Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KELONG
Jalan Kesehatan Desa Kelong
Kode Pos 29151 – Email : pkm_kelong@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENJARINGAN KESEHATAN MURID BARU
UPTD PUSKESMAS KELONG

I. Pendahuluan
Anak usia sekolah merupakan sasaran strategis untuk pelaksanaan
program kesehatan, selain jumlahnya yang besar (25%) di antara jumlah
penduduk, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena
terorganisir dengan baik. Jika melihat data Angka Partisipasi Murni tahun 2012
maka diperkirakan jumlah anak sekolah dasar dan lanjutan mencapai 43 juta
jiwa. Penjaringan kesehatan merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan untuk memilah (skrining) anak yang sehat dan tidak sehat, serta
dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kesehatan peserta didik. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan dalam Upaya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Untuk
menentukan jenis pemeriksaan, selain memprioritaskan penjaringan terhadap
gangguan kesehatan yang dapat mengganggu proses belajar juga perlu
memperhatikan prinsip skrining diantaranya merupakan masalah kesehatan yang
penting,
Masalah kesehatan yang dialami peserta didik sangat kompleks dan
bervariasi. Pada usia sekolah, permasalahan kesehatan peserta didik umumnya
berhubungan dengan ketidakseimbangan gizi, kesehatan gigi, kelainan refraksi,
kecacingan, dan penyakit menular yang terkait perilaku hidup bersih dan sehat.
Pada peserta didik di tingkat lanjutan Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Madrasah
Aliyah (MA) SLB (Sekolah Luar Biasa) pada umumnya lebih banyak terkait
dengan perilaku berisiko di antaranya kebiasaan merokok, mengkonsumsi
minuman beralkohol dan melakukan hubungan seksual di luar nikah.
Masalah pada kelompok umur remaja sangat terkait dengan perilaku yang
berisiko terhadap kesehatannya. SKRRI 2007 menunjukkan sekitar 31,9%
remaja perempuan dan 24,2% remaja lakilaki mulai merokok sebelum usia 13
tahun. Selain itu 12,5% remaja perempuan dan 11,9% remaja laki-laki mengawali
minum minuman keras sejak usia kurang dari 14 tahun.

II. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan Undanng – undang Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) dan Undang – Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Pembangunan kesehtan perlu
dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia, yang antara lain diukur dengan indeks pembangunan manusia (IPM).
Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah satu kompenen utama selain
pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga merupakan investasi untuk
mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
dibutuhkan perubahan cara pandang (mindset) dari pardigma sakit ke paradigma
sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat.
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 160 tahun 2010 tentang rencana
strategis Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang
bersifat indikatif dan memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang
akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu
tahun 2010 -2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas
Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals
(MDG’s). Untuk mendukung rencana strategis tersebut diatas perlu dukungan
program – program yang ada sampai 2014, antara lain program bina gizi dan
kesehatan ibu dan anak. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan
yang akan dilakukan melalui pembinaan pelayanan kesehatan anak dengan
indicator cakupan SD/MI melaksanakan penjaringan siswa baru sebesar 95%.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik secara optimal dalam
mendukung proses belajar

B. Tujuan Khusus:
1. Terdeteksinya secara dini masalah kesehatan peserta didik, sehingga bila
terdapat masalah dapat segera ditindak lnajuti
2. Tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan
peserta didik, maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatan sekolah.
3. Termanfaatkannya data untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi program pembinaan peserta didik.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Penjaringan Murid Baru - Memeriksa kesehatan murid Baru


- Mencatat hasil pemeriksaan

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pelaksanan Lintas Program Lintas Sektor
No Ket
Pokok Program KRR Terkait Terkait

1 Penjaringan a. Memeriksa a. Upaya Gizi Dokter Sumber


b. Upaya UKS
Murid Baru kesehatan pebiaya
c. Upaya
murid Baru di an BOK
Posbindu
sekolah KRR
b. Mencatat hasil
pemeriksaan

VI. Sasaran
Murid baru kelas VII dan Murid baru kelas X

VII. Jadwal Kegiatan


N
KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
O
Penjaringan
1 Kesehatan x
Murid baru

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelapor


Evaluasi merupakan salah satu fungsi menejemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala
dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi jika ada masalah dalam
pelaksanaan program. Evaluasi dilaksanakan setiap sebulan atau tiga bulan
sekali oleh pemegang program.

IX. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Penanggung jawab program membuat laporan setelah pelaksanaan
kegiatan dan dievaluasi setelah seluruh proses kegiatan selesai dilakukan,
kemudian dilaporkan kepada penanggung jawab UKM dan Pimpinan Puskesmas
Kelong.

Anda mungkin juga menyukai