Anda di halaman 1dari 30

Pengelolaan 1

Program Gizi dan


Pelayanan Gizi di
Puskesmas
Efina Amanda, S.Gz., M.Gz
2
3
4

Pada saat ini Indonesia masih dihadapkan pada masalah gizi ganda,
khususnya masalah gizi kurang seperti stunting dan wasting. Pada
saat yang bersamaan masalah kelebihan gizi makin meningkat.
Untuk menghadapi masalah gizi ganda ini, dibutuhkan intervensi
yang komprehensif dan tepat pada tingkat perseorangan dan
masyarakat. Tenaga kesehatan Puskesmas perlu memiliki
kemampuan dalam penanganan masalah gizi di wilayahnya
01
5

PELAYANAN GIZI DI
PUSKESMAS
6

• Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam


gedung dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat
individual, dapat berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Kegiatan di dalam gedung juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi
yang akan dilakukan di luar gedung.
• Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada
kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam
pelaksanaan pelayanan gizi di puskesmas diperlukan pelayanan yang bermutu,
sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal dan mempercepat proses
penyembuhan pasien.
7

• Kegiatan pelayanan gizi meliputi peningkatan pendidikan gizi,


penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan
Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi
lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga/Masyarakat.
• Kegiatan-kegiatan program ini ada yang dilakukan harian, bulanan,
semesteran 6 bulan sekali dan tahunan serta beberapa
kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setiap saat jika
ditemukan Kejadian Luar Biasa (KLB) masalah gizi misalnya ditemukan
adanya kasus gizi buruk.
8

Kegiatan Program Gizi yang


dilakukan Harian
1. Pemantauan Status Gizi 9

Balita, Ibu Hamil dan WUS

Ada berbagai cara melakukan penilaian status gizi.


Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh
manusia yang dikenal dengan antropometri.
Pengukuran antropometri yang dapat digunakan antara
lain: berat badan (BB), panjang badan (PB) atau tinggi
badan (TB), lingkar lengan atas (LILA), lingkar kepala
(LK), lingkar dada (LD), dan lapisan lemak bawah kulit
(LLBK). Namun disini pengukuran antropometri hanya
menggunakan berat badan dan panjang/tinggi badan.
2. Konsultasi Gizi. 10

• Konseling gizi merupakan proses pemberian


dukungan pada pasien/klien yang ditandai dengan
adanya hubungan kerjasama antara konselor
dengan klien/pasien dalam menentukan prioritas
makanan, gizi dan aktivitas fisik, tujuan/target,
rancangan kegiatan yang dapat diterima dan
dapat mendukung rasa tanggung jawab untuk
merawat dirinya sendiri untuk mengatasi masalah
yang ada dan untuk meningkatkan kesehatan.
• Konseling gizi memberikan solusi bersama antara
ahli gizi dan klien/pasien untuk permasalahan gizi
yang dialami klien/pasien sehingga diperoleh
kesepakatan dalam pengaturan makan untuk
mendukung kesehatan atau kesembuhan
klien/pasien.
3. Konseling ASI Eksklusif 11

Program ASI eksklusif merupakan program


promosi pemberian ASI saja pada bayi tanpa
memberikan makanan atau minuman lain.
Kegiatan pelaksanaan peningkatan cakupan
program ASI eksklusif di Puskesmas Lumpatan
berupa kegiatan penyuluhan atau sosialisasi
yang dilakukan oleh bidan desa pada saat
kegiatan posyandu.
4. Pemberian Makanan 12

Tambahan (PMT) pada anak


usia 6-59 bulan dengan status
gizi kurus (BB/TB)
Pemberian Makanan Tambahan adalah
program intervensi bagi balita yang menderita
kurang gizi dimana tujuannya adalah untuk
meningkatkan status gizi anak serta untuk
mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar
tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang
baik sesuai dengan umur anak tersebut.
5. PMT bagi ibu hamil dengan 13

Lila < 23.5 cm selama 90 hari.


PMT Ibu Hamil merupakan
suplementasi gizi berupa biskuit lapis
yang dibuat dengan formulasi khusus
dan difortifikasi dengan vitamin dan
mineral yang diberikan kepada ibu
hamil dengan kategori Kurang Energi
Kronis (KEK) untuk mencukupi
kebutuhan gizi.
6. Pemberian tablet besi (90 14

tablet) pada ibu hamil adalah


pemberian tablet besi (90
tablet) selama masa
kehamilan.
Tablet Fe merupakan tablet mineral yang
diperlukan oleh tubuh untuk
pembentukan sel darah merah atau
hemoglobin. Tujuan : memperoleh
gambaran Pemberian tablet Fe pada ibu
hamil untuk mencegah anemia.
7. Kegiatan investigasi dan 15

intervensi yang dilakukan


setiap saat jika ditemukan
masalah gizi —KLB Gizi—
misalnya ditemukan adanya
kasus gizi buruk.
Kegiatan yang 16

dilakukan bulanan

Pemantauan Pertumbuhan Balita dengan


memantau berat badan dan tinggi
badannya.
Kegiatan yang dilakukan setiap 17

semester ( 6 bulan sekali)

1. Pemberian Kapsul Vitamin A


(Dosis 100.00 IU dan 200.000 IU)
pada balita
2. Pemberian obat cacing
Kegiatan Program Gizi 18

Tahunan

1. Pemantauan Status Gizi balita


2. Pemantauan penggunaan garam
beryodium
3. Pemberian tablet tambah darah
pada remaja putri
02
19

PENILAIAN DAN
PELAPORAN
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
THANKS
30

Do you have any questions?


Amanda.efina03@gmail.com
083835150565

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


and includes icons by Flaticon and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai