Fakultas Kedokteran
Universitas HKBP
Nommensen Medan
2016
PENDAHULUAN
1. Epithelial (90%)
2. Sex-Cord Stromal (5-8%)
3. Germ Cell (2-5%)
4. Metastasis ke Ovarium
Epithelial
a. Serous (75-80%)
b. Mucinous (10%)
c. Endometrioid (10%)
d. Clear cell (1%)
e. Transitional Cell (Brenner’s tumor) (1%)
f. Undifferentiated (<10%)
Sex-Cord Stromal
a. Granulosa cell (70%)
b. Fibroma
c. Thecoma
d. Sertoli-Leydig cell
e. Gynandroblastoma
Germ Cell
a. Dysgerminoma (30-40%)
b. Endodermal sinus tumor
c. Teratoma
d. Choriocarcinoma
e. Gonadoblastoma
Metastasis berasal dari:
a. Breast cancer.
b. Colon cancer.
c. Stomach cancer.
d. Endometrium cancer.
e. Lymphoma.
Klinis
Tanda paling penting adalah adanya massa
tumor di pelvis.
Jinak
o Unilateral
o Mobile
o Cystic
o Permukaan luar dan dalam licin
o Bebas perlekatan
o Tidak ada ascites
Ganas
o Bilateral
o Terfiksir
o Solid/keras
o Permukaan tidak licin
o Terdapat pertumbuhan papiler dalam kista
o Ada ascites
o Ada perlengketan tumor dengan sekitarnya
Pada stadium lanjut, terdapat keluhan :
• Nyeri abdomen/pelvis
• Perut kembung
• Gangguan BAB/BAK
• Mual, muntah
• Anorexia
• Dyspnea
Diagnosis
Memerlukan tindakan laparotomi eksplorasi.
Diagnosis pasti dengan histopatologi.
Pemeriksaan penunjang :
1. USG
• Pemeriksaan USG-TV Color Doppler dapat
menduga kanker ovarium dengan menilai indeks
resistensi pembuluh darah tumor.
2. CT Scan
• Dapat menilai metastasis kehepar, KGB, ascites dan
penyebaran ke dinding perut.
3. MRI
4. Tumor Marker
a. Epitelial : CA-125.
b. Dysgerminoma : AFP, hCG, LDH.
c. Choriocarcinoma : hCG, LDH.
d. Embryonal cancer : AFP, LDH.
e. Granulosa cell tumor : Inhibin.
Penanganan
Pencegahan.
Pil KB terbukti mengurangi risiko kanker ovarium.
Infertilitas (nulligravida) meningkatkan risiko.
Menars dini (<12 thn) dan menopause lambat
(>50 thn) meningkatkan risiko.
Tubektomi, mengurangi risiko diduga seperti
pemakaian pil KB.
Merokok risiko bagi jenis musinous.
Obesitas meningkatkan risiko.
Surgical staging.
Kemoterapi.
--------------------