 35 2 43
7. Juli 0 11 2 4 21 14 52
Jumlah 0 61 12 48 197 63 381

Dari data tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa kunjungan pasien gigi terbanyak pada
bulan Mei sebanyak 75 pasien dan terendah pada bulan April sebanyak 24 pasien.

6.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa


Kegiatan upaya kesehatan jiwa yang dilakukan di Puskesmas Medan Labuhan
selama tahun 2017 meliputi:
a. Pengenalan dini gangguan jiwa.(dilakukan dengan cara penyuluhan)
b. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa. (tidak dilakukan
karena pasien langsung dirujuk)
c. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

6.3.7. Upaya Kesehatan Mata


Kegiatan upaya kesehatan mata yang dilakukan di Puskesmas Medan Labuhan selama
tahun 2017 meliputi:
a. Pengenalan dini gangguan mata.
b. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan mata.
c. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

38
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 4.19. Data Cakupan Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari s/d Juli 2018
No. Bulan Jumlah Kasus
1. Januari 42
2. Februari 11
3. Maret 17
4. April 37
5. Mei 55
6. Juni 71
7. Juli 67
Jumlah 300
Dari tabel 4.19. dan diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah kunjungan pasien
kesehatan mata di Puskesmas Medan Labuhan berjumlah 300 orang dengan jumlah
kunjungan tertinggi di bulan juni 2018, sebesar 71 orang dan terendah di bulan Februari
2018, sebesar 11 orang.

6.3.8. Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas Medan Labuhan adalah pelayanan
kesehatan lanjut usia antara lain adalah upaya promotif, yaitu upaya menggairahkan
semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga
maupun masyarakat. Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang:
a. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
b. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

Tabel 4.20. Data Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan
Periode Januari s/d Juli 2018

Jumlah Pasien /
No. Kelurahan Jumlah Posyandu USILA
Posyandu
1. Martubung 1 322
2. Sei Mati 1 332
Jumlah 2 654
Dari tabel 4.20 dapat disimpulkan bahwa jumlah posyandu USILA diwilayah kerja
puskesmas medan labuhan ada sebanyak 2 posyandu dengan jumlah pasien sebanyak 654.

39
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

6.3.9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional


Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau perawatan cara lain diluar
ilmu kedokteran atau keperawatan. Tujuan upaya pembinaan ini adalah untuk melakukan
pembinaan terhadap semua sarana, tenaga dan kegiatan pengobatan tradisional di wilayah
kerja. Kegiatan pembinaan pengobatan tradisional berupa:
a. Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah dan shinse. (tidak
dilakukan)
b. Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan untuk menanam
TOGA.
c. Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD dan masyarakat. (dilakukan
dengan penyuluhan di kantor camat medan labuhan)
d. Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di Puskesmas Medan
Labuhan belum terlaksana dengan baik serta belum dilakukan pencatatan dan pelaporan.

6.3.10. Laboratorium Sederhana


Kegiatan laboratorium di Puskesmas Medan Labuhan bertujuan untuk melakukan
deteksi dini dan membantu penegakan diagnosa suatu penyakit. Kegiatan yang dilakukan :
a. Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD)
b. Pemeriksaan Asam Urat
c. Pemeriksaan Kolesterol

40
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Tabel 6.21. Data Hasil Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium di Wilayah Kerja


Puskesmas Medan Labuhan Periode Januari s/d Juli 2018

Jenis Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Jlh


Pemeriksaan KGD 46 30 47 44 24 28 51 270
Pemeriksaan Asam
35 17 13 14 14 17 27 137
Urat
Pemeriksaan
12 27 33 38 38 24 42 201
Kolesterol
Jumlah 93 74 93 96 63 69 120 508
Dari tabel 4.21 diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 569 pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan dipuskesmas medan labuhan yang pada periode Januari s/d Juli 2018
dengan pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan kadar gula darah
(KGD) dengan jumlah sebesar 251 pemeriksaan, diikuti dengan pemeriksaan kolestrol
dengan jumlah sebesar 191 pemeriksaan dan yang terakhir pemeriksaan asam urat dengan
jumlah sebesar 127 pemeriksaan.

41
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 7
ANALISIS FINANSIAL

Puskesmas Medan Labuhan melaksanakan seluruh program puskesmas dengan pendanaan


yang berasal dari Badan Operasional Kesehatan dan dari Anggaran Pendapatan Badan Daerah
(APBD).
Dalam hal pengobatan pasien, puskesmas medan labuhan menerima pasien BPJS, peserta
KIS dan pasien umum. Untuk pasien yang berobat secara umum, puskesmas medan labuhan tidak
mengenakan biaya pengobatan atau gratis.

42
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 8
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia


Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Medan Labuhan adalah :
a. Dokter umum : 4 orang
b. Dr.Gigi : 2 orang
c. Bidan : 3 orang
d. Perawat : 9 orang
e. Perawat gigi : 1 orang
f. Asisten Apoteker : 2 orang
g. Analis : 1 orang
h. D3 Gizi : 1 orang
i. Sarjana Medis : 2 orang
j. Tata Usaha : 1 orang
Puskesmas Medan Labuhan memiliki tenaga kesehatan terdiri dari telinga medis, paramedis,
dan staf administrasi lainnya.
Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Tahun 2018
No. Nama Golongan Tugas Pendidikan
1. dr. Heva Julietta Sinaga IV/A Kepala Puskesmas S1 Kedokteran
Merta Asni Simatupang,
2. IV/A Sekretaris S1 Keperawatan
S.Kep. Ners
dr. Anne Sophia Florence
3. III/D Dokter Poliklinik S1 Kedokteran
Sitompul
4. dr. Sasmita III/D Dokter Poliklinik S1 Kedokteran
S1
5. drg. Ridha Ariani III/D Penjab
Kedokteran Gigi
drg. Alfred Padumpang S1
6. III/D Dokter Gigi
Parulian Kedokteran Gigi
Lolo Sondang R.
7. III/D TPG D3 Keperawatan
Manurung
Ramdasari F. Siregar,
8. III/D KTU/Imunisasi SKM
SKM

43
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

9. Hernalom P. Ulina III/D KIA DI Kebidanan


10. Wina Lisma Sinaga III/D TB Paru Analis
11. Nur Aida Murni III/D Obat Asisten Apoteker
12. Maria Simorangkir III/C Perawat Gigi SPRG
13. Hervida Turnip, S.Kep III/B DDTKA S1 Keperawatan
14. Fretty Sitorus III/A PTM, K3, Diare D3 Keperawatan
15. Laili Sartika III/A SP2TP, Kesling D3 Keperawatan
16. Senna Warita Saragih III/A Lansia D3 Kebidanan
Agustina Siregar,
17. III/A KB,ISPA D3 Kebidanan
Am.Keb
18. Renti Marlina Sihombing II/D Poliklinik D3 Keperawatan
19. Tonggi Marudut, AMG III/A TPG/Kesling D3 Gizi
20. Sri Rahayu Purba III/A UKS D3 Keperawatan
Fryska Fatmawati
21. III/A - D3 Keperawatan
Simanulangga
22. Fauziah II/C - Sekolah Perawat
23. Iin Mayasari, Am.Keb Honorer Administrasi D3 Kebidanan
24. Sunarti Ritonga Honorer CS SMA
25. Fatimah III/B
26. Ponimin Honorer

Data Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Medan Labuhan


Tahun 2018
No. Nama Golongan Tugas Pendidikan
Kepala Puskes
1. dr. Prieska Novita III/D S1 Kedokteran
Pembantu Sei Mati
2. Sabarlah Tarigan III/D KIA D3 Kebidanan
3. Henny Sianturi II/D Obat Assisten Apoteker
4. Novelina III/D Poli umum D3 Keperawatan

44
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 9
MASALAH

9.1. Mini Survey


9.1.1 Mini Survey
Mini survey ini dilaksanakan dalam rangka mengumpulkan informasi topik ISPA
pada balita di Puskesmas Medan Labuhan. Mini survey ini dilaksanakan dengan pendekatan
cross sectional.

9.1.2. Tempat dan waktu


9.1.3. Populasi dan sampel
Besar sample
Cara pengambilan sampel diambil dengan cara simple random sampling, dimana
pada setiap lingkungan dilakukan pengacakan sesuai dengan pembagian jumlah maksimal
sampel ditentukan dengan rumus (Suyatno,2010)
n= Z2 1α / 2.P (1-P) N
d2 (N-1) + Z2 1α / 2P (1-P)
Keterangan:
Z2 1α = Derivat Baku Alpha = 1,96
N = Jumlah Populasi = 2838
d = Penyimpangan terhadap populasi/ ketepatan yang diinginkan = 0,5
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
P = Harga proporsi di populasi (bila tidak diketahui ditetapkan 50% atau 0,50)

Berdasarkan rumus tersebut maka besar sampel dapat dihitung sebagai berikut:
n= Z2 1α / 2.P (1-P) N
d2 (N-1) + Z2 1α / 2P (1-P)
n= 1,962.0,761.0,369.2838
0,12(1-2838) + 1,962(0,761)(0,369)
n= 3061,5091
29,4487
n= 103,2607 ≈ 103 orang

