Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KELONG
Jalan Kesehatan Desa Kelong
Kode Pos 29151 – Email : pkm_kelong@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
UPTD PUSKESMAS KELONG

I. Pendahuluan
Kesehatan reproduksi mendapat perhatian khusus secara global sejak
dikemukakannya isu tersebut dalam Konferensi Internasional tentang kependudukan
dan pembanguna nInternasional Conference On Population and Development (ICPD)
di Cairo, Mesirpadatahun 1994.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata- mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun
juga sehat seara mental serta sosial kultural. Penyuluhan kesehatan reproduksi
adalah Pemberian materi komunikasi dan edukasi yang dilaksanakan melalui proses
pendidikan formal dan non formal sertga kegiatan pemberdayaan remaja sebagai
pendidik sebaya atau konselor sebaya.
Remaja seringkali kekurangan informasi dasar mengenai kesehatan
reproduksi, keterampilan menegoisasikan hubungan seksual, dan akses terhadap
pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang terjangkau serta terjamin
kerahasiaannya. Oleh karena itu, remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi
agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta faktor yang
ada di sekitarnya melalui penyuluhan kepada remaja yang ada di sekolah
terkhususnya sekolah SMP sebagai prsoses transisi dari anak ke dewasa. Dengan
informasi yang benr, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang
bertanggung jawab mengenai proses reprduksinya.

II. Latar Belakang


Masa remaja merupakan masa peralihan (transisi) dari anak-anak ke masa
dewasa.Pada masa transisi, remaja sering menghadapi permasalahan yang sangat
kompleks dansulit ditanggulangi sendiri. Tiga risiko yang sering dihadapi oleh remaja
yaitu risiko-risiko yang berkaitan dengan seksualitas (kehamilan tidak diinginkan, aborsi
dan terinveksi Penyakit Menular seksual), penyalahgunaan NAPZA dan HIV/AIDS.
Masa transisi kehidupan remaja dibagi menjadi lima tahapan (Youth Five
LifeTransitions), yaitu melanjutkan sekolah (continue learning ), mencari pekerjaan
(startworking ), memulai kehidupan berkeluarga ( form families), menjadi anggota
masyarakat (exercice citizenship), dan mempraktekkan hidup sehat (practice healthy
life). Remaja yang berhasil mempraktekkan hidup sehat, diyakini akan menjadi penentu
keberhasilan pada empat bidang kehidupan lainnya. Dengan kata lain apabila remaja
gagal berperilaku sehat, maka kemungkinan besar remaja tersebut juga akan gagal
pada empat bidangkehidupan lainnya
Dalam rangka menumbuh kembangkan perilaku hidup sehat bagi remaja,
maka perlu kepedulian dalam bentuk pelayanan dan penyediaan informasi yang benar
serta kesepahaman bersama akan pentingnya kesehatan reproduksi remaja sehingga
dapat membantu mereka dalam menentukan pilihan masa depannya

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, remaja mampu memahami pengetahuan dasar
kesehatan reproduksi pada remaja dan aspek yang terkandung di dalamnya.

B. Tujuan Khusus
1) Mengenal sistem, proses dan fungsi alat reproduksi (aspek tumbuh kembang
remaja)
2) Mengetahui cara menjaga kebersihan organ reproduksi remaja
3) Mengetahui penyakit menular seksual
4) Mengetahui pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Mengetahui kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Penyuluhan KRR a. Menyiapkan materi penyuluhan
b.Memberikan penyuluhan pada remaja

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pelaksanan Lintas Program Lintas Sektor
No Ket
Pokok Program KRR Terkait Terkait
1 Penyuluhan a. Menyiapkan materi Upaya Promkes Peromkes Sumber
KRR penyuluhan pebiaya
b. Memberikan an BOK
penyuluhan pada KRR
remaja
VI. Sasaran
Remaja Usia 10 – 18 Tahun

VII. Jadwal Kegiatan


NO KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1 Penyuluhan x

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Evaluasi merupakan salah satu fungsi menejemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan
terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi jika ada masalah dalam
pelaksanaan program. Evaluasi dilaksanakan setiap sebulan atau tiga bulan sekali
oleh pemegang program.

IX. Pencatatan Pelaporan Dan Hasil Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah
ditetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan setiap tanggal 5
bulan berikutnya, evaluasi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai
dengan jadwal monitoring dan evaluasi UPTD Puskesmas Kelong.

Anda mungkin juga menyukai