45
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

9.1.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


Inklusi
- Ibu yang tinggal di kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan
- Ibu yang memiliki balita di kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan
- Ibu yang memiliki balita yang terkena ISPA kurang dari 3 bulan di kelurahan Sei Mati
Kecamatan Medan Labuhan

Eksklusi
- Ibu yang tidak bersedia menjadi responden di kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan
Labuhan
Teknik sampling
Tabel definisi operasional
9.1.4. Alur Pengambilan Data

Melakukan
Membuat Mengolah Menganalisa
Pengambilan
Instrumen Data Data
Data

9.1.5. Instrumentasi
Dalam melakukan survey maka diperlukan instrumentasi, dalam survey ini dipakai
kuesioner sebagai instrument, kuesioner disusun dalam beberapa pertanyaan maupun
pernyataan yang mencakup gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA.
Kuesioner diambil dari penelitian Siti Namira yang sudah tervalidasi dan reabilitasi.

9.1.6. Hasil dan Pembahasan

a. Deskripsi Karakteristik Sampel


Berdasarkan mini survey ini terdapat sebanyak 103 orang yang memenuhi kriteria
inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria ekslusi sebagai sampel mini survey. Sampel mini
survey dipilih dengan cara simple random sampling.

Tabel 9.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin Balita

No. Jenis Kelamin Jumlah %

46
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

1. Laki-laki 57 55,3
2. Perempuan 46 44,7
Total 103 100
Pada Tabel 9.1. diatas didapati paling banyak balita dengan jenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 57 orang (55,3%).

Tabel 9.2. Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Orangtua

No. Pendidikan Jumlah %


1. SD 7 6,8
2. SMP 39 37,8
3. SMA 56 54,4
4. SMK 1 1
Total 103 100
Pada Tabel 9.2 diatas didapati paling banyak orangtua dengan pendidikan SMA yaitu
sebanyak 56 orang (54,4%).

Tabel 9.3. Distribusi Responden berdasarkan Jenis ISPA pada Balita


No. Jenis ISPA Jumlah %
1. Ringan 95 92,2
2. Sedang 8 7,8
3. Berat 0 0
Total 103 100
Pada Tabel 9.3 diatas didapati paling banyak balita dengan ISPA Ringan yaitu sebanyak 95
orang (92,2%).

Tabel 9.4. Distribusi Responden berdasarkan Perilaku Orangtua


No. Perilaku Orangtua Jumlah %
1. Sangat Baik 3 2,9
2. Cukup Baik 9 8,7
3. Kurang Baik 91 88,4
Total 103 100
Pada Tabel 9.4 diatas didapati paling banyak perilaku orangtua dengan kurang baik yaitu
sebanyak 91 orang (88,4%).

Tabel 9.5. Distribusi Responden berdasarkan Pencemaran Udara dalam Rumah


Pencemaran Udara Dalam
No. Jumlah %
Rumah
1. Terdapat 96 93,2
47
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

2. Tidak Terdapat 7 6,8


Total 103 100
Pada Tabel 9.5 diatas didapati paling banyak terdapat pencemaran dalam rumah yaitu
sebanyak 96 orang (93,2%).

Tabel 9.6. Distribusi Responden berdasarkan Ventilasi Rumah

No. Ventilasi Rumah Jumlah %


1. Baik 21 20,4
2. Tidak Baik 82 79,6
Total 103 100
Pada Tabel 9.6 diatas didapati paling banyak ventilasi rumah yang tidak baik yaitu
sebanyak 82 orang (79,6%).

Tabel 9.7. Distribusi Responden berdasarkan Kepadatan Hunian Rumah

No. Kepadatan Hunian Rumah Jumlah %


1. Padat 68 66,0
2. Tidak Padat 35 33,4
Total 103 100
Pada Tabel 9.7 diatas didapati paling banyak balita hunian rumah yang padat yaitu
sebanyak 68 orang (66,0%).

Pembahasan
Pada Tabel 9.4 diatas didapati paling banyak perilaku orangtua dengan kurang baik yaitu
sebanyak 91 orang (88,4%). Hal ini sejalan dengan penelitian Muhammad Habibi Syahidi,
dkk tahun 2013 yang berjudul faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran
Pernapasan Akut pada anak berumur 12-59 Bulan di Puskesmasn kelurahan Tebet Barat,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara perilaku orang tua dengan kejadia ISPA pada balita ( p=0,001). Hal ini
disebabkan karena perilaku sehat orang tua merupakan salah satu aspek untuk peningkatan
dan mempertahankan kesehatan anak sehingga anak akan tercegah dari suatu penyakit.
Jikalau orangtua memiliki perilaku baik contohnya meningkatkan gizi anak hingga
mencapai gizi yang seimbang, membersihkan rumah, mencegah penularan penyakit
contohnya mencuci tangan, menutup hidung saat bersin, jauhkan anak dari asap-asap
pembakaran maka anak akan terhindar dari penyakit salah satunya adalah ISPA.

48
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

9.2. Permasalahan dan Pemecahan Masalah


9.2.1. Masalah yang ditemui
Nilai/s Susunan/
Masalah Urgency seriousness growth
kor Prioritas
Masih rendahnya
pengetahuan ibu tentang 5 5 4 14 1
ISPA
Masih rendahnya
pengetahuan masyarakat
khususnya lansia tentang 5 5 1 11 2
etika batuk dan manfaat
penggunaan masker
Kurangnya kegiatan
penyuluhan oleh
pelayanan kesehatan 3 4 1 8 5
kepada masyarakat
tentang ISPA
Masih rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat
5 3 2 10 4
tentang pencegahan
penyakit DBD yaitu 3M
Masih rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat
tentang pencegahan
penyakit DBD yaitu 4 2 1 7 7
memakai kelambu saat
tidur dan menggantung
pakaian didalam rumah
Masih rendahnya tingkat
pengetahuan masyarakat
4 4 3 11 3
di wilayah kerja
puskesmas mengenai TB

49
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

Paru
Kurang efektifnya
kegiatan pelayanan
kesehatan dalam
2 4 4 8 6
penjaringan penderita TB
sehingga penemuan
suspek TB belum efektif
Tingginya polusi udara di
sekitar wilayah kerj
puskesmas dikarenakan
3 3 1 7 8
didaerah tersebut banyak
pabrik yang merupakan
kawasan industry

Cara menilai dan menentukan prioritas masalah dengan metode USG adalah sebagai berikut:

• U: Urgency : dinilai berdasarkan seberapa mendesaknya kasus tersebut sehingga


harus segera ditangani atau dicari solusinya.
• S:Seriousness : dinilai berdasarkan seberapa seriusnya kasus tersebut dapat
menimbulkan keparahan sehingga harus segera ditangani
• G : Growth : dinilai berdasarkan seberapa besar perkembangan kasus tersebut bila
tidak ditangani.

Skor

5 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat berat

4 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah berat

3 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sedang

2 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah ringan

1 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat ringan

9.2.2. Susunan Akar Masalah

Kurangnya kepedulian untuk


Kurangnya kesadaran memperhatikan anak
Kurangnya promkes
masyarakat terhadap
penyakit

ISPA
50
Rendahnya Kebutuhan akan
infromasi
Kurangnya kemampuan untuk
memahami informasi Rendahnya latar Kurangnya pemahaman akan pentingnya
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

9.2.3. Rekomendasi terhadap penanggulangan penyebab masalah:

1. Salah satu penyebab dari masalah meningkatknya masalah ISPA pada balita di masyarakat
pada kawasan puskesmas Medan Labuhan adalah Lingkungan dan Perilaku ibu pada
masyarakat medan Labuhan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada masyarat
Medan Labuhan didapati bahwa masyarakat cenderung membakar sampah didepan rumah
dan kurangnya kesadaran bahwa asap dari sampah itu cenderung menyebabkan ispa disertai
kurangnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan gaya hidup balita nya. Hal ini dapat
di atasi jika tenanga kesehatan lebih menekankan upaya pencegahan dan edukasi pada ibu
sehingga muncul kesdaran pada ibu untuk lebih memperhatikan kondisi anak dan
lingkungan rumah.
2. Tingginya angka ISPA pada masyarakat Medan Labuhan disebabkan rendahnya tingkat
pengetahuan ibu akan pentingnya memahami tanda dan gejala serta faktor resiko yang
disebabkan kurangnya promosi kesehatan tentang ISPA yang dilakukan puskesmas Medan
Labuhan hal ini diperparah dengan kurangnya kesadaran untuk mencapai puskesmas medan
labuhan oleh sebagian masyarakat karena lokasi puskesmas yang cukup jauh dari tempat
tinggal mereka. Hal ini dapat di atasi dengan melakukan promosi kesehatan berupa
penyuluhan dan seminar tentang ISPA.

51
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN LABUHAN
PERIODE 20 AGUSTUS S/D 13 SEPTEMBER 2018

BAB 10
ANALISIS REKOMENDASI

Rekomendasi
Salah satu penyebab utama dari masalah meningkatnya angka kejadian ISPA dari tahun lalu
akibat masih Kurangnya pengetahuan ibu tentang ISPA oleh karena itu perlu diperkenalkan
kepada warga tentang ISPA seperti penyuluhan.

52

Anda mungkin juga menyukai